Anda di halaman 1dari 37

Pembimbing:

dr. Juniaty Caroline Simanjuntak, Sp. OG(K),.M.Kes


SHARITADEVI CHRISTEVAN DANISWARI
1710221029
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny. NS
 Tanggal lahir : 06-07-1990
 Umur : 28 tahun
 Agama : Islam
 Alamat : Jakarta Selatan
 Tanggal kunjungan : 29 Mei 2019
ANAMNESA

• Pasien datang sendiri untuk


Keluhan Utama meminta surat ijin mudik
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang sendiri ke poli kebidanan RSUD Pasar Minggu, mengaku hamil
anak pertama dengan usia kehamilan 22 minggu, pasien mengaku tidak
pernah keguguran. HPHT 7 Desember 2019. TP 11 Oktober 2019. Selama ini
pasien kontrol di PKM Kebayoran Baru, pernah dilakukan USG di RSUD Pasar
Minggu saat usia kehamilan 11 minggu dan dikatakan janin dalam keadaan
baik. Test pack tanggal 30 Januari 2019 dan hasilnya positif.

Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit katup


jantung, tetapi sudah operasi katup di Surabaya pada
tahun 2016. Saat ini pasien datang ke poli RSUD Pasar
Minggu untuk meminta surat ijin mudik. Keluhan
perdarahan pervaginam (-), mulas (-), keputihan (-), mual
muntah (-), pusing (-), sesak napas (-).
Riwayat • Sudah menikah selama 1 tahun
dan merupakan pernikahan
Perkawinan pertama.

Riwayat • Disangkal
Kontrasepsi

Riwayat • Pasien bekerja sebagai ibu rumah


tangga, merokok (-) alkohol (-).
Sosial Suami pasien bekerja sebagai
Ekonomi wiraswasta, merokok (-) alkohol (-)
• Penyakit katup jantung (+), sudah op
katup mitral tahun 2016 di Surabaya
• Diabetes Melitus = disangkal
RPD • Hipertensi = disangkal
• Asma = disangkal
• Alergi = disangkal

Riwayat • Menstruasi pertama usia 12 tahun,


siklus 28 hari, lamanya 5-6 hari, ganti
Haid pembalut 2x/hari, nyeri haid (-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Status Generalis
Mata : conjungtiva anemis -/-
Thoraks
KU : Baik Inspeksi : Pergerakan
Kes : dinding dada simetris kiri
Composmentis dan kanan, retraksi sela iga
TD : 120/70 -/-
Palpasi : Vocal Fremitus
mmHg
simetris kiri dan kanan
N : 80 x/menit Perkusi : Sonor di kedua
S : 36,5 C lapang paru
RR : 20 x/menit Auskultasi : BND vesikuler,
Rh -/- Wh -/-
 Abdomen : USG Abdomen tanggal
 Inspeksi : perut 27/4/2019 :
tampak buncit  JTH, DJJ (+), JK
sesuai usia Perempuan
kehamilan  ICA cukup, Plasenta
korpus posterior TBJ
 Auskultasi : BU (+)
409 gram
 Palpasi : supel
 Kesan Hamil 22
 Perkusi : pekak minggu, JTH
 Extremitas : Akral  TP 11/10/2019
hangat, CRT < 2”
DI DIAGNOSIS

G1P0A0 hamil 22 minggu


dengan riwayat penyakit
jantung rematik
PLANNING

Rencana 6 bulan konsul fetomaternal


Kontrol 4 minggu
Rencana konsul spesialis jantung
Tinjauan Pustaka
PENDAHULUAN
 Penyakit jantung merupakan salah satu
penyebab kesakitan & kematian yg tinggi pd
kehamilan/persalinan. Di Indonesia, angka
kematian ibu akibat peny. jantung no.4
setelah infeksi, hipertensi ok kehamilan &
perdarahan .

 Beban fisiologis yg berat saat kehamilan &


persalinan yg tidak dapat ditoleransi lagi oleh
jantung yg paling sering menyebabkan
mortalitas ibu dan janin
 Jantung adalah organ yg paling berat
kerjanya dalam tubuh manusia .
 Rata-rata 80x/mnt atau ± 115.000x/24
jam .
 Bahkan dalam istirahatpun organ ini
terus bekerja .
 Selama kehamilan perubahan yg terjadi
pd pembuluh darah & jantung
menambah berat beban jantung .
Normal Hemodynamic Changes During Pregnancy

Hemodinamic Change During Normal Change During Labor Change During Post
Parameter Pregnancy & Delivery Partum

Blood volume ↑ 40-50% ↑ ↓

↑ 10-15 beats per


Heart rate ↑ ↓
minute

↑ initially with ↑ in
↑ 30-50% above
Cardiac output ↑ additional 50% preload, then ↓ with
baseline
diuresis

Blood pressure ↓ 10 mm Hg ↑ Returns to baseline

↑ 1st and 2nd


↑ (300-500 cc per
Stroke volume trimester; slight ↓ 3rd ↓
contraction)
trimester

Systemic vascular
↓ ↑ Returns to baseline
resistance

Copyright 2003 The Cleveland Clinic Foundation


 Perubahan-perubahan ini normal
selama kehamilan untuk menjamin janin
juga cukup mendapat oksigen & nutrisi .
 Sebaiknya setiap wanita perlu
mengetahui kondisi jantungnya
sebelum/selama kehamilan karena
derajat penyakit jantung dapat
meningkatkan risiko mortlitas pada
bumil .
 Penyakit jantung pada kehamilan
memperlihatkan suatu kondisi dimana
seorang bumil mengalami komplikasi yg
diakibatkan oleh kerusakan fungsi
jantungnya .
 Angka kejadiannya makin meningkat dimana
saat ini 1-4 % dari seluruh kehamilan dg 1-2
mengalami mortalitas .
 Kadang-kadang penyakit jantung diketahui
sebelum kehamilan (preexistent) atau akibat
dari kehamilannya (induced) .
Gejala-gejala penyakit jantung
 Sesak nafas, terutama pd malam hari /
saat tidak beraktivitas ;
 Tidak mampu melakukan aktivitas yg
normal ;
 Light-headedness or fainting ;
 Palpitasi (irregular heartbeat) ;
 Murmur jantung or click ;
 Pembesaran jantung ( > pembesaran
jantung karena kehamilan ) ;
 Cyanosis (kebiruan ok kadar oxigen yg
rendah di dalam darah ) .
NEW YORK HEART ASSOCIATION (NYHA)
HEART FUNCTIONAL CLASSIFICATION

Class I aktivitas tidak terganggu (tidak usah membatasi kegiatan fisik).

Class II aktivitas fisik terbatas, namun tak ada gejala saat istirahat (bila
melakukan aktifitas fisik maka terasa capai, jantung berdebar-
debar, sesak nafas atau terjadi angina pektoris).

Class III aktivitas ringan sehari-hari terbatas (kalau bekerja sedikit saja merasa
capai, sesak nafas dll).

Class IV waktu istirahat sudah menimbulkan keluhan (memperlihatkan gejala-


gejala dekompensasio walaupun dalam istirahat).
Diagnosis

 Sering ada kesulitan karena beberapa gejala


kehamilan sama dengan gejala-gejala penyakit
jantung ;
 Perlu ada pemeriksaa tambahan untuk
melengkapi hasil anamnesa & pemeriksaa fisik
dalam menegakan diagnosis penyakit jantung :
* Electrocardiogphy (ECG ) ;
* Echocardiography ;
* Foto thoraks .
Penilaian risiko
 Setiap wanita yang mengalami (preexisting)
penyakit jantung perlu mendapatkan
konseling yang meliputi :
 kontrasepsi ;
 risiko pada ibu & janin selama kehamilan ;
 potensial terjadinya maternal morbiditas dan
mortalitas jangka panjang .
 The New York Heart Association, sering
menggunakan prediktor luaran dimana
wanita dengan NYHA class III dan IV angka
mortalitas meningkat sampai 7% & angka
morbiditas > 30%
Risiko maternal akibat penyaki jantung selama
kehamilan
Low Risk (90 %) , NYHA class I & II

Intermediate Risk , NYHA class III

High Risk , NYHA class IV


Penatalsaknaan Risiko Rendah
 Biasanya kehamilan masih dapat mentoleransi ;
 Tidak dihubungkan dengan memperberat risiko
penyakit jantung ;
 Menghindari terjadinya infeksi sebelum & setelah
persalinan ;
 Wanita dengan mitral regurgitasi yang berat &
aortic regurgitasi yang berat disarankan dilakukan
operasi perbaikan katub jantung sebelum hamil ;
 Peny. Gagal jantung ok mitral / aortic regurgitation
dapat diobati dg digoxin, diuretics & vasodilators
spt: hydralazine
Penatalaksanaan Risiko Sedang

 Antibiotik prophylaxis sebelum persalinan ;


 Dilakukan koreksi & intervensi atas kelainan
jantungnya (Cardioversion or catheterisation)
 Perlu bantuan terapi oleh seorang
cardiologist .
Penatalaksanaan Risiko Tinggi

 Kondisinya sering berhubungan dengan


peningkatan mortalitas ibu & janin ;
 Tidak disarankan wanita ini hamil ;
 Jika terjadi kehamilan maka disarankan
dilakukan abortus medisinalis ;
 Pasien ini sebaiknya ditangani bersama
dengan seorang cardiologist .
INGAT

Saat paling berbahaya :


 Uk 28 – 32 minggu
 Kala II
 Postpartum
 Minggu 13 – 32
 Pembesaran uterus
 Bertambahnya volume cairan
1. Estrogen -> Renin -> Angiotensin II -> Aldosteron -
> retensi Na dan air-> cairan ekstravaskuler
2. HCG & Prolaktin -> Eritropoisis
 Kala I
 Kontraksi uterus -> peningkatan 20% curah
jantung dibanding saat istirahat
 Kala II
 Peningkatan curah jantung menjadi 50% pada
setiap kontraksi uterus
Darah dipompa lebih kuat dari uteroplasenter bed
dan menyebabkan venous return meningkat 
tekanan vena sentral meningkat  tekanan darah
meningkat.
 Post partum
 Pengosongan uteropasenter bed dan hilangnya
penekanan vena cava inferior akibat uterus
mengecil  Venous return meningkat minimal
sampai 4 hari post partum .
Prinsip penanganan
 Tim ( Obgyn, Jantung, Anak, penunjang lainnya
)
 KIE pasien & keluarga ;
 Pembatasan aktifitas ;
 Diet rendah garam, batasi cairan ;
 Medikamentosa .
Kelas I – II :
- Cukup istirahat
(10 jam istirahat malam dan ½ jam setiap
kali habis makan )
- MRS 2 minggu sebelum taksiran persalinan

Kelas III :
- MRS selama kehamilannya
Antepartum
 Pendekatan multidisiplin
 Pemeriksaan fetal echocardiografi dilakukan pada
usia kehamilan 20-34 minggu khususnya ibu dengan
penyakit jantung kongenital;
 Pemeriksaan kondisi janin dilakukan untuk menilai
pertumbuhan janin baik dengan fetal biometry,
Doppler velocimetry maupun NST
 Deteksi dini kelainan yang menyertai misalnya PE,
anemia, hipertiroid maupun infeksi
 Perencanaan kapan terminasi kehamilan dan cara
persalinan
Persalinan
 KIE

 Pilihan pervaginam
 Kelas I-II : spontan, VE/FE.
 Kelas III-IV : VE/FE.

 Perabdominal ( SC ) berdasarkan
 indikasi obstetrik spt : CPD, dll
 indikasi cardiologi spt: Koartasio aorta
Rekomendasi
1. Induksi persalinan elektif atas indikasi ;
2. Profilaksis antibiotik pada kasus tertentu ;
3. Hindari stres fisik dan mental
4. Persalinan dengan posisi miring kiri atau ½
duduk
5. Monitor EKG ;
6. Berikan O2 pada kasus tertentu ;
7. Fasilitas resusitasi yang lengkap ( ICCU, NICU
)
8. Monitoring denyut jantung janin
9. Percepat kala II pada kondisi tertentu
Penanganan Persalinan
Kala I :
 Bila perlu pendampingan ahli jantung
 Edukasi
 Posisi ½ duduk miring kiri
 Oksigen 5 lt
 Buat daftar pengawasan ketat (tanda-tanda vital)
 Diuretik & digitalis diberikan bila Rr > 28, nadi > 115
 Nyeri persalinan : sedasi/analgesik morfin
 Bila perlu oksitosin drip .
Kala II :
 Sedapat mungkin tidak mengejan ;
 Akhiri dengan VE atau Forceps dan episotomi .

Kala III :
 Manajemen Kala III aktif ;
 Uterotonika (kecuali methergin), karena
Methergin  kontraksi tonik  Venous return meningkat
 Pengawasan setelah kala III :
○ Pemasangan torniquet ;
○ Pemberian diuretik ;
○ Harus dimonitor tanda tanda terjadinya gagal jantung .
Pengawasan Nifas
 Pengawasan di RS minimal sampai 14 hari;
 Laktasi : Kelas III-IV tidak boleh ;
 Monitoring ketat terutama balans cairan ;
 Bila ada ancaman edema paru dapat diberikan diuretik ;
 Komplikasi yang dapat timbul:
anemia, pendarahan, infeksi, tromboemboli & edema paru
 Pemberian antibiotik adekuat ;
 Bila disertai anemi tranfusi tidak boleh diberikan 12 jam
postpartum,kecuali terjadi pendarahan
 Bahaya peningkatan volume darah akibat autotranfusi saat
kontraksi pada uterus saat kala III.
 KIE kontrasepsi
Kontrasepsi
 Untuk wanita penyakit jantung tidak ada kontrasepsi
yang benar-benar ideal, karena sering terjadinya
komplikasi seperti: trombosis dan infeksi ;
 Kondom: kurang ideal karena angka kegagalan tinggi ;
 Pil oral kombinasi: angka keberhasilan tinggi tapi risiko
tromboemboli (hindari pada MS, riwayat tromboemboli,
atrial fibrilasi, katup jant prostetik dan kardiomiopati )
 Kontarespsi bebas estrogen: efektifitas rendah tapi
terbukti aman untuk wanita dengan penyakit jantung ;
 IUD: risiko infeksi, risiko pendarahan pada ibu yang
memakai antikoagulan
 Steril: dianjurkan bila tidak ingin anak lagi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai