PPT
PPT
PPT
OLEH KELOMPOK 4
04 Keterlibatan Pekerja
06 Contoh Kasus
Teori Motivasi
Teori Hierarki Kebutuhan
Maslow membuat hipotesis bahwa di dalam setiap
manusia terdapat hierarki lima kebutuhan:
1. Fisiologis
2. Rasa aman
3. Sosial
4. Penghargaan
5. Aktualisasi diri
Teori X dan Teori Y
Douglas McGregor mengusulkan dua sudut pandang
berbeda mengenai manusia:
1. Teori X
Orang-orang yang tergolong dalam teori ini adalah
seseorang yang tidak menyukai bekerja, berkemampuan
kecil untuk mengatasi masalah-masalah organisasi.
2. Teori Y
Orang-orang yang tergolong dalam teori ini adalah
seseorang yang suka bekerja, dapat mengontrol diriya,
mempunyai kemampuan untuk berkreativitas
Teori Kebutuhan McClelland
02 Kebutuhan berhubungan
Salah satu yang membuat orang lebih cenderung untuk terlihat dalam
pekerjaan mereka kuncinya adalah keadaan yang mana pekerjaan
meyakini manfaat untuk terlihat dengan pekerjaan. Hal ini sebagian
ditentukan oleh karakteristik pekerjaan dan akses pada sumber daya yang
memadai untuk dapat bekerja secara efektif. Faktor lainnya adalah
kesesuaian antara nilai perorangan dengan nilai organisasi. Perilaku
kepemimpinan yang menginspirasi para pekerja terhadap semangat misi
yang lebih tinggi juga dapat meningkatkan keterlibatan pekerjanya.
Teori Penetapan Tujuan
Sering kita mendengar pernyataan diri sendiri berkali-kali : “ hanya lakukan
yang terbaik” itulah yang diminta semua orang”. Tetapi apa maksud dari
kalimat tersebut ?
Riset terhadap teori penetapan tujuan (goal setting theory) mengasumsikan
bahwa individu yang berkomitmen pada tujuan dan ditetapkan untuk tidak
merendahkannya atau tifdak menelantarkannya. Individu meyakini bahwa dia
dapat mencapi tujuan dan ingin mencapainya. Komitmen tujuan adalah yang
paling cenderung ketika tujuan dipublikasikan, ketika individu memiliki tujuan
kendali secara intenal, ketika tujuan ditetapkan sendiri dan bukannya
diberikan, dan ketika tujuan didasarkan pada setidaknya sebagian dari
kemampuan individu.
Teori Efikasi Diri
Teori efikasi diri (self efficacy theory) juga dikenal sebagai teori kognitif sosial, atau teori pembelajaran
sosial. Semakin tinggi efikasi diri semakin ada percaya diri pada kemampuan untuk berhasil. Dengan
demikian dalam situasi yang sulit, orang dengan efikasi diri yang rendah lebih cenderung untuk
mengurangi upaya mereka atau menyerah sekaligus, sementara itu orang dengan efikasi diri yang tinggi
akan berusaha dengan lebih keras untuk menguasai tantangan.
Bagaimana para manajer dapat membantu para pekerja mereka untuk mencapai level efiaksi diri yang
tinggi ? dengan menerapkan teori penetapan tujuan teori efikasi diri secara bersama-sama
Para peneliti yang mengembangkan teori efikasi diri Albert Bandura, menguslkan 4 cara efikasi diri yang
dapat ditingkatkan.
1. Kemahiran dalam melaksanakan
2. Pemodelan yang dilakukan
3. Bujukan secara lisan
4. stimulasi
Teori Penguatan
Teori penguatan mengabaikan keadaan dari dalam individu
dan hanya memusatkan perhatian semata pada apa yang
terjadi ketika dia melakukan beberapa tindakan. Tidak
seperti perilaku yang reflektif atau tidak dipelajari, perilaku
operasional dipengaruhi oleh penguatan atau kurangnya
penguatan yang disebabkan oleh konsekuensinya. Maka
dari itu, penguatan akan memperkuat perilaku dan
meningkatkan kemungkinan akan diulangi kembali.
Empat proses yang menentukan pengaruh penguatan pada
individu :
1. Proses atensi
2. Proses retensi
3. Proses reproduksi penggerak
4. Proses penguatan
Teori Keadilan/ Keadilan
Organisasi
Teori keadilan organisasi yaitu persepsi keseluruhan mengenai apa itu keadilan di
tempat kerja, terdiri atas keadilan distributif, dan prosedural, impormasional, dan
interpersonal.
Di dasarkan pada teori keadilan, para pekerja yang menganggap sebagai ketidakadilan
akan melakukan salah satu diantaranya :
1. Mengubah input
2. Mengubah hasil
3. Mengubah persepsi sendiri
4. Mengubah persepsi orang lain
5. Pilihlah pembicara yang berbeda
6. Meninggalkan bidang (keluar dari pekerjaan)
Teori Ekspektansi
Teori ekspektansi menyatakan bahwa kekuatan kecenderungan untuk bertindak secara tertentu
bergantung pada kekuatan ekspektansi mengenai hasil yang diberikan dan ketertarikannnya.
Dalam hal yang lebih praktis, para pekerja akan mengarahkan pada penilain kinerja yang baik.
Yang mana penilaian yang baik akan mengarahkan pada imbalan organisasi, misalnya
peningkatan gaji dan atau imbalan secara intrinsik, dan imbalan akan memuaskan tujuan pribadi
para pekerja.
Teori ekspektansi membantu dalam menjelaskan mengapa banyak pekerja yang tidak
termotivasi pada pekerjaan mereka dan hanya melakukan usaha minimum untuk
memperolehnya. Berikut kerangka teori 3 hubungan pertanyaan dari pekerja yang perlu dijawab
jika ingin memaksimalisasi motivasi.
1. Jika saya memberikan upaya yang maksimum, akankah diakui dalam penilaian kinerja saya ?
2. Jika saya memperoleh penilaian kinerja yang baik, akankah mengarahkan pada imbalan
organisasi ?
3. Jika saya diberikan imblan, apakah imbalan tersebut menarik bagi saya?
Memotivasi dengan
Desain Pekerjaan: Model
Karakteristik Pekerjaan
MODEL KARAKTERISTIK PEKERJAAN
5 Dimensi
Identitas tugas
digambarkan dalam bentuk
lima dimensi utama Signifikansi Tugas
pekerjaan.
Kemandirian
Umpan Balik
Skor motivasi potensial (MPS) merupakan indeks
prediktif yang menunjukkan motivasi potensial y
ang ada disuatu pekerjaan. Berikut rumus dari sk
or motivasi potensial (MPS).
1. menurunkan ketidakhadiran
Keuntungan
Kelemahan
Kelemahannya adalah bahwa hal ini tidak dapat diterapkan
pada setiap pekerjaan atau setiap pekerja
Jadwal 1
Persentase Waktu: 100% = 40 jam per minggu
Jam Kerja Inti: Pukul 09.00-17.00, senin hingga jumat (1 Jam untuk makan siang)
Waktu mulai kerja: Di antara 08.00 dan 09.00
Waktu Akhir Kerja Di antara 17.00 dan 18.00
Jadwal 2
Persentase Waktu: 100% = 40 jam per minggu
Jam Kerja: Pukul 08.00-18.30, senin hingga kamis (1/2 Jam untuk makan siang)
Waktu mulai kerja: Pukul 08.00
Waktu Akhir Kerja Pukul 18.30
Jadwal 3
Persentase Waktu: 90% = 36 jam per minggu
Jam Kerja: Pukul 08.30-17.00 senin hingga kamis (1/2 Jam untuk makan siang)
Waktu mulai kerja: Pukul 08.00-jumat tengah hari (tidak ada makan siang)
Waktu Akhir Kerja Pukul 08.30 (senin-kamis); 08.00 (jumat)
Pukul 17.00 (Senin-Kamis); Tengah hari (Jumat)
Jadwal 4
Persentase Waktu: 80% = 32 jam per minggu
Jam Kerja: Pukul 08.00-18.00 senin hingga rabu (1/2 Jam untuk makan siang)
Waktu mulai kerja: Pukul 08.00-11.30, Kamis (tidak ada makan siang)
Waktu Akhir Kerja Jumat libur
Di antara 08.00 dan 09.00
Di antara 17.00 dan 18.00
Meningkatkan fleksibelitas
Meningkatkan motivasi
Meningkatkan Kepuasan
Keuntungan :
a. jumlah tenaga kerja yang besar e. menurunkan biaya penyewaan ruang
akan dipilih, kantor
b. produktivitas yang lebih tinggi, f. mengurangi emisi karbon,
c. berkurangnya tingkat peputaran g. pemakaian energy kantor yang lebih
pekerja, rendah,
d. meningkatkan moral, h. mengurangi kemacatetan dan
i. mengurangi efek rumah kaca.
Keterlibatan
Pekerja
KETERLIBATAN PEKERJA
Keterlibatan pekerja merupakan suatu proses partisipatif yang menggunakan input
pekerja untuk meningkatkan komitmen mereka kepada kesuksesan organisasi.
Pembagian laba
Pembayaran gaji berdasarkan pada prestasi
Pembagian keuntungan
Pemberian bonus
Program Pembayaran Gaji yang Bervariabel
Teori X dan Y