Anda di halaman 1dari 73

Nama Mata Kuliah

(Kode MKA 121111063

TEORI DASAR ANALISIS KUALITATIF

Nama Program Studi - UPNYK 1


Deskripsi
Bab pertama ini membahas tentang Teori
Disosiasi Elektrolit, Teori asam-basa,Hukum
Aksi massa, Hasil kali kelarutan, pH larutan dan
hidrolisa garam

Nama Program Studi - UPNYK 2


Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah membaca bab I ini, mahasiswa
mampu menjelaskan Disosiasi Elektrolit,
Teori asam-basa, Hukum Aksi massa, Hasil
kali kelarutan dan penerapannya untuk
pengendapan serta dapat menghitung pH
larutan asam, basa dan garam

Nama Program Studi - UPNYK 3


1. Teori disosiasi elektrolit
 Larutan adalah suatu sistem homogen
yang terdiri dari dua komponen atau
lebih yang berada dalam satu fasa.

Nama Program Studi - UPNYK 4


 Zat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
 zat elekrolit
Yaitu suatu zat yang apabila dilarutkan, maka
larutannya dapat menghantarkan arus listrik.
Misalnya asam, basa dan garam anorganik.
 zat non elektrolit.
Yaitu suatu zat yang apabila dilarutkan, maka
larutannya tidak dapat menghantarkan arus
listrik.
Misalnya : glukosa, sukrosa, etanol, urea dan
senyawa-senyawa organik lainnya.

Nama Program Studi - UPNYK 5


 suatu zat bersifat elektrolit dalam air, misal NaCl,
mungkin tak menghasilkan larutan yang
menghantarkan listrik dalam pelarut lain seperti
eter atau heksana.
 Dalam larutan, suatu zat elektrolit terurai
menjadi bagian-bagian bermuatan listrik yang
disebut ion.
 ion bermuatan listrik positif disebut kation,
 ion bermuatan listrik negatif disebut anion.

 Proses peruraian suatu zat elektrolit menjadi ion-


ion disebut disosiasi elektrolit atau lazim
disebut ionisasi.
Nama Program Studi - UPNYK 6
Elektrolisa
 Air murni, hanya dapat menghantarkan
arus listrik yang sangat lemah. Akan
tetapi apabila ke dalam air tersebut
dilarutkan asam, basa atau garam
anorganik, maka larutan yang terbentuk
menjadi penghantar arus listrik yang kuat,
karena di dalam larutan terdapat ion-ion.

Nama Program Studi - UPNYK 7


ELEKTROLISA
 Apabila arus listrik dari suatu bateray dialirkan ke
dalam larutan hidrogen klorida (HCl), maka HCl
tersebut akan terionisasi menjadi hidrogen dan
klor.
 Hidrogen terbebaskan pada elektroda negatif
(katoda), sedang klor terbebaskan pada
elektroda positif atau anoda.
 Jadi dalam larutan ion yang bermuatan positif
menuju ke katoda, sedang ion bermuatan negatif
menuju ke anoda.

Nama Program Studi - UPNYK 8


Elektrolisa larutan HCl

Reaksi :
HCl H+ + Cl-
H2O H+ + OH-
Katoda : 2 H+ + 2e- H2 (g)
Anoda : 2Cl- Cl2 (g) + 2e-

Gambar 1. Elektrolisa larutan HCl

Nama Program Studi - UPNYK 9


 Fenomena elektrolisis tidak selalu sederhana
seperti pada larutan HCl.
 Elektron-elektron ditangkap oleh ion-ion pada
katoda, dan elektron-elektron dilepas oleh ion
pada anoda. Kation atau anion yang bereaksi
pada elektroda tidak selalu dari zat terlarut.
 Dalam larutan air, ion hidrogen dan hidroksil
selalu ada meskipun sangat sedikit, sesuai
reaksi:
H2O H+ + OH-

Nama Program Studi - UPNYK 10


 Ion-ion dari zat terlarut dan ion hidrogen dan
hidroksil bersaing untuk melepas muatan mereka
pada elektroda.
 Ion yang berhasil (menang) adalah ion yang
memerlukan energi paling sedikit untuk
melepaskan muatan.
 Secara elektrokimia,
 ion yang memerlukan potensial elektroda negatif
lebih rendah, akan terlebih dahulu melepas
muatannya pada katoda; sedangkan
 ion yang memerlukan potensial elektroda positif lebih
rendah akan terlebih dahulu melepas muatannya pada
anoda.
 Persaingan berbagai ion pada elektroda dalam
melepaskan muatan dapat menimbulkan
berbagai kombinasi.
Nama Program Studi - UPNYK 11
 Sebagai contoh: elektrolisa larutan NaCl
Ion hidrogen dan ion klorida akan melepaskan
muatannya membentuk gas hidrogen dan gas
klor.
Reaksinya adalah:
NaCl Na+ + Cl-
H2O H+ + OH-
Katoda : 2 H+ + 2e- H2 (g)
Anoda : 2 Cl- Cl2 (g) + 2e-

 Sehingga setelah elektrolisa selesai di dalam


larutan akan tertinggal ion Na+ dan ion OH- dan
larutan menjadi bersifat basa.
Nama Program Studi - UPNYK 12
 Elektrolisa larutan CuSO4,
Ion tembaga dan ion hidroksil akan melepaskan
muatan mereka, sehingga katoda akan dilapisi
oleh tembaga dan gas oksigen dibebaskan pada
anoda.
Reaksinya adalah:
CuSO4 Cu2+ + SO42-
H2O H+ + OH-
Katoda : Cu2+ + 2e- Cu (s)
Anoda :4OH- 2H2O + O2(g) + 4e-

 Ion hidrogen dan ion sulfat akan tersisa dalam


larutan, dan larutan menjadi bersifat asam.
Nama Program Studi - UPNYK 13
POTENSIAL STANDAR

Nama Program Studi - UPNYK 14


POTENSIAL STANDAR

Nama Program Studi - UPNYK


POTENSIAL STANDAR

Nama Program Studi - UPNYK 16


Teori Disosiasi Elektrolit /Teori
Ionisasi dari Arhenius (1887).
 Menurut teori disosiasi elektrolit, semua
zat elektrolit apabila dilarutkan dalam
air akan terionisasi menjadi gugusan
atom yang bermuatan listrik yang disebut
ion.
 Proses ionisasi merupakan proses
reversibel (dapat balik).
 Ionisasi ini bertambah besar karena
pengenceran, sehingga dalam larutan
yang sangat encer, zat elektrolit tersebut
praktis akan terionisasi sempurna.
Nama Program Studi - UPNYK 17
 Proses ionisasi beberapa senyawa elektrolit:
NaCl Na+ + Cl-
HCl H+ + Cl-
MgSO4 Mg2+ + SO42-
CaCl2 Ca2+ + 2 Cl-
Na2SO4 2 Na+ + SO42-
 Ion-ion membawa muatan positif dan negatif.
Karena larutan bersifat netral, maka jumlah
muatan positif harus sama dengan jumlah
muatan negatif.
 Banyaknya muatan pada masing-masing ion
sama dengan valensi atom atau radikalnya.

Nama Program Studi - UPNYK 18


2. Teori Asam Basa
2.1 Teori Arhenius
 Menurut Arhenius (1887), asam adalah suatu zat yang
apabila dilarutkan dalam air akan terionisasi
menghasilkan ion hidrogen (H+) yang merupakan satu-
satunya ion positif dalam larutan, misal:
HCl H+ + Cl-
HNO3 H+ + NO3-

 Tetapi ion H+ tersebut dalam larutan tidak terdapat dalam


keadaan bebas, tetapi bergabung dengan satu molekul air
melalui ikatan kovalen koordinat dengan sepasang
elektron bebas yang terdapat pada oksigen dari air dan
terbentuk ion hidronium (H3O+).
H + + H 2O H3O+ (ion hidronium)

Nama Program Studi - UPNYK 19


 Maka proses ionisasi HCl dan HNO3 di atas dalam
larutan dinyatakan sebagai berikut :
HCl + H2O H3O+ + Cl-
HNO3 + H2O H3O+ + NO3-
 Asam-asam polibasis yaitu asam-asam yang
bervalensi lebih dari satu, dalam larutan
mengalami ionisasi beberapa tingkat. Misalnya
asam sulfat (H2SO4), mengalami dua tingkat
ionisasi :
H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4-
HSO4- + H2O H3O+ + SO42-
Nama Program Studi - UPNYK 20
 Ketiga tingkat ionisasi tersebut tidak sama
besarnya, tingkat ionisasi pertama selalu
lebih besar dari pada tingkat dua, dan
tingkat ionisasi kedua selalu lebih besar
daripada tingkat ketiga.

Nama Program Studi - UPNYK 21


 Asam-asam yang dalam larutan terionisasi
sempurna atau hampir sempurna disebut asam
kuat, misalnya HCl, HNO3, HIO3 dan H2SO4 pada
tingkat ionisasi pertama.
 Sedangkan asam-asam yang dalam larutan
hanya terionisasi sedikit disebut asam lemah,
misalnya : asam asetat (CH3COOH), asam
karbonat (H2CO3) dan hidrogen sulfida (H2S).

Nama Program Studi - UPNYK 22


 Basa adalah suatu zat yang apabila dilarutkan
dalam air akan mengalami ionisasi
menghasilkan ion hidroksil (OH-) sebagai satu-
satunya ion negatif.
 misal:
 natrium hidroksida (NaOH),
 kalium hidroksida (KOH) dan hidroksida-hidroksida
logam lainnya yang terionisasi hampir sempurna.
Hidroksida-hidroksida tersebut disebut basa kuat.
NaOH Na+ + OH-
KOH K+ + OH-

Nama Program Studi - UPNYK 23


 Tetapi amonium hidroksida (NH4OH)
dalam larutan hanya terionisasi sebagian
dan menghasilkan OH- sangat sedikit
sehingga disebut basa lemah.
 Pembentukan amonium hidroksida melalui
hidrasi amoniak, sebagai berikut :
NH3 + H2O NH4OH + NH4+ + OH-
atau
NH3 + H2O NH4- + OH-

Nama Program Studi - UPNYK 24


2. 2 Teori Bronsted-Lowry
 Menurut Bronsted dan Lowry:
 asam adalah suatu zat (baik molekul maupun
ion) yang dapat memberikan proton (H+) ;
sedang
 basa adalah suatu zat (baik molekul maupun
ion) yang dapat menerima proton (H+).

Jadi dapat dituliskan :


A B + H+
 A dan B disebut pasangan asam dan basa konjugasi.
 Dalam hal ini ion H+ (ion hidrogen) tidak tersolvasi
(tidak terikat oleh air).

Nama Program Studi - UPNYK 25


Jenis-jenis asam menurut Bronsted dan Lowry :
 Molekul-molekul tidak bermuatan
mis: HCl, HNO3, H2SO4, CH3COOH dll.
 Anion-anion yang terdapat dalam garam asam
mis: anion bisulfat (HSO4-) , anion bikarbonat (HCO-3),
anion bifosfat (H2PO4-) dll.
 Ion amonium dan ion hidronium, karena kedua ion
tersebut mempunyai kecenderungan memberikan
proton, yaitu :
NH4+ NH3 + H+
H3O+ H 2O + H +
 Kation-kation terhidrat
mis: ion aluminium hidrat
{Al(H2O)6}3+ {Al(H2O)5(OH)}2+ + H+
Nama Program Studi - UPNYK 26
Jenis-jenis basa menurut Bronsted dan Lowry :
 Molekul-molekul tidak bermuatan, seperti
misalnya amoniak dan amina-amina, sesuai
persamaan reaksi :
NH3 + H+ NH4+
RNH2 + H+ RNH3+
 Hidroksida-hidroksida logam, karena dapat
menghasilkan ion hidroksida yang dapat
menerima proton.
OH- + H+ H2O
 Anion-anion dari semua asam-asam lemah,
seperti misalnya : ion sianida (CN-), ion asetat
(CH3COO-), ion karbonat (CO32-) dll.

Nama Program Studi - UPNYK 27


Zat Elektrolit

Zat elektrolit Kuat (  1) Zat Elektrolit Lemah ( 1)

1.semua asam halida kecuali HF, 1.HF, HNO2, HSO4-, HCN, H2S,
HNO3, H2SO4 pada tingkat pertama H2CO3, H2C2O4, CH3COOH

2.semua hidroksida logam alkali; 2. Semua hidroksida logam alkali


Sr(OH)2 dan Ba(OH)2 tanah kecuali Sr dan Ba

3. sebagian besar garam 3. garam merkuri

Nama Program Studi - UPNYK 28


3. Hukum Aksi Massa
 Hukum aksi massa Gulberg dan Waage (1867):
kecepatan reaksi kimia pada suhu tetap adalah sebanding
dengan hasil kali konsentrasi zat-zat yang saling bereaksi
 Hukum ini digunakan dalam sistem homogen, yaitu suatu
sistem dimana semua zat yang saling bereaksi berada
dalam satu fasa, misalnya dalam larutan.
A + B C + D
Maka : v1 = k1 [A] [B] k1=konstanta kecepatan reaksi ke kanan
k2=konstanta kecepatan reaksi ke kiri
v2 = k2 [C] [D]
[...] = konsentrasi mol/L

 Pada kesetimbangan: v1 = v2,


k1 [A] [B] = k2 [C] [D]
K: tetapan/konstanta kesetimbangan, fungsi (T,P)

Nama Program Studi - UPNYK 29


1.6. Hukum Aksi Massa
 Hukum aksi massa Gulberg dan Waage (1867):
kecepatan reaksi kimia pada suhu tetap
adalah sebanding dengan hasil kali
konsentrasi zat-zat yang saling bereaksi.
Konsentrasi: mol/liter.
 Hukum ini digunakan dalam sistem homogen,
yaitu suatu sistem dimana semua zat yang saling
bereaksi berada dalam satu fasa, misalnya
dalam larutan.

Nama Program Studi - UPNYK 30


H.Aksi Massa
Tinjau Reaksi:
A + B C + D
Maka : v1 = k1 [A] [B]
v2 = k2 [C] [D]
[...] = konsentrasi
 Pada saat kesetimbangan, kecepatan reaksi
v1=v2, maka k1 [A] [B] = k2 [C] [D]
maka:
[C] [D] k1
  K
[A] [B] k2
K: tetapan kesetimbangan.
Nama Program Studi - UPNYK 31
3.1 Pemakaian Hukum Aksi Massa untuk
Larutan Elektrolit
 Hukum Aksi massa hanya berlaku untuk reaksi
reversibel, apabila diterapkan untuk larutan elektrolit
maka berlaku untuk elektrolit lemah.

3.1.1 Ionisasi suatu asam lemah dalam larutan

HA + H2O H3O+ + A-

[H 3 O  ] [A  ]
K
[HA] [H 2 O]

[H 3O ] [A  ] Ka = tetapan/konstanta ionisasi


K [H 2O]  Ka 
[HA] asam.

Nama Program Studi - UPNYK 32


Pemakaian Hukum Aksi Massa untuk Larutan
Elektrolit
 Hukum Aksi massa hanya berlaku untuk reaksi
reversibel, apabila diterapkan untuk larutan
elektrolit maka berlaku untuk elektrolit lemah.
 Hukum aksi massa tidak dapat digunakan pada
elektrolit kuat, karena elektrolit tersebut dalam
larutan terionisasi sempurna, sehingga dalam
larutan tidak terdapat kesetimbangan antara
molekul yang tidak terionisasi dengan ion-ionnya.

Nama Program Studi - UPNYK 33


Ionisasi suatu asam lemah dalam larutan
 HA + H2O H3O+ + A-
[H 3 O  ] [A  ]
K
[HA] [H 2 O]

karena konsentrasi air sangat besar, maka yang berada dalam


larutan dianggap tetap; maka persamaan di atas dapat
dituliskan sebagai berikut :
[H 3 O  ] [A  ] Ka = tetapan ionisasi
K [H 2 O]   Ka asam.
[HA]
 Contoh : CH3COOH + H2O H3O+ + CH3COO-,
maka: [H 3O  ] [CH 3COO ] [H  ] [CH 3COO ]
Ka  atau Ka 
[CH 3COOH] [CH 3COOH]
Nama Program Studi - UPNYK 34
 Secara umum untuk asam monobasa
(monobasis):

[ H  ][ A  ]
HA  H   A  Ka 
[ HA]

Nama Program Studi - UPNYK 35


Contoh :
CH3COOH H+ + CH3COO-
maka [H  ] [CH 3COO ]
Ka 
[CH 3COOH]

Contoh 1.
 Hitung konsentrasi ion hidrogen (H+)
dalam larutan 0,1 M asam asetat
(CH3COOH). Ka = 1,82 x10-5

Nama Program Studi - UPNYK 36


3.1.2 Ionisasi suatu basa lemah dalam larutan
NH3 + H2O NH4+ + OH-

[NH 4 ][OH  ]
K
[NH 3 ][H 2 O] 
[NH 4 ][OH  ]
K [H 2 O]   Kb
[NH 3 ]

Kb = tetapan/konstanta ionisasi basa

Nama Program Studi - UPNYK 37


Derajat ionisasi ()
 derajat ionisasi () =
banyaknya mol zat yang mengalami ionisasi
banyaknya mol zat mula  mula
Contoh 2.
 Hitung konsentrasi ion hidrogen dari
larutan 0,1 M asam asetat yang derajat
ionisasinya 1,35%.

Nama Program Studi - UPNYK 38


Hubungan  dengan Ka atau Kb
 Misal 1 mol asam lemah HA dilarutkan dalam air
hingga volume larutan = V liter mempunyai
derajat ionisasi = .
HA + H2O H3O+ + A-
[HA] mula-mula = 1/V
HA yang terionisasi =  mol
HA sisa = a(1-) mol [HA] =
H3O+ yang terbentuk =  mol [H3O+]=
A- yang terbentuk =  mol [A-] =

Nama Program Studi - UPNYK 39


[H 3O ][A  ]
Ka 
[HA]
α α
x
α 2
α 2c
Ka  V V  atau K a 
(1  α) (1  α)V (1  α)
V
Apabila  <<<< (sangat kecil) maka Ka = 2/V atau
Ka=2C,
dimana C = konsentrasi asam.
 Dari persamaan tersebut terlihat:
apabila V bertambah besar, maka harga  makin bertambah
besar.
 Rumus tersebut disebut Hukum Pengenceran Oswald.
Nama Program Studi - UPNYK 40
 Contoh 3.
 Hitung derajat ionisasi larutan asam
asetat 0,1 M.
 Diketahui Ka= 1,82x10-5.
 α= 1,35 x 10-2
(selesai 30 Agustus 2017)

Nama Program Studi - UPNYK 41


5. Hasil Kali Kelarutan
Menurut hasil penelitian:
 elektrolit biner yang sukar larut (kelarutannya
lebih kecil dari 10-3 M, hasil kali konsentrasi
ion-ionnya adalah tetap.
 Hasil kali konsentrasi ion-ion tersebut dinamakan
hasil kali kelarutan (atau solubility product)
dan diberi simbol Ksp.
 Misalnya suatu elektrolit biner AB, maka :
AB A+ + B -
Ksp = [A+] x [B-]

Nama Program Studi - UPNYK 42


Cara menghitung Ksp
Contoh 5.
 Hitung besarnya tetapan hasil kali kelarutan
(Ksp) garam perak klorida, apabila
kelarutannya = 1,5 x 10-3 gram per liter.
Diketahui berat atom Ag = 108 dan Cl = 35,5.

Contoh 6.
 Hitung besarnya tetapan hasil kali kelarutan
garam kromat (Ag2CrO4), apabila kelarutannya
= 2,5 x 10-2 gram per liter. Diketahui berat
molekul Ag2CrO4 = 332.

Nama Program Studi - UPNYK 43


Contoh 7.
 Hitung besarnya tetapan hasil kali
kelarutan garam kalsium fluorida; apabila
konsentrasi ion fluorida (F-) dalam larutan
jenuh CaF2 = 7,8 x 10-3 g/lt. Diketahui
berat atom F = 19 Ca=40

Nama Program Studi - UPNYK 44


Cara Menghitung Kelarutan
Contoh 8.
 Hitunglah berapa gram per liter
kelarutan garam Plumbum ortophospat,
apabila diketahui harga hasil kali
kelarutannya (Ksp) = 1,5 x 10-32 dan
BM =811.
Contoh 9.
 Hitung berapa mol/lt besarnya konsentrasi
ion OH- dalam larutan jenuh Mg(OH)2.
Diket: Ksp Mg(OH)2 = 3,4 x 10-11.

Nama Program Studi - UPNYK 45


Pemakaian Hasil Kali Kelarutan
Contoh 10.
 Berapa mol/lt besarnya konsentrasi ion
Ag+ yang tinggal dalam larutan, setelah
penambahan asam klorida (HCl) ke dalam
larutan perak nitrat sedemikian sehingga
diperoleh konsentrasi ion Cl- = 0,05
mol/lt. Diketahui Ksp AgCl = 1,5 x 10-10.

Nama Program Studi - UPNYK 46


Hasil kali ion dari air
 Kohlrousch dan Heidweller (1894): Air yang
kemurniannya tinggi masih bersifat menghantar
listrik, meskipun sangat kecil. Ini menunjukkan
bahwa air terionisasi.
H2O H+ + OH-
 Dengan menggunakan Hukum Aksi Massa maka
dapat dituliskan kesetimbangannya
a H  a OH [H  ] [OH  ] f H  f OH [H  ] [OH  ]
K  x , bila f  1 maka : K  [H O]
a H 2O [H 2O] f H 2O 2

Nama Program Studi - UPNYK 47


 Hasil eksperimen berdasar konduktan air menunjukkan
K = 1,2 x 10-16 pada suhu 25oC.
 Nilai yang sangat rendah ini menunjukkan bahwa derajat
disosiasi air boleh diabaikan, maka dalam praktek air
dianggap tak terdisosiasi. Jadi konsentrasi air dianggap
tetap; sehingga :
K . [H2O] = [H+] [OH-] ;
Kw =[H+] [OH-] ; [H2O] =1000 gr/18 gr/mol= 55,6mol/L;
sehingga Kw = K .[H2O] = 1,2 x 10-16 x 55,6
= 1,01 x 10-14.
Kw  tetapan hasil kali ion-ion air,
 Larutan :
netral : [H+] =[OH-] = 10-7M
asam : [H+] >[OH-] ] dan [H+] > 10-7M
basa : [H+] <[OH-] ] dan [H+] < 10-7M
Nama Program Studi - UPNYK 48
Eksponen Ion Hidrogen
 Untuk menghindari konsentrasi-konsentrasi ion hidrogen
yang rendah maka oleh Sorensen (1909) diperkenalkan
eksponen ion hidrogen (pH).
pH = -log [H+] atau [H+] =10-pH;
pH  eksponen ion hidrogen.
 Sehingga larutan netral : [H+] = 10-7M = maka pH = 7,0
Larutan asam :[H+] >10-7M maka pH < 7,0
Larutan basa : [H+] < 10-7M maka pH > 7,0

 Korelasi :
Kw = [H+] [OH-] sehingga – log Kw = -log [H+] [OH-]
pKw = pH + pOH;
14 = pH + pOH

Nama Program Studi - UPNYK 49


pH larutan Asam Kuat dan Basa Kuat
 Asam kuat dan basa kuat terionisasi sempurna
dalam larutan, maka konsentrasi ion H+ atau ion
OH- sama dengan konsentrasi larutan yang
bersangkutan.
 Contoh :
 larutan 0,1 M HCl, maka [H+] = 0,1 M;
sehingga pH = -log 0,1 = 1
 larutan 0,1 M NaOH, maka [OH-] = 0,1 M;
sehingga pOH = -log 0,1 = 1.
pH =14 - pOH =14-1=13

Nama Program Studi - UPNYK 50


pH Larutan Asam Lemah
 Contoh : CH3COOH CH3COO- + H+
[CH3COO-] = [H+],
sisa asam yang tidak terurai = [CH3COOH - H+]
[H  ] [CH 3 COO ]
Ka 
[CH 3 COOH - H  ]
 2
[H ]
karena [H+] sangat kecil diabaikan, sehingga K a 
 2
[CH 3 COOH]
[H ]
Apabila ditulis secara umum : K a 
[Asam]
[H  ]  K a [Asam]
1 1

 log[H ]  logK a  log[Asam]
2 2

1 1
1 1 pH  p K  log [Asam]
pH   log K  log Nama
[Asam]
Program Studi - UPNYK
2 a 2
51
2 a 2
pH larutan Basa Lemah
 Contoh : NH4OH NH4+ + OH-

[NH 4 ] [OH  ]
Kb 
[NH 4 OH  OH  ]
 karena [OH-] sangat kecil maka diabaikan sehingga

[NH 4 ] [OH  ]
Kb 
[NH 4 OH]  2
[OH ]
[NH4 ] = [OH ] sehingga K b 
+ -
[Basa]
[OH  ] K b Basa 
1 1
1 1
pOH  pK b  log[Basa]
pH  14  pK b  log[Basa]
2 2 2 2
Nama Program Studi - UPNYK 52
Larutan Buffer
 Ada 2 macam larutan buffer atau
penahan yaitu larutan :
 yang mengandung asam lemah dengan
garamnya disebut Larutan Buffer Asam.
 yang mengandung basa lemah dengan
garamnya disebut Larutan Buffer Basa.

Nama Program Studi - UPNYK 53


pH Larutan Buffer Asam
Contoh :
 Asam :  sangat kecil (<<<<)
CH3COOH CH3COO- + H+
 Garam :   1 (terionisasi sempurna)
CH3COONa CH3COO- + Na+
CH3COOH sisa = [CH3COO- - H+] = [Asam – H+]
jumlah CH3COO- =[CH3COO- hasil ionisasi garam +
CH3COO- hasil ionisasi Asam]
Garam terionisasi sempurna sehingga konsentrasi CH3COO-
hasil ionisasi garam dianggap sama dengan konsentrasi garam
 [Garam].  
[H ] [garam - H ]
[CH3COO ] hasil ionisasi asam =[H ], maka
- + K 
[Asam - H  ]
a

Nama Program Studi - UPNYK 54


 kareana [H+] sangat kecil sehingga
diabaikan, maka [H  ] [Garam]
Ka 
[Asam]
 [Asam]
[H ]  K a
[Garam]

[Asam]
pH  logKa  log
[Garam]
[Garam]
pH  pKa  log
[Asam]

Nama Program Studi - UPNYK 55


pH Larutan Buffer Basa
Contoh :
 Basa:  sangat kecil (<<<<<)
NH4OH NH4+ + OH-
 Garam:   1 (terionisasi sempurna)
NH4Cl NH4+ + Cl-

 
[NH 4 ] [OH ] [NH 4  OH  ] [OH  ]
Kb  Kb 
[NH 4 OH] [NH 4 OH  OH  ]
 arena [OH-] sangat kecil sehingga diabaikan,

[Garam] [OH  ]
Kb 
[Basa]

Nama Program Studi - UPNYK 56


[Basa]
[OH  ]  K b
[Garam]

[Basa]
 log[OH  ]  logK b
[Garam]

[Basa]
pOH  pK b  log
[Garam]

[Garam]
pOH  pK b  log
[Basa]
[Garam]
pH  14  pOH  14  pK b  log
[Basa]
Nama Program Studi - UPNYK 57
Hidrolisa Garam
 Apabila garam-garam dilarutkan dalam air, tidak
selalu bereaksi netral. Kemungkinan sebagian garam
berinteraksi dengan air, proses ini disebut hidrolisa.
 Garam-garam dibagi menjadi 4 golongan :
 Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat,
misalnya : NaCl, KCl dan lain sebagainya.
 Garam yang berasal dari asam kuat dan basa
lemah, misalnya NH4Cl
 Garam yang berasal dari asam lemah dan basa
kuat, misalnya CH3COONa
 Garam yang berasal dari asam lemah dan basa
lemah, misalnya CH3COONH4
Nama Program Studi - UPNYK 58
pH larutan garam
dari asam kuat dan basa kuat.
 Bila dilarutkan dalam air reaksinya netral, hal ini
disebabkan anion maupun kationnya masing-
masing tidak ada yang bergabung dengan ion
hidrogen maupun ion hidroksil dari air.(tidak
terhidrolisa)
 Keseimbangan disosiasi air : H2O H+ + OH- tidak
terganggu. Berarti pH larutan = 7
 Contoh : NaCl + H2O
Na+ + Cl- + H+ + OH-
tidak berinteraksi dengan air (pH = 7)

Nama Program Studi - UPNYK 59


pH larutan garam
dari asam kuat dan basa lemah
 Bila dilarutkan dalam air, reaksinya asam. Hal ini
disebabkan karena kation garam bergabung
dengan ion hidroksil membentuk basa lemah.
(hidrolisa partial/sebagian). Sehingga ion
hidrogen tertinggal dalam larutan. Ini berarti pH
< 7.
 Contoh:
NH4Cl + H2O NH4OH + HCl
NH4+ + Cl - + H2O NH4OH + H+ + Cl-
atau secara umum :
L+ + H2O LOH + H+
Nama Program Studi - UPNYK 60
Karena [LOH] = [H+] dan [L+]
[LOH] [H  ] = konsentrasi garam = G,
K 
[L ] [H 2 O] maka pers (1) menjadi:
[LOH] [H  ] [H  ]
K [H 2 O]  Kh  .....(3).
[L ]
[G]
[LOH] [H  ] Dari persamaan 2 dan 3 :
atau K h  .......(1)
[L ]
Apabila pers (1) dikalikan [OH-] [H  ] 2 K w Kw
dan dibagi [OH-], maka :  
[H ]  [G]
[G] Kb Kb
[LOH] [H  ] [OH  ]
Kh    Kw
[L ][OH - ]  log[H ]  log [G]
Kb
Kw
Kh  ......(2)
pH 
1 1 1
pK w  pK b  log[G]
Kb 2 2 2
Nama Program Studi - UPNYK 61
pH larutan garam dari asam
lemah dan basa kuat
 Bila dilarutkan dalam air reaksinya basa, halini
disebabkan anion garam bergabung dengan ion
hidrogen membentuk asam lemah(hidrolisa partial).
Sehingga ion hidroksil tertinggal dalam larutan.
Maka pH > 7.
 Contoh :
CH3COONa + H2O CH3COOH + NaOH
CH3COO- + Na+ + H2O CH3COOH + Na+ + OH-
atau secara umum
A- + H 2 O HA + OH-

Nama Program Studi - UPNYK 62


[HA] [OH]
K   Dari persamaan 5 dan 6
[A ] [H 2 O] diperoleh
[HA] [OH  ] K w [OH  ] 2 Kw
K [H 2 O]  
 Kh  [OH  ]  [G]
[A ] Ka [G] Ka

 Apabila pers (4) dikalikan [H+] Kw


 log[OH - ]  log [G]
dan dibagi [H+], menjadi : Ka
[HA] [OH  ] [H  ]
pOH   logK w  ( logK a )  log G 
1 1 1
K h 
[A ] [H  ] 2 2 2

pK w  pK a  log G 
1 1 1
K ....(5) pOH 
Kh  w 2 2 2
Ka
pOH  7  pK a  log G 
1 1
 Karena [HA] =[OH-] dan [A-]
= konsentrasi garam =G, 2 2
maka pers (1) menjadi : pH  pK w  pOH

pK a  log G63
1 1
[OH  ]2 pH  7 
K h ...(6) Nama Program Studi - UPNYK
2 2
[G]
pH larutan garam dari
asam lemah dan basa lemah
 Garam golongan ini mengalami hidrolisa
total. Sifat larutan garam ini, bisa netral,
asam atau basa. Dipengaruhi oleh Ka dan
Kb.
1 1
pH  7  pK a  pK b
2 2

Nama Program Studi - UPNYK 64


Derajad Hidrolisa (x)
 Adalah bagian dari setiap mol ion yang
mengalami hidrolisa dalam kesetimbangan.
cx 2
Kh 
(1  x)

Kh = Konstanta hidrolisa
c = konsentrasi garam
x = derajat hidrolisa.

Nama Program Studi - UPNYK 65


Contoh 16.
 Larutan 0,1 M Natrium asetat (CH3COONa)
mempunyai harga Ka =1,82 x 10-5 Hitunglah :
 Konstanta hidrolisa.
 Derajat hidrolisa
 pH larutan
Contoh 17.
 Pada suhu 25oC, 2,675 gram garam NH4Cl
dilarutkan dalam 500 ml air. Hitunglah derajad
hidrolisa dan pH larutan garam tersebut. Diketahui
Kb NH4OH = 1,8 x 10-5. BM NH4Cl = 53,5
Nama Program Studi - UPNYK 66
Contoh 18.
 Asam benzoat (C6H5COOH) adalah asam lemah
monobasis. 6,1 gram asam tersebut dilarutkan ke
dalam 500 ml aquades, kemudian ke dalam larutan
yang terjadi ditambahkan larutan NaOH 0,5 M.
Hitunglah :
 Berapa pH larutan yang terjadi jika banyaknya
larutan NaOH yang ditambahkan = 75 ml
 Berapa ml larutan NaOH yang telah ditambahkan ke
dalam larutan asam benzoat pada saat terjadi garam
natrium benzoat, dan hitung pula tetapan, derajat
hidrolisa dan PH larutan garam tersebut.
Diketahui Ka asam benzoat = 6,6 x 10-5
Nama Program Studi - UPNYK 67
Contoh 19
 Suatu larutan buffer asetat mengandung
campuran antara 0,1 M CH3COOH dan 0,1 M
CH3COONa. Hitung berapa pH larutan yang
terjadi apabila ke dalam larutan buffer tersebut
ditambahkan :
a. 1 ml HCl 10 M
b. 2 ml HaOH 5 M
Diketahui volume larutan buffer mula-mula 1 liter
dan perubahan volume larutan diabaikan. Ka =
1,82 x 10-5.
Nama Program Studi - UPNYK 68
Soal
1. Ke dalam larutan asam lemah HA ditambahkan
sejumlah berat garam kaliumnya sehingga
diperoleh larutan buffer yang pH nya 6,3979.
Apabila harga tetapan ionisasi asam (Ka) = 1,9
x 10-5. Hitung perbandingan konsentrasi asam
dan garamnya.
2. Suatu larutan buffer basa yang pH nya 9,0
terdiri dari campuran antara larutan NH4OH dan
NH4Cl. Apabila konsentrasi masing-masing
larutan tersebut =0,25 M dan Kb = 1,8 x 10-5.
Hitung perbandingan volume kedua larutan
tersebut.
Nama Program Studi - UPNYK 69

1. Ke dalam larutan asam lemah HA ditambahkan
sejumlah berat garam kaliumnya sehingga
diperoleh larutan buffer yang pH nya 6,3979.
Apabila harga tetapan ionisasi asam (Ka) = 1,9
x 10-5. Hitung perbandingan konsentrasi asam
dan garamnya.
2. Suatu larutan buffer basa yang pH nya 9,0
terdiri dari campuran antara larutan NH4OH dan
NH4Cl. Apabila konsentrasi masing-masing
larutan tersebut =0,25 M dan Kb = 1,8 x 10-5.
Hitung perbandingan volume kedua larutan
tersebut.
Nama Program Studi - UPNYK 70
3. Ke dalam suatu asam lemah HA 0,1 M yang
mempunyai pH = 3,0 ditambahkan 0,28 gram KOH.
Hitunglah :
 konstanta hidrolisa (Kh) dan derajat hidrolisa
garam KA
 berapa pH larutan yang terjadi.

4. Pada 100 ml larutan yang mengandung 8,29 x 10-3


gram ion timbel, ditambahkan 100 ml asam sulfat
10-3 M. Berapa banyaknya timbel yang tidak
diendapkan yang tertinggal di dalam larutan ?
Diketahui Ksp PbSO4 = 2,2 x 10-8, BA Pb = 207,2
 Nama Program Studi - UPNYK 71
Ringkasan Materi
 Berisi ringkasan materi dan latihan soal

Nama Program Studi - UPNYK 72


Referensi
 Vogel, A. I., 1961, A Text Book of
Qualitative Inorganic Analysis,
Terjemahan oleh L. Setiono dan A. H.
Pudjatmaka, Buku Teks Analisis Anorganik
Kualitatif , Bagian I, edisi ke 5, Kalman
Media Pustaka, Jakarta

Nama Program Studi - UPNYK 73

Anda mungkin juga menyukai