Anda di halaman 1dari 19

MASTOIDITIS

Pembimbing : dr.Indrastuti Normahayu Sp.Rad(K)


Gumilang aryayudha
DEFINISI
• Mastoiditis merupakan suatu infeksi pada rongga mastoid dari tulang
temporal. Karena mastoid berbatasan dan suatu perluasan dari telinga
tengah, sehingga pada kenyataannya setiap anak atau orang dewasa
dengan Otitis Media Akut (OMA) atau penyakit inflamasi kronik pada telinga
tengah akan mengalami mastoiditis.
EPIDEMIOLOGI
• Mastoiditis biasanya terjadi pada anak. Sebelum adanya antibiotik,
mastoiditis merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak-
anak.9 Insidensi Matoiditis sangatlah bervariasi di seluruh dunia. Insiden
Mastoiditis rata-rata 4 kasus per 100.000 anak setiap tahunnya dengan usia
diatas 5 tahun.
ETIOLOGI

• Mastoiditis biasanya disebabkan oleh infeksi telinga tengah. Infeksi ini


mungkin menyebar dari telinga ke tulang mastoid. Tulang mastoid terisi oleh
bahan-bahan infeksious dan struktur seperti sarang lebah ini dapat
mengalami kerusakan.
• Organisme penyebab yang paling umum pada Mastoiditis adalah
Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenza,Branhamella catarralis
dan β Haemolityc streptococcus. Organisme-organisme ini biasanya
menyebabkan infeksi monobakterial pada Otitis Media dengan inflamasi
mukoperiosteum di telinga tengah, pembengkakan, dan hiperplasia
mukosa.
PATOGENESIS
• Tahap-tahap patologis yang berperan dalam perkebangan Mastoiditis
adalah sebagai berikut:
-Penutupan aditus ad antrum
-Eksudat terperangkap dalam sel mastoid
-Penyebaran pus atau eksudat ke periosteum melalui vena di mastoid dan
membentuk abses subperiosteal mastoid
-Demineralisasi dari septa tulang dan osteonekrosis dari dinding mastoid yang
mencair
-Terbentuk rongga besar yang berisi nanah.
MANIFESTASI KLINIS
• nyeri telinga yang menetap dan berdenyut, terlokalisasi di dalam atau di
belakang telinga dan biasanya bertambah parah pada malam hari. Nyeri
yang menetap merupakan tanda peringatan dari penyakit mastoid. Tanda-
tanda ini mungkin sulit dievaluasi pada pasien yang masih sangat muda.
Pendengaran yang menurun biasanya umum terjadi.

• otore (keluar cairan dari dalam telinga), lebih dari 3 minggu


• sakit kepala
• terjadi penurunan pendengaran
• demam, tenderness di daerah mastoid
DIAGNOSIS
• Trias klasik dari Mastoiditis, terdiri dari aurikel yang menojol dengan pembengkakan
retroaurikuler, tendernessdi daerah mastoid dan otore. Mastoiditis harus dicurigai
pada kasus dimana OMA gagal membaik atau bahkan memburuk lebih dari
periode 2-3 minggu.
• Pada pemeriksaan otoskopi, akan terlihat tanda-tanda dari otitis media akut atau
subakut dengan atau tanpa perforasi membran timpani. Dinding posterior dari
meatus akustikus eksternus dapat menjadi eritematous dan membengkak (dinding
posterior kanal menurun).
• Diagnosis yang terbaik adalah menggunakan CT-Scan karena dapat juga
mendeteksi komplikasi lainnya dengan baik. Selain sel udara mastoid dan ruang
telinga tengah terlihat berawan, CT-Scan juga dapat memperlihatkan erosi pada
struktur tulang mastoid. Parameter inflamasi seperti WBC (Whole Blood Cell count),
CRP (C-Reactive Protein), dan Laju endap darah meningkat secara nyata. Kultur
dari cairan yang keluar dari telinga juga dapat dilakukan untuk mengetahui bakteri
yang menginfeksi.
DIAGNOSIS BANDING
• Otitis eksterna dengan abses di belakang telinga dapat menyerupai
Mastoiditis (pseudomastoiditis).
• Inflamasi limfe nodus retroaurikuler juga dapat menyebabkan tenderness
dan pembengkakan pada mastoid seperti yang terlihat pada Mastoiditis.
• Tumor dari tulang Temporal seperti Granuloma eosinofil, Sarkoma,
metastase (Carsinoma mammae, Carcinoma bronkial, tumor renal), dan
Limfoma dapat juga menyerupai manifestasi klinis dari Mastoiditis.
TATALAKSANA
• Mastoiditis mungkin sulit untuk diterapi karena obat-obatan mungkin tidak
dapat mencapai cukup dalam sampai ke tulang mastoid. Infeksi ini diterapi
dengan antibiotik intravena kemudian diberi antibiotik oral. Antibiotik yang
dapat diberikan seperti Penisilin, Ceftriaxon, dan Metronidazol selama 14
hari. Bila gambaran radiologis memperlihatkan hilangnya pola trabekular
atau adanya progresivitas dari penyakit, maka harus dilakukan
Mastoidektomi lengkap dengan segera untuk mencegah komplikasi serius
seperti Petrositis, Labirintitis, Meningitis, dan Abses otak. Mastoidektomi ini
dapat dilakukan jika terapi antibiotik tidak berhasil. Miringotomi juga dapat
dilakukan untuk mengobati infeksi telinga tengah
MASTOIDEKTOMI SEDERHANA
(SIMPLE MASTOIDECTOMY)
Operasi ini dilakukan pada OMSK tipe aman yang dengan pengobatan
konservatif tidak sembuh. Dengan tindakan operasi ini, dilakukan
pembersihan ruang mastoid dari jaringan patologik. Tujuannya adalah agar
infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi. Pada operasi ini fungsi
pendengaran tidak diperbaiki.
MASTOIDEKTOMI RADIKAL
• Operasi ini dilakukan pada OMSK tipe bahaya dengan infeksi atau Kolesteatoma
yang sudah meluas. Pada operasi ini, ronnga mastoid dan kavum timpani
dibersihkan dari semua jaringan patologik. Dinding batas antara liang telinga luar
dan telinga tengah dengan rongga mastoid diruntuhkan, sehingga ketiga daerah
anatomi tersebut menjadi satu ruangan. Tujuan operasi ini adalah untuk membuang
semua jaringan patologik dan mencegah komplikasi ke intrakranial. Fungsi
pendengaran tidak diperbaiki.
• Kerugian operasi ini adalah pasien tidak diperbolehkan berenang seumur hidupnya.
Pasien harus datang dengan teratur untuk kontrol, supaya tidak terjadi infeksi
kembali. Pendengaran berkurang sekali, sehingga dapat menghambat pendidikan
atau karier pasien. Modifikasi operasi ini adalah dengan memasang tandur (graft)
pada rongga operasi serta membuat meatoplasti yang lebar, sehingga rongga
operasi kering permanen, tetapi terdapat cacat anatomi, yaitu meatus liang telinga
luar menjadi lebar.
MASTOIDEKTOMI RADIKAL DENGAN
MODIFIKASI (OPERASI BONDY)
• Operasi ini dilakukan pada OMSK dengan Kolesteatoma di daerah atik,
tetapi belum merusak kavum timpani. Seluruh rongga mastoid dibersihkan
dan dinding posterior liang telinga direndahkan. Tujuan operasi ini adalah
untuk mebuang semua jaringan patologik dari rongga mastoid dan
mempertahankan pendengaran yang masih ada.
• Jenis operasi yang dilakukan diatas, tergantung pada luasnya infeksi atau
Kolesteatom, sarana yang tersedia serta pengalaman operator. Sesuai
dengan luasnya infeksi atau luas kerusakan yang sudah terjadi, kadang-
kadang dilakukan kombinasi dari jenis operasi itu atau modifikasinya
KOMPLIKASI
CASE REPORT
ANAMNESIS PASIEN

• Keluhan Utama :
Telinga kanan dan kiri tidak dengar
• Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSSA dengan keluhan telinga kanan dan kiri tidak
dengar kurang lebih sejak 2 bulan yang lalu,pendengaran menurun ,
sebelumnya pasien keluar cairan dari kedua telinga. Pasien berobat di rumah
sakit ahmad dahlan tapi tidak membaik. Riwayat dikorek korek (+) berbau (+)
nyeri (+) berdenging (-) sakit tenggorokan (-) pilek dan dahak (-)
• Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengaku tidak pernah sakit sebelumnya

• Riwayat Pengobatan:
Pasien sebelumnya dating ke rumah sakit di kediri tapi tidak membaik

• Riwayat Penyakit Keluarga:


Pasien mengaku tidak ada yang mengalami keluhan serupa di dalam keluarga.

• Riwayat Sosial :
Pasien merupakan seorang pelajar dan baru lulus sma , dan masih tinggal dengan
kedua orangtua.
PEMERIKSAAN FISIK
SCHULLER
• Jenis Foto Thorax : Schuller
• Air cell mastoid D/S : Tertutup perselubungan
• Koleastoma D/S : (-)
• Temporo mandibulr joint : Normal
• MAE D/S : mulai tertutupi bayangan putih radiopaque (kemungkinan
suatu jaringan granular)
• Sklerotik periantral triangle D/S : (+)
• Bone : normal

• Kesimpulan:
Mastoiditis kronis bilateral

Anda mungkin juga menyukai