adalah gangguan kecemasan yang dapat terjadi setelah mengalami dan menyaksikan suatu peristiwa traumatik seperti pertempuran militer, bencana alam, insiden teroris, kecelakaan yang serius atau penyerangan fisik/seksual pada oarang dewasa atau anak-anak. Epidemiologi Insidensi PTSD diperkirakan 9-15%. Wanita lebih sering mengalami PTSD dibandingkan pria (wanita : 18.3% dan pria : 10.3%) umumnya trauma pada pria berhubungan dengan peperangan sedangkan pada wanita disebabkan oleh pemerkosaan. PTSD bisa timbul pada usia kapan saja namun lebih sering pada usia dewasa muda. Faktor Resiko Biologis : • kerentanan genetik •Kepribadian Borderline, paranoid, dependent atau antisosial. •Perempuan Psikososial : •Kejadian traumatis sebelumnya (terutama saat anak-anak) •Perubahan hidup penuh stress yang baru terjadi •Sistem pendukung yang tidak adekuat ( dukungan keluarga atau kelompok yang kurang) •Konsumsi alkohol yang berlebihan Prognosis Kira-kira 30% pasien pulih sempurna, 40% terus menderita gejala ringan, 20% terus menderita gejala sedang dan 10% tidak berubah atau memburuk. Prognosis yang baik dapat dicapai bila kondisi PTSD muncul dalam waktu singkat, fungsi premorbid baik, dukungan sosial yang baik dan tidak ada kondisi komorbid atau penyalahgunaan zat. Komplikasi PTSD dapat mengganggu pekerjaan, hubungan, kesehatan dan kesenangan pada kegiatan sehari-hari serta meningkatkan risiko masalah lain seperti : depresi, kecemasan, masalah dengan obat- obatan/alkohol, serta pikiran dan tindakan bunuh diri.