OLEH:
EKYANTI NOVITASARI
NOTAR : 14.01.007
OUTLINE
LATAR GAMBARAN MAKSUD
BELAKANG UMUM DAN TUJUAN
Ibadah, 0%
Rekreasi, 0%
Para pelajar yang menggunakan angkutan
kota mencapai 49%
Sekolah, 49%
GAMBARAN UMUM NO NAMA SEKOLAH ALAMAT
JUMLAH
SISWA
1 SMAN 5 Kota Ternate Jln. Batu Angus 553
2 SMKN 2 Kota Ternate Jln. Batu Angus 1.130
3 MAN Ternate Jln. Batu Angus 136
4 SMAN 4 Ternate Jln. Batu Angus 1.045
5 SMAN 8 Kota Ternate Jln. Jati Besar 470
6 SMP Islam I Ternate Jln. Rambutan 1.181
7 SMPN 1 Kota Ternate Jln. A.I. S Nasution 1.267
8 SMP Katolik Bintang Laut Jln. Salim Fabanyo 88
9 SMA Katolik Bintang Laut Jln. Stadion 83
10 SMAN 1 Kota Ternate Jln. KH Dewantara 1.043
11 SMAN 10 Kota Ternate Jln. KH Dewantara 515
12 SMKN 1 Kota Ternate Jln. KH Dewantara 302
13 SMKN 5 Kota Ternate Jln. KH Dewantara 369
14 SMPN 7 Kota Ternate Jln. Siswa 775
15 SMPN 4 Kota Ternate Jln. Raya Bastiong 729
MAKSUD DAN TUJUAN
Mengusulkan rute untuk angkutan sekolah Menghitung biaya operasional kendaraan dan
subsidi
Mulai
Data Sekunder
Data Primer
1. Peta Tata Guna Lahan
Survei Wawancara Pelajar
mengenai : 2. Peta Jaringan Jalan
1. Asal Tujuan Perjalanan 3. Peta Jaringan Trayek
2. Moda yang digunakan Angkutan Kota
3. Penilaian terhadap 4. RTRW
Angkutan Umum
4. Persepsi pelajar
mengenai Angkutan
Sekolah
Pengolahan Data
Selesai
ANALISIS DATA
NO. NAMA SEKOLAH POPULASI PROPORSI (%) SAMPEL PEMBULATAN
Nyaman
18%
> 30 Menit
15% Kenyamanan
33%
Waktu
Tunggu Cepat
Rp. 5.000 19%
< 10 Menit
40%
34%
ASAL TUJUAN SISWA
ANALISIS PERMINTAAN PENUMPANG
ANGKUTAN SEKOLAH
O/D O/D POTENSIAL 3 4 5 6 7 TJ
3 4 5 6 7 TJ
AKTUAL
1 121 51 16 10 0 199 1 242 128 39 15 0 424
2 218 47 28 42 7 342 2 415 118 67 81 13 693
3 75 43 65 237 21 441 3 163 107 154 426 39 890
4 239 30 45 184 35 533 4 455 75 106 345 65 1045
5 148 13 24 260 49 494 5 257 32 58 484 91 922
6 27 9 12 91 35 173 6 49 21 29 158 65 322
7 0 9 12 79 21 121 7 0 21 29 137 39 226
8 0 0 0 35 28 62 8 0 0 0 58 52 110
9 0 0 0 0 7 7 9 0 0 0 0 13 13
10 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 0 0
AJ 828 201 203 939 201 2372 AJ 1580 503 481 1704 377 4645
No.
No. Panjang Rute (km) Kecepatan (km/jam) Waktu Sirkulasi (menit)
Panjang Rute (km) Waktu Perjalanan (menit) Waktu Perjalanan Balik (menit) Trayek
Trayek
MPU 1 5.7 40-50
MPU 1 5.7 15.92
8.55 6.84
MPU 2 8.2 40-50
MPU 2 8.2 22.67
12.30 9.84
MPU 3 MPU 3 1.5 40-50
1.5 2.25 1.80 4.58
JUMLAH RIT/KENDARAAN HEADWAY
FREKUENSI KM-TEMPUH/RIT
KEBUTUHAN ARMADA
Jumlah Armada
No. Trayek
Aktual Potensial
MPU 1 12 22
MPU 2 58 115
MPU 3 7 13
Jumlah 77 150
Waktu
Jenis Rute Jumlah Kendaraan Headway (menit)
Perjalanan
1 12 0:08:55 0:01:40
2 58 0:12:30 0:00:39
3 7 0:02:25 0:01:09
TARIF
No. Trayek Panjang Rute (km)
Aktual Potensial
MPU 1 5.7 Rp 1,504.01 Rp 1,403.27
Biaya Langsung: MPU 2 8.2 Rp 1,911.13 Rp 1,881.02
1. Biaya bunga modal MPU 3 1.5 Rp 446.13 Rp 396.29
2. Biaya penyusutan
3. Biaya BBM
4. Biaya awak kendaraan Biaya Tidak Langsung:
5. Biaya ban 1. Biaya ijin usaha
6. Service kecil 2. Biaya ijin trayek
7. Service besar
8. Overhaul mesin
9. STNK
10. KIR
SUBSIDI PEMERINTAH
•Trayek 1 (5,7 km) = Terminal Pasar – Jl. Pahlawan Revolusi – Jl. Jend. Ahmad Yani – Jl. Hasan Esa – Jl. Raya Bastiong – Jl. KH Dewantara
•Trayek 2 (8,2 km) = Terminal Pasar – Jl. Sultan Khaerun – Jl. Pemuda – Jl. Cakalang – Jl. Darul Khairat – Jl. Ngadi Kasturian – Jl. Satelit Palapa – Jl. Rambutan
•Trayek 3 (1,5 km) = Terminal Pasar – Jl. Pahlawan Revolusi - Jl. Bosoiri – Jl. Chris Martha Tiahahu – Jl. Salim Fabanyo – Jl. Mononutu – Jl. Kemuning – Jl. Stadion
•Permintaan aktual
•Rute 1 = 12 kendaraan
•Rute 2 = 58 kendaraan
•Rute 3 = 7 kendaraan
•Permintaan potensial
•Rute 1 = 22 kendaraan
•Rute 2 = 115 kendaraan
•Rute 3 = 13 kendaraan
Subsidi yang harus dikeluarkan per harinya untuk permintaan aktual sebesar Rp 2,601,100.44 dan Rp 4,900,787.51 untuk permintaan potensial, kemudian untuk
per tahunnya sebesar Rp 780,330,130.81 untuk permintaan aktual dan Rp 1,470,236,253.03 untuk permintaan potensial.
SARAN
Dengan dioperasikannya angkutan sekolah disarankan dapat membantu kebijakan
tentang pelarangan penggunaan kendaraan pribadi dikalangan pelajar yang belum
memiliki Surat Izin Mengemudi.
Agar angkutan sekolah yang akan dioperasikan lebih maksimal nantinya, maka
perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai subsidi dari pemerintah dalam
pembiayaan seluruh kegiatan operasional.