Rahim
kini bisa dicegah
Mitos & Fakta tentang kanker
serviks
• Mitos:
• Kanker serviks(leher Rahim)sama dengan
kanker Rahim
• Fakta:
• Serviks adalah bagian paling bawah dari
badan Rahim.kanker serviks adalah
tumbuhnya sel sel tidak normal pada
serviks(leher Rahim)
• Mitos:
• Tidak perlu khawatir tentang kanker
serviks,kejadiannya tidak banyak kok.
• Fakta:
• Di Indonesia,37perempuan terdiagnosis
kanker aserviks setiap
harinya.Diperkirakan 20 orang perempuan
meninggal karena kanker serviks setiap
harinya
• Mitos:
• Kanker serviks itu penyakit turunan
• Fakta;
• Kanker serviks disebabkan oleh virus human
papilloma(HPV)yang bersifat
onkogenik(penyebab kanker).HPV tipe 16 dan
18 bersama sama menyebabkan 71%kasus
kanker serviks.tipe HPV onkogenik lainnya
penyebab kanker serviks adalah tipe 31,33,dan
45 yang bersama dengan tipe 16 dan 18
menyebabkan 80%kasus kanker serviks
• Mitos:
• Tidak perlu mengkhawatirkan kanker serviks jika
sudah memiliki hubungan yang stabil dengan
pasangan.
• Fakta:
• Setiap perempuan dapat terinfeksi HPV semasa
hidupnya.bahkan jika telah terinfeksi,tidak berarti
bahwa dia akan terlindungi dari infeksi
berikutnya.infeksi peristen virus penyebab kanker
serviks dapat mengakibatkan terjadinya sel abnormal
dan prakanker yang seiring dengan berjalannya
waktu dapat berkembang menjadi kanker.
• Mitos;
• Kanker serviks hanya terjadi pada perempuan lanjut usia.
• Fakta:
• Kanker serviks dapat menjadi ancaman semua perempuan
tanpa memandang usia.Adenokarsinoma(kanker serviks yg
paling agresif)Merupakan kanker serviks yang lebih sering
terjadi pada perempuan muda dan lebih sulit terdeteksi
melalui skrening/deteksi dini.
• Mitos;
• Pemakainan kondom mencegah kanker serviks.
• Fakta;
• Kondom tidak sepenuhnya melindungi perempuan dari
infeksi HPV karena penyebaran virus tidak hanya melalui
penetrasi seksual tetapi biasa terjadi melalui kontak kulit ke
kulit di area genital.perempuan yg aktif seksual rentang
terhadap infeksi HPV sepanjang hidupnya.
• Mitos:
• Gejala kanker serviks mudah di lihat
• Fakta;
• Kebanyakan infeksi awal HPV dan kanker serviks
stadium dini berlangsung tanpa menimbulkan gejala
sedikitpun,sehingga penderita masih dapat menjalani
kegiatan sehari hari.apabila kanker serviks sudah
mengalami progresifitas atau stadium lanjut maka gejala
gejala yg timbul antara lain:
• >pendarahan sesudah senggama
• >pendaraha spontan yg terjadi diantara periode
menstruasi rutin.
• >nyeri pinggul.
• >nyeri ketika berhubungan seksual
• Mitos;
• Kanker serviks tidak dapat di cegah
• Fakta;
• Vaksinasi HPV merupakan pencegahan primer terhadap kanker
serviks dengan membantu pembentukan anti body.pap smear
merupakan pencegahan skunder yang berfungsi mendeteksi sel
abnormal atau lesi prakanker.
• Mitos;
• Tidak ada alasan untuk menvaksinasi remaja putri.
• Fakta:
• Penelitian menunjukkan bahwa rentang waktu sejak pertama kali
berhubungan seksual sampai usia 25-30 merupakan periode
insidensi dan insidensi prevalensi infeksi virus penyebab kanker
serviks tertinggi pada perempuan.Maka dari itu sangat penting
memvaksinasi perempuan muda sedini mungkin untuk mengurangi
risiko mereka sebelum terinfeksi virus penyebab kanker serviks.
• Mitos:
• Pada perempuan menikah tidak perlu
diberikan vaksinasi .Cukup skrining saja.
• Fakta:
• Skrining tidak dapat mencegah terjadinya
infeksi HPV.skrining yang diikuti dengan
vaksinasi dapat membantu mengurangi
kejadian kanker serviks secar efektif, di
bandingkan dengan tanpa tindakan sama
sekali.
Organ Genitalia Perempuan
Leher rahim
Kanker Cervix di Indonesia
75,000
36,000 Asia
266,000
Africa 143,000
Latin
Latin
79,000
72,000
62,000
33,000
HPV
• Kanker Serviks disebabkan oleh HPV
1. Walboomers JM, Jacobs MV, Manos MM, et al. J Pathol. 1999;189:12–19. 2. American Cancer Society. Available at: http://www.cancer.org. Accessed March 30, 2006. 3. Herrero R,
Castellsagué X, Pawlita M, et al. J Natl Cancer Inst. 2003;95:1772–1783. 4. World Health Organization. Geneva, Switzerland: World Health Organization; 1999:1–22.
Histolopathology: CIN 1
• CIN 1: Mild dysplasia; includes condyloma (anogenital warts)2
• CIN 2: Moderate dysplasia2
• CIN 3: Severe dysplasia; CIS; FIGO stage 02,3
Normal CIN 1 CIN 2 CIN 3
Basal
cell layer
All figures reprinted with permission from Frappart, et al. Histopathology and Cytopathology of the Uterine Cervix. Digital Atlas, Lyon, France: IARC Press,
2004.
LESI
CERVIX
Natural History of
Cervical Cancer
Mild
Dysplasia
Moderate
Dysplasia
Severe
Dysplasia
Ca CA
Insitu Invasive
CIN I CIN II CIN III
Cancer
Screening
GAMBARAN PAP SMEAR
Normal
GAMBARAN PAP SMEAR CIN
KANKER Serviks
GENITAL
WARTS
• Disebabkan HPV
Type 6 dan 11
• HPV Type 6 & 11
Penyebab > 90 %
anogenital warts
• Beban Psikologis
Bagi Penderitanya.
• Sering Kambuh
Presentation of Genital Warts: Penile
Gardasil is indicated for the prevention of high-grade cervical dysplasia (CIN 2/3), cervical carcinoma, high-grade vulvar
dysplastic lesions (VIN 2/3), and external genital warts (condyloma acuminata) causally related to Human Papillomavirus
(HPV) types 6, 11, 16 and 18. The indication is based on the demonstration of efficacy of Gardasil in adult females 16 to 26
years of age and on the demonstration of immunogenicity of Gardasil in 9- to 15-year old children and adolescents.
Protective efficacy has not been evaluated in males. The use of Gardasil should be in accordance with official
recommendations.
Presentation of Genital Warts:
Vulvar
February
2007
February
2007
Kondilomata
akuminata pada
Imunokompromais
(Leukemia)
September 2007
Recurrent Respiratory Papillomatosis
(RRP)
• Age distribution is bimodal with peaks at1:
– 2 to 4 years of age (childhood-onset)
– 20 to 40 years of age (adult-onset)
• Usually caused by HPV types 6 or 112
• Papillomas are stratified squamous
epithelial masses that can obstruct the airway
if not removed.2
• Although histologically benign, RRP causes significant
morbidity and mortality due to recurrent nature.2
– Could require surgery under general anesthesia as
frequently as every few weeks
• Possible causative role of RRP in head and neck cancers2-4
RRP
PAPILOMAS
PENULARAN HPV
• Setiap wanita yang aktif secara seksual beresiko
terkena HPV onkogenik
• Infeksi HPV dapat ditularkan melalui sexual intercouse,
skin-to-skin genital contact, manual to genital, oral to
genital,
• Penetrasi seksual tidak selalu diperlukan untuk
terjadinya infeksi
• Penggunaan kondom dapat mengurangi resiko infeksi,
namun tidak memberikan proteksi penuh dari infeksi
HPV
• Ibu dapat menularkan HPV pada bayi baru lahir saat
proses persalinan transmisi vertikal
Beberapa faktor mempermudah infeksi HPV
BAKTERI
VIRUS
Vaksin HPV
• Vaksin HPV tipe 6, 11, 16 & 18
berpotensi mencegah lebih dari
70% kasus kanker serviks dan
90% kasus Genital Warts
• Vaksin HPV ditujukan untuk
perempuan usia 10 – 55 (panduan
HOGI)
• Jadwal pemberian: 3 dosis
(bulan ke-0, ke-2 dan ke-6)
GARDASIL and Bivalent Vaccine
Components
GARDASIL 1 Bivalent Vaccine2
HPV types 6 11 16 18 1 18
6
Doses in μg 20/40/40/20 20/20
AS04:
Amorphous aluminium Aluminium hydroxide + 3-
Adjuvant hydroxyphosphate sulfate deacylated monophosphoryl
(Merck and Co., Inc.) lipid A
(MPL, Corixa)
1. Villa LL, Costa RLR, Petta CA, et al. Lancet Oncol. 2005;6:671–678.
2. Harper DM, Franco EL, Wheeler C, et al. Lancet. 2004;364:1757–1765.
Structure of Human Papiloma Virus
and Quadrivalent HPV VLP (Virus Like Particle)
End Point:
HPV 16/18- GARDASIL Placebo
Related n Cases n Cases Efficacy 95% CI
VIN 2/3 or
7769 0 7741 10 100% 56–100
VaIN 2/3
*Defined by FIGO as Stage 0 cervical cancers; FIGO = International Federation of Gynecology and Obstetrics.
1. GARDASIL Prescribing Information. Merck & Co., Inc., Whitehouse Station, NJ, USA.
2. Data on file, MSD.
Combined Analysis