DISCUSSION
Diana Lita Sari/30101407166
Supervisor :
dr. Tri Ferry Rochmatullah, Sp.PD
2
Pasien perempuan datang ke IGD RS Islam Sultan
Agung Semarang dengan keluhan pingsan secara tiba-tiba
sejak malam hari tanpa adanya kelemahan anggota gerak.
Keluhan Utama sebelum masuk RS. Awal mula Pasien merasa mata
menggelap secara tiba-tiba lalu pingsan saat sedang berjalan
dirumah. Pasien mengatakan tidak terdapat keluhan apapun
PINGSAN sebelum pingsan, pasien menggap hal tersebut karena
kelelahan.. Pasien juga mengeluhkan badan terasa lemas,
TIBA-TIBA mual, pasien mudah lapar dan sering kencing. pasien
memiliki riwayat diabetes melitus selama ± 10 tahun dan
sudah mengkonsumsi obat secara teratur seperti (glimepiride,
metformine, dan insulin).
3
Keluhan Utama
• Hipertensi (-)
• DM (+)
• Hipertensi (-) • Hospital cost
• Alkohol (-)
• DM (-) certified by
• merokok (-)
• “BPJS-NPBI”
• Allergy (-)
• Asthma (-)
5
• Gastritis (-)
Awareness : Compos Mentis
Vital Sign :
Tekanan darah : 150/100 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Pernapasan : 20 x / menit
Suhu : 36 oC
BMI
BB : 60 kg
TB : 150 cm
BMI : 26,6 (overweight)
Interpretasi:
Hipertensi stage I
overweight
6
General : Lemas
Kulit : gatal (-), jaundice (-), pucat (-)
Kepala : pusing (-)
Mata : penglihatan kabur (-), mata cekung (-), sklera ikterik (-/-),
konjungtiva anemis (-) strabismus(-)
Telinga : pendengaran menurun (-), discharge (-)
Hidung : perdarahan (-), discharge (-)
Mulut : sianosis (-), bibir kering (-), mukosa pucat (-), thrush (-), bleeding
gums (-)
Tenggorokan : nyeri telan (-), hoarseness (-), sulit menelan (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : cough (-), sputum (-), blood (-), sesak (-)
Cardiac : nyeri dada (-), palpitations (-)
GIT : nyeri perut (-), mual (+), muntah (-)
Ekstremitas : akral dingin ekstermitas superior(-)
7
Pemeriksaan Thorax-Pulmo
TINDAKAN POSISI
INSPEKSI ANTERIOR POSTERIOR
Statis RR:20x/min RR:20x/min
Hyperpigmentasi (-) Hiperpigmentasi(-)
Tumor (-) Tumor (-)
Inflammation(-) Inflammation (-)
Spider nevi (-) Spider nevi (-)
Hemithorax D=S, Hemithorax D=S
ICS Normal ICS Normal
Dinamik Pergerakan Hemithorax
kanan= kiri
INTERPRETASI : DBN
PALPASI Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Tumor (-) Tumor (-)
ICS normal ICS normal
Enlargement of ICS (-) Sterm fremitus D=S
Stem fremitus D=S
PERKUSI D= sonor, S= sonor
AUSKULTASI Vesicular (+) ronchi (-) , 8
INSPEKSI
PALPASI
pulsus parasternal (-), sternal lift (-), pulsus epigastrium(-), thrill (-)
PERKUSI
Redup
Thoraks
Batas atas jantung : ICS II linea sternalis sinistra
Inspection Simetrics
Sycatric (-)
Striae (-)
Enlargementof vena (-)
Spider nevi (-)
Abdominal
Auscultation Peristaltic (+) 25x/menit
Aorta abdominal bruit (-), A. Lienalis, A. Femoralis (-)
Percussion Timpani
Shifting dullness(-)
Undulation test (-)
Interpretasi : Normal
Palpation Mass (-)
Nyeri tekan di daerah epigastrium
Hepatomegali (-)
Hepar, kidney & lien are normal
Splenomegali (-)
Murphy’s sign (-)
10
EKSTREMITAS Superior Inferior
11
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
13
22-3-2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
14
Pemeriksaan
Hasil Nilai Normal 17/04/2019 dan
18/04/2019
KIMIA
Ureum 60 mg/dL (H) 10 - 50 mg/dL
Gambaran cardiomegali
16
EKG
17
ECG INTERPRETATION
Rhytm : Sinus
Regularity : Reguler
Frequency : 65 x/menit
P wave : 0,08 s (normal)
PR interval : 0,12 s (normal)
Axis : Norma Axis T
Transition zone: Tidak ada
QRS complex: 0,12 s (normal)
Q wave : Normal
ST segment : ST Elevasi di V2, V3 dan V4
T wave : Normal
18
ABNORMALITAS DATA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANAMNESIS
LAB:
⊡GDS : 237 mg/dl
⊡Pingsan secara tiba-tiba
⊡HbA1c : 7,94%
⊡mual
⊡9. EKG : ST Elevasi di
⊡Poli Uri
V1,V2,V3 dan V4
⊡Poli dipsi
PEMERIKSAAN FISIK ⊡10. cardiac marker CTNI ↑
⊡Poli fagia
⊡11. leukositosis
⊡12. azotemia
⊡13. hipertrigliserida
⊡Tampak lemas
⊡Overweight
⊡Hipertensi stage 1 : 150/100 mmHg
⊡kardiomegali
19
SINDROM KORONER AKUT
SUBYEKTIF:
Pingsan tiba-tiba
OBYEKTIF:
P
PEMERIKSAAN FISIK :
• Tampak Lemas
• ST Elevasi V1, V2,V3,
dan V4
• Peningkatan CTNI
20
(Cardiac marker)
SINDROM KORONER AKUT
ASSESSMENT: PLANNING:
• STEMI
• NSTEMI
Diagnosis
• UAP
o Angiografi koroner
o APTT
21
SINDROM KORONER AKUT
Edukasi
Monitoring Menjelaskan penyakit dan komplikasi
o Vital sign
Istirahat cukup
o EKG
o APTT
Berhenti merokok ,berhenti alcohol, olahraga
SUBYEKTIF:
POLI URI, POLI DIPSI, poli
fagi, riwayat DM + 10 th lalu
OBYEKTIF:
PEMERIKSAAN FISIK :
• HBa1c
• Hiperglikemia (GDS = 237 MG/DL )
23
DM Tipe 2
Non farmakologi
-TGM : Diit tepat 3J (jenis, jumlah,
Assesment jam) sesuai kebutuhan kalori
• Komplikasi akut : -Olahraga rutin 3x/minggu
Hiperglikemia (KAD : -Cek kesehatan rutin
Ketoasidosis diabetik)
• Komplikasi kronis : IP Monitoring
Mikroangiopati: Retinopati,
Keadaan klinis
Neuropati
Makroangiopati : CAD,
Vital sign
Claudicatio intermitent PGDM
Plannig IP Education
Therapy -Menjelaskan tentang penyakit DM,
Farmakologi komplikasi, dan rencana pengobatan
Metformin 500 mg 0-0-1 - Menjelaskan teknik cara penyuntikan
Humalog 3x 6 unit insulin
- Menjelaskan tanda, gejala, dan cara
pertolongan pertama saat terjadi
hipoglikemi
- Menjelaskan diit sesuai 3J (Jadwal,
Jenis, dan Jumlah)
Hipertensi grade 1 Anemia
Assessment : komplikasi : Retinopati, LVH, Stroke Assessment : Morphology : Normokrom normositer
Kegawatan : krisis hipertensi IP Diagnosis : LED , Peripheral Blood Smear
IP Diagnosis : Funduskopi IP Terapi : Non farmacology : konsumsi sayuran
IP Terapi : Non farmakologi : makanan rendah dan daging
garam, diit rendah lemak tinggi serat, mengurangi Farmacology : Sulfas Ferrous 1x300 mg, vit C
stress 1x200 mg
Farmakologi : amlodipine 1x 5mg IP Monitoring: Vital sign, Hb,Ht status
Captopril 2 x 12,5 mg IP Edukasi : Edukasi tentang penyakit yang
IP Monitoring : vital sign, keadaan umum diderita, Edukasi tentang pengobatan, Tirah baring
IP Edukasi : diit rendah garam, perbanyak mengurangi aktivitas fisik berlebihan
konsumsi sayur dan buah, mengurangi stress
AZOTEMIA
Subjective :- Initial Plan Of Monitoring
Objective: creatinin 3,8%
Assesment : • Keadaan Umum, Tanda
Insufisiensi Renal vital
• GFR
Initial Plan Of Diagnosis (IPDx) :
USG Ginjal, GFR • Kadar ureum dan kreatinin
28
Diskusi CBD STEMI ,DM type II
1. Edukasi apa saja yang diberikan pada pasien stemi? wahyu
2. Indikasi pemberian terap fibrinolitik ? Wahyu
3. Patofisiologi dari STEMI,UNSTEMI,UAP? ardian
4. Perbedaan angina stabil dan angina unstabil? Ardian
5. Komplikasi dari stemi? Rizal
6. Kontraindikasi dan dosis fibrinolitik? Rizal
7. Indikasi pemberian insulin ? dio
8. efek samping pemberian insulin? dio
9. Perbedaan dari gejala antara stemi, unstemi, UAP? nia
10. Edukasi pasien chf? nia
11. Kapan indikasi diberikan diuretik pada pasien chf? okta
12. Apa itu tindakan PCI? okta
13. Kapan pasien stemi dilakukan pci ? Ardian a
14. Faktor resiko gagal jantung? anggun
15. Mengapa pada pasien gagal jantung bisa sesak malam hari? Ardian a
16. Etilogi gagal jantung? anggun
29
O 17. bagaimana patogenesis penyakit jantung koroner ?(
puti)
O 18. apa efek samping tindakan pci? puti
O 19. bagaimana pembagian NYHA ? nadya
O 20. jelaskan klasifikasi dm? nadya
O 21. jelaskan kriteria klasik framingham? Agis
O 22. jelaskan prinsip tata laksana gagal jantung ? Agis
O 23. jelaskan rekomendasi obat gagal jantung? wulan
O 24. apa saja tata laksana jangka panjang SKA? Wulan
30
Pertanyaan dr. Anna
1. Perbedaan chest pain cardiac dan non cardiac?
2. Dd dari chest pain cardiac dan non cardiac?
3. Pada pasien chest pain kapan dilakukan indikasi rawat inap?
4. Apa yang dimaksud dengan silent infark
5. Apa faktor resiko terjadinya DM dengan IHD
6. Berapa target penurunan lipid pada pasien dm dengan IHD
7. Apa yang dimaksud dengan neuropati otonom yang mengenai
saraf otonom yang ada dijantung
8. Mengapa pasien DM punya resiko tinggi terhadap IHD
9. Apa komplikasi dari ihd (skut , mendadak, kronik ) pada pasien
DM
10.Bagaimana menghitung skoring framingham penurunan LDL
pada pasien.
31
Perbedaan chest pain cardiac dan non cardiac?
O CHEST PAIN:
Suatu gangguan pada dada yang
ditandai dengan suatu gejala
yang kuat dan khas, dan dapat
menimbulkan suatu bahaya .
Chesst pain menimbulkan
suatu rasa seperti tertekan dan
dapat disertai dengan
kecemasan, sehingga gejala ini
dapat disebut dengan angina
pectoris
32
33
Diagnosis banding chest pain cardiac dan non cardiac?
34
Cardiac chest pain
O Triase
Nyeri dada merupakan keluhan yang paling sering dijumpai pada
sebagian besar fasilitas kesehatan. Dengan banyaknya variasi
penyebab nyeri dada, yang bervariasi dari keluhan yang mengacam
jiwa sampai dengan nyeri karena otot, dokter di fasilitas kesehatan
harus dapat mentriase pasien nyeri dada dengan akurat sehingga jika
ditemukan kecurigaan SKA dapat dievaluasi dengan cepat dan
pengobatan definitif segera dilakukan.
Pada sebagian besar pasien tanpa riwayat PJK sebelumnya, nyeri dada
bukan merupakan suatu kegawatan. Oleh sebab itu, triase yang
efektif dapat dilakukan dengan anamnesa sesuai target untuk
menyingkirkan gejala yang berkaitan dengan SKA. 40
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan
pertanyaan seperti berikut ini :
• Apakah ada riwayat PJKA sebelumnya?
• Singkirkan faktor risiko komorbid, seperti
merokok, diabetes, hipertensi,
dislipidemia atau riwayat PJK di keluarga
• Apakah nyeri dada dirasakan seperti menusuk
atau menekan (curiga angina) ?
• Apakah nyeri (kearah angina) menjalar ke
bagian tubuh lain?
• Adakah nyeri saat istirahat dan apakah terus
menerus (> 20 menit)?
• Pada pasien PJK, apakah nyeri menghilang
dengan pemakian nitratsublingual?
41
42
43
Algorit
ma dan
tatalaks
ana SKA
Bagaimana menghitung skoring framingham penurunan LDL pada pasien?.
45
46
47
48
49
Neuropati Otonom pada pasien DM?
O 13. bagaimana doa untuk pasien
dengan penyakit serius, dan doa untuk
menguatkan keluarganya
51
Bagaimana penurunan LDL pada pasien dengan reiko tinggi dan sangat
tinggi?
Target terapi kolesterol LDL bagi pasien dengan risiko kardiovaskular sangat
tinggi adalah ˂70 mg/dL atau penurunan ≥50% dari konsentrasi awal. Perlu
diingat bahwa target penurunan dari konsentrasi awal sebesar ≥50% bagi pasien
dengan risiko kardiovaskular sangat tinggi hendaknya hanya diberlakukan jika
konsentrasi kolesterol LDL awal sangat tinggi sehingga target ˂70 mg/dL tidak
dapat dicapai dengan terapi farmakologis.
Bagi pasien dengan risiko tinggi, target terapinya adalah ˂100 mg/dL atau
penurunan ≥30% dari konsentrasi awal.
Target terapi kolesterol LDL bagi pasien berisiko menengah adalah ˂115
mg/dL.35 Bagi yang berisiko rendah, target terapi harus mempertimbangkan 52
Bagaimana Terapi non farmakologis IHD dengan DM?
Tindakan Revaskularisasi
Rehabilitasi medik
Indikasi tindakan revaskularisasi spesifik (CABG, PCI konvensional, stent, aterektomi) banyak
tergantung kepada :
anatomi koroner, faal ventrikel kiri
pengalaman dokter (kardiolog intervensional atau dokter bedah)
adanya penyakit penyerta dan pilihan pasien sendiri.
54
Rehabilitasi medik
Pasien yang mengalami serangan jantung dan pasca operasi pada umumnya
mengalami gangguan pada fungsi-fungsi organ tubuhnya. Karena itu untuk
meningkatkan kemampuan organ itu paling tidak mendekati kondisi semula
dilakukan rehabilitasi medik dengan maksud untuk mengoptimalkan fisik,
fisiologi dan sosial pada pasien-pasien yang sebelumnya menderita kejadian
kardiovaskular.
Tujuan :
− Untuk mempersiapkan penyesuaian terhadap kejadian akut dan
menurunkan stres psikologi pada pasien dan keluarga.
- Untuk mendukung dan mempertahankan gaya hidup sehat dan untuk mendorong
pasien memodifikasi faktor risiko.
− Untuk membantu pasien secara bertahap kembali pada tingkat aktivitas
sebelumnya.
− Untuk memastikan kepatuhan pada terapi medis.
− Untuk memberikan pengetahuan tentang PJK kepada pasien dan
keluarga. 55
Modifikasi faktor risiko
• Berhenti merokok
Pasien yang berhenti merokok akan menurunkan angka kematian dan infark dalam 1
tahun pertama.
• Berat badan
Untuk mencapai dan /atau mempertahankan berat badan optimal.
• Latihan
melakukan aktivitas sedang selama 30-60 menit 3-4x/minggu (jalan,
bersepeda, berenang atau aktivitas aerobic yang sesuai)
• Diet mengkonsumsi makanan dengan kadar kolesterol rendah atau
lemak dengan saturasi rendah
• Kolesterol mengkonsumsi obat-obatan penurun kolesterol. Target primer
kolesterol LDL < 100mg/dl.
• Hipertensi target tekanan darah <130/80 mmHg.
• DM kontrol optimal hiperglikemia pada DM
56
Doa untuk kesembuhan pasien dan untuk menguatkan keluarga
57
58