Anda di halaman 1dari 20

PENYAKIT BAWAAN

AIR

DINKES/PROMKES
LATAR BELAKANG
• TUJUAN PEMBANGUNAN
• AIR MERUPAKAN KEBUTUHAN POKOK
• PENGERTIAN AIR BERSIH

DINKES/PROMKES
1. TUJUAN PEMBANGUNAN
• Pembangunan kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang
optimal, yang salah satu kegiatannya
adalah penyediaan air bersih

DINKES/PROMKES
2. AIR MERUPAKAN KEBUTUHAN POKOK
BAGI MAKHLUK HIDUP

- 60 - 70 % Tubuh manusia terdiri dari air


- Untuk air minum dibutuhkan sebanyak
2.200 gram setiap hari atau 3,1% dari
berat badan
- manusia membutuhkan air 7 – 8 gelas air
atau sekitar 2 liter air setiap hari
- Untuk masyarakat Indonesia di daerah
perkotaan membutuhkan air 100 –
150 ltr/kapita/hari
- sedangkan daerah pedesaan dibutuhkan air
sekitar 60 ltr/kapita/hari

DINKES/PROMKES
3. AIR BERSIH
Adalah : Air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah di olah/masak

DINKES/PROMKES
KLASIFIKASI AIR BERSIH

1. BERDASARKAN SUMBER AIR


a. Air Hujan
b. Air Permukaan
c. Air Tanah

DINKES/PROMKES
a. Air Hujan
merupakan penyubliman awan / uap air
murni yang ketika turun dan melalui
udara akan melarutkan benda-benda
yang terdapat di udara.
benda-benda tersebut seperti : Gas,
Jasad-jasad renik dan debu

DINKES/PROMKES
b. Air Permukaan
Adalah : air yang terdapat dipermukaan
bumi yang berasal dari air hujan, air
sungai, air rawa, air danau, air kolam dll.
Air ini merupakan badan air yang
sangat mudah dicemari oleh
kegiatan manusia karena itu perlu
mendapat pengawasan yang lebih
untuk menghasilkan air bersih yang
memenuhi syarat

DINKES/PROMKES
c. Air Tanah
Adalah : Air hujan atau Air
Permukaan yang menyerap masuk ke
dalam tanah, membentuk lapisan
tanah sampai berubah sifatnya

DINKES/PROMKES
2. BERDASARKAN JENIS-JENIS AIR

a. Air Bersih
b. Air Minum
c. Air Pemandian Umum
d. Air Badan Air, seperti : Sungai,
e. Air Kolam
f. Air Buangan industri

DINKES/PROMKES
Sarana Air Bersih
Beberapa Sarana Air Bersih yang digunakan
dimasyarakat :
1. Sumur Gali : Sarana penyedia Air Bersih
yang menampung air dangkal atau kurang
dari 7 meter
2. Sumur Pompa : Sarana penyedia Air Bersih
yang mempergunakan pompa tangan
3. Sumur Pompa Listrik : Sarana penyedia Air
Bersih yang menggunakan Tenaga Listrik

DINKES/PROMKES
HUBUNGAN
AIR BERSIH DENGAN PENYAKIT
• Air disebut tercemar apabila berubah komposisi
atau keadaanya sehingga air itu kurang
digunakan untuk kebutuhan dibanding dengan
air itu berada dalam keadaan alamiah
• Air Bersih yang tercemar/terkontaminasi akibat
kegiatan manusia dapat menimbulkan masalah
kesehatan masyarakat
• Air yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat
menggangu kesehatan pemakai air atau
menimbulkan penyakit
DINKES/PROMKES
JENIS-JENIS
PENYAKIT BAWAAN AIR

1. WATER BORNE DISEASES


(langsung melalui Air)
2. WATER WASHED DISEASES
(Penularan karena kurang Air)
3. WATER BASED DISEASES
(Penularan melalui bibit peny. Yg
siklusnya hidup dalam air)
4. WATER RELATED INSECTS VECTORS
( penularan melalui vektor )
DINKES/PROMKES
1. WATER BORNE DISEASES
Adalah : Penyakit yang ditularkan langsung
melalui air minum dimana air minum tersebut
mengandung kuman patogen terminum oleh
manusia maka dapat terjadi penyakit, seperti :
- Penyakit kolera
- Penyakit Typhoid
- penyakit hepatitis infektiosa
- Penyakit Dysentri
- Penyakit Gastroenteritis

DINKES/PROMKES
2. WATER WASHED DISEASES
Adalah : Penyakit yang disebabkan oleh
kurangnya air untuk pemeliharaan hygiene
perorangan.
Cara penularan dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a. Penyakit infeksi kulit saluran pencernaan
seperti : Diare, Kholera, Typoid, Dysentri dll
b. Penyakit infeksi kulit dan selaput lendir
c. Penyakit-penyakit yg ditimbulkan o/
insekta pada kulit dan selaput lendir

DINKES/PROMKES
3. WATER BASED DISEASE
Ad/ : penyakit yang ditularkan oleh bibit
penyakit yang sebagian siklus hidupnya di air
seperti schistosomiassis.
schistosomiassis hidup di dlm keong – keong air
membentuk larva dan berubah bentuk menjadi
cercaria dan menembus kulit manusia yang
berada dlm air.

4. WATER RELATED INSECTS VECTORS


Ad/ : Penyakit yang ditularkan melalui vektor
yang hidupnya tergantung pada air misalnya
malaria, demam berdarah, filariasis, dll

DINKES/PROMKES
NO ZAT KIMIA KADAR YG EFEK TERHADAP TUBUH MANUSIA
DI
PERBOLEHKAN
1. Calcium (Ca) 75 – 200 mg/l. Kurang dari 75 mg/l menyebabkan tulang
rapuh
Lebh dari 200 mg/l menyebabkan
korosifitas pada pipa-pipa air
2. Magnesium 30 – 150 mg/l Lebih dari 150 mg/l dapat menimbulkan
(Mg) mual
3. Tembaga (Cu) 0,05 – 0,5 mg/l Menimbulkan rasa yg tidak enak dan
kerusakan pada hati

4. Besi (Fe) 0,1 – 1,0 mg/l Air menjadi kemerah – kerahan, rasa tidak
enak
5. Mangan (Mn) 0,05 – 0,5 mg/l Meninggalkan bercak kecoklatan pd
pakaian dan kerusakan pada hati
6 Zeng (Zn) 1,0 – 15 mg/l Menghambat pertumbuhan pada anak dan
rasa pahit dan sepat pada air minum
7. Chlorida (Cl) 200 – 600 mg/l Rasa asin pada air dan kerusakan pada pipa
8. Sulfat (SO4) 200 -400 mg/l Dapat menimbulkan rasa mual dan ingin
muntah
9. Nitrat (NO3) 20 mg/l Dapat menghalangi perjalanan oksigen di
DINKES/PROMKES dalam tubuh
NO ZAT KIMIA KADAR YG EFEK TERHADAP TUBUH MANUSIA
DI
PERBOLEHKAN
10. Arsen (As) 0.05 mg/l Mengganggu sistem pencernaan dan
menyebabkan kanker pada kulit, hati dan
saluran empedu
11 Timbal (Pb) 0,1 mg/l Merusak jaringan syaraf otak, anemia dan
kelumpuan pada anak
12 Selenium (Se) 0,01 mg/l Menyebabkan caries gigi pd anak-anak,
penyebab kanker hati, ginjal dan limpha

13 Chromuim 0,05 mg/l Menyebabkan kenker pd kulit dan alat-alat


(Cr) pernapasan
14 Cadmium (Cd) 0,01 mg/l Menyebabkan batu ginjal, gangguan
lambung dan kerapuhan tulang

15 Derajat 6,5 – 9,2 Menyebabkan korosifitas pd pipa air yg


keasaman ( menimbulkan racun
PH)

16 Air Raksa - Menyebabkan keterbelakangan mental dan


cerebralpalsy pd bayi
17 Sinal Alfa 19 -9 μc/ml Mengakibatkan rusaknya sel – sel tubuh

18 Sinar Beta
DINKES/PROMKES 10 -8 μc/ml Kerusakan pada sel – sel tubuh
UPAYA PENGAWASAN
TERHADAP KUALITAS AIR
• Melakukan Kaporisasi pada sarana air
bersih
apabila tingkat pencemaran rendah
dan sedang maka dilakukan Kaporisasi
• Perbaikan terhadap fisik sarana
sedangkan tingkat pencemaram tinggi
dan amat tinggi maka dilakukan
perbaikan fisik sarana

DINKES/PROMKES
www//.orpa.com.id

Anda mungkin juga menyukai