Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN SEUMUR

HIDUP
Oktavianus Daniel Katong (NPM : 1640603007)
Siska Meliyanti (NPM : 1640603030)
Yulita Linya (NPM : 1640603047)
Evi Karmila (NPM : 1640603052)
Eka Sapriani ( NPM : 1640603054)
Mariati (NPM : 1640603067)
Bertolomeus Timba (NPM : 1640603080)

KELOMPOK 1
PENGERTIAN PSH

Pendidikan seumur hidup (PSH) adalah sebuah sistem konsep - kosep


pendidikan yang menerangkan keseluruham peristiwa – peristiwa kegiatan belajar -
mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia (Redja
Mudyahardjo : 2014).
Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Secara yurisdis formal konsepsi pendidikan seumur hidup baru


mulai dimasyarakat melalui kebijakan Negara ( Tap MPR No. IV /
MPR / 1970 jo. Tap No. IV/MPR / 1978 Tentang GBHN ) yang
menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional, antara lain :
• Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat
Indonesia (arah pembangunan jangka panjang )
• Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam
keluarga (rumah tangga ), sekolah dan masyarakat. Karena itu
pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga,
masyarakat dan pemerintah. (BAB IV GBHN bagian pendidikan ).
Karakteristik Pendidikan Seumur Hidup
• Hidup, Seumur Hidup, dan pendidikan merupakan tiga istilah pokok yang menentukan ruang lingkup dan makna
pendidikan seumur hidup.
• Pendidikan tidaklah sesuai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi merupakan sebuah proses yang berlangsung
sepanjang hidup.
• Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi pendidikan seumur hidup mencakup
dan memadukan semua tahap pendidikan
• Pendidikan seumur hidup mencakup pola – pola pendidikan formal dan non formal,
• Rumah memainkan peranan pertama, paranan yang paling halus dan sangat penting dalam memulai proses belajar
seumur hidup.
• Masyarakat juga memainkan suatu peranan yang penting dalam sistem pendidikan seumur hidup.
• Lembaga – lembaga pendidikan seperti sekolah, universitas, dan pusat – pusat latihan tertentu mempunyai peranan
penting, tetapi semuanya itu hanya sebagai salah satu bentuk lembaga pendidikan seumur hidup.
• Pendidikan seumur hidup menghendaki keberlanjutan dan kebersambungannya dimensi – dimensi vertikal atau
longitudional dari pendidikan.
• Pendidikan seumur hidup juga menghendaki kepaduan dimensi – dimensi horizontal dan kedalaman dari pendidikan
pada setiap tahap hidup.
Karakteristik Pendidikan Seumur Hidup (SAMBUNGAN)
• Pendidikan seumur hidup ditandai oleh adanya kelenturan dan peragalaman dalam isi bahan belajar, alat –
alat dan teknik – teknik belajar, serta waktu belajar.
• Pendidikan seumur hidup adalah sebuah pendekatan yang dinamis tentang pendidikan yang
memperbolehkan penyesuaian bahan – bahan dan media belajar karena perkembangan – perkembangan
baru terjadi.
• Pendidikan seumur hidup memperbolehkan adanya pola – pola dan bentuk – bentuk alternatif dalam
memperoleh pendidikan.
• Pendidikan seumur hidup mempunyai dua macam komponen besar, yaitu pendidikan umum dan pendidikan
profesional
• Pendidikan seumur hidup mengandung fungsi – fungsi adaptif dan inovatif dari individu dan masyarakat.
• Pendidikan seumur hidup mengandung fungsi perbaikan terhadap kelemahan – kelemahan sistem
pendidikan yang ada.
• Tujuan akhir pendidikan seumur hidup adalah mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup.
• Ada tiga prasyarat utama bagi pendidikan seumur hidup, yaitu: kesempatan, motivasi, dan edukabilitas.
• Pendidikan seumur hidup adalah sebuah prinsip pengorganisasian semua pendidikan.
Faktor – faktor yang mendorong Perlunya
Pendidikan Seumur Hidup
• Keterbatasan kemampuan pendidikan sekolah yang
ternyata belum memenuhi harapan masyarakat
• Perubahan masyarakat dan peranan – peranan sosial
• Pendayagunaan sumber yang masih belum optimal
• Perkembangan pendidikan luar sekolah yang pesat
Kerangka kerja Teoritis PSH

Secara teoritis PSH terdiri dari


tiga aspek, yaitu :
• Hidup
• Seumur hidup
• Pendidkan
Kerangka Kerja Oprasional PSH
1. Sebuah sistem PSH :
Komponen-komponen sistem PSH:
a.Tujuan – tujuan PSH
b.Asumsi – asumsi PSH
c.Prinsip – prinsip Pengembangan sistem PSH
d.Bentuk – bentuk Belajar

2. Sistem belajar di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat


Sistem Belajar ini mencakup dua komponen, yaitu:
1.Manajemen Pendidikan
2.Teknologi Pendidikan
Implikasi Konsep Pendidikan
Seumur Hidup terhadap
Pendidikan Sekolah

1) pendidikan seumur hidup berimplikasi terhadap


fungsi sekolah
2) pendidikan seumur hidup berimplikasi terhadap
Tujuan sekolah
3) pendidikan seumur hidup berimplikasi terhadap
program sekolah
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai