Oleh :
Muhammad Haris Ramadhan
1707101030061
Pembimbing :
dr. Farida, Sp. S(K)
Status Internus
• Kesadaran : E4M6V5 (Compos Mentis)
• Tekanan Darah : 130/70 mmHg
• Nadi : 82 x/i, reguler, isi cukup.
• Pernafasan : 20 x/menit
• Suhu : 36,8oC
PEMERIKSAAN FISIK
Normosefali, Konj. Palpebra Inferior
simetris anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-),
Menggigit dan
Dapat dilakuan
mengunyah
Pergerakan bola mata:
o Lateral Positif Positif Nervus VII (fungsi motorik) Kanan Kiri
o Atas Positif Positif 1. Mengerutkan dahi
Positif Positif
2. Menutup mata
o Bawah Positif Positif Positif Positif
3. Menggembungkan pipi
o Medial Positif Positif Positif Positif
4. Memperlihatkan gigi
o Diplopia Negatif Negatif Positif Positif
5. Sudut bibir
Positif Positif
NERVUS CRANIALIS
Nervus IX & X (fungsi motorik) Kanan Kiri
Bicara
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Menelan
Nervus XI (fungsi motorik)
Eosinofil 0 0–6 %
Basofil 0 0–2 %
Neutrofil Batang 0* 2–6 %
Neutrofil Segmen 79* 50 – 70 %
Limfosit 11* 20 – 40 % 15/04/2019
Monosit 10* 2–8 %
Rontgen Thorax
• Cor : Besar dan bentuk normal
• Pulmo : Tampak infiltrate di suprahiler
kanan, sinus phrenicocostalis kanan
dan kiri tajam
Kesimpulan : TB Paru
MRI Vertebra Thorakalis
• Destruksi corpus vertebra thorakalis X dan XI
dengan paravertebral abses.
• Intensitas signal VT X-XI meningkat
• Canalis spinalis menyempit setinggi vertebra
tersebut
Kesimpulan: Spondilitis TB
Vertebra Thorakalis
X-XI
DIAGNOSIS
• Diagnosis klinis : Paraplegia Inferior + Hipoestesi setinggi
segmen med spinalis thorakal 10 +
Inkontinensia urin + Anhydrosis dari VT 10
kebawah
• Diagnosis Topis : Vertebra Thorakal 10-11
• Diagnosis Etiologi : Mycobacterium tuberculosis
• Diagnosis Patologis : Infeksi, Inflamasi
• Diagnosis Sekunder : Ulkus Dekubitus ar Sacrum
TERAPI
SUPORTIF MEDIKAMENTOSA (SPONDILITIS TB)
• Bedrest, miring kanan-kiri • Isoniazid 1 x 75 mg tab
• Diet makanan biasa 1700 kkal Tinggi • Rifampicin 1 x 150 mg tab
Kalori Tinggi Protein (TKTP) • Pirazinamid 1x 400 mg tab
• IVFD RL 20 gtt/i • Etambutol 1 x 275 mg tab
Kesimpulan : TB Paru
MRI VERTEBRA THORAKALIS
• Menunjang lokasi pasti
spondylitis vertebra
• Membedakan komplikasi
kompresi atau non kompresi
• Menunjang keputusan
pemberian terapi
TERAPI
SUPORTIF NUTRISI
• Bedrest, miring kanan-kiri • Terapi pasien spondilitis tuberkulosa
dapat pula berupa local rest pada
• Diet makanan biasa 1700 kkal Tinggi turning frame / plaster bed atau
Kalori Tinggi Protein (TKTP) continous bed rest.
• IVFD RL 20 gtt/i • Miring kanan dan kiri merupakan
mobilisasi untuk mencegah
perburukan komplikasi (ulkus
dekubitu)
• Istirahat di tempat tidur dapat
berlangsung 3-4 minggu, sehingga
dicapai keadaan yang tenang dengan
melihat tanda-tanda klinis, radiologis
dan laboratorium
TERAPI
Gabapentin 2x300 mg
Gabapentin merupakan salah satu obat golongan antikonvulsan dan
termasuk anti neuropatik pain.
Pada pasien dengan paraplegia, nyeri kronis dapat muncul (30-50%
kasus). Kombinasi dari clonazepam carbamazepin atau gabapentin
dapat membantu mengatasi keluhan tersebut.
TERAPI
Drip Paracetamol 1gr/8 jam
Pada pasien ini diberikan drip Paracetamol 1 gr sebagai anti nyeri
(keluhan nyeri menjalar ke dada dan nyeri pada ulkus decubitus)
1. Ulkus decubitus
2. Spinal Cord Injury
3. Empyema Tuberkulosa
PROGNOSIS
Gejala klinis:
paraplegia inferior, Penegakan diagnosis
Faktor risiko: hipoestesi setinggi spondylitis TB
Merokok, berdasarkan Penatalaksanaan
Etiologi: infeksi segmental med
sosiodemografi spinalis T10, 1. Suportif
Mycobacterium 1. Anamnesis (riwayat TB)
tuberculosis annhydrosis dan 2. Medikamentosa
2. Pemeriksaan fisik (cara
inkontinensia urin
berjalan, deformitas 3. Operatif
tulang belakang)
3. Pemeriksaan
neurologis ( paraplegia,
hipoestesi, inkontinensia
urin dan anhydrosis)
4. Pemeriksaan
penunjang (lab dan
radiologi
FOLLOW UP
09/4/2019 S/ A/
Selasa Kelemahan anggota gerak bawah, BAK tidak dapat ditahan - Paraplegia Inferior ec susp SOL intramedular dd
spondilitis
O/
Kesadaran : E4M6V5 (Compos Mentis) P/
TD : 120/70 mmHg - Fisioterapi
HR : 86 x/menit - Rawat luka 2 kali seminggu
RR : 20 x/menit - Pemeriksaan genexpert
T : 36,8°C
PF Neurologis: Th/
GCS : E4M6V5 - IVFD RL 20 gtt/menit
Pupil : Isokor (3mm/3mm) - Inj. Mecobalamin 500 mg/12 jam
Reflek Cahaya langsung : (+/+) - Inj. Ceftriaxone 2 gr/24jam
Reflek Cahaya Tidak Langsung : (+/+) - Gabapentin 2x 300 mg
Nervus cranilais : Paresis (-) - Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam
Motorik : 5555/5555 | 1111/1111
Refleks fisiologis : +2/+2 | +4/+4
Refleks Patologis : Babinski group +/+
Klonus : +/+
Sensorik : hipoestesi setinggi
segmental med spinalis T10
Otonom : Inkontinensia urin
23/4/2019 S/ A/
Selasa Kelemahan anggota gerak bawah, BAK tidak dapat ditahan, nyeri di dada - Paraplegia Inferior ec Spondilitis TB
- Ulkus decubitus ar sacrum
O/
Kesadaran : E4M6V5 (Compos Mentis) P/
TD : 130/70 mmHg - PBJ
HR : 86 x/menit - Rawat luka 2 kali seminggu
RR : 20 x/menit - Pemeriksaan genexpert dan mantoux test (hasil tgl
T : 36,8°C 24/4/2019)
PF Neurologis:
GCS : E4M6V5 Th/
Pupil : Isokor (3mm/3mm) - Isoniazid 1 x 75 mg tab
Reflek Cahaya langsung : (+/+) - Rifampicin 1 x 150 mg tab
Reflek Cahaya Tidak Langsung : (+/+) - Pirazinamid 1x 400 mg tab
Nervus cranilais : Paresis (-) - Etambutol 1 x 275 mg tab
Motorik : 5555/5555 | 1111/1111 - Mecobalamin 3 x 300 mg
Refleks fisiologis : +2/+2 | +4/+4 - Gabapentin 2 x 300 mg
Refleks Patologis : Babinski group +/+ - Omeprazole 2 x 40 mg
Klonus : +/+
Sensorik : hipoestesi setinggi
segmental med spinalis T10
Otonom : inkontinensia urin
TERIMA KASIH