Anda di halaman 1dari 9

AUDITING 2

BAB 17 PEMERIKSAAN LIABILITAS


JANGKA PANJANG

1. RIFQI NAUFAL DWI S


2. ETIKA PERDANA
3. LUSTANTINI SAM
4. AYU NOVITASARI
5. VIDIA DAMAYANTI
6. RIA SUNARTI N
7. EVIE WAHYU
SIFAT DAN CONTOH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
• Kewajiban Jangka Panjang  kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga, yang jatuh
tempo atau harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun yang akan datang
• Contoh :
1. Kredit Investasi (Long Term Loan) (lihat Exhibit 16-5)
• Yaitu : pinjaman dari bank/non bank untuk pembelian Aktiva Tetap, kecuali tanah
• Jika pinjaman berasal dari luar negeri  off-shore loan (lihat Exhibit 16-6)
• Tingkat bunga off-shore loan  lebih rendah dari tingkat bunga pinjaman dalam
negeri
• Tingkat bunga kredit investasi  lebih rendah dari tingkat bunga kredit modal
kerja (working capital loan)
• Jumlah kredit investasi  lebih besar dari jumlah kredit modal kerja
• Kredit investasi digunakan untuk pembelian aktiva tetap
• Jangka waktu pengembalian kredit investasi  lebih dari satu tahun
2. Hutang Obligasi (Bond Payable)
Yaitu : pinjaman jangka panjang dengan menjual obligasi, baik didalam
maupun di luar negeri
Contoh : Registered Bonds, Coupon Bonds atau Bearer Bonds, Term Bonds,
Serial Bonds, Convertible Bonds, Callable Bonds, Secured Bonds, Unsecured
Bonds
3. Wesel Bayar (Promissory Notes/Pronotes) yang jatuh tempo lebih dari satu
tahun
Yaitu : pernyataan tertulis dari debitur bahwa ia berjanji untuk membayar
jumlah, tanggal dan tingkat bunga tertentu
4. Hutang kepada Pemegang Saham atau kepada Perusahaan Induk
(Holding Company) atau kepada Perusahaan Afiliasi (Affiliated Company)
Yaitu : pinjaman untuk membantu perusahaan anak atau perusahaan
afiliasi yang baru mulai beroperasi dan membutuhkan pinjaman (lihat
Exhibit 16-7)
5. Hutang Subordinasi (Subordinated Loan)
Yaitu : hutang kepada pemegang saham atau perusahaan induk, yang
tanpa bunga, dibayar kembali pada saat perusahaan telah mempunyai
kemampuan untuk membayar kembali hutangnya (lihat Exhibit 16-8)
6. Bridging Loan
• Yaitu : pinjaman sementara yang akan dikembalikan jika kredit
investasi yang dibutuhkan perusahaan sudah diperoleh
• Tingkat bunga lebih tinggi dari tingkat bunga pasar
• Dapat berupa short term loan atau long term loan
7. Hutang Leasing (hutang dalam rangka sewa guna)
• Yaitu : hutang yang diperoleh dari perusahaan leasing untuk pembelian
aktiva tetap tetap (dalam bentuk capital lease atau sales and lease
back)
• Dicicil dalam jangka panjang
• Hutang leasing yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 tahun
dikelompokkan sebagai kewajiban jangka pendek, dan sebaliknya
TUJUAN PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Untuk memeriksa :
1. Keberadaan internal control kewajiban jangka panjang (lihat
Exhibit 16-1)
2. Pencatatan dan otorisasi kewajiban jangka panjang per
tanggal neraca
3. Pencatatan kewajiban jangka panjang di Neraca betul-betul
merupakan kewajiban perusahaan (lihat Exhibit 16-4)
4. Kewajiban jangka panjang yang berasal dari legal claim atau
asset yang dijaminkan sudah diidentifikasi
5. Konversi kewajiban jangka panjang dalam valas per tanggal
neraca kedalam kurs tengah BI dan selisih kurs
dibebankan/dikreditkan pada Laba Rugi tahun berjalan
6. Pencatatan biaya bunga dan hutang bunga serta amortisasi dari
premium/discount per tanggal neraca
7. Keterjadian biaya bunga hutang jangka panjang pada tanggal neraca
dicatat dan dihitung secara akurat dan merupakan beban perusahaan
8. Semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh perusahaan
sehingga tidak terjadi “Bank Default”
9. Bagian dari kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu
tahun sebagai kewajiban lancar
10. Kesesuaian penyajian kewajiban jangka panjang dalam laporan keuangan
dengan PABU/PSAK
PROSEDUR PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
1. Pelajari dan evaluasi internal control kewajiban jangka panjang
(lihat Exhibit 16-1)
2. Dapatkan dan periksa ringkasan perubahan kewajiban jangka
panjang berikut discount, premium dan bunga selama periode
yang diperiksa
3. Kirim konfirmasi kepada Bank (lihat Exhibit 16-2)
4. Minta copy perjanjian kredit permanent file (Exhibit 16-3)
5. Periksa otorisasi perolehan/penambahan kewajiban jangka
panjang
6. Periksa perhitungan bunga, pembayaran bunga dan amortisasi
discount/premium dari obligasi
7. Tie-up jumlah beban bunga dan amortisasi discount/ premium
obligasi dengan jumlah yang tercantum pada laporan laba rugi
8. Discount/premium yang belum diamortisasi dilaporkan sebagai
pengurang/penambah dan nilai nominal obligasi
9. Periksa keberadaan kewajiban jangka panjang dan wesel
bayar yang direnewed (diperpanjang) setelah tanggal neraca,
untuk mengetahui penyajian kewajiban sebagai kewajiban
jangka panjang atau kewajiban lancar.
10. Periksa keberadaan kewajiban jangka panjang atau wesel
bayar yang (telah) dilunasi setelah tanggal neraca (walaupun
belum jatuh tempo), untuk mengetahui perlu tidaknya
reklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek
11. Kewajiban dari pemegang saham atau direksi dari perusahaan
afiliasi, harus dikirim konfirmasi dan periksa pembebanan
bunga atas pinjaman tsb.
12. Sesuaikan pencatatan dan penyajian di Neraca tentang hutang
leasing dengan PSAK No. 30 (sewa guna usaha).
13. Periksa kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun
y.a.d, sehingga harus di reklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek
14. Konversi kewajiban jangka panjang dalam valas per tanggal neraca
kedalam kurs tengah BI dan selisih kurs dibebankan/dikreditkan pada
Laba Rugi tahun berjalan
15. Lakukan penelaahan analitis (Analytical Review Procedure) kewajiban
jangka panjang dan biaya bunga, untuk melihat kemungkinan adanya
kesalahan pencatatan biaya bunga
16. Sesuaikan penyajian kewajiban jangka panjang dalam laporan keuangan
dengan PABU/PSAK

Anda mungkin juga menyukai