Anda di halaman 1dari 45

RENCANA PEMECAHAN MASALAH DIABETES MELITUS

DI PUSKESMAS TALISE DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN


KELUARGA

Mufidah. N. Salam
12 16 777 14 166

Pembimbing: Rahmat Massi, SKM, MAP


PENDAHULUAN

Ilmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum


ilmu kedokteran yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh
kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan
memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya.

Prasetya AE. Kedokteran Keluarga dan Wawasannya, Semarang: UNS;2014


PENDAHULUAN

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik


menahun yang kebanyakan bersifat Herediter, akibat pankreas tidak
memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan
insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang
mengatur keseimbangan kadar gula darah. Akibatnya terjadi
peningkatan konsentrasi glukosa didalam darah (hiperglikemia).
DUNIA
Penderita Kasus Baru Penyakit Tidak Menular
Di UPTD Puskesmas Talise Tahun 2019

No Nama Penyakit
Jumlah
1 Hipertensi 178
2 Peny. Jantung Koroner 50
3 DM 141
4 Stroke 5
5 Asma Bronchiale 12
6 Osteoporosis 205
7 Cedera akibat KLL 21
Jumlah 567

Sumber : Data SP2PT UPTD Urusan Puskesmas Talise Tahun 2019


MASALAH PENYAKIT TIDAK
MENULAR (PTM) DI PUSKESMAS
TALISE

Salah satu kasus yang


ditemukan yaitu lansia Ny. R
berusia 53 tahun mengalami
diabetes melitus sekitar 5
tahun yang lalu.
HASIL PENGAMATAN, ANAMNESIS,
DAN
PEMERIKSAAN FISIK TERHADAP
KELUARGA

1. Jenis Pengamatan : Kunjungan rumah

2. Waktu Pelaksanaan : 14 – 15 Mei 2019

3. Lokasi : Jl. Dayodara, CPT 5 Blok G. 11, Kel.

Valungguni
GENOGRAM
Riwayat
DM

Ny. Tn.
R S

Keterangan:

= Meninggal = Tinggal 1 rumah


= Laki-laki

= Perempuan = Pasien
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI
KELUARGA

N Nama JK Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan


o Terakhir

1. Tn. S L Suami 50 Tahun SMA Wiraswasta -

2. Ny. R P Istri 53 Tahun SMA IRT Diabetes


Melitus

3. Tn. M L Anak 21 Tahun SMA Kuliah -


ke 1
4. Nn. N P Anak 18 Tahun SMA Kuliah -
ke 2
KASUS PASIEN

IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny. Rosmiati
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. TTL : Makassar, 22 April 1966
d. Agama : Islam
e. Alamat : Jl. Dayodara, CPT 5 Blok G. 11, Kel.Valangguni
f. Riwayat Pekerjaan : IRT
g. Pembiayaan Kesehatan : BPJS
Ananmnesis

Keluhan Utama : Cepat lelah


Anamnesis Terpimpin :
Pasien a.n Ny. R merupakan warga kelurahan Valangguni yg terdaftar sebagai pasien dengan
diagnosis DM di PKM Talise. Pasien baru mengetahui mengidap DM saat ±5 Tahun yang lalu dengan
kadar glukosa darah 350mg/dL saat pasien pasien dirawat di RS dengan penyakit jantung dan HT.
Selama 5 tahun terakhir ini pasien mengeluh sering merasa cepat lelah, sering merasa haus
walau tidak beraktivitas atau sedang beraktivitas & pasien mengaku frekuensi BAK pd malam hari lebih
sering dari biasanya, pasien juga merasa sering lapar sehingga frekuensi makan pasien lebih sering tetapi BB
pasien selalu mengalami penurunan. Satu minggu terakhir ini pasien mengeluh jempol tangan kanan
berbenjol dan berisikan nanah dan tak kunjung sembuh.
Riw. Penyakit Lainnya :
Alergi (-), Riw. HT (+), Riw. Penyakit Jantung (+),
Riwayat DM sejak ± 5 tahun yang lalu & tdk terkontrol.

Riw. Penyakit Dalam Keluarga:


Riw. penyakit kedua orng tua, ibu pasien memiliki
riwayat DM, bapak pasien meninggal karena serangan jantung.
Riw. Pengobatan: sejak didiagnosis DM 5 thn lalu, pasien biasanya kontrol
ke petugas kesehatan yang sering melakukan pemkes, pasien meminum obat
DM ketika pasien mengalami keluhan saja namun jika keluhan hilang pasien
tidak lagi mengkonsumsi obatnya.

Seminggu yang lalu pasien memeriksakan diri di pos bimbingan terpadu


(POSBINDU), dimana kadar gula darah pasien 300 mg/dl
Riw. Pekerjaan:
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga.

Gaya Hidup:
Makanan
Makanan yg dikonsumsi Ny. R bervariasi, pasien lebih menyukai makan sayur atau ikan yang
bersantan dan juga makan-makanan yang manis. Pasien mengaku sejak remaja suka
mengkonsumsi makanan yang manis-manis dan serba santan, pasien sempat memiliki bobot
tubuh yang besar tetapi setelah pasien mengidap penyakit, BB pasien perlahan-lahan menurun.

Minuman
Pasien suka mengkonsumsi teh manis setiap pagi.
Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum:
a. Kesadaran: Compos Mentis
b. Status gizi: Gizi baik (BB : 53 Kg, TB : 156 cm, IMT :
22 kg/m²)
c. Vital Sign:
• Tekanan Darah: 110/70 mmHg
• Pernapasan: 20x/Menit
• Nadi: 80x/Menit
• Suhu: 36,5°C
Pemeriksaan Fisik

Keadaan sistemik

a. Kepala : Normochepal, rambut lurus, warna hitam

b. Mata : palpebra udem (-/-), anemis (-/-), ikterik (-

/-),pupil isokor

c. Telinga : secret (-/-), deformitas (-/-), nyeri tekan (-

/-)

d. Hidung : secret (-/-), deformitas (-/-)

e. Mulut : Sianosis (-), lidah kotor (-)

f. Leher : Pembesaran Kel. Limfe (-)


Paru
- Inspeksi : Ekspansi paru simetris bilateral, Retraksi (-)
- Palpasi : Vocal Fremitus kanan = kiri
- Perkusi : Sonor +/+
- Auskultasi : bronchovesicular +/+, Rhonchi-/-, Wheezing -/-
Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpas i : Pulsasi ictus cordis teraba pada SIC V arah medial linea
midclavicula sinistra
- Perkusi : Batas jantung normal, Cardiomegali (-)
- Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler, bunyi tambahan: murmur
(-), gallop (-).
Abdomen
- Inspeksi : Tampak cembung, kesan normal
- Auskultasi : Peristaltik (+), kesan menurun
- Perkusi : Bunyi timpani (+) diseluruh abdomen
- Palpasi : Distensi abdomen (-)
Ekstremitas
- Atas : akral hangat +/+, udem -/-
- Bawah : akral hangat, +/+, udem -/-
Assesment

DIABETES
MELITUS Tipe 2
Terapi

Metformin 3x500 mg
Farmakologi:
Glimepirid 1x1

Non-farmakologi:
• Edukasi:

- Meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit DM

- Mengubah gaya hidup

- Meningkatkan kepatuhan

- Meningkatkan kualitas hidup

• Perencanaan Diet.
Terapi

Tabel Kebutuhan Kalori pasien dengan DM


Kalori/ Kg BB
Dewasa Kerja santai Kerja sedang Kerja berat

Gemuk 25 30 35
Normal 30 35 40
Kurus 35 40 40-50

Tabel kebutuhan kalori pasien DM pd berbagai Aktivitas


Keadaan Istirahat Kebutuhan Kalori basal ditambah 10%
Ringan Kebutuhan Kalori basal ditambah 20%

Sedang Kebutuhan Kalori basal ditambah 30%


Berat Kebutuhan Kalori basal ditambah 40%
Sangat berat Kebutuhan Kalori basal ditambah 50%
Konsensus Pengelolaan & pencegahan DM Tipe 2 thn 2006
Terapi

Kebutuhan kalori basal penderita dgn aktivitas kerja sedang adalah: 53 Kg x


30 Kcal =1.590 Kcal karena tdk bekerja atau aktivitas ringan, utk beraktivitas sehari2
diperlukan kalori sebesar kebutuhan kalori basal ditambah 20% nya (20% dr 1.590
=> 318 Kcal. Maka kalori yg dibutuhkan yaitu 1.590 + 318 = 1,908 Kkal
Komposisi energi adlh 60-70% karbohidrat, 10-15% dr protein, 20-25% dr
lemak.

Kalori terhitung dgn komposisi tersebut diatas dibagi dlm 3 porsi besar utk
Makan Pagi (20%), siang (30%), dan sore 25 %, serta 2-3 porsi makanan ringan (10-
15%) di antaranya.

Konsensus Pengelolaan & pencegahan DM Tipe 2 thn 2006


Terapi
Latihan Jasmani

Dianjurkan latihan jasmani secara teratur (3-4x seminggu), selama ± 30 menit. Yg


sifatnya CRIPE (Continous, Rhytmical, Interval, Progresive, Endurance Training), jenis
latihan jasmani yaitu non aerobic & non pertandingan.

C= Latihan berkesinambungan, Jogging 30 menit

R= Olahraga yg berirama, otot berkontraksi & relaksasi teratur, contoh jln kaki,
joging, renang, bersepeda.

I= dilakukan selang seling antara gerak cepat & lambat, contoh jln cepat diselingi jln
lambat

P= dilakukan berangsur2 dr ringan ke yg lbh berat, secara bertahap

E= Latihan daya tahan, misalnya senam jantung sehat.


Pemantauan &
Evaluasi
APGAR keluarga
(5 fungsi pokok keluarga atau tingkat kesehatan keluarga)

Hampir selalu Kadang- Hampir tidak


Kriteria Pernyataan
(2) kadang (1) pernah (0)

Adaptasi Dalam keluarga saling membantu baik moral maupun


Ya
(Adaptation) material

Kemitraan Semua masalah keluarga diselesaikan dengan


Ya
(Partnership musyawarah antara pasien, istri dan anak.

Dalam hal ini pasien dapat mengambil keputusan


Pertumbuhan
dengan tanggungjawab,dimana pasien memiliki tingkat Ya
(Growth)
kebebasan utk pendewasaan yg baik.

Kasih sayang Penumbuhan rasa kasih sayang sudah cukup baik


Ya
(Affection) karena adanya keakraban di antara anggota keluarga.

Pembagian waktu, kekayaan dan ruang antar anggota


Kebersamaan
keluarga sudah baik karena adanya waktu untuk Ya
(Resolve)
memecahkan suatu masalah.
Skoring
2 : Hampir selalu 8-10 = Fungsi keluarga sehat

1 : Kadang-kadang 4-7 : Fungsi keluarga kurang


sehat
0: Hampir tdk 0-3 : Fungsi keluarga tidak
pernah sehat
Skor APGAR
keluarga: 8

Fungsi
Keluarga Sehat
Identifikasi Fungsi Patologis
keluarga
Fungsi Pelaksanaan Patologis
Sosial Keluarga pasien membina hubungan baik dengan tetangganya -

Budaya Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya (hal ini dapat dilihat -
dari pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di
lingkungan, banyak tradisi budaya masih diikuti. Sering mengikuti
acara-acara bersifat kondangan, sunatan, dll

Religius Keluarga ini tidak melakukan shalat lima waktu. Ibu pasien jarang -
mengikuti pengajian.
Ekonomi Pendapatan keluarga rendah dan tidak tetap (5.000.000,- per -
bulan). Sehingga kebutuhan primer dapat dipenuhi

Pendidikan Tingkat pendidikan tergolong rendah. -

Pengeta-huan Pengetahuan pasien tentang penyakit diabetes melitus dan +


kebersihan terhadap luka yang diderita masih kurang.

Medical Bila ada anggota keluarga yang sakit tidak segera di bawah ke -
PKM. Keluarga menggunakan KIS untuk pembiayaan kesehatan
Lingkungan Tempat
Tinggal ???
Status Kepemilikan Rumah : milik sendiri
Daerah Perumahan : bersebelahan dengan jarak 1/2 m
Karakteristik Rumah dan lingkungan Kesimpulan
Luas Rumah : 7,5 x 6 m 2 Cukup memenuhi kriteria rumah
Jumlah Penghuni dalam 1 rumah : 4 orang
sehat: luas rumah masih sesuai
Luas halaman : 1 x 1 m 2
dengan jumlah penghuni rumah,
Tidak bertingkat
ketersediaan air bersih cukup,
Lantai rumah dari tehel
memiliki jamban yang bersih,
Dinding rumah dari beton
tetapi sirkulasi udara dan
Jamban ada pencahayaan siang hari masih
Tempat bermain tidak ada
kurang baik, karena kurang
Penerangan listrik
memiliki ventilasi udara yang baik
Ketersedian air bersih ada
dan jendela yang jarang dibuka.
Tempat pembuangan sampah ada
Denah Rumah
Kamar

DAPUR
WC
Tidur
Anak

Kamar tidur
Ruang anak

garasi
Tamu

Kamar Tidur
Pasien
Teras
Tampak rumah
depan Ny.R
Ruang Tamu Ny.R
Kamar Anak Ny.R
Dapur Ny.R
Tempat Mencuci
Ny.R
Tempat Cuci
Tangan
Sumber Air
Kamar Mandi dan
WC
PHBS
NO Kriteria yang Dinilai Jawaban Skor
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan Ya 1

2. Memberi ASI esklusif Ya 1


3. Menimbang balita setiap bulan Ya 1
4. Menggunakan air bersih Ya 1
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Ya 1

6. Menggunakan jamban sehat Ya 1


7. Memberantas jentik nyamuk dirumah sekali Tidak 0
seminggu

8. Makan buah dan sayur setiap hari Ya 1


9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari Tidak 0
10. Tidak merokok di dalam rumah Tidak 0
Total jawaban Ya 7
PHBS

Belum berPHBS
12 INDIKATOR PIS-PK

Sumber: keluargasehat.kemkes.go.id/rumah_tanggah
Jumlah Y 3
Jumlah N 8

IKS = Jumlah Y Kotegori:


12 – Jumlah N Tidak Sehat: < 0,5
Pra Sehat: 0,5-0,8
IKS = 3 Sehat: >0,8
12-8

IKS= 0,75
DAFTAR MASALAH,
RENCANA, & TINDAKAN
INTERVENSI

No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi


1. Kurangnya Pengetahuan Konseling dan edukasi -Memberikan informasi tentang
tentang penyakit yang diderita tentang Diabetes peny. DM sebagai akibat pola
Melitus hidup yg tdk sehat sewaktu
remajas dan juga faktor genetik
-Memberi informasi tentang
Pengertian, gejala klinis, terapi,
dan dampak jangka pendek &
jangka panjang akibat peny. DM.
No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi

2. Masih kurangnya Konseling & edukasi ttg perjalanan -Memberikan penyuluhan tentang
pengetahuan tentang peny. DM, perlunya pengendalian & pentingnya kontrol kadar gula
pentingnya patuh pemantauan DM, resiko DM, hub. darah, pengobatan, memberikan
dalam pengobatan Antara makanan, aktivitas fisik & contoh diet makanan, latihan
DM, diet makanan, obat utk memperbaiki kondisi pasien, jasmani, dan pencegahan
pentingnya latihan pentingnya latihan jasmani secara penyakit/ kekambuhan penyakit
jasmani, dan teratur, pengontrolan secara rutin -Mengingatkan keluarga pasien
pencegahan penyakit/ kadar gula darah di pelayanan untuk meminta pasien selalu
kekambuhan penyakit kesehatan mengontrol kadar gula darah di
PKM dan menjalankan terapi yang
patuh telah diberikan.
Manajemen Komprehensif

1. Promotif - Penyuluhan tentang pentingnya kegiatan jasmani secara teratur, pola dan jenis
makanan yang sehat dan tepat.
2. Preventif - Penyuluhan mengenai DM & pengelolaannya memegang peranan penting utk
meningkatkan kepatuhan pasien untuk berobat. Pd pasien ini dgn menyarankan
utk memeriksakan diri secara rutin di pelayanan kesehatan, meningkatkan
potensi anggota keluarga utk membantu pasien minum obat, & pemeriksaan
berkala.

3. Kuratif - Mengkonsumsi obat DM secara rutin untuk mengontrol kadar gula darah

4. Rehabilitatif - Jika terjadi komplikasi


5. Edukasi - Meliputi pemahaman tentang penyakit DM, makna & perlunya pengendalian &
pemantauan DM, penyulit DM, intervensi farmakologis & non farmakologis, &
masalah khusus yg dihadapi.
Kesimpulan

1. Diagnosis holistik pd pasien ini adalah DM tipe 2, dengan permasalahan fungsi patologis
keluarga melalui FAMILY SCREEM yaitu aspek tingkat pengetahuan/ kesadaran pasien
tentang penyakit DM yg diderita.
2. Berdasarkan hasil APGAR (8 fungsi pokok keluarga atau tingkat kesehatan keluarga)
dapat disimpulkan bahwa fungsi keluarga pasien sehat
3. Berdasarkan identifikasi penilaian PHBS maka keluarga pasien digolongkan sebagai
keluarga yg kurang belum berPHBS
4. Keberhasilan dlm penatalaksanaan penyakit sgt bergantung pd tingkat pengetahuan
pasien, motivasi, dan perhatian keluarga tentang penyakit pasien.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai