Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.

A
DENGAN POST OP HERNIA INGUINALIS DEXTRA
DI RUANG PERAWATAN BEDAH
BLUD RSU KABUPATEN BOMBANA
OLEH :

KELOMPOK 11

IRAWATI JAMAL
MARDIANA
MARLIA
SITTI FATIMA
ENI ERLIAN
NABU
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
ANGKATAN KE – IX
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA WALUYA
KENDARI
2018
Konsep Dasar Hernia
1. Definisi
Hernia merupakan penonjolan viskus atau sebagian dari viskus
melalui celah yang abnormal pada selubungnya (Grace, 2007).
Hernia adalah keluarnya isi tubuh (biasanya abdomen) melalui
defek atau bagian terlemah dari dinding rongga yang
bersangkutan (Dermawan, 2010).

2. Etiologi
Menurut Suratun (2010) ada 2 (dua) penyebab terjadinya hernia
yaitu: Defek dinding otot abdomen: Hal ini dapat terjadi sejak
lahir (congenital) dan Hernia yang didapat seperti karena usia,
keturunan, lemahnya dinding rongga perut, akibat dari
pembedahan sebelumnya.
3. Tipe-Tipe Hernia
a. Sering terjadi
1. Umbilical/ para-umbilikal
2. Inguinal (direk dan indirek)
3. Femoral
4. Insisional

b. Jarang terjadi
1. Epigastrik
2. Gluteal, lumbal, obturator
Letak terjadinya hernia (Grace 2007)
Klasifikasi Hernia
1. Hernia Reponible/Reducible
Bila isi hernia dapat keluar masuk, usus keluar jika
berdiri/mengejan dan masuk lagi jika berbaring/didorong
masuk, tidak ada keluhan nyeri/gejala obstruksi usus.
2. Hernia Irreponible
Bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan kedalam
rongga karena perlekatan isi kantong pada peritoneum
kantong hernia, tidak ada keluhan nyeri/tanda sumbatan
usus, hernia ini disebut juga hernia akreta.
3. Hernia Strangulata/Inkaserata
Bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia, isi kantong
terperangkap, tidak dapat kembali kedalam rongga perut
disertai akibat yang berupa gangguan pasase/vaskularisasi
(Grace, 2007)
4. Patofisiologi

Kanalis inguinalis terjadi desensus testis


Penurunan testis peritonium tertarik kedaerah
testis terjadi penonjolan peritonium ( Porosesus
vaginalis Peritonal ).

5. Manifestasi Klinik
Manifestasi klinik Menurut Grace (2007), manifestasi klinis
pada pasien dengan hernia yaitu :
a. Pasien datang dengan benjolan di tempat hernia.
b. Hernia femoralis berada dibawah dan lateral dari tuberkulum
pubikum.
c. Hernia inguinalis dimulai pada bagian atas dan medial
terhadap tuberkulum pubikum namun dapat turun lebih
luas jika membesar.
d. Adanya rasa nyeri pada daerah benjolan
e. Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila telah
ada komplikasi
f. Terdapat keluhan kencing berupa disuria pada hernia
femoralis yang berisi kandung kencing
6. Komplikasi
a. Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin
banyak usus yang masuk. Cincin hernia menjadi relatif
sempit dan dapat menimbulkan gangguan penyaluran isi
usus.
b. Bila incarcerata dibiarkan, maka timbul edema sehingga
terjadi penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis.
Keadaan ini disebut hernia inguinalis lateralis strangulata.
c. Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian
menekan pembuluh darah dan kemudian timbul nekrosis.
d. Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul
perut kembung, muntah dan obstipasi.
e. Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin
banyak usus yang masuk. Cincin hernia menjadi relatif
sempit dan dapat menimbulkan gangguan penyaluran isi
usus.
f. Bila incarcerata dibiarkan, maka timbul edema sehingga
terjadi penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis.
g. Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian
menekan pembuluh darah dan kemudian timbul nekrosis.
h. Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut
kembung, muntah dan obstipasi.
i. Kerusakan pada pasokan darah, testis atau saraf jika
pasien laki-laki.
j. Pendarahan yang berlebihan/infeksi luka bedah.
k. Komplikasi lama merupakan atropi testis karena lesi.
L Bila isi perut terjepit dapat terjadi : shock, demam,
asidosis metabolik, abses.
7. PemeriksaanPenunjang
Menurut Suratun, (2010). Biasanya tidak diperlukan
pemeriksaan tambahan untuk menegakkan diagnosis
hernia. Namun pemeriksaan seperti
ultrasonografi (USG), CT Scan, maupun MRI
(Magnetic Resonance Imaging) dapat dilakukan
Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk
kepentingan operasi
a. sinar X abdomen
b. Laparoskopi,
c. Pemeriksan darah lengkap).
8. Penatalaksanaan Medis
1. Kaji hernia untuk: keparahan gejala, risiko
komplikasi (tipe,ukuran leher hernia),
kemudahan untuk perbaikan (lokasi, ukuran),
kemungkinan berhasil (ukuran, banyakya isi
perut kanan yang hilang).
2. Kaji pasien untuk : kelayakan operasi, pengaruh
hernia terhadap gaya hidup (pekerjaan dan
hobi).
3. Perbaikan dengan bedah
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. A
DENGANPOST OP HERNIA INGUINALIS ( D ) DIRUANG PERAWATAN BEDAH
BLUD RSU KABUPATEN BOMBANA

Kelompok : 11 Ruang : Bangsal Bedah


Waktu Praktik : 08 s/d 10 april 2019 Pembimbing : Indra S.Kep.Ns.M.kep

A. IDENTITAS KLIEN

Nama : Tn. A Pekerjaan : Wiraswasta


Umur : 60 Thn Dx Medis : Post op hernia
Jenis Kelamin : Laki – Laki inguinalis dextra
Alamat : Lampopala Tgl MRS : 07-04-2019
Status Perkawinan : Kawin No. RM : 04 18 91
Agama : Islam Tgl Pengkajian : 08-04-2019
Suku Bangsa : Bugis/Indonesia Jam Pengkajian : 10.00 Wita
Pendidikan : SMP Sumber Informasi : Klien dan keluarga
B. RIWAYAT PENYAKIT

1. Alasan saat masuk RS


Benjolan muncul sejak 1 bulan yang lalu pada perut
kanan bawah dekat lipatan paha yang muncul saat
aktivitas dan hilang saat istirahat oleh keluarga klien
dibawa ke RS di bagian poli bedah.saat pemeriksaan
klien dianjurkan untuk rawat inap untuk dilakukan
tindakan operasi.Pada saat pengkajian post operasi
tanggal 8/4/2019 jam 10.00 wita di dapatkan keluhan
nyeri daerah luka operasi.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
a. keluhan utama : Nyeri daerah luka operasi
b. Riwayat keluhan utama :
P (Paliative) : Nyeri dirasakan disebabkan operasi
pengangkatan hernia, nyeri bertambah jika klien
bergerak dan berkurang jika istirahat
Q (Quantity) : Gejala yang dirasakan seperti
ditusuk-tusuk dan tidak dapat melakukan
aktifitas
R (Region) : Nyeri teraba pada luka operasi perut
kanan bawah dekat lipatan paha dan sifatnya
menetap
S (Severity) : Skala nyeri 5 (kien menunjuk angka 5
dari 0-10, nyeri sedang)
T (Time) : Nyeri mulai dirasakan setelah
dilakukan tindakan operasi dan sifatnya hilang timbul
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Cephalocaudal
a. Keluhan yang dirasakan saat ini:
b. Klien mengatakan sulit mengubah posisi karena nyeri
c. TD : 130 / 80 mmHg P : 20 x/menit
N : 90 x/menit S : 36,6 oC
d. BB / TB: 160 Kg / 58 cm
2. Kepala : - Muka nampak meringis
3. Abdomen :
Bentuk simetris, terdapat luka jahitan operasi pada perut
kanan bawah dekat lipatan paha,tampak luka insisi dengan
panjang 5 cm , area sekitar luka tampak kemerahan , tidak ada
pus/nanah
3. Ingunal :
Terdapat nyeri tekan pada luka operasi

4. Ekstremitas (termasuk keadaan kulit, kakuatan) :


Atas : anggota gerak lengkap,tidak ada kelainan,
tidak tidak ada fraktur, kekuatan cukup
dimana dapat membolak balikan tangan
Bawah : Anggota gerak lengkap , terdapat luka
operasi pada perut kanan bawah
dekat lipatan paha sehingga nyeri
saat bergerak
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn.A Dx. Medis : Post Op HIL (D)
No.RM : 04 18 91

No Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Priori


tas
1 08-04-2019 Nyeri akut berhubungan dengan adanya insisi bedah ditandai 1
10.00 dengan:
DS :
- Klien mengatakan nyeri daerah luka operasi perut kanan bawah
dekat lipatan paha
- Klien mengatakan gejala yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk
DO :
- Klien tampak meringis
- Tampak nyeri tekan pada luka operasi
- Skala nyeri 5 ( skala 0-10,nyeri sedang)
- Tanda-tanda vital:
TD : 130/80 mmhg
N : 90 x/mnt
S : 36,6 ºC
RR : 20 x/mnt
2 08-04-2019 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan luka insisi 2
10.30 bedah ditandai dengan:
DS :
- Klien mengatakan jika bergerak terasa nyeri pada
luka operasinya
- Klien mengatakan sulit untuk mengubah posisi
karena nyeri
- Klien mengatakan semua aktifitas
makan,minum,dan kebersihan diri dibantu oleh
keluarganya
DO :
- Klien tampak lemah
- Tampak semua pemenuhan kebutuhan klien
dibantu oleh keluarganya
- Tanda-tanda vital:
TD : 130/80 mmhg
N : 90 x/mnt
S : 36,6 ºC
RR : 20 x/mnt
3 08-04-2019 Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur 3
infasive ditandai dengan:
DS :
- Klien mengatakan nyeri daerah luka
operasi
DO :
- Terdapat luka jahitan operasi pada perut
kanan bawah dekat lipatan paha
- Tampal luka insisi dengan panjang 5 cm
- Area sekitar luka tampak kemerahan
- Tidak ada pus/nanah
- Terpasang IVFD RL 20 tts/mnt
- Terpasang kateter
- Tanda - tanda vital
TD : 130/80 mmhg
N : 90 x/mnt
S : 36,6 ºC
RR : 20 x/m

Anda mungkin juga menyukai