Myestenia Gravis
D I S U S U N O L E H : R AY P R A D I T YA P U T R A S U G R A H A
PEMBIMBING : D R . W I W I N S U N D AW I YA N I , S P. S
IDENTITAS PASIEN
•Nama : Ny.R.M
•Jenis kelamin : Perempuan
•Umur : 39 tahun
•Alamat : Kemayoran
•Pekerjaan : Ibu rumah tangga
•Agama : Islam
•Status perkawinan : menikah
•Tanggal Masuk : 14 Maret 2018
KELUHAN UTAMA
•Sulit menelan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
•Pasien datang ke IGD RSIJ CP dengan keluhan sulit menelan sejak 1 minggu SMRS. Pasien sulit
menelan makanan lunak seperti bubur, namun masih dapat menelan makanan cair. Keluhan
dirasakan fluktuatif. Keluhan muncul jika pasien merasa kelelahan dan banyak beraktifitas.
Keluhan dirasakan membaik di pagi hari, setelah bangun tidur dan setelah beristirahat.
•Keluhan disertai dengan suara yang semakin lama semakin mengecil, terutama jika pasien
banyak berbicara.
•Kelopak mata dirasakan semakin bertambah berat dan tampak jatuh di sore hari. Akibat keluhan
ini pasien lebih banyak beristirahat.
•Pasien juga mengeluhkan sesak nafas ketika setelah beraktifitas
•Pandangan ganda disangkal.
•Kelemahan pada anggota gerak disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
•OS belum pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya
•Hipertensi disangkal
•Diabetes Melitus disangkal
•Riwayat stroke disangkal
•Riwayat trauma disangkal
•Riwayat operasi disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
•Anggota keluarga OS tidak ada yang mengalami sakit seperti ini
•Hipertensi disangkal
•Diabetes Melitus disangkal
•Riwayat stroke disangkal
RIWAYAT PENGOBATAN
•OS belum pernah berobat kemanapun sebelumnya
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
•OS adalah seorang ibu rumah tangga, aktifitas fisik ringan-sedang
•Merokok disangkal
•Mengkonsumsi alkohol disangkal
RIWAYAT ALERGI
•OS tidak memiliki alergi terhadap makanan,obat-obatan, maupun udara
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis cooperative
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : Teraba kuat, frekuensi 78 kali/menit, regular.
Nafas : Abdomino thorakal, frekuensi 22 kali/menit.
Suhu : 36,8 oC
Tinggi Badan : 158 cm
Berat Badan : 54 kg
STATUS GENERALISATA
Dextra Sinistra
Dextra Sinistra
Tajam Penglihatan Baik Baik
Lapang pandang Baik Baik
Pengenalan warna Tidak dilakukan
Funduskopi
Papil edema Tidak dilakukan
Arteri:Vena
N.III (Okulomotorius)
Dextra Sinistra
Ptosis + +
Gerakan Bola Mata
Medial
+ +
Atas
Bawah
Ukuran pupil Pupil bulat isokor Ø ODS ±3 mm
Refleks cahaya
+ +
langsung
Refleks cahaya
+ +
konsensual
Akomodasi Baik Baik
• N.IV (Trokhlearis)
Dextra Sinistra
Gerakan mata medial
Baik Baik
bawah
•N.V (Trigeminus)
Menggigit Normal
Membuka mulut Normal
Sensibilitas
Oftalmikus +
Maksilaris +
Mandibularis +
Refleks kornea +
•N.VI (Abdusens)
Dextra Sinistra
Gerakan mata ke
+ +
lateral
•N.VII (Fasialis)
Dextra Sinistra
Pengecapan lidah
Mengangkat alis + +
Tidak Dilakukan
Kerutan dahi + +
Menutup mata Normal Normal
Menyeringai Normal Normal
•N.VIII (Vestibulokoklearis)
Dextra Sinistra
Tes Bisik + +
Tes Rinne
Tes Weber Tidak dilakukan
Tes Schwabach
•N. IX (Glosofaringeus) dan N. X (Vagus)
•N. XI (Aksesorius)
Dextra Sinistra
Pemeriksaan Motorik
Kekuatan otot :
5555 | 5555
5555 | 5555
Trofik : Eutrofik/Eutrofik
Tonus : Normotonus /Normotonus
Sensorik : Baik
Fungsi otonom
Miksi : Inkontinensia (-)
Defekasi : Inkontinensia (-)
Sekresi keringat : Baik
Fungsi Luhur
Astereognosia :-
Apraksia :-
Afasia :-
Disgrafia :-
Gerakan involunter
Tremor : -/-
Chorea : -/-
Atetose : -/-
Miokloni : -/-
Tics : -/-
Pemeriksaan Sensorik
Dextra Sinistra
Rasa Raba
Ekstremitas Atas + +
Ekstremitas Bawah + +
Rasa Nyeri
Ekstremitas Atas + +
Ekstremitas Bawah + +
Rasa Suhu
Ekstremitas Atas Tidak dilakukan
Ekstremitas Bawah
Refleks Fisiologis
Dextra Sinistra
Bisep + +
Trisep + +
Brachioradialis + +
Patella + +
Achilles + +
Refleks Patologis
Dextra Sinistra
Babinski - -
Chaddocck - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Gonda - -
Hoffman Trommer - -
PEMERIKSAAN LABORATORIUM :
Darah rutin:
- Hemoglobin : 11 gr/dl
- Hematokrit : 33%
- Leukosit : 12.700/mm3
- Trombosit : 205.000/mm3
Kimia klinik:
- Ureum : 25 mg/dl
- Kreatinin : 0,8 mg/dl
- Natrium : 138 mmol/L
- Kalium :3,8 mmol/L
- Chlorida : 105 mmol/L
- Kalsium : 9,7 mg/dl.
RESUME
•Pasien Ny. R.M wanita 39 tahun datang ke IGD RSIJ CP dengan keluhan sulit menelan sejak 1
minggu SMRS. Pasien sulit menelan makanan lunak seperti bubur, namun masih dapat menelan
makanan cair. Keluhan dirasakan fluktuatif. Keluhan muncul jika pasien merasa kelelahan dan
banyak beraktifitas. Keluhan dirasakan membaik di pagi hari, setelah bangun tidur dan setelah
beristirahat. Keluhan disertai dengan suara yang semakin lama semakin mengecil, terutama jika
pasien banyak berbicara. Kelopak mata dirasakan semakin bertambah berat dan tampak jatuh di
sore hari. Akibat keluhan ini pasien lebih banyak beristirahat. Pasien juga mengeluhkan sesak
nafas ketika setelah beraktifitas.
•Pada pemeriksaan fisik ditemukan ptosis di kedua kelopak mata kanan dan kiri pasien.
•Pada hasil lab ditemukan leukositosis.
DIAGNOSIS
•Diagnosis Klinis : Disfagia, Ptosis dextra dan sinistra
•Diagnosis Topik : Neuromuscular junction (motor end plate)
•Diagnosis Etiologi : Suspek Myastenia Gravis
•Diagnosis Patologi : Autoimun
PENATALAKSANAAN
•Terapi umum:
- IVFD Ringer Laktat 500 CC 20 tpm
•Terapi khusus:
- Mestinon (Pyridostigmine) 4x60 mg (p.o)
- Metil prednisolone 4x125 mg (i.v)
- Ranitidin 2x50 mg (i.v)
- Ceftriaxone 1 gr / 12 jam
- Pasang NGT
PROGNOSIS
•Quo Ad Vitam : Dubia ad bonam
•Quo Ad Functionam : ad bonam
•Quo Ad Sanationam : Dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Pendahuluan
Definisi
Miastenia gravis adalah suatu kelainan autoimun yang ditandai oleh suatu
kelemahan abnormal dan progresif pada otot rangka yang dipergunakan secara
terus-menerus dan disertai dengan kelelahan saat beraktivitas
Epidemiologi
Dapat terjadi pada berbagai usia.
Biasanya penyakit ini lebih sering tampak pada usia 20-50 tahun.
Wanita lebih sering menderita penyakit ini dibandingkan pria.
Etiologi
Etiologi : belum diketahui, mungkin suatu penyakit autoimmune dan thymus
mungkin membuat antibody terhadap end plate protein otot.
Kausa lain diantaranya : aktivitas cholinesteras yang berlebihan, hambatan
depolarisasi oleh choline dan kompetitif blok dari reseptor protein oleh suatu zat
yang mirip curare.
Patofisiologi
terjadi ikatan antibodi pada reseptor asetilkolin, → akan mengakibatkan
terhalangnya transmisi neuromuskular
b. Klas II : Terdapat kelemahan otot okular yang semakin parah, serta adanya
kelemahan ringan pada otot-otot lain selain otot okular.
c. Klas IIa : Mempengaruhi otot-otot aksial, anggota tubuh, atau keduanya. Juga
terdapat kelemahan otot-otot orofaringeal yang ringan.
Imaging
◦ Chest x-ray (foto roentgen thorak)
Diagnosa Banding
Adanya ptosis atau strabismus dapat juga disebabkan oleh lesi nervus III pada
beberapa penyakit selain miastenia gravis, antara lain :
◦ Meningitis basalis (tuberkulosa atau luetika)
◦ Infiltrasi karsinoma anaplastik dari nasofaring
◦ Aneurisma di sirkulus arteriosus Willisii
◦ Paralisis pasca difteri
◦ Pseudoptosis pada trachoma
Kortikosteroid
Azathioprine : 2-3 mg/kgbb/hari
Cyclosporine : 5 mg/kgbb/hari terbagi dalam dua atau tiga dosis
Cyclophosphamide
Thymectomy (Surgical Care)
Komplikasi
1. Krisis Cholinergic
Karena kelebihan pemberian pengobatan anticholinesterase.
Ditandai oleh : kram otot abdomen, diare, nausea, vomiting, sekresi liur
berlebihan, miosis, hiperhidrosis, kesadaran sopor atau ‘’confused’’.
2. Krisis Myastenic
Akibat pengobatan yang tidakadekuat dan dipercepat adanya infeksi.
Ditandai olah : kesukaran bernapas, henti napas, sianosis, nadi cepat, tekanan
darah meningkat, tidak mampu batuk , disfagia, kelemahan umum.