Anda di halaman 1dari 23

DETEKSI DINI MASALAH

KESEHATAN JIWA DI PUSKESMAS

mhGAP Intervention Guide WHO


Tujuan Pembelajaran
• Tujuan Pembelajaran Umum :
– Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
melakukan deteksi dini kasus gangguan jiwa yang lazim
ditemui.
• Tujuan Pembelajaran Khusus :
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:
– Menjelaskan pentingnya deteksi dini gangguan jiwa dan
pendekatan strategis untuk mendeteksi gangguan jiwa
– Melakukan pemeriksaan awal untuk mendeteksi adanya
gangguan jiwa
– Melakukan tindakan selanjutnya setelah terdeteksi adanya
gangguan jiwa
Topik Bahasan
1. Prinsip umum layanan kesehatan jiwa
2. Pengenalan deteksi dini masalah kesehatan
jiwa
3. Cara melakukan deteksi dini dan tindak lanjut
I. Prinsip Umum Layanan Keswa
1. Komunikasi dengan pasien dan keluarga
(carers)
2. Pemeriksaan (assessment)
3. Tatalaksana dan monitoring
4. Penggerakan dan penyediaan dukungan
sosial
5. Perlindungan terhadap hak asasi
6. Perhatikan kesehatan secara umum
Gangguan Jiwa

APAKAH GANGGUAN JIWA


MERUPAKAN MASALAH
KESEHATAN MASYRAKAT?

YA
• Prevalensi tinggi
• Beban besar
• Saling mempengaruhi
dengan penyakit fisik
Riskesdas 2013

• Gangguan jiwa • TB paru 0.4%


berat (psikosis/ • Pneumonia 4.5%
skizofrenia) 1.7 • Asma 4.5%
per mil
• DM 1.5%
• Gangguan mental
emosional • Hipertiroid 0.4%
(depresi & • Kanker 1.4 permil
anxietas) 6% • Malaria 6%
II. Pengenalan Deteksi Dini
Masalah Kesehatan Jiwa
• Deteksi Dini:
– tahap awal dari rangkaian proses penatalaksanaan
penyakit/gangguan
– langkah sebelum dilakukannya proses diagnosis
– menjamin terlaksananya pengobatan atau
penatalaksanaan penyakit sedini mungkin sehingga
mencegah terjadinya konsekuensi yang lebih buruk,
seperti bertambah parahnya penyakit, terjadinya
penyulit dan kecacatan.
– Idealnya setiap pasien yang datang dilakukan pendekatan
dengan prinsip holistik, baik fisik maupun jiwa.
Kelompok Pasien Berisiko Tinggi
• Apabila tidak memungkinkan untuk melakukan
penapisan/pemeriksaan psikiatrik pada seluruh pasien, maka
perhatian terutama harus ditujukan kepada beberapa
kelompok pasien yang berisiko tinggi, yaitu:
1. Pasien dengan penyakit fisik kronis (infeksi & non-infeksi)
2. Pasien dengan keluhan fisik yang diduga ada
hubungannya dengan masalah kejiwaan (keluhan fisik
timbul/memberat jika ada masalah psikis)
3. Keluhan fisik beraneka ragam/berganti-ganti, gangguan
fisik/kelainan organik (-)
4. Pasien yang mengalami pengalaman hidup yang ekstrem
(trauma psikologis, stress yang berat, kehilangan)
5. Pasien dengan disabilitas
Catatan:

• Penapisan/deteksi dini selain oleh dokter dapat


dilakukan juga oleh perawat, bahkan deteksi dapat
dilakukan oleh kader kesehatan jiwa.
• Sedangkan diagnosis medik, intervensi
farmakologis, rujukan dilakukan oleh dokter.
• Intervensi psikososial dapat dilakukan oleh dokter
dan/atau perawat.
III. Cara Melakukan Deteksi Dini
dan Tindak Lanjut

• Dapat dilakukan oleh awam, kader


kesehatan/kesehatan jiwa, perawat dan dokter.

• Bedanya, setelah terdeteksi dokter dapat langsung


melanjutkan ke proses pemeriksaan dan diagnosis.
MASTER CHART: KONDISI PRIORITAS UNTUK PENAPISAN

• Merasa murung, mudah sedih


• Hilang minat & ketertarikan terhadap aktivitas yang biasanya menyenangkan DEPRESI
• Perasaan mudah lelah, gangguan lambung, sakit kepala, atau keluhan
fisik lain yang berkepanjangan
• Gangguan tidur

•Pikiran, rencana, tindakan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri yang MENYAKITI
dimiliki saat ini / riwayat sebelumnya DIRI/USAHA
BUNUH DIRI

• Merasa kuatir atau takut yang berlebihan


• Merasa gelisah atau tidak dapat duduk tenang ANSIETAS
• Mudah berkeringat dingin, berdebar-debar, gemetar, keluhan fisik lain seperti
pusing, mual

• Mengalami ketakutan atau mempunyai pikiran-pikiran tidak masuk akal


(merasa seseorang bermaksud mencelakai, curiga berlebihan, orang-orang
membicarakan dirinya) – (waham) PSIKOSIS
• Melihat bayangan atau suara-suara yang tidak jelas sumbernya (halusinasi)
• Gejala manik (gembira abnormal, terlalu bersemangat, banyak bicara,
mudah tersinggung)
KENDALA UNTUK PEMERIKSAAN
1. Pasien dengan penyakit fisik kronis (infeksi &
PSIKIATRIK DI KLINIK/PUSKESMAS:
non-infeksi)
• JUMLAH PASIEN BANYAK
2. Pasien dengan keluhan fisik yang diduga ada
• WAKTU DAN TENAGA TERBATAS
hubungannya dengan masalah kejiwaan
(keluhan fisik timbul/memberat jika ada
masalah psikis)
3. Keluhan fisik beraneka ragam/berganti-ganti,
STRATEGINYA:
gangguan fisik/kelainan organik (-)
4. Pasien yang mengalami pengalaman hidup
SKRINING GANGGUAN DEPRESI & ANXIETAS
yang ekstrem (trauma psikologis, stress yang
berat, kehilangan)PADA
5. Pasien dengan disabilitas
PASIEN DENGAN KONDISI YANG
MENGINDIKASIKAN/BERISIKO TINGGI
Diagram Alur Pemeriksaan Masalah Keswa di Poli Umum
Keluhan Utama

KU Fisik KU Mental-Emosional

KU Fisik Murni KU Fisik Terindikasi ME Keluhan berhubungan


dengan perasaan,
• Keluhan fisik • Keluhan Psikosomatik pikiran & perilaku:
banyak dan • Hipertensi • Gangguan tidur
berganti-ganti • Rheumatoid Arthtritis • Gangguan perilaku
• Penyakit kronis • Tirotoksikosis • Gangguan emosi
(infeksi dan non- • Ulkus Peptikum • Gangguan pikiran
infeksi) • Kolitis Ulserativa
• Pengalaman hidup • Asma Bronkial
yang ekstrem • Neurodermatitis
• Disabilitas

MASTER
SKRINING CHART
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Status Mental
• Pemeriksaan Fisik

• Diagnosis Banding
• DIAGNOSIS
Pertanyaan Penyaring
Perasaan apa yang paling banyak Bapak/Ibu rasakan selama
1. Selama dua
dua minggu minggu
terakhir, terakhir
apakah bagaimana
senang/gembira, sedih,
perasaan Bapak/Ibu?
cemas/kawatir, takut, atau marah?
2. Apakah Bapak/Ibu kehilangan minat atau
rasa senang terhadap hal-hal yang dulunya
dinikmati?
3. Apakah Bapak/Ibu merasa tenaganya
berkurang atau lelah sepanjang waktu?
Jembatan/Peralihan
• Untuk membuat perpindahan topik
lebih halus. Terutama perpindahan ke
topik yang sangat berbeda dari
sebelumnya.
– Misalnya:
• Setelah mendiskusikan masalah fisik dan
hendak beralih memeriksa status mental
• Untuk mengintroduksi topik yang
sensitif
Contoh Jembatan/Peralihan
• Sekarang saya perlu memeriksa apa yang dialami dan
perasaan ibu/bapak/saudara. Bagaimana perasaan
ibu/bapak/saudara selama dua minggu terakhir?
• Apakah keluhan-keluhan yang baru kita bicarakan
tadi berhubungan dengan kondisi perasaan
ibu/bapak/saudara? Bagaimana …….
• Pada banyak orang, keluhan-keluhan seperti yang
ibu/bapak/saudara alami ini terkait erat dengan
suasana pikiran dan perasaan. Bagaimana ……
1. Selama dua minggu terakhir bagaimana
perasaan Bapak/Ibu?

CEMAS/KAWATIR/WAS-WAS

Proses diagnosis untuk Gangguan Cemas


1. Selama dua minggu terakhir bagaimana perasaan
Bapak/Ibu?
2. Apakah Bapak/Ibu kehilangan minat atau rasa senang
terhadap hal-hal yang dulunya dinikmati?
3. Apakah Bapak/Ibu merasa tenaganya berkurang atau lelah
sepanjang waktu?

Pertanyaan 1: SEDIH/MURUNG
ATAU
2 dari 3 pertanyaan penyaring positif

Proses diagnosis untuk Gangguan Depresi


Diagnosis Gangguan Jiwa
KODE ICD-
NO JENIS PENYAKIT
X
1 F03 Demensia
2 F10# Gangguan Mental dan Perilaku akibat Penggunaan Zat
Gangguan Psikotik (Skizofrenia dan Gangguan Psikotok Kronik
3 F20# lainnya)
4 F33 Gangguan Depresi
5 F40# Gangguan Neurotik (anxietas)
6 Gangguan Campuran Cemas dan Depresi
7 F45 Gangguan Somatoform
8 F51 Gangguan Tidur Non-Organik (Insomnia)
9 F53 Gangguan Jiwa dan Perilaku yg Berhubungan dg Masa Nifas
10 F70# Retardasi Mental (RM)
11 F80-90# Gangguan Perkembangan dan Perilaku pada Anak dan Remaja
Lain-lain (diagnosis gangguan jiwa yang tidak tercantum di
12 nomor 1 s.d 11)
13 Percobaan/ tindakan bunuh diri
Permenkes No.5 tahun 2014 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter di Fasyankes Primer

• Gangguan psikotik (kompetensi 3A)


• Gangguan campuran ansietas dan depresi
(kompetensi 3A)
• Insomnia (kompetensi 4 A)
• Demensia (kompetensi 3 A)
Tindak Lanjut
• Setelah terdeteksi  proses diagnosis
– melalui wawancara psikiatrik dan pemeriksaan lain,
mengacu pada kriteria diagnostik dalam Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia
(PPDGJ) atau International Classification of Diseases (ICD)
untuk masing-masing penyakit/gangguan jiwa.
– Dilakukan oleh dokter
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai