Anda di halaman 1dari 13

Epistaksis

Pendahuluan
Latar Belakang
• Definisi
Perdarahan dari lubang hidung, rongga hidung, atau
nasofaring.
• Lokasi
• Anterior
• Posterior
• Etiologi
• Idiopatik
• Trauma
• Penggunaan obat
• Tumor
• Batasan Masalah
• Definisi, epidemiologi, etiologi dan faktor risiko,
patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis, tatalaksana,
komplikasi dan prognosis dari epistaksis

• Tujuan penulisan
• Tujuan penulisan Clinical Science Session ini adalah
untuk mengetahui anatomi dan fisiologi faring, laring,
serta, definisi, epidemiologi, etiologi, patogenesis,
diagnosis, tatalaksana, komplikasi dan prognosis
Epistaksis

• Metode Penulisan
• Penulisan referat ini menggunakan metode tinjauan
kepustakaan yang merujuk pada berbagai literature.
Tinjauan Pustaka
Anatomi Hidung
Anatomi Hidung
Anatomi Hidung
Anatomi Hidung
Fisiologis Hidung
• Udara yang dihirup akan mengalami humidifikasi
oleh palut lendir.
• Fungsi pengatur suhu ini dimungkinkan oleh
banyaknya pembuluh darah di bawah epitel dan
adanya permukaan konka dan septum yang luas.
Fungsi penghidu
• Hidung bekerja sebagai indera penghidu dan
pengecap dengan adanya mukosa olfaktorius pada
atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga
bagian atas septum.
Fungsi Fonetik
• Resonansi oleh hidung penting untuk kualitas suara
ketika berbicara
• Sumbatan hidung akan menyebabkan resonansi
berkurang atau hilang, sehingga terdengar suara
sengau (rhinolalia).
Reflek nasal
• Iritasi mukosa hidung akan menyebabkan refleks
bersin dan napas berhenti. Rangsang bau tertentu
akan menyebabkan sekresi kelenjar liur, lambung,
dan pankreas

Anda mungkin juga menyukai