PEB
(PREEKLAMPSIA BERAT)
Pembimbing : Dr. Fauzi Maridin, SpOG
Dila Harmina
61111057
BAB 1
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.M
Umur : 37 tahun
Alamat : Pulau Terong RT 001/RW 001 Kec. Belakang
Padang, Batam
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku : Melayu
Nama Suami :A
Umur : 49 tahun
Pekerjaan suami : Wiraswasta
Agama : Islam
Suku : Melayu
Keluhan utama : Plasenta tidak lahir
• Pasien wanita 37 tahun G2P1A0 + gr
• Keluhan tambahan: Mules-mules 41 mgg datang ke klinik untuk USG
sejak tadi malam, keluar lendir tanggal 01-08-2015 hasil bagus.
darah jam 04.30, keluar air jernih Riwayat obstetri : anak I perempuan
lahir normal dan BB 3000, anak II
hamil sekarang. Pada tanggal 27-09-
2015 pasien datang di antar keluarga
ke RSUD Embung Fatimah kota
Batam dengan rujukan dari
puskesmas belakang padang dengan
keluhan malam nya mules-mules,
pandangan kabur, nyeri ulu hati,
keluar lendir jam 04.30 dan keluar air.
Hasil observasi K/U: baik TD :
150/110 mmHg N: 78 x/i R: 20 x/i S:
36 DJJ: 141 x/i VT: 2 cm, portio
tebal. Pasien memilki riwayat tekanan
darah tinggi.
• Riwayat penyakit RIWAYAT OBSTETRI:
keluarga (-) • Anak petama ♀,
riwayat penyakit persalinan normal,
terdahulu (-) berat 3.000 gr, dibidan
riwayat alergi (-) • Hamil ini
Status obstetri
• Pemeriksaan Luar • Pemeriksaan Dalam
• Tinggi Fundus : (-) • V/U :(-)
• Lingkar Perut : Tidak • Inspekulo : tidak
dilakukan dilakukan
• Vagina touche : tidak
dilakukan
Pemeriksaan fisik
KU : Lemah
Kesadaran : Komposmentis • Palpasi : Fokal fremitus D/S normal
Tanda vital : T: 90/70 mmHg • Perkusi : Sonor semua lapangan paru
N: 105 x/menit
R: 28 x menit
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), RH (-/-), Wh
S : 36 oC
(-/-)
Kepala : Konjungtiva • Jantung : BJ S1-S2 murni regular,
: tidak anemis Murmur (-) Gallop (-)
Sklera : tidak ikterik
Leher : KGB
• Abdomen : Cembung, lembut, DM (-)
: tidak teraba , pekak samping (-), pekak pindah (-)
membesar • Hepar : sulit dinilai
JVP :
tidak meningkat
• Lien : sulit dinilai
Kelenjar thyroid : tidak teraba • Ekstremitas : Edema : Ekstremitas
membesar superior -/- Ekstremitas inferior
Thoraks : Paru-Paru :
Inspeksi : tidak ada nafas tertinggal,
• Varises : -/-
pergerakan pernpasan regular • Akral : dingin
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap Pre OP (18-09- Cek Urin
2015) • Warna : Kuning
• Hb : 12,5 g/dl • Kejernihan : Kerus
• Ht : 38% • BJ : 1005
• Leukosit : 33.700/ul • PH :7
• Eritrosit : 4,6 juta/ul • Leukosit : 7-3
• Trombosit : 306 ribu/ul • Eretrosit : 4-5/ LPB
• BT : 3/i • Protein :+
• CT : 8/i • Glukosa :(-)
• GDS : 72
• Gol. Drah : O Rh+
• HIV : Negatif
• HbSAg : Negatif
S Os mengatakan ini kehamilan ke dua dan tidak pernah keguguran.
098.50 Mules (+), keluar lendir darah (+),keluar air-air (+), pandangan kabur(+)
HPHT : 08/12/2014
Tanggal 27/09/2015
FOLLOW UP DI RUANG OK
Jam 11.40 Pasien Sampai ke kamar
operasi. Sebelum operasi dilakukan dr
anastesi menurunkan tekanan darah pasien
di meja operasi menjadi 110/80 mmHg.
FOLLOW UP DI RUANG BANGSAL MAWAR
Tanggal 27/09/2015-21.00 WIB
14.00 Thy :
Ceftriaxone 2x1
Gentamicin 2x1
Lanjutan
S Os mengatakan pandangan kunang-kunang
07 Pusing (+)
.07.30 Keluar flek-flek
Hari Nyeri luka bagian post op
Kedua Mobilisasi (+)
Lanjutan
S Os mengatakan sakit kepala
007.00 Pandangan masih kabur
Hari ketiga Flatus (+)
BAB (+)
Mobilisasi (+)
1. Iskemia Plasenta
Peningkatan deportasi sel tropoblast yang akan menyebabkan kegagalan
invasi ke arteri spiralis dan akan menyebabkan iskemia pada plasenta.
2. Mal Adaptasi Imun
Terjadinya mal adaptasi imun dapat menyebabkan dangkalnya invasi sel
tropoblast pada arteri spiralis dan terjadinya disfungsi endothel dipicu
oleh pembentukan sitokin, enzim proteolitik, dan radikal bebas.
3. Genetic Inprenting
Terjadinya preeklampsia dan eklampsia mungkin didasarkan pada gen
resesif tunggal atau gen dominan dengan penetrasi yang tidak sempurna.
Penetrasi mungkin tergantung pada genotip janin.
4. PerbandinganVery Low Density Lipoprotein(VLDL) dan Toxicity
Preventing Activity (TxPA)
Penatalaksanaan
Pengelolaan Hipertensi Dalam kehamilan Tanpa
Proteinuria.
• Jika Kehamilan < 35 minggu, lakukan pengelolaan
rawat jalan:
• Lakukan pemantauan tekanan darah, proteinuria
dan kondisi janin setiap minggu.
• Jika tekanan darah meningkat, kelola sebagai
preeklamsia.
• Jika kondisi janin memburuk atau terjadi
pertumbuhan janin yang terhambat, rawat dan
pertimbangkan terminasi kehamilan.
•Preeklamsia Ringan
Jika kehamilan < 35 minggu dan tidak terdapat tanda perbaikan, lakukan penilaian 2 kali seminggu secara rawat
jalan:
•Lakukan pemantauan tekanan darah, proteinuria, kondisi janin.
•Lebih bayak istirahat.
•Diet biasa.
•Tidak perlu pemberian obat
•Jika tidak memungkinkan rawat jalan, masuk di rumah sakit:
•Diet biasa
•Lakukan pemantauan tekanan darah 2 kali sehari, proteinuria 1 kali sehari.
•Tidak memerlukan pengobatan
•Tidak memerlukan diuretik, kecuali jika terdapt edema paru, dekompensasi jantung atau gagal ginjal akut.
•Jika tekanan diastolik turun sampai normal, pasien dapat dipulangkan: nasehatkan untuk istirahat dan perhatikan
tanda preeklamsia berat, periksa ulang 2 kali seminggu, jika tekanan diastolik naik lagi, maka rawat kembali.
•Jika tidak terdapat tanda perbaikan, maka lakukan rawat inap.
•Jika terdapat tanda pertumbuhan janin terhambat, pertimbangkan terminasi kehamilan
DEFINISI
KETUBAN PECAH DINI ADALAH
PECAHNYA KETUBAN SEBELUM
TERDAPAT TANDA PERSALINAN,
KONDISI INI MERUPAKAN PENYEBAB
TERBESAR PERSALINAN PREMATURE
DENGAN SEGALA AKIBATNYA
Epidemiologi
• Beberapa peneliti melaporkan hasil penelitian mereka dan
didapatkan hasil yang bervariasi. Insidensi KPD berkisar antara 8 -
10 % dari semua kehamilan.(6) Hal yang menguntungan dari angka
kejadian KPD yang dilaporkan, bahwa lebih banyak terjadi pada
kehamilan yang cukup bulan dari pada yang kurang bulan, yaitu
sekitar 95 % (3), sedangkan pada kehamilan tidak cukup bulan atau
KPD pada kehamilan preterm terjadi sekitar 34 % semua kekahiran
prematur. (1)
• KPD merupakan komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan
kurang bulan, dan mempunyai kontribusi yang besar pada angka
kematian perinatal pada bayi yang kurang bulan. Pengelolaan KPD
pada kehamilan kurang dari 34 minggu sangat komplek, bertujuan
untuk menghilangkan kemungkinan terjadinya prematuritas dan
RDS. (4)
Etiologi
• Infeksi
• Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun
asenderen dari vagina atau infeksi pada cairan ketuban bisa menyebabkan
terjadinya KPD. (4,5,6)
• 2. Servik yang inkompetensia, kanalis sevikalis yang selalu terbuka oleh
karena kelainan pada servik uteri (akibat persalinan, curetage). (5,8,12,14)
• 3. Tekanan intra uterin yang meninggi atau meningkat secara berlebihan
(overdistensi uterus) misalnya trauma, hidramnion, gemelli. Trauma oleh
beberapa ahli disepakati sebagai faktor predisisi atau penyebab terjadinya
KPD. Trauma yang didapat misalnya hubungan seksual, pemeriksaan
dalam, maupun amnosintesis menyebabakan terjadinya KPD karena
biasanya disertai infeksi.(4,5)
• 4. Kelainan letak, misalnya sungsang, sehingga tidak ada bagian terendah
yang menutupi pintu atas panggul (PAP) yang dapat menghalangi tekanan
terhadap membran bagian bawah.
Komplikasi
• Komplikasi pada Preterm KPD :
• Infeksi pada fetus dan neonatal
• Infeksi maternal
• Prolaps/kompressi tali pusat
• Gagalnya induksi pada persalinan sehingga dilakukan Sectio Caesarae
• Melahirkan dalam waktu 1 minggu
• Respiratory Distress Syndrome
• Chorioamnionitis
• Abruptio Plasenta
• Kematian fetus antepartum
• Komplikasi pada Term KPD :
• Persalinan preterm
• Infeksi fetus dan neonatus
• Infeksi maternal
• Prolaps/kompressi tali pusat
• Gagalnya induksi pada persalinan sehingga dilakukan Sectio Caesarae
• Deformasi pada fetus
• Hypoplasia pada pulmonary (dengan early, severe oligohydramnion)