Gizi Dan Penyakit
Gizi Dan Penyakit
PENYAKIT
dr. Evi Fitriany, M.Kes
DIETETIKA
Dietetika adalah pelajaran mengenai sistem
pelayanan gizi di rumah sakit dan
masyarakat meliputi terapi berbagai
penyakit dan cara penentuan kebutuhan
gizi, survei penyakit dan penerapannya
dalam bentuk menu untuk mempercepat
penyembuhan penyakit.
Hal yang perlu diperhatikan
Kebutuhan gizi orang sehat dapat diketahui
melalui RDA
Data klinis pasien, data lab/khusus
Riwayat gizi penyakit pasien
Anamnesa gizi meliputi: pola makan di rumah,
sosek, budaya, kebiasaan makan, jumlah porsi
makan, data antropometri
Data lain yang berhubungan dengan resiko
penyakitnya
Tujuan dietetika
Umum
Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang
kebutuhan gizi sesuai dengan kelainan
patologisnya
Memiliki pengetahuan merencanakan
penyusunan diet untuk berbagai penyakit
Menghargai dan memiliki tanggung jawab
terhadap profesinya
Tujuan dietetika
Khusus
Memahami hubungan antara penyakit dan kebutuhan gizi
Memahami dan terampil dalam meningkatkan ilmu yang
berhubungan dengan diet
Memahami diet yang tepat untuk membantu
penyembuhan penyakit
Terampil untuk mengevaluasi data-data dan informasi
penunjang untuk menentukan diet
Terapi berkonsultasi tentang diet
ISTILAH-ISTILAH
MAKANAN adalah bahan selain obat yang
mengandung zat-zat gizi dan berguna bila
dimasukkan dalam tubuh
DIET adalah makanan yang dimakan
sehari-hari, makanan yang dimakan
menurut aturan tertentu, makanan yang
ditentukan macam dan jumlahnya untuk
memenuhi kebutuhan tubuh untuk
kepentingan penyembuhan penyakit.
ISTILAH-ISTILAH
GIZI adalah segala sesuatu tentang makanan dan
hubungannya dengan kesehatan
ILMU GIZI adalah ilmu dan seni tentang segala
sesuatu tentang makanan dalam hubungannya
dengan kesehatan
ILMU DIET adalah cabang dari ilmu gizi yang
mengatur pemberian makanan pada
kelompok/perorangan dalam keadaan sehat/sakit
dengan memperhatikan syarat gizi dan sosial
ekonomi dan budaya
ISTILAH-ISTILAH
TERAPI DIET adalah bagian dari diet yang
khusus memperhatikan penggunaan
makanan untuk tujuan penyembuhan /terapi
PELAYANAN GIZI adalah pelayanan yang
membantu masyarakat dalam keadaan
sehat/sakit untuk memilih/memperoleh
makanan yang sesuai guna mencapai
syarat gizi yang optimal (berhubungan
dengan keadaan tubuh serta sosial,
ekonomi dan budaya.
ISTILAH-ISTILAH
PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT adalah
pelayanan gizi yang diberikan pada
pasien/penderita yang dirawat ataupun
yang berobat jalan
UNIT GIZI RUMAH SAKIT adalah
unit/bagian instalasi yang mengelola
kegiatan gizi di rumah sakit
ISTILAH-ISTILAH
STATUS GIZI adalah keadaan tubuh
seseorang sebagai hasil dari utilisasi zat
gizi yang diperoleh tubuh (baik,
sedang,kurang)
Baik jika yang dimakan sesuai dengan
kebutuhan tubuh
Kurang jika yang dimakan sesuai dengan
kebutuhan tubuh tapi tidak dipergunakan
dengan baik karena mis: gangguan
pencernaan
ISTILAH-ISTILAH
Cara mengetahu status gizi dapat dengan
antropometri (BB/U, BB/TB, LLA, LK dll)
Data yang lebih teliti biokimia yang diikuti
dengan riwayat gizi pasien serta data klinis
pasien yang dapat dilakukan di
RS/masyarakat
ASUHAN GIZI
Upaya pemenuhan zat gizi yang optimal.
pada pelaksanaan asuhan gizi diperlukan
keterlibatan dan kerjasama yang erat antar
profesi terkait yang bergabung dalam TIM
ASUHAN GIZI dimana tim asuhan gizi ini
dibentuk disetiap unit rawat inap
ASUHAN GIZI
Profesi yang terlibat dalam tim asuhan gizi
adalah: dokter, perawat, dietesien,
farmakolog, ahli patologi klinik, radiologi,
rekam medik dan administrasi. Tiap
anggota tim menyumbangkan keahliannya
yang spesifik dan saling mengisi.
TIM ASUHAN GIZI
Dokter: bertanggung jawab terhadap
pelayanan kesehatan secara menyeluruh,
menegakkan diagnosa dan menetapkan
terapi secara keseluruhan, menentukan
penilaian akhir tentang status gizi pasien,
preskripsi diet/perubahan diet
Perawat: bertanggung jawab dalam
pemberian makanan peroral, enteral,
laporan dari pasien tentang makanan
TIM ASUHAN GIZI
Farmakolog: bertanggung jawab terhadap
obat-obatan dan cairan parenteral,
masukan tentang sifat-sifat farmakokinetik
obat, metabolisme obat, interaksi antara
obat dengan obat serta obat dengan zat
gizi
TIM ASUHAN GIZI
Dietesien: orang yang mempunyai keahlian
khusus mengenai hubungan makanan, zat-zat
gizi, kesehatan dan penyakit; bertanggung jawab
dalam menterjemahkan preskripsi diet dalam
makanan sehingga dapat diterima oleh pasien,
mengkaji asupan zat gizi yang berkaitan dengan
kesehatan dan penyakit pasien, memberi
masukan pada dokter tentang produk-produk
suplemen yang ada di pasaran, penyuluhan diet.
TUJUAN TERAPI
Mempertahankan status gizi yang optimal
Mempercepat penyembuhan
Membantu mencegah memburuknya kondisi
kesehatan pasien
Memperbaiki defisiensi yang sudah terjadi
Menyesuaikan asupan makanan dengan
kemampuan tubuh untuk metabolisme zat-zat gizi
Untuk mengubah BB bila diperlukan
DI RUMAH SAKIT
STANDAR MAKANAN UMUM
Makanan yang disediakan/dibuat untuk
orang sakit secara umum
STANDAR MAKANAN KHUSUS
Makanan yang disediakan/dibuat sesuai
dengan jenis dan keadaan penyakit
penderita yang dirawat di rumah sakit
STANDAR
MAKANAN UMUM
RUMAH SAKIT
MAKANAN BIASA
Pasien yang berdasarkan penyakitnya tidak
memerlukan makanan khusus.
Tujuan: memberikan makanan sesuai
dengan kebutuhan untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan
Syarat diet: energi sesuai dengan
kebutuhan normal orang dewasa sehat
dalam keadaan istirahat
MAKANAN BIASA
Protein 10-15% dari kebutuhan energi total
Lemak 10-25% dari kebutuhan energi total
KH 60-75% dari kebutuhan energi total
Cukup mineral, vitamin dan serat
Makanan tidak merangsang saluran cerna
Makanan sehari-hari beraneka ragam dan
bervariasi
MAKANAN BIASA
Indikasi pemberian: diberikan pada pasien
yang tidak memerlukan diet khusus
berhubungan dengan penyakitnya.
Makanan yang tidak dianjurkan: makanan
merangsang terlalu manis, terlalu
berbumbu dan minuman yang mengandung
alkohol
MAKANAN LUNAK
Adalah makanan yang memiliki tekstur
yang mudah dikunyah, ditelan, dicerna
dibandingkan dengan makanan biasa
Tujuan: untuk memberikan makanan dalam
bentuk lunak yang mudah ditelan dan
dicerna sesuai dengan kebutuhan gizi dan
keadaan penyakit
MAKANAN LUNAK
Syarat diet:
Energi, protein dan zat gizi cukup
Makanan dalam bentuk cincang, lunak, sesuai
dengan penyakit dan kemampuan makan pasien
Makanan diberikan dalam porsi sedang yaitu 3
kali makan lengkap dan 2 kali selingan
Makanan mudah cerna, rendah serat dan tidak
mengandung bumbu yang merangsang
MAKANAN LUNAK
Indikasi Pemberian:
Kepada pasien sesudah operasi tertentu,
pasien dengan penyakit infeksi dengan
kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi,
pasien dengan kesulitan mengunyah,
menelan serta perpindahan dari makanan
saring ke makanan biasa
Bahan makanan yang dihindari
MAKANAN LUNAK
Karbohidrat: nasi goreng, beras ketan, ubi,
singkong
Protein hewani: daging dan ayam
berlemak/digoreng, ikan banyak duri:
bandeng, mujair
Sayuran: tinggi serat daun singkong,
daun katuk, daun melinjo, nangka muda.
pare, rebung
Bahan makanan yang dihindari
MAKANAN LUNAK