Anda di halaman 1dari 22

 OMSK Infeksi telinga tengah  bakteri &

jamur  otorhea kronis atau intermiten +


perforasi MT
 Bakteri  20%-50% anaerob
 Jamur  Candida spp & Aspergillus spp
 Tatalaksana OMSK  antibiotik dan steroid
topikal  mengurangi otorhea & inflamasi
lokal
 Pengetahuan tentang flora mikrobial
lokal pd OMSK penting untuk memulai
terapi empiris  mengurangi penyalah
gunaan & resistensi
 Menyelidiki profil mikrobiologi klinik OMSK
dan menganalisa pola kerentanan
bakteri aerob yang diisoloasi di pusat
perawatan tersier untuk kebijkan
menformulasikan antibiotik untuk OMSK
& manajemen pasien lebih baik
 Periode januari 2009-juni 2009  6 bulan
 Rumah sakit pendidikan tersier
 Sampel  94 pasien  OMSK  random 
usia 1 thn s/d 78 thn
 Inklusi : perforasi MT , Otorhea > 3 bulan,
TIDAK menggunakan antibiotik lokal dan
sistemik ≤ 5 hari
 Informed concent
 KAE dibersihkan dgn asam borat dibiarkan
kering  cairan telinga tengah
dikumpulkan oleh otorhinolaryngologyst
dari MT  dgn kapas tipis dan steril  Tidak
menyentuh MT dan KAE selama
pengambilan sampel  sampel terkumpul
 LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
 Sampel diinoklusi ke agar darah domba,
agar coklat, MacConkey agar  kultur
aerob dan diinkubasi (37C) 24-48 jam
dengan pengayaan CO2
 Inokulasi ke dua lereng sabouraud dextrose
agar (Inkubasi 25-37C) isolasi jamur
 Isolasi anaerob  sampel  pengumpulan
di media RCM inkubasi (37C) 48 jam
 Uji kepekaan isolasi bakteri aerobik 
metode difusi cakram Kirby Bauer mengikuti
CLSI
 Resistensi methicillin  staphylococcus
aureus terdeteksi oleh tes disc cefotaxiti
 ESBL resistensi enterobactericeae dgn uji
disc senergi
 Omsk  l:p  2-1.4
 Umur 21-30 tahun  22,3%
 Gangguan pendengaran 64%
 Sakit telinga 23%
 Pusing 15%
 Tinnitus14%
Sebanyak 115 organisme yang
ditemukan dalam spesimen diantaranya

 Bakteri aerob 86 (74,8%)


 Bakteri anerob fakultatif, 18 (15,6%)
 jamur 11 (9,6%)
Antibiotik yang sensitif terhadap
P.aeruginosa pada terapi OMSK adalah

 Tobramycin paling efektif/sensitif 


83,8%
 Gentamisin 78,1%
 Ciprofloxacin  75,6%, sensitif terhadap
bakteri gram positif dan bakteri gram
aerobik negatif.
 Antibiotik yang paling efektif terhadap S.
aureus pada terapi OMSK adalah

 Sefalosporin (100%),
 doxycycline (100%) dan
 asam klavulanat amoksisilin (100%)
 P. aeruginosa dan S. aureus, merupakan
bakteri aerob paling umum penyebab
OMSK,
 Bakteri tersebut memperoleh akses ke
telinga tengah baik dari nasofaring
melalui tuba eustachius atau dari saluran
pendengaran eksternal
 Belum ada hubungan yang signifikan
antara bakteri anaerob dengan
terjadinya OMSK
 Dalam analisis ini, jamur membentuk
9,6% dari semua isolasi
 Gejala utama dari OMSK termasuk
otorrhoe yang purulen dan tuli konduktif
progresif
 Obat topikal pada pengobatan
penyakit telinga tengah kronis adalah
kombinasi antibiotik, antijamur,
antiseptik, pelarut dan steroid
 Neomisin, merupakan antibiotik topikal
yang paling sering diresepkan sensitifitas
 3,5%
 Tobramycin dan gentamisin masing-
masing sensitifitas  83,8 dan 78,1%
 Namun gol Aminoglikosida ini dapat
menyebabkan ototoxicity
 Sensitifitas ciprofloxacin 75,6%
 Namun, dapat menyebabkan
pertumbuhan berlebih jamur sekunder
menyebabkan otitis eksterna sebagai
efek samping setelah pengobatan
dengan kuinolon
 Antibiotik sistemik berguna dalam
eksaserbasi akut telinga yang terinfeksi
kronis
 Infeksi oleh P. aeruginosa  Piperacillin
atau ceftazidime
 Infeksi oleh S. aureus  asam klavulanat
amoksisilin atau sefalosporin
 Trimethoprim- sulfamethoxazole untuk
infeksi bakteri gram negatif-positif, (tidak
termasuk infeksi P. aeruginosa)

 Ciprofloxacin  untuk infeksi bakteri


negatif dan gram positif, (termasuk P.
aeruginosa)
Monitoring berkala terhadap profil
mikrobiologi dari OMSK perlu dilakukan
dikarenakan meningkatnya resistensi
bakteri terhadap obat disertai gejala
klinis yang ada, sangat penting untuk
pemilihan antibiotik yang tepat, terapi
yang diberikan berdasarkan kultur dan
sensitivitas.

Anda mungkin juga menyukai