Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. S DENGAN STEMI DI RUANG ICCU


RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO

Wiwik Dwiyani
1811040068
DEFINISI

ST Elevasi Miokard Infark (STEMI) merupakan


suatu keadaan infark miokard atau kerusakan pada sel
miokardium dan merupakan sindroma koroner akut
disertai dengan adanya elevasi kenaikan segmen ST yang
menetap. Keadaan ini menggambarkan bahwa ada
keadaan oklusi total akut pada arteri coroner(Fuster,
2011).
RIWAYAT KESEHATAN :
 KELUHAN UTAMA :
Pasien mengeluhkan nyeri dada dan sesak nafas
 RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Pasien datang ke IGD RSUD prof Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto pada hari Senin, 10 Desember 2018 pukul
09.27 WIB dengan keluhan muntah 5x, BAB 4x, perut sakit,
lemas, demam selama 3 hari, nyeri dada dan sesak nafas
terutama jika dibawa jalan semakin sesak dan batuk. Pada
saat dilakukan pengkajian di ruang ICCU pada hari Senin,
10 Desember 2018 pukul 11.00 WIB dengan keluhan
sesak nafas dan nyeri dada saat batuk seperti tertimpa
benda berat di bagian dada sebelah kiri dengan skala 8
nyeri dirasakan terus menerus dan demam, dengan TD:
84/47 mmHg, RR : 24 x/menit, N: 126 x/menit, S : 38°C,
MAP:60mmHg.
 RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Pasien mengatakan punya riwayat penyakit DM.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal
No Jenis Pemeriksaan Hasil Interpretasi
Pemeriksaan
1 10-12-2018 04:21 Hemoglobin 13.0 11.7-15.5
2 Leukosit H 12.600 3600-11000
3 Hematokrit 36 35-47
4 Eritrosit 5.8 3.8-5.2
5 Trombosit 141.800 150.000-440.000
6 Ureum darah H 105.32 14.98-38.52
7 Kreatinin darah H 3.13 0.70-1.30
8 Glukosa sewaktu 182 70-140
9 Natrium L 130 134-146
10 Kalium 3.8 2-8
11 Klorida L 95 96-108
12 Troponin <0.01 0.00-0.02
TERAPI OBAT YANG DIBERIKAN

Jenis Terapi Cara


No Dosis Terapi Indikasi
yang diberikan Pemberian
1 Aspilet 1X80 mg Oral Jantung infark miokard
2 CPG 1X75 mg Oral Mencegah serangan
Jantung
3 Alprazolam 1X0,5 mg Oral Sedasi
4 Atorvastatin 1X20 mg Oral Menurun kadar kolesterol
5 Diaform 3x1 mg Oral Diare
6 Paracetamol 1 tablet Oral Penurun panas
7 Ranitidin 2X1 mg Intravena Asam lambung
8 Ondansentron 3X1 mg Intravena Mual muntah
PATHWAY
Aterosklerosis, thrombosis, kontraksi arteri koronaria

Penurunan aliran darah kejantung

Kekurangan oksigen dan nutrisi

Iskemik pada jaringan miokard

Nekrosi
s

Suplay dan kebutuhan oksigen kejantung tidak seimbang

Suplay oksigen ke Miokard menurun

Resiko
Metabolisme anaerob Seluler hipoksia penurunan
curah
jantung
Gangguan
Timbunan asam
pertukaran Nyeri
laktat meningkat Integritas membrane sel berubah
gas

Kelemahan Kontraktilitas turun


Kecemasan

Intoleransi
aktifitas COP turun Kegagalan pompa
jantung

Gangguan perfusi
jaringan Gagal jantung

Resiko kelebihan volume


cairan ekstravaskuler
ANALISIS DATA
DATA – DATA HASIL PENGKAJIAN
PATOFISIOLOGI DIAGNOSA
(SYMTOM)
DS: Pasien mengatakan nyeri dada sebelah Kontraksi arteri 1. Nyeri akut
kiri koronia berhubungan
- Peengkajian nyeri dengan agen
P : Nyeri dada saat batuk dan terasa injury biologis
sesak Penurunan aliran
darah ke jantung
Q :Seperti tertekan benda berat
R :Dibagian dada sebelah kiri
S:8 Kekurangan oksigen
T : Terus menerus & nutrisi
DO : - TTV : TD : 84/47 mmhg
S :38°C
RR : 24X/Menit Iskemik pada jaringan
N :126X/Menit miokard
MAP : 60 mmHg
- Kesadaran composmentis Nekrosis
GCS : E : 4 V: 4 M : 6
- Kedua tangan terasa sakit ketika Suplai dan kebutuhan
digerakan oksigen ke jantung
- pasien tampak meringis tidak seimbang

Suplai oksigen ke
miokard menurun

Metabolisme anareob

Timbunan asam laktat

Nyeri akut
DS: Pasien mengatakan sesak nafas dan dada Kontraksi arteri 2. Penurunan
terasa nyeri koronia curah jantung
DO :- TTV : TD : 84/47 mmhg b.d.perubahan
S :38°C frekuensi
RR : 24X/Menit Penurunan aliran jantung
N :126X/Menit darah ke jantung
MAP : 60 mmHg
-Terpasang oksigen nasal kanul 3 liter
- Kedua tangan terasa sakit ketika Kekurangan oksigen
digerakan & nutrisi
-Bunyi nafas ronkhi
- Akral hangat
- Oliguria 100 cc Iskemik pada jaringan
- Capirally refill 3 detik miokard
- Pasien tampak pucet
- Hasil EKG : Nekrosis
1. Sinus takhikardi
- Irama : Teratur Suplai dan kebutuhan
- HR :126 x/menit oksigen ke jantung
-Gel. P : Normal diikuti gelombang tidak seimbang
QRS dan T
- Interval PR : Normal Suplai oksigen ke
- GeL. QRS : Normal miokard menurun
2. ST Elevasi
Peningkatan segmen ST Seluler hipoksia
- Hasil laboratorium : Hemoglobin L
13.0 q/dl, leukosit H12.600 U/L,
Kratinin darah H 3.13 mq/dl, glukos Penurunan
sewaktu H 182 mq/dl, Natrium L 130 curah jantung
mEq/L, Ureum H 105,32.
DS : Pasien mengatakan cepat lelah ketika Suplai oksigen ke 3. Intoleransi
melakukan aktivitas dan dada terasa sesak jantung tidak aktivitas b.d.
DO : - TTV : TD : 84/47 mmhg seimbang ketidakseimba
S :38°C ngan suplai O2
RR : 24X/Menit Suplai oksigen ke dengan
N :126X/Menit miokard kebutuhan
MAP : 60 mmHg
- Pasien terlihat lemah Metabolisme anareob
- Pasien terlihat sesak nafas RR 24
x/menit saat duduk, miring kanan dan Timbunan asam laktat
kiri.
- Terpasang oksigen nasal kanul 3 Kelemahan
liter/menit
- Aktivitas sehari-hari selalu dibantu
Intoleransi
aktivitas

DS: Pasien mengatakan demam Imunitas tubuh 4. Hipertermi


DO : - TTV : TD : 84/47 mmhg menurun menurun b.d. Proses
S :38°C penyakit
RR : 24X/Menit Leukosit meningkat
N :126X/Menit
MAP : 60 mmHg Invasip
-Kulit teraba hangat mikroorganisme
- Leukosit meningkat H 126.000 (mudah masuk)

Infeksi

Suhu tubuh

Hipertermi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Nyeri akut berhubungan dengan agen
injury biologis
 Penurunan curah jantung berhubungan
dengan perubahan frekuensi jantung
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan suplai O2 dengan
kebutuhan
 Hipertermi berhubungan dengan proses
penyakit
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Data Kriteria Hasil Perencanaan RASIONAL
(NOC : SMAT) (NIC : ONEC)
1. Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan dalam waktu NIC : Manajemen nyeri : Pain NIC : Manajemen nyeri :
agen injury biologis 1X24 jam masalah Nyeri akut dapat management. Pain management.
DS: Pasien mengatakan nyeri dada teratasi, dengan kriteria hasil :  Lakukan pengkajian nyeri  Komunikasi teraupetik
sebelah kiri NOC :Pain Level secara komprehenshif untuk mengkaji adanya
- Peengkajian nyeri Indikator Awal Target (lokasi, durasi, nyeri secara komfrehensif
P : Nyeri dada saat batuk dan  Melaporkan karakteristik,durasi, (lokasi, durasi, frekuensi
terasa sesak 2 5 kualitas dan faktor
adanya nyeri frekuensi, kualitas dan faktor
Q :Seperti tertekan benda  Frekuensi nyeri presipitasi presipitasi)
2 5  Mengetahui reaksi non
berat  Panjang periode  Observasi reaksi non verbal verbal terhadap
R :Dibagian dada sebelah kiri 2 5 dan ketidak nyamanan
nyeri ketidaknyamanan nyeri
S:8  Ekspresi nyeri  Monitor vital sign  Memantau kondisi fisik
T : Terus menerus 2 5  Gunakan teknik komunikasi pasien
pada wajah
DO : - TTV : TD : 84/47 mmhg teraupetik untuk mengetahui  Berkomunikasi sesering
S :38°C pengalaman nyeri pasien mungkin dengan pasien
RR : 24X/Menit  kontrol lingkungan yang nutuk mengetahui
N :126X/Menit dapat mempengaruhi nyeri pengalaman nyeri pasien
 Mengontol lingkungan
MAP : 60 mmHg seperti suhu ruangan,
ruangan untuk
- Kesadaran composmentis pencahayaan, dan kebisingan kenyamanan pasien saat
GCS : E : 4 V: 4 M : 6  kaji tipe dan sumber nyeri beristirahat
- Kedua tangan terasa sakit untuk menentukan intervensi  Mengkaji sumber nyeri
ketika digerakan  Ajarkan teknik non yang dirasakan pasien
- pasien tampak meringis farmakologi : nafas dalam, untuk intervensi
relaksasi, distraksi, kompres  Mengurangi kualitas nyeri
hangat/dingin. pada pasien
 Pemberian obat sedasi
 berikan analgesik untuk
mengurangi nyeri untuk pasien bisa
istirahat.
2. Penurunan curah jantung Setelah dilakukan tindakan dalam waktu NIC : Cardiac care NIC : Cardiac care
berhubungan dengan perubahan 1X24 jam masalah penurunan curah  Evaluasi adanya nyeri dada (  Melihat karakteristik
frekuensi jantung jantung dapat teratasi, dengan kriteria intensitas, lokasi,durasi) nyeri yang dialami pasien
DS: Pasien mengatakan sesak nafas hasil :  Monitor status pernafasan  Status respirasi yang
buruk disebabkan oleh
dan dada terasa nyeri NOC :Cardiac pump effectivienes :  Monitor vital sign sehingga akan terjadinya
DO :- TTV : TD : 84/47 mmhg Circulation status : Vital sign status  memonitor adanya dyspneu gagal jantung.
S :38°C Indikator Awal Target (kondisi sesak)  Untuk memantau
RR : 24X/Menit  Tanda vital dalam  catat adanya disritmia perkembangan kondisi
N :126X/Menit rentang normal jantung (frekuensi & irama pasien
MAP : 60 mmHg 2 5
(tekanan darah, jantug)  Untuk mengetahui adanya
-Terpasang oksigen nasal nadi, respirasi)  Memberikan oksigen binasal kondisi sesak setelah
kanul 3 liter  Dapat kanul 1-6 liter/menit beraktivitas pada pasien
-Bunyi nafas ronkhi  Mengetahui kondisi
mentoleransi
2 5  Kolaborasi dengan dokter jantung pasien
- Akral hangat aktivitas, tidak pemberian obat  Untuk kebutuhan miokard
- Oliguria 100 cc ada kelelahan
- Capirally refill 3 detik agar tidak terjadi
 Tidak ada edema hipoksia/iskemia
- Pasien tampak pucet paru, perifer, dan 2 5  Terapi obat farmakologi.
- Hasil EKG : tidak ada asites
1. Sinus takhikardi  Pengeluaran urin
- Irama : Teratur 2 5
normal
- HR :126 x/menit
-Gel. P : Normal diikuti
gelombang QRS
dan T
- Interval PR : Normal
- GeL. QRS : Normal
2. ST Elevasi
- Hasil laboratorium :
Hemoglobin L 13.0 q/dl,
leukosit H12.600 U/L,
Kratinin darah H 3.13
3. Intoleransi aktivits berhubungan Setelah dilakukan tindakan dalam waktu NIC : Management energi NIC : Management energi
dengan ketidakseimbangan 1X24 jam masalah intoleransi aktivitas  Observasi adanya  Mengetahui pembatasan
suplai O2 dengan kebutuhan dapat teratasi, dengan kriteria hasil : pembatasan dalam aktivitas pasien
DS : Pasien mengatakan cepat lelah NOC : Energy conservation: Self care melakukan aktivitas  Mengetahui hal-hal yang
menyebabkan kelelahan
ketika melakukan aktivitas dan dada Indikator Awal Target  Kaji adanya faktor yang
 Memantau adanya
terasa sesak  Beradaptasi dalam menyebabkan kelelahan kelelahan fisik dan emosi
DO : - TTV : TD : 84/47 mmhg aktivitas fisik  Monitor adanya kelelahan secara berlebihan.
S :38°C tanpa disertai fisik dan emosi secara  Untuk mengetahui adanya
RR : 24X/Menit 2 5
peningkatan berlebihan gangguan tidur selama
N :126X/Menit tekanan  monitor pola tidur dan sakit .
MAP : 60 mmHg darah,nadi dan RR lamanya tidur/istirahat  Mengetahui indeks dari
- Pasien terlihat lemah  Mampu  Monitor hemodinamik tekanan dan kecepatan
- Pasien terlihat sesak nafas melakukan aliran darah dalam paru
RR 24 x/menit saat duduk, aktivitas sehari- 2 5 dan sirkulasi sistemik.
miring kanan dan kiri. hari secar a
- Terpasang oksigen nasal mandiri
kanul 3 liter/menit  Hemodinamik
- Aktivitas sehari-hari selalu dalam rentang 2 5
normal
dibantu
4. Hipertermi berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan dalam waktu NIC : Temperatur regulation NIC : Temperatur
proses penyakit 1X24 jam masalah hipertermi dapat  Mengukur suhu tubuh regulation
DS: Pasien mengatakan demam teratasi, dengan kriteria hasil : sesering mungkin  Untuk mengetahui suhu
DO : - TTV : TD : 84/47 mmhg NOC : Thermoregulation  Monitor TTV tubuh pasien
 Untuk memantau kondisi
S :38°C Indikator Awal Target  mengatasi penyebab demam
pasien
RR : 24X/Menit  Suhu tubuh dalam - selimuti pasien
N :126X/Menit 2 5  Mencegah peningkatan
rentang normal - kompres pasien pada suhu tubuh.
MAP : 60 mmHg  Nadi dan RR lipat paha dan aksila  Memberi obat penurun
-Kulit teraba hangat dalam rentang 2 5  kolaborasi pemberian obat panas
- Leukosit meningkat H normal penurun panas
126.000  Tidak ada
perubahan warna
2 5
kulit dan tidak
ada pusing
EVALUASI
Nama Klien : Ny. S Dx. Medis : Stemi Ruang : ICCU
Hari/ tanggal/ Jam/ Dx. Keperawatan SOAP Paraf
Senin/10 Desember 2018/14.00 WIB S : Pasien mengatakan nyeri dada sebelah kiri Wiwik
Nyeri akut b.d. Agen injury biologis - Peengkajian nyeri
P : Nyeri dada saat batuk dan terasa sesak
Q :Seperti tertekan benda berat
R :Dibagian dada sebelah kiri
S:7
T : Terus menerus
O : - TTV : TD : 74/60 mmhg
S :38,5°C
RR : 29X/Menit
N :127X/Menit
MAP : 67 mmHg
- Kesadaran composmentis
GCS : E : 4 V: 4 M : 6
- Kedua tangan terasa sakit ketika digerakan
- pasien tampak meringis
A : Masalah nyeri akut Masih Berlangsung / Teratasi sebagian / Teratasi *
Indikator Awal Target Saat ini
 Melaporkan adanya nyeri 2 5 2
 Frekuensi nyeri 2 5 3
 Panjang periode nyeri 2 5 2
 Ekspresi nyeri pada wajah 2 5 3
P: Lanjutkan intervensi
- Manajemen nyeri
- Mengajarkan teknik relaksasi benson
PROGNOSIS PADA NY. S
• Gejala nyeri dada yang tidak
membaik.
• Gambaran EKG tidak ada penurunan
elevasi segmen ST.
• Hemodinamik tidak stabil.
KOMPLIKASI

 Pada pasien STEMI yang mendapat reperfusi


antara lain perdarahan minor, gagal jantung, henti
jantung, dan kematian. Pada tiap pasien dapat
terjadi lebih dari satu macam komplikasi.
 Pasien STEMI yang tidak mendapat terapi
reperfusi antara lain gagal jantung, henti jantung,
kematian, dan ventrikel takikardi/ventrikel
fibrilasi. Pada tiap pasien dapat terjadi lebih dari
satu macam komplikasi.
KESIMPULAN JURNAL :
Pasien STEMI dengan melakukan teknik
nonfarmakologi yaitu relaksasi benson dapat
menurunkan rasa nyeri dada dengan skala awal
sebelum di berikan terapi yaitu 8 menjadi 7 setelah
di berikan terapi sehingga teknik relaksasi benson
efektif untuk menurunkan nyeri dada pada pasien
STEMI.

Anda mungkin juga menyukai