Anda di halaman 1dari 40

TEKNIK KESELAMATAN

LALU LINTAS

Diklat Manajemen Transportasi Perkotaan


22 Juli 2004

1
Keselamatan Lalu Lintas
 Pengurangan Jumlah Kecelakaan
 Pengurangan tingkat beratnya kecelakaan

 Langsung : observasi dan eksperimen


 Tak langsung : Analisis data, cari
pemecahannya
2
KECELAKAAN

Kendaraan bertabrakan dengan :

- Kendaraan lain
- Pejalan kaki
- Sebagian dari
prasarana

3
BIAYA EKONOMI YANG TIMBUL

- Kerusakan pada kendaraan, jalan dan


sekitar
- biaya kemacetan
- Luka pd orang & biaya medis
- Biaya administrasi
- Hilangnya produktivitas
- Biaya duka keluarga

4
DEFINISI
 Keselamatan lalu lintas jalan
(kecelakaan) adalah masalah sosial
karena dampaknya yang besar kepada
masyarakat.
 Kombinasi dari masalah teknik jalan,
masalah pendidikan pengguna jalan,
dan masalah penegakan hukum
 Kenapa tidak dibasmi seperti penyakit
sosial lainnya?
 Kecelakaan nampaknya “lebih dapat
diterima” ketimbang wabah penyakit
DEFINISI
 Keselamatan : bagian integral dari
perencanaan dan kebijakan transportasi
dan dituangkan kedalam program,
peraturan perundang-undangan, dan
rancangan teknis
 Keselamatan didalam rancangan
perkerasan dan geometrik jalan meliputi
antara lain :
– kecepatan rencana, kecepatan maksimum,
jari-jari kelengkungan, alinyemen vertikal,
alinyemen horizontal, superelevasi, median,
guard rail, volume harian rencana, rambu
dan marka, lampu lalu lintas, sistem kontrol
lain.
Apakah Disain Geometrik Cukup?
 Data dan fakta memperlihatkan
bahwa disain geometrik dan
perkerasan jalan yang dirancang
dengan memperhitungkan faktor
keselamatan belum cukup untuk
menghilangkan bahkan mengurangi
angka kecelakaan di jalan raya dan
mempertahankan kondisi jalan yang
aman dan selamat.
DATA KECELAKAAN DI U.S.A
 Selama 1900-1967 : 1,7 juta orang meninggal karena
kecelakaan, lebih dari dua kali lipat dari semua orang
Amerika yang mati di perang sejak 1776
 1970 : 54.845 orang meninggal di jalan
 1979 : 52.800 orang meninggal
 1980 : 52.600 orang meninggal
 1973-1977 : 245.428 orang meninggal
 1970-1977 : 14.778 meninggal dan 284.852 orang
luka-luka di persimpangan jalan dan kereta api
 Korean War : 54.000 mati dan 303.706 luka
 Vietnam War (1961-1975) : 57.000 meninggal
 Selama 1970-1977 : jalan dan persimpangan
KA telah membunuh 315.000 orang : 6 kali
lebih banyak dari orang Amerika yang mati
di perang Korea atau perang Vietnam
 1980 : kecelakaan mobil merupakan
penyebab utama kematian anak di bawah 14
tahun di USA
 Biaya kecelakaan di th 1979 : US$ 36 billion
dan tahun 1980 39,3 billion
 Kecelakaan di jalan di USA secara finansial
jauh lebih besar dibanding koroner dan
kanker
Deaths by External Causes
Australia, 1994
Suicide
3%
5% Road
32% Accident
19%
Falls

Other
14% Accident
27% Homicide

Drowning
Road Accident Fatalities in Asia, Africa,
and Developed Countries
(% Change, 1968-1985)

300
% Increase/Decrease in Fatalities

250

200 African Countries

150
Asian Countries
100
Developed
50 Countries
0
68 70 72 76 78 80 82 83 84 85
-50
ROAD ACCIDENTS IN KOREA

800
700
600
Total (1000)
500
Per 100.000
400
Population
300 Per 10.000 Vehicles
200
100
0
1990 1991 1992 1993 1994 1995
JUMLAH KECELAKAAN JALAN TOL

300

250
Jumlah Kecelakaan

200 1990
1991
150
1996
100 1997

50

es
kt
n

pr

ov
br

gu
ar

p
l
ei

Ju

Se
Ja

Ju

O
M
M

A
Fe

D
N
A
KARAKTERISTIK KECELAKAAN
JALAN TOL INDONESIA (1991)
Penyebab Kecelakaan Jumlah Kejadian Persentase (%)
Kecelakaan
FAKTOR MANUSIA 1.016 65.42
. Lengah 471 30.33
. Ngantuk 307 19.77
. Tidak Terampil 201 12.94
. Lain lain 37 2.38
FAKTOR KENDARAAN 447 28.78
. Ban Pecah 282 18.66
. Sistem Rem 70 4.51
. As/kopel 25 1.61
. Lain lain 70 4.50
FAKTOR LINGKUNGAN 64 4.12
. Penyeberang jalan 48 3.10
. Hewan 9 0.57
. Cuaca 0 0.00
. Lain lain 7 0.45
TIDAK DIKETAHUI 26 1.68
TOTAL 1.553 100.0
FAKTOR MANUSIA
DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS

 Ditlantas Polri (1991) : 90%

 Jalan Tol (1991) : 65%

 Bagaimana Faktor Manusia


(Human Factor) ini di-inkorporasi-
kan kedalam proses perencanaan,
kebijakan, dan rancangan fasilitas
transportasi.
TINGKAT KECELAKAAN JALAN TOL
Jumlah Kecelakaan per 100 juta
140
kendaraan-km
120
Tingkat Kecelakaan

100
1990
80 1991
60 1996
1997
40
20
0

es
kt
n

pr

ov
br

gu
ar

p
l
ei

Ju

Se
Ja

Ju

O
M
M

A
Fe

D
N
A
Road Casualty Statistics

1400
1200
Car Users
1000
Pedestrians
800 Motor Cyclists
600 Bus Users
Byciclists
400
Others
200
0
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
Road Casualties by Age Groups
1200

1000

800 0 to 4
5 to 9
600 10 to 15
16 to 19
400 20 to 39
40 to 59
200 60+

0
1986 09- 10- 1989 1990 1991 1992
Jun Jun
Accidents in 20-39 Age Group by Modes

600

500

400 Others
Bus Passengers
300 Byciclists
Pedestrians
200 Motorcyclists
Car Users
100

0
1986 1987 1988 1989 1990
Road Accidents in City Center

Child Pedestrians
3%
32% 26% Adult Pedestrians
Elderly Pedestrians
Byciclists
Motorcyclists
9%
Car Users
22%
4% Bus Passengers
4%
Road Accident by Hour of Day
(Average Annual Accidents)

180
160
140
120
Accidents

100
80
60
40
20
0
6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 2 4 5
Hour of Day
Road Accidents by Day of Week

350
300
250
200
150
100
50
0
MON TUES WED THUR FRY SAT SUN
Day of Week
Road Accidents by Month of Year

200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Jan Mar May Jul Sept Nov
Month of Year
FUNGSI ANALISIS KECELAKAAN
 Pandangan perspektif tentang tipe pengguna
jalan yang terlibat kecelakaan, lokasi, waktu
kejadian, dan kondisi cuaca
 Melihat kecenderungan terjadinya kecelakaan
dan membuat peramalan umum,
perbandingan lintas daerah atau negara
tentang kecelakaan dan keselamatan
 Melihat dampak peraturan atau rekayasa lalu
lintas dan perubahan lingkungan jalan raya
terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan
 Menetapkan prioritas tindakan pencegahan
kecelakaan
PROSEDUR ANALISIS KECELAKAAN

Prosedur Analisis Kecelakaan meliputi


:

– Identifikasi
– Menentukan faktor-faktor penyebab
– Upaya Pencegahan / Penanganan
(Accident Countermeasures)
– Pemantauan
PEMBOBOTAN TINGKAT
FATALITAS

 Hanya kerusakan kendaraan : 1


 Luka ringan :2
 Luka berat :4
 Meninggal dunia : 12

26
IDENTIFIKASI LOKASI
(Analisis Makro)
-Black Area
-Black Section
-Black Spot

27
IDENTIFIKASI
 Telaah Bank Data untuk identifikasi awal
dari lokasi
 Pergunakan teknik numerik atau statistik
untuk menetapkan “ranking” lokasi
terhadap rawan kecelakaan
 Verifikasi lokasi kecelakaan dengen
berpegang kepada laporan kecelakaan dan
lakukan “preliminary study” dari data
kecelakaan
 Lakukan observasi lapangan untuk
melakukan korelasi studi tersebut dengan
karakteristik lokasi dan kondisi lalu lintas
FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN

 Prasarana
 Sarana
 Manusia
 Lingkungan
LANGKAH
Prosedur Basis
Pengumpulan data dasar :
Kecelakaan, lalu Lintas,
Analisis Data lingkungan jalan

Data Kecelakann menurut jalan,


faktor penyebab, dan klasifikasi Preliminary
Identifikasi Masalah
lainnya (Numerik)

Daftar Lokasi rawan kecelakaan menurut


klasifikasi numerik dan statistika

Verifikasi dan extra data yang diperlukan

Analisis Detail Numerik


dan Statistika Primary
Diagnosis Observasi Studi (Index &
Lokasi Tentang Factor)
Konflik
Sampling Lokasi
Kondisi
Jalan
Identifikasi Masalah

Pilihan Teknik Identifikasi Tindakan Pencegahan


Pencegahan
Pilihan Tindakan Pencegahan yang efisien
TINGKATAN PROSEDUR DAN
INVESTIGASI
Makin tinggi tingkat diagnosis analisis,
makin dalam tingkat detail dan kedalaman
analisis tersebut

Tingkat Kedalaman
Diagnostik

In-depth Study
Intermediate
Basic

Data Banyaknya Kecelakaan


TINGKATAN PROSEDUR DAN
INVESTIGASI BASIC

 Analisis skala nasional atau regional

 Data yang dicatat sangat besar

 Detail kedalaman rendah

 Dipergunakan sebagai dasar identifikasi


masalah

 Analisis Statistika Deskriptif


FUNGSI ANALISIS TINGKATAN BASIC

 Pandangan perspektif tentang tipe pengguna


jalan yang terlibat kecelakaan, lokasi, waktu
kejadian, dan kondisi cuaca
 Melihat kecenderungan terjadinya kecelakaan
dan membuat peramalan umum,
perbandingan lintas daerah atau negara
tentang kecelakaan dan keselamatan
 Melihat dampak peraturan atau rekayasa lalu
lintas dan perubahan lingkungan jalan raya
terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan
 Menetapkan prioritas tindakan pencegahan
kecelakaan
Contoh Analisis Deskriptif
Panjang Jalan Tol : 348,446 km
Volume Harian : 667.144 kendaraan
Kendaraan-km : 8.162.509
Jumlah Kecelakaan:
- Kerusakan Kendaraan : 594
– Luka Ringan : 475
– Luka Berat : 340
– Meninggal : 142
– Jumlah : 1551
Index per 100 juta kendaraan-km :
Jumlah Kecelakaan : 52
Jumlah Kecelakaan Fatal : 4,77
DIAGNOSIS
 Telaah Lebih lanjut laporan kecelakaan
secara lebih detail untuk mendapatkan
informasi tambahan (Phase 1 Depth
Analysis)
 Klasifikasi dan pemilihan data untuk
menetapkan tipe atau jenis kecelakaan
dan lokasi terjadinya
 Lakukan observasi lapangan dan, kalau
perlu, studi konflik (Phase 2 Depth
Analysis) --- Analisis Mikro
 Analisis detail dari semua data dan
informasi yang terkumpul
 Identifikasi faktor-faktor yang
dominan, kondisi jalan sekitar lokasi,
dan lakukan analisis korelasinya
 Tetapkan karakteristik dari kecelakaan
 Tetapkan Teknik Pencegahan
(Countermeasures)
 Tetapkan ukuran efektivitas (measures
of effectiveness, MOEs) yang sesuai
dengan faktor dominan dan kondisi
jalan yang ada
 Lakukan uji dari ukuran efektivitas tersebut terhadap :
– Penurunan jumlah dari jenis kecelakaan yang
diselidiki
– Kenaikan jumlah kecelakaan jenis lain
– Dampak negatif terhadap lalu lintas dan lingkungan

 Lakukan Analisis Biaya dan manfaat (B/C Analysis)


 Pilih Penanganan yang memberi keuntungan terbesar
 Lakukan proses “public consultation”

 Pilih lokasi untuk upaya pencegahan kecelakaan


tersebut dan finalisasi rencana pelaksanaan
JENIS-JENIS PENANGANAN
 PRASARANA : Rekayasa Lalu Lintas
 SARANA : Pengujian Kendaraan
Bermotor(Casis, Kerangka, Suspensi,
Roda, Sistem Kemudi, Sistem Rem,
Mesin) dan perlengkapan keselamatan
 MANUSIA : SIM, Kampanye
 LINGKUNGAN : Antisipasi bencana

38
KASUS KASUS DI DAERAH
MASING-MASING PESERTA

39
TERIMA KASIH

40

Anda mungkin juga menyukai