Anda di halaman 1dari 21

ETIKA UMUM, ETIKA

AKUNTAN, ETIKA PROFESI


AUDITOR, SANKSI
PELANGGARAN ETIKA
Kelompok 4:

1. Natalia Agustin 17.05.52.0007


2. Bernike Bilha D M 17.05.52.0059
3. Fazira Nurliyan S 17.05.52.0061
APA ITU ETIKA ?
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata Ethos
yang berarti karakter. Nama lain etika adalah moralitas yang berasal
dari bahasa latin yaitu mores yang berarti kebiasaan. Etika
berhubungan dengan bagaimana seseorang bertindak terhadap
orang lain.

01 Etika Absolut Adalah prinsip yang diterapkan pada setiap


orang yang tidak berubah
02 Etika Relatif Adalah ke-etisan yang ditentukan oleh
perubahan kebiasaan dan tradisi yang berlaku
dalam masyarakat dimana mereka hidup
PENTINGNYA PRINSIP ETIKA
MENURUT IAI
1
2
Untuk 3
mendisiplinkan Meminta
diri dari komitmen untuk Untuk
melakukan berperilaku memenuhi
penyelewengan terhormat tanggung jawab
profesionalnya
KOMPOSISI KODE ETIK AKUNTAN
INDONESIA (TAHUN 1998)
PRINSIP ETIKA
Mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Di sahkan
kongres dan berlaku bagi seluruh anggota dan tidak bisa dipaksakan
pelaksanaanya

ATURAN ETIKA
Disahkan Rapat Anggota Himpunan dan hanya bmengikat anggota yang
bersangkutan . Berisi panduan penerapan etika dan merupakan standar yang
telah diterima dan bisa dipaksakan pelaksanaannya

INTERPRETASI ATURAN ETIKA

Merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh badan yang dibentuk oleh


himpunansetelah memperhatikan tanggapan dari anggota dan pihak lain sebagai
panduan dalam penerapan aturan etika
PRINSIP-PRINSIP ETIKA

Tanggung Kepentingan
Jawab Profesi Publik Integritas

Kompetensi
Objektivitas dan kehati- Kerahasiaan
hatian
CIRI UTAMA PROFESI
 Salah satu ciri utama profesi auditor adalah penerimaan
tanggung jawab kepada kepentingan publik. Kepentingan
publik di definisikan sebagai kepentingan masyarakat dan
institusi yang dilayani.
 Dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya, auditor
mungkin menghadapi tekanan yang saling berbenturan
dengan pihak lain. Dalam mengatasi ini harus bertindak
dengan penuh integritas dengan cara berkeyakinan bahwa
telah memenuhi kewajibannya kepada publik dengan sebaik-
baiknya
INTEGRITAS
Suatu elemen karakter yang mendasari
timbulnya pengakuan profesional

Mengharuskan seorang anggota untuk, antara


lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa
harus mengorbankan rahasia penerima jasa

Diukur dalam bentuk apa yang benar dan adil.


Dalam hal tidak terdapat aturan, standar,
panduan khusus
OBYEKTIVITAS
Suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan
anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil,
tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias,
serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh
pihak lain.

Anggota dalam praktik publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta


konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan
sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam
kapasitas keuangan dan manajemennya di industri, pendidikan, dan
pemerintahan.
Dalam menghadapi situasi dan praktik yang secara spesifik berhubungan dengan
aturan etika sehubungan dengan obyektivitas, pertimbangan yang cukup harus
diberikan terhadap faktor – faktor berikut:

Situasi / tekanan yang dapat mengganggu obyektivitasnya.

Ukuran kewajaran (reasonableness) harus digunakan

Hubungan-hubungan yang memungkinkan prasangka, bias atau


pengaruh lainnya untuk melanggar obyektivitas

Memastikan bahwa orang-orang yang terlibat dalam pemberian jasa


profesional mematuhi prinsip obyektivitas

Anggota tidak boleh menerima atau menawarkan hadiah yang


dipercaya dapat menimbulkan pengaruh yang tidak pantas
KOMPETENSI DAN
KEHATl-HATIAN PROFESIONAL
Mengharuskan anggota untuk memenuhi tanggungjawab profesionalnya dengan kompetensi dan
ketekunan. Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan
jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna
jasa dan konsisten dengan tanggungjawab profesi kepada publik.

Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi 2 (dua) fase yang terpisah:


a. Pencapaian Kompetensi Profesional
Pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum yang
tinggi, diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan ujian
profesional dalam subyek-subyek yang relevan, dan pengalaman
kerja. Hal ini harus menjadi pola pengembangan yang normal
untuk anggota.
b. Pemeliharaan Kompetensi Profesional

Kompetensi harus dipelihara dan dijaga melalui komitmen untuk belajar dan
melakukan peningkatan profesional secara berkesinambungan selama kehidupan
profesional anggota.

Memerlukan kesadaran untuk terus mengikuti perkembangan profesi akuntansi,


termasuk diantaranya pernyataan-pernyataan akuntansi, auditing, peraturan lainnya,
baik nasional maupun internasional yang relevan.

Anggota harus menerapkan suatu program yang dirancang untuk memastikan


terdapatnya kendali mutu atas pelaksanaan jasa profesional yang konsisten dengan
standar nasional dan internasional.
KERAHASIAAN
Berikut ini adalah contoh hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan sejauh
mana Informasi rahasia dapat diungkapkan:
a. Apabila pengungkapan diizinkan. Jika persetujuan untuk mengungkapkan diberikan oleh
penerima jasa, kepentingan semua pihak termasuk pihak ketiga yang kepentingannya dapat
terpengaruh harus dipertimbangkan.

b. Pengungkapan diharuskan oleh hukum. Beberapa contoh di mana anggota diharuskan


oleh hukum untuk mengungkapkan informasi rahasia adalah:
 Untuk menghasilkan dokumen atau memberikan bukti dalam proses hukum;
 Untuk mengungkapkan adanya pelanggaran hukum kepada publik.

c. Ketika ada kewajiban atau hak profesional untuk mengungkapkan:


 Untuk mematuhi standar teknis dan aturan etika
 Untuk melindungi kepentingan profesional anggota dalam sidang pengadilan;
 untuk menaati penelaahan mutu (atau penelaahan sejawat) IAI atau badan
profesional lainnya;
PERILAKU PROFESIONAL
Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi
harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggungjawabnya kepada
penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan
masyarakat umum.

STANDAR TEKNIS
Standar teknis dan standar profesional yang harus ditaati anggota adalah
standar yang dikeluarkan oleh IAI, International Federation of
Accountants, badan pengatur, dan peraturan perundang – undangan yang
relevan.
BERBAGAI DEFINISI DALAM ATURAN ETIKA
Laporan Keuangan adalah suatu penyajian
Klien adalah pemberi kerja (orang data keuangan termasuk catatan yang
atau badan), yang memperkejakan atau menyertainya, bila ada, yang dimaksudkan
menugaskan seseorang atau lebih untuk mengkomunikasikan aktiva dan atau
anggota IAI-KAP atau KAP tempat kewajiban suatu entitas pada saat tertentu,
Anggota bekerja untuk untuk atau perubahan atas aktiva dan atau
melaksanakan jasa profesional. kewajiban selama suatu periode tertentu.

Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu


IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) bentuk organisasi akuntan publik yang
adalah wadah organisasi profesi memperoleh ijin sesuai dengan peraturan
akuntan indonesia yang diakui perundang-undangan yang berusaha di bidang
pemerintah. pemberian jasa profesional dalam praktik
akuntan publik.
Anggota Kantor Akuntan ublik
Akuntan Publik adalah akuntan
(anggota KAP) adalah anggota
Anggota yang memiliki ijin dari Menteri
IAI-KAP dan staf profesional
adalah semua keuangan atau pejabat yang
(bank yang anggota IAI-KAP
anggotoa IAI- berwenang lainnya unytuk
maupun yang bukan anggota
KAP. menjalankan praktik akuntan
IAI-KAP) yang bekerja pada
publik.
suatu KAP.

Praktik Akuntan Publik adalah pemberian


jasa profesional kepada klien yang dilakukan Ikatan Akuntan Indonesia –
oleh IAI-KAP yang dapat berupa jasa audit, Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP)
jasa atestesi, jasa akuntansi dan review, adalah wadah organisasi para akuntan
perpajakan, perencanaan indonesia yang menjalankan profesi sebsagai
keuanganperorangan, jasa pendukung akuntan publik atau bekerja di Kantor
ligitasi dan jasa lainnya yang diatur dalam Akuntan Publik.
standar profesional akuntan publik.
ATURAN ETIKA KOMPARTEMEN AKUNTAN PUBLIK

•Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalu


mempertahankan sikap mental independen di dalam
memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam
Independensi Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAI.

• Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus mempertahankan


integritas dan obyektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan
(conflict of interest) dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji
Integritas dan material (material misstatement) yang diketahuinya.
Obyektivitas
STANDAR UMUM

Kecermatan
Data Relevan
Kompetensi dan Perencanaan
yang
Profesional keseksamaan dan Supervisi
Memadai
Profesional
PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
Anggota KAP tidak diperkenangkan:
menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa
laporan keuangan atau data keuangan lain sesuatu entitas
disajikan sesuaidengan prinsip akuntasi yang berlaku umum atau

menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi


material yang harus dilakukan terhadap laporan atau data
tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntasi yang berlaku,
TANGGUNG JAWAB KEPADA KLIEN
Informasi Klien yang Rahasia
Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia,tanpa
persetujuan dari klien.
Ketentuan tidak dimaksudkan untuk:
• Membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya
• Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk mematuhi peraturan
perudang-undangan yang berlaku
• Melarang review praktik profesional (review mutu) seorang anggota sesuai dengan
kewenangan IAI atau
• Menghalangi anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian komentar atas
penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-KAP dalam rangka penegakan
disiplin anggota.
FEE PROFESIONAL
Besaran Fee
Besarnya fee Anggota dapat bervariasi tergantung antara lain:
• Risiko pengusaha
• Kompleksitas jasa yang diberikan
• Tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut
• Struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya.
Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat
merusak citra profesi.

Fee Kontinjen
Fee kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional tanpa adanya fee
yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada
temuan atau hasil tertentu tersebut.
SANKSI PELANGGARAN ETIKA
AKUNTAN PUBLIK

1. Sanksi Denda
2. Sanksi Tertulis
3. Sanksi Pembatasan pemberian Jasa kepada
Entitas tertentu
4. Sanksi Pembentukan Ijin
5. Sanksi Pencabutan Ijin

Anda mungkin juga menyukai