Anda di halaman 1dari 27

Sebuah perseroan merupakan entitas hukum yang berbeda dan

terpisah dari individu yang mendirikan dan menjalakannya.


Sebagai entitas hukum perseroan dapat memperoleh, memiliki,
dan melepas properti atas namanya sendiri. Para pemegang
saham (stockholder & sharebolder) yang memilki saham juga
menjadi pemilik perseroan. Mereka dapat menjual dan membeli
saham tanpa mempengaruhi kegiatan operasi.

Ada 2 jenis perseroan


1. Perseroan terbuka
Perseroan yang sahamnya diperdagangkan secara terbuka.

2. Perseroan tertutup
Perseroan yang sahamnya tidak diperdagangkan secara
terbuka dan biasanya dimilik oleh sekelompok kecil investor.
Pemegang
Saham

Dewan Direksi Dewan Komisaris

STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN DI


Manajer INDONESIA

Di Indonesia para pemegang saham


mengendalikan perseroan dengan cara
Karyawan
memilih dewan direksi dan komisaris.
Tugas utama Dewan Komisaris adalah
mewakili pemegang saham untuk
mengawasi kinerja Dewan Direksi.
Kemudian Dewan Komisaris membentuk
beberapa komite seperti Komite Audit
dan Komite Remunerasi.
Langkah pertama dalam membentuk perseroan , pendiri harus memeriksa
apakah nama perseroan yang diajukan belum digunakan oleh persuhaan
lain . Nama perseroan harus berbeda & belum pernah digunakan.
Informasi lain yang harus disediakan :

1. Nama lengkap,tempat tgl lahir, pekerjaan, alamat, kewarnegaraan &


tanggal suat ratifikasi badan hukum pendri perusahaan
2. Nama lengkap,tempat tgl lahir, pekerjaan, alamat, kewarnegaraan
dari anggota Dewan Direksi & Dewan Komisaris yang ditunjuk
3. Nama para pemegang saham, perincian jumlah sahamnya, dan
nominal saham yang telah dibayar.
Ekuitas pemilik dalam perseroan biasanya
disebut ekuitas pemegang saham (stockholders
equity),investasi pemegang saham, atau modal.
Dalam laporan posisi keuangan perseroan
bagian ekuitas melaporkan jumlah 2 sumber
utama ekuitas pemegang saham.
1. Sumber pertama disebut modal yang
ditanamkan ke perseroan oleh para
pemegang saham yang disebut modal disetor
(paid-in capital)
2. Sumber kedua adalah laba bersih ditahan
dalam bisnis disebut laba ditahan atau saldo
laba (retainde earnings)
Contoh bagian ekuitas pemegang saham dari laporan
posisi keuangan
Paid-in capital
Common stock Rp.330.000.000
Retained earnings Rp.80.000.000
Total ekuitas pemegang saham Rp.10.000.000

Modal disetor ditanamkan oleh pemegang saham dicatat dalam


akun terpisah untuk masing-masing kelas saham. Laba ditahan
menunjukkan akumulasi laba bersih perseroankepada pemegang
saham sebgaian dividen. Dividen adalah pembagian laba
perusahaan kepada para pemegang saham.
1. Modal dasar, yaitu seluruh modal perseroan baik itu
yang sudah ditempatkan maupun yang belum
ditempatkan atau yang dikenal dengan
istilah authorized capital.
2. Modal ditempatkan, yaitu sebagian atau seluruh dari
modal dasar yang telah dijatahkan kepada pemegang
saham tertentu. Oleh karena itu, modal ditempatkan
sudah teridentifikasi atas nama siapa saham – saham
tersebut. (issued capital).
3. Modal disetor, yaitu modal yang telah ditempatkan
dan diperuntukkan bagi masing – masing pemegang
saham dan telah disetor penuh oleh pemegang saham
tersebut sehingga uang penyetoran saham sudah
dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan
usahanya.(outstanding stocks).
1. Saham Biasa (Common Stocks)
Saham biasa yaitu merupakan saham yang
menempatkan pemiliknya paling junior terhadap hak
atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi dan paling junior atas hak
pembagian dividen.

2. Saham Preferen (Preferred Stocks)


Saham preferen merupakan saham yang memiliki
karakteristik gabungan antara obligasi dan saham
biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap
(seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak
mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor.
Amount Distributed $22.000
Preferred dividend (1.000 Shares) :
2008 dividend in arrears $4.000
2009 dividend in arrears 4.000
2010 dividend in arrears 4.000 12.000
Common dividend (4.000 shares) $10.000
Dividens per share :
Prefered stock ($12.000/1.000 shares). . . . . . . . . . $12.00
Common stock ($10.000/4.000 shares). . . . . . . . . 2.50
Suatu akun terpisah digunakan untuk
mencatat jumlah masing masing kelas
saham yang diterbitkan kepada investor
dalam perseroan.
Cash 1.500.000
Preffered Stock 500.000
Preffered Stock 1.000.000
Issued Preffered Stock And
Common
Stock at par for cash
Saat Saham diterbitkan pada harga premium , akun kas
atau aset lainnya didebit sebesar jumlah yang diterima . saham
biasa atau saham preferen kemudian dikredit sebesar nilai
nominalnya . Kelebihan jumlah yang dibayarkan diatas nilai
nominal merupakan bagian dari total investasi pemegang
saham dalam perseroan.
Dengan demikian kelebihan diatas nilai nominal harus
digolongkan sebagai bagian dari modal disetor. Akun bernama
agio saham biasanya dikreditkan sebesar jumlah selisih tersebut.
Contoh:
Diasumsikan bahwa perseroan memperoleh tanah yang tidak dapat
ditentukan nilai pasar wajarnya dengan mempertukarkan 20.000
lembar saham biasa dengan nominal Rp 20.000. Diasumsikan saham
memiliki nilai pasar saat ini sebesar 25.000 perlembar, transaksi ini
akan dicatat sebagai berikut

Tanah 500.000.000
Saham biasa 400.000.000
Premi saham – Saham biasa 100.000.000
Menerbitkan saham biasa
dengan nominal Rp 20. 000
yang dinilai sebesar Rp 25.000
perlembar untuk mendapatkan tanah
Konsep awal dari saham tanpa nilai nominal yaitu bahwa hasil seluruh
penjualan saham tanpa nilai nominal harus dipandang sebagai modal
dasar (legal capital). Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa
saham tanpa nilai nominal dapat diberi nilai ditetapkan (stated value)
per lembar dan kelebihan penjualan atas nilai ditetapkan dapat di kredit
ke Kelebihan Modal Disetor di atas Nilai Ditetapkan (Paid-in Capital in
Excess of Stated Value).

Contoh :
Sebuah perseroan menerbitkan 10.000 lembar saham biasa tanpa nilai
nominal seharga Rp 400 per lembar saham. Nilai yang ditetapkan untuk
saham biasa ini adalah sebesar Rp 250 per lembar saham. Transaksi
tersebut dicatat sebagai berikut:

Cash 4.000.000
Common Stock 2.500.000
Kelebihan modal disetor di atas nilai ditetapkan 1.500.000
Pembagian pendapatan secar tunai oleh perseroan kepada para pemegang
saham disebut , deviden tunai atau deviden kas. Meskipun deviden dapat
dibagikan dalam bentuk asset lainnya , deviden tunai merupakan bentuk yang
paling umum digunakan.

Biasanya terdapat 3 kondisi yang harus dipenuhi sebuah perseroan untuk


membayar deviden tunai, yaitu :
1. Jumlah laba ditahan yang memadai
2. Jumlah kas yang memadai
3. Tindakan formal yang dilakukan oleh dewan direksi

Laba besar dalam jumlah besar tidak selalu berarti bahwa perseroan dapat
membayar deviden. Dengan demikian sebagian besar laba ditahan tidak
berarti terdapat kas yang tersedia untuk membayar deviden.

Terdapat tiga tanggal pada pengumuman pembagian saham yaitu


1. Tanggal pengumuman
2. Tanggal pencatatan
3. Tanggal pembayaran
Contoh :
Diasumsikan pada tanggal 14 April 2018 PT Makmur Jaya mengumumkan dividen
tunai seperti yang terlihat dibawah ini dengan tanggal pencatatan tanggal 20 April
dan tangal pembayaran 1 Mei. Dividen Total
perlembar Dividen
Saham preferen, nilai nominal Rp20.000,100 lembar saham beredar Rp 1.000 Rp 100.000
Saham biasa, nilai nominal Rp 8.000, 200 lembar saham beredar Rp 400 Rp 80.000
Total Rp 180.000

Pada tanggal 14 April 2018 tanggal pengumuman PT Makmur Jaya mencatat


jurnal sebagai berikut

Dividen Kas 110.000.000


Utang Dividen Kas 110.000.000
Mengumumkan dividen tunai

Pada tanggal 20 April tanggal pencatatan tidak ada jurnal yang diperlukan.
Pada tanggal 1 Mei tanggal pembayaran, PT Makmur Jaya mencatat pembayaran
dividen sebagai berikut:
Utang Dividen kas 110.000.000
Kas 110.000.000
Membayar dividen tunai
 Adalah pembagian saham kepada
para pemegang saham
 Dividen saham hanya memengaruhi
ekuitas pemegang saham, secara
spesifik pengaruh dividen saham
terhadap ekuitas pemegang saham
adalah memindahkan laba ditahan
(retained earning) ke modal disetor
(Paid-in Capital).
PT Vandania memiliki 150.000 lembar saham yang beredar dengan nilai
nominal Rp100.000 . Pada tanggal 14 Juni , PT Vienna mengumumkan
dividen saham sebesar 4% untuk diterbitkan pada tanggal 15 Agustus
kepada para pemegang saham yang dicatat pada tanggal 1 Juli.
Harga pasar saham adalah Rp110.000 per lembar pada tanggal 14
Juni. Buat ayat jurnal untuk tanggal 14 Juni, 1 Juli dan 15 Agustus.

Juni 14 Stock Dividens (150.000x4%x$110)……………..660.000


Stock Dividens Distributable(6.000x$100)………..…600.000
Paid-In Capital in Excess of Par-Common Stock
($660.000 $600.000)……………………………………….60.000
July 1 No entry required
Aug 15 Stock Dividends Distributeable……………………..600.000
Common Stock……………….…………………………600.000
Adalah saham yang telah diterbitkan oleh perusahaan dan
kemudian dibeli kembali oleh perusahaan . Sebuah perseroan
dapat membeli saham miliknya untuk beberapa alasan :

1. untuk dijual kembali kpd karyawannya


2. untuk diterbitkan kembali sebagai bonus untuk karyawan
3. untuk mendukung nilai pasar saham
Pada tanggal 3 Mei PT Bahari Oetama memperoleh kembal 3200
lembar saham biasa seharga Rp42.000 per lembar .Pada tanggal 22Juli
PT Bahari Oetama menjual 2000 lembar saham yang diperoleh kembali
seharga Rp47.000 per lembar. Pada tanggal 30 Agustus, PT Bahari
Oetama menjualsisa saham seharga Rp40.000 per lembar. Buat ayat
jurnal untuk mencatat transaksi pd 3Mei, 22 Juli , dan 30 Agustus.

Mei 3 Treasury stock (3.200x$42) 134.000


Cash
134.000
Juli 22 Cash (2.000x$47) 94.000
Treasury Stock
(2.000x$42) 84.000
Paid-In capital from
sale of treasury stock
(2.000x$5) 10.000
Aug 30 Cash (1.200x$40) 48.000
Paid-in capital from sale of
treasury stock (1.200x$2)
Pelaporan Ekuitas Pemegang Saham
Ekuitas Pemegang Saham di Laporan Posisi Keuangan

Metode 1. Masing-masing kelas saham disebutkan terlebih dahulu, diikuti dengan akun modal disetor
terkait. Laba ditahan kemudian disebutkan diikuti dengan pengurangan saham treasury.

PT Tarumanegara
Balance Sheet
31 Desember 2014
Stockholders’ Equity
Pad-in capital:
Preferred 10% stock, $50 par(2.000 shares
authorized and issued) ……….....………..................Rp 100.000.000
Metode Excess of issue price over par…………………………………..Rp 10.000.000 Rp 110.000.000
1 Common stock, $20 par (50.000 shares authorized,
45.000 shares issued)…………………………………….. .Rp 900.000.000
Excess of issue price over par…………………………………. 190.000.000 1.090.000.000
From sale of treasury stock……………………………….……. 2.000.000
Total pad-in capital………………………………………….. Rp 1.202.000.000
Retained earnings………………………………………………………….. 350.000.000
Total……………………………………………………….. ………….... Rp 1.552.000.000
Deduct treasury stock (600 shares at cost)…………………….. 27.000.000
Total stock holders equity………………………………………………. Rp 1.525.000.000
Metode 2. akun saham disebutkan terlebih dahulu, diikuti dengan akun modal disetor yang disebutkan sebagai pos
tersendiri yang dinamakan tambahan modal disetor atau premi. Akun gabungan tersebut juga dapat disebut
sebagai Premi saham diatas nilai nominal atau nama yang serupa. Laba ditahan kemudian disebutkan diikuti
dengan pengurangan saham treasury.

PT Tarumanegara
Balance Sheet
31 Desember 2014

Stockholders’ Equity
Contributed capital:
Preferred 10% stock, $50 par (2000 shares
authorized and issued)……………………………........ Rp 100.000.000
Common stock, $20 par (50.000 shares authorized,
Metode 45.000 shares issued)……………………………………. 900.000.000
2 Additional paid-in capital……………………………………… 202.000.000
Total contributed capital……………………………….. Rp 1.202.000.000
Retained earnings………………………………………………………. 350.000.000
Total ………………………………………………………………. 1.552.000.000
Deduct treasury stock (600 shares at cost) 27.000.000
Total stockholders’ equity……………………………………………. 1.525.000.000
Contoh:
Dengan menggunakan akun dan saldo berikut ini, siapkan bagian
Ekuitas Pemegang Saham di Laporan Posisi Keuangan. Modal
dasar yang seluruhnya telah ditempatkan dan disetor penuh
adalah 40.000 lembar saham biasa, dan 5.000 lembar
diantaranya telah dibeli kembali.
Common stock, $50 par Rp 1.500.000.000
Paid-in capital 44.000.000
Paid-in capital from sale of treasury stock 160.000.000
Retained earnings 4.395.000.000
Treasury stock 120.000.000
Stockholders’ Equity
Pad in-capital
Common stock, $50 par (40.000 shares
authorized, 30.000 shares issued)………………………. Rp 1.500.000.000
Excess of issue price over par…………………………………….. 160.000.000 Rp1.660.000.000
From sale of treasury stock………………………………………… 44.000.000
Total paid-in capital…………………………………………….. Rp1.704.000.000
Retained earnings……………………………………………………………… 4.395.000.000
Total…………………………………………………………………………… 6.099.000.000
Deduct treasury stock (5.000 shares at cost)……………………… 120.000.000
Total stockholders’ equity………………………………………………….. Rp5.979.000.000
Stock Split ( Pemecahan Saham)
Stock split adalah pemecahan jumlah lembar saham menjadi jumlah
lembar yang lebih banyak dengan menggunakan nilai nominal yang lebih
rendah perlembar secara proposional.
Tujuan utama dari Stock split adalah untuk menurunkan nilai pasar
per lembar saham.

Catatan :
Pemecahan
saham ( stock
split ) tidak
memerlukan
ayat jurnal
CONTOH
Diasumsikan bahwa PT Rajasa memiliki 10.000 lembar saham biasa yang beredar dengan
nilai nominal Rp 100.000 , Dan dengan nilai pasar saat ini sebesar Rp 150.000 per lembar
. Dewan direksi mengumumkan Stock split sebagai berikut .

1. Setiap pemegang saham biasa akan menerima 5 lembar saham untuk setiap pemegang
saham yang dimiliki. Pemecahan ini disebut 5-for-1 stock split .Oleh karenanya, jumlah
saham menjadi 50.000 lembar ( 10.000 lembar x 5 )
2. Setiap nilai nominal per lembar saham biasa akan turun menjadi Rp20.000 ( Rp
100.000 / 5 )

Nilai nominal saham biasa yang beredar adalah sebesar Rp1000.000.000 baik sebelum
maupun setelah pemecahan saham ( stock split )

Before split After Split

Number of shares 10.000 50.000


Par value per share x Rp 100.000 x Rp 20.000
Total Rp 1000.000.000 Rp1000.000.000
Financial Analysis and Interpretation
( Analisis dan interprestasi Keuangan : Laba per Saham)
Earnings per common share ( Laba per saham biasa ) merupakan laba bersih
per lembar saham biasa yang beredar selama periode tertentu.Laba per
saham pada laporan laba dihitung sebagai berikut .

Earnings per share = Net Income – Preffered Dividens


Number of Common Shares Outstanding
Contoh
PT Finnegan PT Martina Berto Tbk.

Net income Rp350.000.000 Rp45.532.000.000


Preffered Dividens Rp20.000.000 Rp0
Number of common 75.000 1.070.000.000
Shares outstanding

PT Finnegan :

Earnings per share = Rp350.000.000 – Rp20.000.000 = Rp 330.000.000 = Rp4.400


75.000 75.000
PT Martina Berto Tbk. :

Earnings per share = Rp45.532.000.000 - Rp0 = Rp45.532.000.000 = Rp42,55


1.070.000.000 1.070.000.000

Anda mungkin juga menyukai