Anda di halaman 1dari 17

Pertemuan

ke-1

Disampaikan oleh :
EKO MULIAWAN SATRIO
Pengajar Teknik Sipil – Fakultas Teknik
UNVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG - Semarang
email: ekomsatrio@unissula.ac.id
1) Hadir perkuliahan paling lambat 15 menit dari kehadiran pengajar. Jika
dalam 45 menit pengajar tidak hadir dan tidak ada konfirmasi maka
perkuliahan tidak ada.
2) Mengikuti jalannya perkuliahan dengan sopan dan aktif baik mulai dari
busana, perkataan, dan tindakan.
3) Tidak mengganggu peserta kuliah yang lain saat perkuliahan
berlangsung.
4) Absen kehadiran sesuai identitas diri masing-masing dan DILARANG
KERAS mengabsenkan peserta kuliah yang tidak hadir dengan alasan
lisan apapun.
5) Menunjuk salah satu peserta kuliah untuk menjadi ketua kelas yang
bertugas sebagai koordinator antara pengajar dan peserta ajar.
6) Peserta DILARANG KERAS untuk melakukan kerja sama dalam bentuk
apapun selama Ujian Tengah Semester dan atau Ujian Akhir Semester,
apabila diketahui melakukan maka nilai ujian akan diberi nilai maksimal
D.
Nilai perkuliahan adalah sebagai berikut :
 Kehadiran : 10 - 20%
 Tugas Insindental : 30 - 40%
 UTS atau UAS : 50%
 Djoko Susilo Adi, Diktat Kuliah MPK,
Universitas Islam Sultan Agung,(2008)..
 Bambang Supriyadi, (2007), Jembatan, Beta
Offset, Jogyakarta.
 Asiyanto, 2012, Metode Konstruksi Jembatan
Beton, UI-Press, Jakarta
 Asiyanto, 2011, Metode Konstruksi Jembatan
Rangka Baja, UI-Press, Jakarta
PENDAHULUAN
Pengertian
 Jembatan ialah suatu bangunan pelengkap jalan yg digunakan
untuk menghubungkan alinyemen jalan yg terputus akibat
adanya sungai, lembah, dan arus lalu lintas bebas hambatan.
 Jembatan umumnya dibangun menggunakan beton bertulang
atau baja struktur atau kabel baja khusus untuk jembatan
panjang dan capasitas berat. Sedangkan untuk panjang bentang
sedang sampai pendek menggunakan struktur kayu dengan
penyangga menggunakan pasangan batu.
Bangunan Utama Penyusun Jembatan
 Pondasi
 Bangunan Bawah
 Bangunan Atas
Bangunan Sekunder Penyusun Jembatan
 Landasan / Perletakan
 Jalan Pendekat / Oprit
 Bangunan Pengaman
PONDASI JEMBATAN

Dalam pelaksanaan kostruksi jembatan, dikenal


type-type pondasi yakni :
1) Pondasi LANGSUNG
2) Pondasi SUMURAN (SILINDER)
3) Pondasi TIANG
A. PONDASI LANGSUNG
Pondasi ini biasanya terdiri dari beton bertulang yg
dipasang pada galian yg relatif besar dan dangkal
guna menyebarkan gaya beban terpusat ke tanah
dasar.
Kelebihan dari jenis pondasi ini adalah low cost,
minim peralatan, dan mudah pelaksanaannya.
Kekurangannya adalah pondasi jenis ini rentan
mengalami penggerusan akibat aliran air yg
terjadi terus menerus.
PONDASI LANGSUNG
Type Pondasi jenis ini terbagi atas 4 macam, yakni :
1. Pondasi Menerus
2. Pondasi Tapak / Telapak
3. Pondasi Gabungan
4. Pondasi Plat
A.1. PONDASI MENERUS
Jenis pondasi ini lazim digunakan pada bangunan rumah
tinggal berlantai 1 dengan struktur distribusi beban
dipikul oleh dindingnya untuk selanjutnya diteruskan ke
pondasi sepanjang dinding menuju tanah.
A.2. PONDASI TELAPAK
Jenis pondasi ini digunakan untuk
menopang suatu beban struktur
terpusat dengan melebarkan luas
bidang kontak terhadap tanah
keras. Umum berbentuk segiempat,
lazim digunakan pada bangunan
berstruktur tunggal dengan
distribusi beban dipikul oleh kolom
untuk selanjutnya diteruskan ke
pondasi telapak menuju tanah.
A.3. PONDASI KAKI GABUNGAN
Jenis pondasi ini sama seperti pondasi tapak,
namun dikarenakan jarak antar kolom struktur
terlalu berdekatan maka struktur tapak menjadi
digabungkan.
A.4. PONDASI PLAT
Jenis pondasi ini sama seperti pondasi tapak, namun
dikarenakan kondisi tanah lunak serta tidak homogen
maka tapak tersebut sangat lebar dan terdapat lebih
dari 3 tiang kolom.
B. PONDASI SUMURAN
Pondasi ini biasanya terdiri dari beton bertulang yg dipasang pada
galian yg relatif besar dan agak dalam guna menyebarkan gaya
beban ke tanah dasar dengan bantuan friksi dari pondasi tsb.
Kelebihan dari jenis pondasi ini adalah low cost dan mudah
pelaksanaannya didaerah yg memiliki daya dukung tanah keras
yg relatif lebih dalam.
C. PONDASI TIANG
Pondasi ini biasanya terdiri dari beton
bertulang mutu tinggi yg dipasang
dengan metode pemukulan ritmik
terukur atau penekanan hidrolik terukur.
Proses penahanan beban bertumpu pada
friksi batang tiang pondasi.
Namun kadang kala bisa menggunakan
tiang baja ataupun tiang kayu atau
bahkan campuran dari material tiang
diatas.
Kelebihan dari jenis pondasi ini adalah
cepat dan mudah pelaksanaannya
didaerah yg memiliki daya dukung tanah
keras yg sangat dalam.
SAMPAI JUMPA DIPERTEMUAN
SELANJUTNYA
JADILAH INSAN TERBAIK
UMMAT DARI UMMAT
MUHAMMAD

Anda mungkin juga menyukai