Anda di halaman 1dari 14

Inflasi adalah ”suatu proses atau peristiwa dalam perekonomian di

akibatkan karena terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus


barang. ” Atau inflasi adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum
mengalami kenaikan secara terus menerus.

Bila kenaikan yang terjadi hanya sekali, walaupun persentasi yang cukup
besar belum dapat dikatakan sebagai inflasi karena tidak mempunyai
pengaruh lanjutan. sebagai contoh, kenaikan harga-harga menjelang
bulan Ramadan ataupun pada hari besar lainnya belum dapat dikatakan
debagai inflasi karena tidak mempunyai pengaruh lebih lanjut.
Secara umum penyebab inflasi adalah sebagai berikut :
1. Jumlah uang yang beredar terlalu berlebihan sehingga melebihi
keuntungan
2. Tradisi masyarakat yang bersifat konsumtif sering mengimpor barang
3. Terjadinya bencana alam
4. Terjadinya defisit pada APBN
5. Terjadinya eksparsi kredit
6. Terjadi pemberontakan
7. Pengenaan pajak pada konsumen
8. Kenaikan harga BBM
A B

Tarikan permintaan (kelebihan Desakan (tekanan) produksi


likuiditas/uang/alat tukar). dan/atau distribusi (kurangnya
Lebih dipengaruhi dari peran produksi dan/atau juga
negara dalam kebijakan termasuk kurangnya
moneter (Bank Sentral). distribusi).
a. Berdasarkan Parah Tidaknya Inflasi :
1. Inflasi Ringan (creeping inflation)
Inflasi yangtermasuk golongan ini, jika tingkatannya masih berada dibawah 10% per tahun.
2. Inflasi Sedang
Adalah inflasi yang lajunya berada diantara 10% sampai dngan 30% pertahun
3. Inflasi Berat
Adalah inflasi yamg lajunya berada di antara 30%sampai dengan 100% pertahun
4. Hiperinflasi
Inflasi yang terjadi di atas 100% pertahun, akibat yang terjadi jika inflasi di atas 100% adalah masyarakat akan mengalalmi ketidakpercayaan terhadap pemakaian uang. akibat yang lebih parah lagi
adalah terjadinya kehancuran system ekonomi yamg dibangun (di alami Indonesia pada decade tahun 1966, inflasi yang terjadi yaitu 650% pertahun).
b. Berdasarkan Penyebabnya
1. Inflasi Permintaan Agregat (Demand Pull Inflation)
Penyebab pertama kali inflasi jenis ini adalah adanya kenaikan permintaan total, (agregat demand) sedangkan produksi berada pada keadaan kesempatan kerja penuh (pull employment). apabila
kesempatan kerja penuh tercapai, maka pertambahan permintaan hanya akan menaikan harga, sedangkan kenaikan jumlah produksi tidak dapat diusahakan lagi. inflasi jenis ini disebut inflasi
jenis murni. apabila kenaikan permintaan menyebabkan terjadinya keseimbangan, GNP berada diatas GNP pada kesempatan kerja penuh, maka terjadilah inflationari gap yang pada akhirnya akan
menimbulkan inflasi.
2. Inflasi Biaya (Cost Push Inflation)
Inflasi biaya ini terjadi karena adanya penurunan dalam penawaran total(agregat supply) karena adanya kenaikan biaya produksi. kenaikan biaya produksi menyebabkan adanya kenaikan harga
serta produksi akan turun. jika berjalan terus-menerus maka akan terjadi cost push inflation.
c. Berdasarkan Asal Inflasi
1. Inflasi yang Berasal dari Dalam Negeri (Domestic Inflation)
Penyebab ; Anggaran belanja dibiayai dengan pencetakan uang baru, kenaikan upah, dan sebagainya.
 1. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian secara Umum
a) Mendorong penanaman modal spekulatif
Pemilik modal lebih cenderung menanamkan modalnya dalam bentuk tanah atau
emas dari pada ditanamkan pada investas yang produktif
b) Tingkat bunga meningkat
Jika tingkat bunga meningkat karena terjadi inflasi maka para pemilik modal akan
cenderung menyimpan uangnya, akibatna investasi akan berkurang.
c) Adanya ketidakpastian keadaan ekonomi dimasa yang akan dating
d) Timbulnya masalah dalam neracapembayaran
Hal tersebut diakaibkan karena harga impor lebih mudah dari pada barangdalam
negeri, akibatnya nilai ekspor lebih kecil dari nilai impor. hal ini akan
menyebabkan neracapembayaran defisit serta nilai rupiah makin turun
e) Daya beli masyarkat turun dikarenakan nilai mata uang turun.
 a. Dampak inflasi terhadap pendapatan
 b. Dampak inflasiterhadap individu dan masyarakat
 c. Dampak inflasi terhadap produksi
 d. Dampak inflasi terhadap distribusi
Pengaruh inflasi secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya
investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong
penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan
pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan
merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
 1. Kebijakan Moneter
 Adalah tindakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk memengaruhi uang
yang beredar dari kredit.
 2. Kebijakan Fiscal
 Adalah kebijakan yang menyangkut pengaturan pengeluaran pemerintah serta
perpajakan yang secara lansung dapat memengaruhi permintan total dan
memengaruhi harga.
 3. Kebijakan Non Moneter
 Dapat ditempuh melalui cara berikut ;
 · Kebijakan upah
 · Kebijakan yang berkaitan dengan hasil produksi
 · Kebijakan penentuan harga dan indexing
 Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang
berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat. Deflasi terjadi
ketika jumlah uang yang yang beredar di masyarakat (money supply)
lebih sedikit dari jumlah supply barang yang ada. Sehingga terjadi
penurunan harga-harga.
 Deflasi juga berkaitan dengan nilai tukar rupiah. Dengan deflasi, mata
uang kita mengalami apresiasi atau peningkatan. Dalam ilmu ekonomi,
deflasi diartikan sebagai suatu periode dimana harga-harga secara umum
jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi.
Salah satu cara menanggulangi deflasi adalah dengan menaikkan tingkat
suku bunga.

 1. Menurunnya persediaan uang di masyarakat;
 2. Meningkatnya persediaan barang;
 3. Menurunnya permintaan akan barang;
 4. Naiknya permintaan akan uang.
 . 1. Pengusaha-pengusaha kurang bernafsu untuk memproduksi barang
karena harga terus menurun.
 2. Kesempatan kerja berkurang karena terjadi pemecatan buruh akibat
turunnya produksi barang.
 3. Pajak-pajak tidak dapat ditarik oleh Negara sehingga pendapatan
Negara berkurang.
 4. Kegiatan perekonomian mundur.
 5. Deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di
masyarakat dan akan menyebabkan depresi besar dan juga akan membuat
pasar Investasi (Saham) akan mengalami kekacauan, dikarenakan harga
barang mengalami penurunan
 Deflasi dapat diibaratkan jatuh sakitnya seseorang karena jarang berolah
raga. Apabila seseorang pada dasarnya memiliki kaki normal namun
malas menggunakannya, maka ini akan mengakibatkan menyusutnya
otot-otot kaki yang jarang digunakan tersebut. Cara yang paling lazim
digunakan adalah memberikan stimulus ekonomi berupa bantuan
likuiditas ke sektor bisnis. Dengan demikian diharapkan kegiatan
ekonomi kembali berputar. Pemerintah juga dapat memotong pajak dan
meningkatkan belanjanya sendiri untuk menggairahkan perekonomian.
 1. Penurunan persediaan uang
 2. Memperlambat aktivitas ekonomi
 3. Dampak susulan dari melesunya kegiatan ekonomi adalah banyak pekerja
yang akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak sanggup membayar
gaji karyawannya
 4. Investasi
 5. Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol
persen. Lalu diikuti juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank
 6. Deflasi akan membuat orang menyimpan uang sehingga uang benar-benar
dihargai dan jaminan keamanan sosial politik
 7. Deflasi akan membuat jatuh nilai properti

Anda mungkin juga menyukai