Anda di halaman 1dari 32

INFRARED

SPECTROSCOPY
Nurfidini Azmi
Physicochemical Analysis II
Faculty of Pharmacy, Padjadjaran University
Spektroskopi
• Adalah studi mengenai interaksi energi cahaya
elektromagnetik dengan senyawa organik
(physicochemical methods).
• Tipe spektroskopi
1. Spektroskopi UV (200-400 nm) dan Visible (400-700
nm)
2. Spektroskopi Infra merah (667-4000 cm-1)
3. Resonansi magnetik Inti/NMR menggunakan
frekuensi-radio (60-300 MHz)
4. Spektroskopi massa dengan pengaruh berkas
elektron (70 eV, 6000 Kj mol-1)
Radiasi Elektromagnetik
• Energi dipancarkan menembus ruang dalam bentuk
gelombang
• Dicirikan oleh panjang gelombang λ (nm) dan frekuensi v
(Hertz)

c

λ

n = frekuensi (Hz)
c = Laju rambat cahaya (3 x 1010 cm/det)
λ = Panjang gelombang (cm)
Radiasi Infra Merah
• Dalam IR, frekuensi dinyatakan dalam bilangan
gelombang (cm-1) dan panjang gelombang dalam (µm)

1 1
Bilangan gelombang=  x10 4
 (cm)  ( m)

c
Eh

Energi Molekul
• Energi total dalam suatu molekul

• Energi elektronik
• Energi vibrasi
• Energi rotasi
Spektrometri Inframerah
• Spektrum inframerah suatu molekul adalah hasil transisi
antara tingkat energi getaran (vibrasi) yang berlainan
• Inti-inti atom yang terikat oleh ikatan kovalen mengalami
getaran (vibrasi) atau osilasi (oscillation)
Lanjutan
• Panjang gelombang yang diabsorpsi oleh suatu ikatan
bergantung pada macam getaran dari ikatan, ikatan yang
berbeda, λ berbeda
• IR dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya gugus
fungsi dalam suatu molekul
• Banyaknya energi yang diserap beraneka ragam tergantung
ikatan dan perubahan dalam momen dipol (  0) pada saat
energi diserap
• spektrum inframerah untuk elusidasi struktur senyawa
organik umumnya antara 650-4.000 cm -1
• Daerah dibawah frekuensi 650 cm -1 dinamakan inframerah
jauh dan daerah di atas 4.000 cm-1 dinamakan inframerah
dekat
Vibrasi Molekul
Tipe Fibrasi
Straching (Vibrasi regang/Ulur)
vibrasi sepanjang ikatan sehingga
terjadi pemanjangan/pemendekkan
ikatan

Bending (Vibrasi Lentur/tekuk)


disebabkan oleh sudut ikatan sehingga
terjadi pembersaran/pengecilan sudut
ikatan
Lanjutan
• Suatu ikatan tertentu dapat menyerap energi lebih dari
satu panjang gelombang
• Contohnya, ikatan O-H menyerap energi pada frekuensi
3330 cm-1 (streching vibration) juga menyerap pada kira-
kira 1250 cm-1 (bending vibrations)
• Tipe vibrasi yang berlain-lainan ini disebut cara vibrasi
fundamental (fundamental mode of vibration)
• Derajat kebasan molekul – kebasan
atom
• Kebebasan sesuai dengan
koordinat Cartesian (x, y, z) yang
diperlukan untuk menerangkan
posisi relatif atom-atom dalam
molekul tiga derajat
kebebasan
• Suatu molekul dengan n atom, menjelaskan rotasi
Molekul non Linear
memiliki derajat kebasan 3n 3n-6
tiga menjelaskan
translasi
Derajat kebasan
vibrasi molekul
3n
dua derajat
kebebasan rotasi
Molekul Linear
3n-5
Tiga derajat
translasi
Contoh
• Molekul karbondioksida, linear, dengan 3 atom
• Derajat kebasan vibrasi/ vibrasi fundamentalnya
=[(3x3)-5] = 4
Hukum Hooke
• Penetapan frekuensi regang dapat didekati dengan
penerapan hukum Hooke’s
• Pada penerapan hukum ini, dua atom dan hubungan
ikatannya diperlakukan seperti osilator harmoni
sederhana yang terdiri dari dua massa yang dihubungkan
oleh pegas
• Persamaan:
Contoh;
Hitung frekuensi vibrasi regang C-H, Jika diketahui; k = 500
Nm-1 = 5.0 x 105 g/det2 (1N = 103 m/det2 (1N = 103 m/det2)
mC = 20. 10-24 g
mH = 1.6.10-24 g
1
  2
 5 2

1  5,0 x10 g / det 
ν
2 x3,14 x3,0 x108 m det -1  20.10-24 g x 1,6.10 -24 g 
  24 
 (20  1,6).10 g 
9,3 x 1013 det -1

3,0 x 108 m / det 1
 3,1x105 m 1
 3100 cm -1
Frekuensi vibrasi suatu ikatan diharapkan naik jika kekuatan
ikatan naik dan massa tereduksi dari sistem itu turun.

Tipe Ikatan Daerah absorpsi


(cm-1)

C - C, C - O, C - N 1300 – 800
C = C, C = O, C = N, N = O 1900 – 1500
C  C, C  N 2300 – 2000
C – H, O – H, N – H 3800 - 2700
PERALATAN

• Spektrometer inframerah umumnya merupakan spektrometer


double-beam (berkas ganda) dan terdiri dari lima bagian
utama: sumber radiasi, daerah cuplikan fotometer, kisi
difraksi (monokromator) dan detector
Sumber radiasi
• Radiasi inframerah biasanya dihasilkan oleh pemijar Nerst dan
Globar
• Pemijar Nerst merupakan batang cekung dari Sirkonium dan
Ytrium oksida yang dipanasi hingga 1500 oC dengan arus listrik
• Pemijar Globar merupakan batang Silikon karbida yang dipanasi
hingga 1200 oC, sehingga memancarkan radiasi kontinu pada
daerah 1-40 mm.

Monokromator
• Terdiri dari sistem celah masuk dan celah keluar, alat pendespersi
yang berupa kisi difraksi atau prisma, dan cermin untuk
memantulkan dan menfocuskan sinar

• Bahan prisma adalah natrium klorida, kalium bromida, sesium


bromida dan litium flourida. Prisma natrium klorida paling banyak
digunakan, karena dispersinya tinggi untuk daerah 5,0-16 mm,
tetapi kurang baik untuk daerah antara 1,0-5,0 mm.
Detektor
• Sebagian besar alat modern menggunakan detektor panas.
Detektor fotolistrik tidak dapat digunakan untuk mendeteksi sinar
inframerah, karena energi foton inframerah tidak cukup besar
untuk membebaskan elektron dari permukaan katoda

Pengolahan Sampel
• Cara pengolahan sampel, tergantung dari jenis sampelnya
(padat, cair, dan gas)

• Spektrum inframerah biasanya menunjukkan pengaruh dari


perbedaan pengolahan sampel ini dalam bentuk pergeseran
frekuensi atau pita serapan
Gas
• Dalam fasa uap, perubahan rotasi dalam molekul dapat bebas
terjadi dan proses energi rendah ini (frekuensi sangat rendah)
dapat mengatur pita vibrasi dengan energi yang lebih tinggi

• Dalam fasa uap, sampel dimasukkan ke dalam sel khusus,


biasanya panjang sel 10 cm, yang ditempatkan langsung pada
bagian yang terkena sinar inframerah pada spektrometer. Sel
biasanya terbuat dari natrium klorida yang transparan terhadap
sinar inframerah
Cairan Murni
• Jika jumlah sampel sedikit sekali atau tidak ada pelarut yang
cocok, maka setetes cairan murni diapit dan ditekan diantara dua
lempeng natrium klorida

• Ketebalan dapat diatur antara 0,1-0,3 mm


Padatan
Ada tiga cara untuk pengolahan sampel padatan;
i). Mull atau pasta, 1 mg dari zat padat digerus hingga halus dalam
mortir dengan meneteskan hidrokarbon cair (Nujol, Kaydol), atau
jika vibrasi C-H akan diidentifikasi ditambahakan
heksaklorobutadiena. Mull selanjutnya di tekan antara dua plat
natrium klorida

ii). Lempeng kalium bromida, dibuat dengan menggerus sampel


(0,1-0,2%) dengan KBr dalam mortir dan kemudian ditekan
sehingga diperoleh sebuah lempeng transparan.

Larutan
• Sampel dilarutkan dalam pelarut CCl4, CS2, CHCl3 (1-5%),
selanjutnya larutan dimasukkan ke dalam sel larutan yang
mempunyai jendela transparan dengan alat pengatur ketebalan
(0,1-1,0 mm), sel kedua (pelarut murni) diletakkan pada berkas
baku, sehingga serapan dari pelarut ditiadakan dan diperoleh
spektrum serapan dari sampel
Spektrum Inframerah
• Kebanyakan spekrum inframerah merekam panjang gelombang
atau frekuensi versas %T, dan kadang-kadang versusu absorban

intensitas intensitas awal


%T  x 100 A  log
int ensitas awal intensitas

intensitas intensitas awal


%T  x 100 A  log
int ensitas awal intensitas
Interpretasi Spektra Inframerah
• Ahli kimia organik telah mempelajari spektra inframerah dan
menentukan bilangan gelombang masing-masing gugus fungsi
• Peta korelasi (correlation chart) memaparkan ringkasan informasi
ini
Interpretasi spektra inframerah
• Daerah antara 1400-4000 cm-1, bagian kiri spektrum
inframerah, merupakan daerah khusus yang berguna
untuk identifikasi gugus fungsi (daerah gugus fungsi)
• Daerah ini menunjukkan absorpsi yang disebabkan oleh
modus vibrasi regang
• Daerah di kanan 1400 cm-1 seringkali sangat rumit karena
baik modus vibrasi regang maupun vibrasi lentur
mengakibatkan absorpsi tersebut, daerah ini disebut
daerah sidik jari (fingerprint region)
Persyaratan untuk interpretasi spektrum:
• Spektrum harus terpisah dan mempunyai intensitas yg
memadai
• Spektrum dibuat dari senyawa murni
• Spektrofotometer harus dikalibrasi sehingga pita yang
diamati pada frekuensi dan panjang gelombang yang
seharusnya. Kalibrasi di lakukan dgn senyawa standar
(polisteren).
• Metoda penanganan sampel harus ditentukan. Bila
menggunakan pelarut, macam dan konsentrasi pelarut
serta tebal sel harus disebutkan.
Fourier Transform Infrared Spectrophotometer
• Spektroskopi Inframerah Transformasi Fourier merupakan
suatu teknik pengukuran spektrum berdasarkan pada
respon dari radiasi elektromagnetik
• FTIR digunakan terutama untuk analisis kualitatif dan
kuantitatif suatu senyawa organik, dan dapat pula
digunakan untuk penentuan struktur molekul suatu
senyawa anorganik
• Menggunakan interferometer dan sinar polikromatik
(seluruh frekuensi digunakan pada satu waktu) untuk
menghasilkan interferogram
TERIMA
KASIH 

Anda mungkin juga menyukai