Anda di halaman 1dari 14

PRAPERADILAN

Oleh : Supriyadi

Program S1 Fakultas Hukum UGM


Tahun 2010
ILUSTRASI KASUS (1)

Fakultas Hukum UGM digegerkan oleh


penemuan mayat mahasiswi, Aline, di toilet
fakultas. Kejadian tersebut ditangani oleh
Polres Sleman. Penyidik menyimpulkan
bahwa tewasnya Aline diduga karena
pembunuhan.
Penyidik kemudian menetapkan Cathy dan
pacarnya, James, sebagai tersangka serta
melakukan penahanan terhadap keduanya.
Hal tersebut didasarkan dari keterangan
beberapa saksi yang menyatakan bahwa
Aline selama ini sedang terlibat masalah
serius dengan Cathy.
ILUSTRASI KASUS (2)

Penyidik juga menggeledah rumah milik


teman Cathy yang bernama Laura dan
menyita mobil milik Laura, karena mobil
tersebut sering dipinjam dan dipakai Cathy.
Dalam perkembangannya, penyidik
melakukan penghentian penyidikan (SP3)
terhadap James dan membebaskan James
dari tahanan, sedangkan penyidikan dan
penahanan terhadap Cathy jalan terus.
Atas tindakan penyidik tersebut, Cathy,
James dan Laura berniat melakukan
“PRAPERADILAN”.
ANALISIS KASUS (1)

 Apabila Cathy, James dan Laura berniat


mengajukan praperadilan, maka ke manakah
permohonan praperadilan tersebut
disampaikan ?
 Apakah Cathy bisa mengajukan praperadilan
terhadap “penetapan tersangka” yang
dilakukan oleh penyidik ?
 Apakah Laura bisa mengajukan praperadilan
terhadap “penggeledahan” dan “penyitaan”
yang dilakukan oleh penyidik atas mobilnya ?
ANALISIS KASUS (2)
 Apakah James dapat mengajukan ganti
kerugian dan rehabilitasi terhadap keluarnya
SP3 atas dirinya melalui praperadilan ?
 Apabila tindakan SP3 penyidik tersebut akan
dipraperadilankan, maka siapa saja yang
memiliki hak untuk itu ?
 Bagaimanakah proses pengajuan dan
pemeriksaan permohonan praperadilan itu
dilakukan ?
ANALISIS KASUS (3)

 Bagaimanakah bentuk dan isi putusan


praperadilan yang dijatuhkan oleh hakim ?
 Apakah permohonan praperadilan yang
diajukan oleh Cathy, James dan Laura itu
dimungkinkan ”gugur” ?
 Apabila putusan praperadilan menyatakan
bahwa tindakan SP3 penyidik adalah ”sah”,
maka apakah putusan praperadilan tersebut
dapat dimintakan upaya hukum ?
 Berdasarkan ilustrasi dan analisis kasus di
atas, apa sebenarnya yang menjadi latar
belakang pemikiran (rasio) diakomodasinya
praperadilan dalam KUHAP ?
PENGERTIAN PRAPERADILAN
 Pasal 1 Angka 10 dan Pasal 77-83 KUHAP.
 Wewenang Pengadilan Negeri;
 Untuk Memeriksa dan Memutus :
1. sah-tidaknya penangkapan/penahanan;
2. sah-tidaknya penghentian penyidikan/
penghentian penuntutan;
3. permintaan ganti kerugian atau
rehabilitasi karena perkara tidak
diajukan ke pengadilan.
RASIO PRAPERADILAN

 Mengawasi dan menguji tindakan


upaya paksa (“pengawasan
horisontal”) agar tidak bertentangan
dengan UU yang berlaku.
 Menjamin akuntabilitas tindakan
upaya paksa.
 Perlindungan HAM tersangka dalam
penyidikan/penuntutan.
PEMOHON PRAPERADILAN
 Sah-tidaknya upaya paksa : tersangka/
keluarga/kuasa hukum.
 Sah-tidaknya penghentian penyidikan :
penuntut umum/pihak ketiga yang
berkepentingan.
 Sah-tidaknya penghentian penuntutan :
penyidik/pihak ketiga yang
kerkepentingan.
 Ganti kerugian/rehabilitasi : tersangka/
pihak ketiga yang berkepentingan.
PENGAJUAN PRAPERADILAN

 Permohonan ditujukan kepada Ketua


Pengadilan Negeri.
 Permohonan diregister dalam perkara
praperadilan.
 Ketua Pengadilan Negeri menunjuk
Hakim dan Panitera.
 Pemeriksaan dilakukan dengan Hakim
Tunggal.
PEMERIKSAAN PRAPERADILAN

 Penetapan hari sidang.


 Penyampaian panggilan sidang.
 Pemeriksaan sidang praperadilan.
 Penjatuhan putusan.
PUTUSAN PRAPERADILAN
Bentuk : “PENETAPAN”
Isi : Pertimbangan Hukum dan Amar Putusan
Amar Putusan :
 sah-tidaknya tindakan upaya paksa;
 sah-tidaknya penghentian penyidikan/penuntutan;
 diterima/ditolaknya ganti kerugian/ rehabilitasi;
 perintah pembebasan dari tahanan;
 perintah melanjutkan penyidikan/penuntutan;
 besarnya ganti kerugian;
 pernyataan pemulihan nama baik tersangka;
 perintah segera mengembalikan sitaan.
GUGURNYA PRAPERADILAN

 Praperadilan “gugur” : “pemeriksaan


praperadilan dihentikan sebelum
putusan dijatuhkan” atau “pemeriksaan
praperadilan dihentikan tanpa ada
putusan”.
 Praperadilan “gugur” : apabila
perkaranya (pokok perkara) telah
diperiksa Pengadilan Negeri, dan pada
saat perkaranya diperiksa Pengadilan
Negeri, pemeriksaan praperadilan belum
selesai.
UPAYA HUKUM PUTUSAN
PRAPERADILAN

 BANDING : “penetapan tentang tidak


sahnya penghentian penyidikan atau
penghentian penuntutan”.
 KASASI : putusan praperadilan tidak
bisa dimintakan upaya hukum kasasi :
1. Putusan MA No. 227/K/KR/1982.
2. Putusan MA No. 680 K/Pid/1983.
3. Pasal 45A UU No. 5 Tahun 2004.

Anda mungkin juga menyukai