Anda di halaman 1dari 18

Excerta disposal

Pembuangan tinja merupakan bagian penting dari kesehatan


lingkungan.

Sebagian besar negara pembuangan tinja yg layak merupakan


kebutuhan kesehatan masyarakat yg paling mendesak.

Pembuangan yg tdk adekuat & tidak saniter


dpt menyebabkan mudahnya terinfeksi
penyakit.
Transmisi peny. Dari tinja :

Penyakit yg penularannya melalui tinja (faecal


borne infection) merupakan salah satu
penyebab kematian atau kecacatan.
Mata rantai transmisi peny. Dari tinja

Air

Sembuh

Tinja : Tangan Makanan /


Sumber Pejamu
Sayur / Mati
infeksi baru
Buah
Arthopoda
Cacat

Tanah
Karakteristik tinja :
• Kuantitas dari tinja seseorang dipengaruhi oleh
keadaan setempat, tdk hanya faktor fisiologs tetapi
juga kebudayaan & kepercayaan.
• Sebuah data mengemukakan bahwa di Asia tinja
normal seseorang antara 200 – 400 g/hri (berat
basah), dibanding dgn 100 – 150 g/hri untuk negara
eropa & amerika.
• Selain terdiri dari zat padat, tinja jg mengandung zat
organik (sekitar 20 %) sprti : nitrogen, sulfur, fosfat,
dsb.
Sehubungan dgn pencemaran air tanah

Pengetahuan mengenai pola pencemaran air &


tanah memberikan informasi yg sangat
berguna sehubungan dgn desain dari fasilitas
pembuangan, terutama mengenai lokasi jarak
terhadap air minum.
Beberapa faktor yg perlu diperhatikan untuk membuat
jarak yg aman antara lubang kakus & sumber air :

• Hidrologi : kedlman air, arah dari kecepatan


aliran air tanah, porositas & permeabilitas
tanah
• Topografi tanah
• Metereologi
• Jenis mikroorganisme
• Kebudayaan
• Frekwensi pemompaan
cara pembuangan tinja segi kesehatan :

• Dgn septic tank


merupakan cara yg paling aman.
terdiri dari : tangki sedimentasi yg kedap air
dimana tinja & air buangan mengalami
proses dekomposisi.
Terdiri dari 2 proses :
1. Proses mekanis
2. Proses biologis
Gb 4. Proses Pengolahan Ekskreta dalam
septic tank
Gb 4. Proses Pengolahan Ekskreta dalam
septic tank
1. Proses mekanis
• Akibat penghancuran, massa tinja akan direduksi &
sbgian besar (60-70%) zat2 padat akan mengendap
didasar tangki sbg sludge.
• Zat yg tdk dpt hancur bersama lemak & busa akan
mengapung shga membentuk suatu lapisan yg
menutup permukaan air dlm tangki sedimentasi &
berfungsi u mempertahankan suasana anaerob.
2. Proses biologis
• Terjadi proses dekomposisi melalui aktivitas bakteri
anaerob & fakultatif anaerob yg memakan zat-zat
organik dlm sludge & scum.
• Hasil dari proses terbentuk gas & zat cair lainnya shga
volume dri sludge berkurang→cairan yg walaupun
sedikit keruh, praktis tidak mengandung bagian
tinja & mempunyai BOD serta suspen solid yg
relatif rendah, shga cairan tsbt dpt dialirkan
keluar melalui pipa & masuk ke dalam aliran air
buangan.
PENGELOLAAN EKSKRETA MANUSIA

Sistem pengelolaan ekskreta manusia

1.Sistem penanganan terpusat (off-site)

ekskreta manusia bak kontrol jaringan drainase

instalasi pengolahan limbah cair (IPLC)

sumber air baku.


Gb 1. Sistem Penanganan Off-
site
2. Sistem penanganan setempat (on-site)

hasil buangan dari daerah pemukiman/ tempat


rekreasi/ perkantoran

tangki septik dan bidang resapan individual atau


tangki septik bidang resapan komensal

truk tinja

instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT)


Gb 2. Sistem Penanganan On-
site
Penempatan dan pemilihan lokasi
jamban yang baik

•lebih rendah, atau sama tinggi dengan sumber


air bersih.
•Hindari penempatan langsung dibagian yang
lebih tinggi dari sumur (Min jarak 15 m, kiri atau
kanan).
•Pada tanah pasir, jamban dapat ditempatkan
pada jarak 7,5m dari sumur.
Pembangunan Septic Tank yang
memenuhi syarat

1. Pipa ventilasi
2. Dinding septik tank
3. Pipa penghubung
4. Tutup septik tank dan kedap air

* Perhatikan juga keadaan tanahnya

Anda mungkin juga menyukai