Dr. Juniaty Caroline Simanjuntak, Sp. OG (K) ,.M.Kes: Pembimbing
Dr. Juniaty Caroline Simanjuntak, Sp. OG (K) ,.M.Kes: Pembimbing
Nama : Ny. NS
Tanggal lahir : 06-07-1990
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jakarta Selatan
Tanggal kunjungan : 29 Mei 2019
ANAMNESA
Pasien datang sendiri ke poli kebidanan RSUD Pasar Minggu, mengaku hamil
anak pertama dengan usia kehamilan 22 minggu, pasien mengaku tidak
pernah keguguran. HPHT 7 Desember 2019. TP 11 Oktober 2019. Selama ini
pasien kontrol di PKM Kebayoran Baru, pernah dilakukan USG di RSUD Pasar
Minggu saat usia kehamilan 11 minggu dan dikatakan janin dalam keadaan
baik. Test pack tanggal 30 Januari 2019 dan hasilnya positif.
Riwayat • Disangkal
Kontrasepsi
Hemodinamic Change During Normal Change During Labor Change During Post
Parameter Pregnancy & Delivery Partum
↑ initially with ↑ in
↑ 30-50% above
Cardiac output ↑ additional 50% preload, then ↓ with
baseline
diuresis
Systemic vascular
↓ ↑ Returns to baseline
resistance
Class II aktivitas fisik terbatas, namun tak ada gejala saat istirahat (bila
melakukan aktifitas fisik maka terasa capai, jantung berdebar-
debar, sesak nafas atau terjadi angina pektoris).
Class III aktivitas ringan sehari-hari terbatas (kalau bekerja sedikit saja merasa
capai, sesak nafas dll).
Kelas III :
- MRS selama kehamilannya
Antepartum
Pendekatan multidisiplin
Pemeriksaan fetal echocardiografi dilakukan pada
usia kehamilan 20-34 minggu khususnya ibu dengan
penyakit jantung kongenital;
Pemeriksaan kondisi janin dilakukan untuk menilai
pertumbuhan janin baik dengan fetal biometry,
Doppler velocimetry maupun NST
Deteksi dini kelainan yang menyertai misalnya PE,
anemia, hipertiroid maupun infeksi
Perencanaan kapan terminasi kehamilan dan cara
persalinan
Persalinan
KIE
Pilihan pervaginam
Kelas I-II : spontan, VE/FE.
Kelas III-IV : VE/FE.
Perabdominal ( SC ) berdasarkan
indikasi obstetrik spt : CPD, dll
indikasi cardiologi spt: Koartasio aorta
Rekomendasi
1. Induksi persalinan elektif atas indikasi ;
2. Profilaksis antibiotik pada kasus tertentu ;
3. Hindari stres fisik dan mental
4. Persalinan dengan posisi miring kiri atau ½
duduk
5. Monitor EKG ;
6. Berikan O2 pada kasus tertentu ;
7. Fasilitas resusitasi yang lengkap ( ICCU, NICU
)
8. Monitoring denyut jantung janin
9. Percepat kala II pada kondisi tertentu
Penanganan Persalinan
Kala I :
Bila perlu pendampingan ahli jantung
Edukasi
Posisi ½ duduk miring kiri
Oksigen 5 lt
Buat daftar pengawasan ketat (tanda-tanda vital)
Diuretik & digitalis diberikan bila Rr > 28, nadi > 115
Nyeri persalinan : sedasi/analgesik morfin
Bila perlu oksitosin drip .
Kala II :
Sedapat mungkin tidak mengejan ;
Akhiri dengan VE atau Forceps dan episotomi .
Kala III :
Manajemen Kala III aktif ;
Uterotonika (kecuali methergin), karena
Methergin kontraksi tonik Venous return meningkat
Pengawasan setelah kala III :
○ Pemasangan torniquet ;
○ Pemberian diuretik ;
○ Harus dimonitor tanda tanda terjadinya gagal jantung .
Pengawasan Nifas
Pengawasan di RS minimal sampai 14 hari;
Laktasi : Kelas III-IV tidak boleh ;
Monitoring ketat terutama balans cairan ;
Bila ada ancaman edema paru dapat diberikan diuretik ;
Komplikasi yang dapat timbul:
anemia, pendarahan, infeksi, tromboemboli & edema paru
Pemberian antibiotik adekuat ;
Bila disertai anemi tranfusi tidak boleh diberikan 12 jam
postpartum,kecuali terjadi pendarahan
Bahaya peningkatan volume darah akibat autotranfusi saat
kontraksi pada uterus saat kala III.
KIE kontrasepsi
Kontrasepsi
Untuk wanita penyakit jantung tidak ada kontrasepsi
yang benar-benar ideal, karena sering terjadinya
komplikasi seperti: trombosis dan infeksi ;
Kondom: kurang ideal karena angka kegagalan tinggi ;
Pil oral kombinasi: angka keberhasilan tinggi tapi risiko
tromboemboli (hindari pada MS, riwayat tromboemboli,
atrial fibrilasi, katup jant prostetik dan kardiomiopati )
Kontarespsi bebas estrogen: efektifitas rendah tapi
terbukti aman untuk wanita dengan penyakit jantung ;
IUD: risiko infeksi, risiko pendarahan pada ibu yang
memakai antikoagulan
Steril: dianjurkan bila tidak ingin anak lagi
TERIMA KASIH