LAHIR
ASFIKSIA
● Asfiksia merupakan penyebab utama kematian
neonatal (SKRT 2001: 27% kematian neonatal
diakibatkan oleh Asfiksia dan angka kematian
sekitar 41.94% di RS pusat rujukan propinsi).
● Asfiksia perinatal dapat terjadi selama
antepartum, intrapartum maupun postpartum
● Asfiksia selain dapat menyebabkan kematian
dan mengakibatkan kecacatan
FAKTOR IBU
● Keadaan Ibu yang dapat mengakibatkan aliran
darah ibu melalui plasenta berkurang, sehingga
aliran oksigen ke janin berkurang akibatnya akan
mengakibatkan Gawat Janin dan akan berlanjut
sebagai Asfiksia BBL, antara lain :
– Preeklampsia dan eklampsia
– Perdarahan antepartum abnormal ( plasenta previa
atau solusio plasenta)
– Partus lama atau partus macet
– Demam sebelum dan selama persalinan
– Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV)
– Kehamilan lebih bulan (≥ 42 minggu kehamilan)
FAKTOR BAYI
Prinsip dasar
● BBLR kematian neonatal 29 % (SKRT’01)
● Penyulit Hipotermia, Hipoglikemia,
Hiperbilirubinemia, Infeksi dan gangguan
minum
BBLR dibedakan menjadi 3 yaitu :
Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir
1500 – 2499 gr
Bayi berat badan sangat rendah (BBLSR)
berat lahir <1500 gr
Bayi berat badan lahir ekstrem rendah
(BBLER) berat lahir <1000 g
Penyebab
● Persalinan kurang bulan / prematur
● Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan
Faktor predisposisi
● Faktor ibu
● Faktor plasenta
● Faktor janin
Etiologi
kelahiran prematur.
Faktor umur , paritas ibu
Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan
kembar/ganda, serta factor janin
malaria, anaemia, sipilis, infeksi TORCH
Komplikasi pada kehamilan seperti perdarahan
antepartum, pre-eklamsia berat, eklamsia
Langkah Promotif / Preventif
● Mencegah persalinan prematur
● Periksa hamil teratur yang berkualitas
● Meningkatkan status nutrisi ibu
Diagnostik
● Anamnesis
● Pemeriksaan fisik
● Pemeriksaan penunjang
Penanganan
• Mekanisme
Radiasi
Konduksi
Konveksi
Evaporasi
Gejala hipotermi
Bayi tidak mau minum / menetek
Bayi tampak lesu atau mengantuk saja
Tubuh bayi teraba dingin
Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi menurun dan
kulit tubuh bayi mengeras (sclerema)
BBL mudah sekali terkena hipotermia, hal ini
disebabkan karena :
Pusat pengaturan panas pada bayi belum berfungsi
dengan sempurna
Permukaan tubuh bayi relatif luas
Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas
Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dari
pakaiannya agar ia tidak kedinginan
Faktor Resiko untuk terjadinya
hipotermia
Kontak kulit
Kangaroo mother care
Pemancar panas
Lampu
Inkubator
Boks penghangat
Ruangan hangat
Promotif / pencegahan
Hipotermia sedang
Inkubator / pemancar
Ganti baju, selimut
Hindari panas berlebihan
GGN nafas :O2
IV line
Koreksi hipoglikemia
Perhatikan penyulit
Periksa suhu tiap jam
Perawatan dengan inkubator
35°C 34 33 32
Masih kontroversial.
Hipoglikemia pada bayi cukup bulan : 35 – 40 mg% pada
24-72 jam pertama
< 20 mg% pada BBLR
Manifestasi klinis
Asimptomatik
Simptomatik
Variasi klinis tergantung kadar glukosa dan lamanya
Gejala :manifestasi ggn SSP dan otonom:
jitterines, letargi, refleks isap lemah, hipotermia, kejang,
takikardi keringat dingin, dll
GGn pernapasan, ggn sirkulasi
gejala