Anda di halaman 1dari 33

-SUSPENSI-

Oleh:
Larasati S.E.P. FA/10890 Syuryati R. FA/10905
Cristinawati S.M.L FA/10893 Adzilla Fikria FA/10908
Gabriella M.D.P. FA/10896 Almira Ayu H. FA/10911
Lestari Ayu K. FA/10899 Andiny A. FA/10914
Roissatun Nasikah FA/10902

Kelas B 2016
Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada
2017
Suspensi?
Suspensi?
Suspensi?
Suspensi?
Dispersi kasar dengan partikel padat tak larut yang
terdispersi dalam medium cair

Pada viskositas rendah


Diameter partikel
dapat diamati adanya
terdispersinya > 0,1 mm
gerak Brown
Suspensi?
Suspensi?
• Partikel terdispersi tidak mengendap terlalu cepat

• Endapan dapat terdispersi kembali ketika sediaan digojog

• Tidak terlalu kental, dapat mengalir dengan mudah


melalui wadah dan dapat digunakan sesuai kebutuhan
Suspensi?
• Kestabilan fisik suspensi:

 Tidak terjadi agregasi partikel fase dispers


 Partikel dapat menyebar merata di dalam
medium dispers
Sifat Antarmuka Suspensi: Tegangan
Antarmuka (Interfacial tension)

Tegangan antar muka adalah:


Gaya per satuan panjang yang terjadi pada antar
muka antara fase cair yang tidak dapat tercampur
Sifat Antarmuka Suspensi: Tegangan
Antarmuka (Interfacial tension)

• Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari


tegangan muka (permukaan)

• Gaya adhesi antara dua fase cair yang


membentuk antarmuka lebih besar dari gaya
adhesi antara fase cair dan fase gas yang
membentuk antarmuka.
Sifat Antarmuka Suspensi
Semakin kecil ukuran suatu partikel, maka semakin kecil
energi bebasnya dan semakin stabil suspensi tersebut
dan semakin lambat mengendap.

Semakin tinggi viskositas, maka suspensi akan semakin


lambat mengendap.

Selisih massa jenis yang semakin kecil akan


menyebabkan pengendapan suspensi yang semakin
lambat juga.
Sifat Antarmuka Suspensi: Faktor yang
Memengaruhi

Jenis Cairan Suhu

Zat Terlarut Surfaktan


Sifat Antarmuka Suspensi: Faktor yang
Memengaruhi

Jenis Cairan Suhu Zat terlarut Surfaktan

Semakin besar Semakin tinggi Ada zat terlarut Surfaktan dapat


gaya tarik suhu, molekul yang dapat menurunkan
antarmolekul bergerak menaikkan tegangan
cairan, semakin semakin cepat tegangan antarmuka.
besar pula sehingga antarmuka, dan
tegangan tegangan ada pula yang
antarmuka. antarmuka menurunkan
turun, dan tegangan
sebaliknya. antarmuka.
Sifat Antarmuka Suspensi: Proses Terjadinya
Caking

• Pada pembuatan suspensi diperlukan kerja


• Kerja dilakukan untuk :
– Memecah partikel yang besar menjadi partikel kecil
– Mendispersikan partikel dalam medium dispersi
Sifat Antarmuka Suspensi: Proses Terjadinya
Caking

• Sistem suspensi cenderung tidak stabil secara


termodinamis
• Luas permukaan yang besar meningkatkan energi
bebas
• Partikel-partikel suspensi memiliki tingkat energi
yang tinggi
Sifat Antarmuka Suspensi: Proses Terjadinya
Caking

• Ada tendensi untuk bergabung mengurangi energi


bebas
• Penggabungan partikel dilakukan untuk
mengurangi luas permukaan
Sifat Antarmuka Suspensi: Proses Terjadinya
Caking

• Terjadi flokulasi
• Partikel berinteraksi dengan ikatan van der Waals
Sifat Antarmuka Suspensi: Proses Terjadinya
Caking

• Adhesi yang lebih kuat menyebabkan terjadinya


agregasi
• Terjadi penggabungan partikel membentuk
endapan yang lebih besar, terbentuk kristal-kristal
• Terjadi caking
Sifat Antarmuka Suspensi: Proses Terjadinya
Caking

Ada tendensi
Sistem suspensi
Pada pembuatan untuk bergabung
cenderung tidak
suspensi untuk
stabil secara
diperlukan kerja mengurangi
termodinamis
energi bebas

Flokulasi
(gaya van der Agregasi Caking
Waals, lemah)
Sifat Antarmuka Suspensi: Proses Terjadinya
Caking
Hubungan energi bebas permukaan dengan luas
permukaan partikel dinyatakan dengan:

dengan:
DG = Energi bebas permukaan
gSL = Interfacial tension antara medium air dengan partikel
padat
DA = Luas permukaan total
Sifat Antarmuka Suspensi: Proses Terjadinya
Caking
Sifat Antarmuka Suspensi:
Flokulasi dan Deflokulasi

Partikel terflokulasi Partikel terdeflokulasi

Terikat lemah, mengendap dengan Mengendap perlahan-lahan,


cepat, tidak membentuk membentuk endapan yang
lempengan (cake). teragregasi sehingga membentuk
lempengan yang keras (hard
cake).

Mudah disuspensikan kembali. Sulit disuspensikan kembali.


Sifat Antarmuka Suspensi:
Flokulasi dan Deflokulasi
Pengendapan Suspensi: Teori Pengendapan
• Pengendapan dalam suspensi disebabkan oleh adanya
tegangan antar muka.

• Apabila tegangan antar muka zat padat lebih besar daripada


tegangan antar muka zat cair, maka akan terjadi
pengendapan, demikian juga sebaliknya.

• Untuk memperkecil tegangan antar muka, maka diperlukan


zat pensuspensi agar tegangan antar muka menurun.
Pengendapan Suspensi: Teori Pengendapan
Kecepatan pengendapan v = kecepatan akhir (cm/detik)
dinyatakan dalam Hukum Stokes: d = diameter partikel (cm)
r S = kerapatan fase terdispers
r 0 = kerapatan medium pendispers
g = percepatan gravitasi
m0 = viskositas medium pendispers
(poise)

Pada suspensi encer


Partikel tidak saling mempengaruhi saat pengendapan (pengendapan bebas).

Pada suspensi dengan konsentrasi partikel terdispers 5%, 10%, lebih tinggi
Partikel saling mempengaruhi ketika jatuh, hukum Stokes tidak dapat diterapkan
lagi (pengendapan terhalang).
Pengendapan Suspensi: Efek Gerak Brown

Partikel berdiameter 2-5 mm, gerak Brown


melawan pengendapan dengan mempertahankan
bahan yang terdispers agar bergerak dalam
gerakan yang tidak beraturan.
Pengendapan Suspensi:
Parameter Pengendapan

• Volume sedimentasi (F)


F = Vu/Vo
Vu = Volume akhir endapan
Vo = Volume awal suspensi

• Derajat flokulasi (b)


b = Vol. endapan dari suspensi terflokulasi/Vol. endapan
dari suspensi terdeflokulasi
Formulasi Suspensi
Membuat suspensi stabil secara fisis ada 2 kategori :

 Penggunaan structured vehicle (dalam suspensi contohnya


larutan hidrokoloid seperti tilose, gom, bentonite, dan lain-
lain) untuk menjaga partikel deflokulasi.

 Pengunaan prinsip prinsip flokulasi untuk mementuk flok,


meskipun terjadi pengendapan dengan cepat, namun
dengan penggojogan ringan dapat disuspensikan kembali.
Formulasi Suspensi:
Pembuatan Suspensi Sistem Flokulasi
Partikel diberi zat pembasah dan medium
dispersi

Lalu ditambah zat pemflokulasi (larutan


elektrolit, surfaktan atau polimer).

Diperoleh suspensi flokulasi pada produk


akhir.

Ditambah structure vehicle bila ingin flok


yang terjadi tidak cepat mengandap

Produk akhir: suspensi flokulasi dalam


structure vehicle
Formulasi Suspensi:
Bahan Pemflokulasi
 Bahan pemflokulasi yang digunakan dapat berupa
larutan elektrolit, surfaktan atau polimer.

 Untuk partikel yang bermuatan positif dapat


digunakan zat pemflokulasi yang bermuatan negatif
dan sebaliknya.
Formulasi Suspensi:
Bahan Pemflokulasi
Contoh :
Suspensi bismuth subnitras bermuatan positif, digunakan
zat pemflokulasi bermuatan negatif yaitu kalium fosfat
monobase.

Suspensi sulfamerazin bermuatan negatif digunakan azt


pemflokulasi yang bermuatan positif yaitu AlCl3
(Aluminium triklorida)
Referensi
• Alviany, M., 2008, Formulasi Suspensi,
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126128-FAR.053-08-
Formulasi%20suspensi-Literatur.pdf, diakses pada 16 April 2017
pukul 17.52 WIB.
• Moechtar, 1990, Farmasi Fisik, UGM Press: Yogyakarta.
• Sinko, P. J., dan Singh, Y., 2011, Martin’s Physical Pharmacy and
Pharmaceutical Sciences: Physical Chemical and Biopharmaceutical
Principles in the Pharmaceutical Sciences, 6th Ed., Lippincott Williams &
Wilkins, Philadelphia.
• Yazid, E., 2005, Kimia Fisika Untuk Paramedis, Penerbit Andi,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai