Anda di halaman 1dari 9

KEBIASAAN BAIK

ORANG JEPANG
YANG MEMBUAT
MEREKA MAJU
BUDAYA BACA
• Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta
listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa
sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri,
banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca.
• Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk
materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran
Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat
minat baca masyarakat semakin tinggi. Budaya baca orang Jepang juga
didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing
(bahasa inggris, perancis, jerman, dsb).
• Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai
pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus
berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa
Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya
diterbitkan.
MALU
• Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang.
Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi
ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan
pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah
ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri,
politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal
menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak
SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak
naik kelas.
• Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan
memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan
memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap
lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma
yang sudah menjadi kesepakatan umum.
HIDUP HEMAT
• Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam
keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini
nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa
awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-
heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di
supermarket pada sekitar jam 19:30.
• Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang
biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong
harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah
jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa
Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul
20:00.
LOYALITAS
• Loyalitas membuat sistem karir di sebuah
perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi.
Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan
Eropa, sangat jarang orang Jepang yang
berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya
bertahan di satu atau dua perusahaan sampai
pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di
Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima
fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan
didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core
business) perusahaan.
INOVASI
• Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan
dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam
bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio
Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu.
• Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh
perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan
membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming
selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada
masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir
dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk.
• Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang
Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan
inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih
cepat dan murah.
KERJA KERAS
• Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah
pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah
2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan
Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun),
Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun).
• Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah
mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain
memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai
sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa
melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6
orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan
“agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa
pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh
perusahaan.
MANDIRI
• Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. di Jepang
murid TK harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti,
bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku,
handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di
lehernya.
• Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa
perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap
barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku
kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada
orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama
University mengandalkan kerja part time untuk biaya
sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan
uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti
mereka kembalikan di bulan berikutnya.
JAGA TRADISI DAN HORMAT KEPADA
ORANG TUA
• Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang
kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah
menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini.
• Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari
anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan
kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.
• Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk
apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam
pergaulan dengan orang Jepang karena “hai” belum tentu “ya” bagi orang
Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang.
• Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang
murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi
para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian
mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa
insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian.
Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

Anda mungkin juga menyukai