Anda di halaman 1dari 20

1.

Arsitektur Tropis
A. Pengertian Umum
: - Arsitektur Tropis, secara umum, dapat didefinisikan
sebagai sebuah Konsep Arsitektur, atau produk arsitektur
(gedung, rumah, dan sejenisnya) yang mampu beradaptasi
dengan kondisi iklim tropis. Iklim tropis sendiri memiliki
karakter tersendiri seperti sinar matahari yang panas
sepanjang tahun, kelembababan udara yang cukup tinggi,
curah hujan yang tinggi, pergerakan angin, serta kondisi
udara yang berbeda.
- Arsitektur tropis merupakan arsitektur yang berada di
daerah tropis dan telah beradaptasi dengan iklim tropis.
B. Ciri-ciri Arsitektur Tropis
Beberapa ciri Arsitekur Tropis di antaranya:
1. Bentuk Atap pada Hunian yang Miring.

Gambar 1. Bentuk Atap Miring


Gambar 2. Bentuk Atap Miring
 Atap pada hunian-hunian berkonsep Arsitektur Tropis
umumnya berbentuk miring dengan kemiringan diatas 30
derajat. Hal ini disebabkan morfologi atap seperti ini
mampu membuat curah hujan yang tinggi pada iklim
tropis bisa mengalir lancar langsung ke tanah tanpa perlu
takut tergenang pada bagian atas bangunan.
 Atap miring pada Arsitektur Tropis juga memberikan
ruang kosong pada bagian bawah atap yang juga berfungsi
untuk meredam panas dari terik matahari sehingga ruang-
ruang di hunian dengan Arsitektur Tropis.
2. Overstek atau Teritisan

Gambar 3. Bangunan yang memiliki Overstek atau Teritisan


 Hunian atau bangunan yang mengusung konsep Arsitektur
Tropis umumnya memiliki overstek atau teritisan yang
cukup lebar untuk meminimalisir tampias dari curah hujan
dan kecepatan angin iklim tropis yang tinggi.
 Fungsi lain dari teritisan ini sendiri adalah mengurangi
sinar matahari langsung untuk masuk ke dalam ruang-
ruang agar hunian tetap sejuk tanpa mengurangi kualitas
pencahayaan serta melindungi dinding, kusen, dari cuaca
atau mengurangi sinar matahari yang menyinari kaca
jendela dan dinding.
3. Cross-Ventilation atau Sirkulasi Silang

Gambar 4. Sirkulasi Udara


 Sirkulasi udara bertujuan untuk memaksimalkan udara
yang masuk pada hunian dan juga menghadirkan
pencahayaan yang baik.
 Tentunya, sumber pencahayaan alami jelas lebih baik
dibandingkan energi artifisial.
4. Bermaterial Lokal

Gambar 5. Bangunan Bermaterial Lokal


 Penggunaan material lokal akan lebih terlihat pada hunian
bergaya arsitektur tropis yang lebih tradisional, seperti
pada rumah-rumah adat atau rumah zaman dahulu. Belum
berkembangnya toko bangunan atau material membuat
masyarakat saat itu harus menggunakan sumber daya yang
ada, seperti kayu-kayu dari pepohonan yang mereka
jumpai sehari-hari.
 Meski bermaterial lokal, kualitasnya ketahanannya cukup
teruji terhadap cuaca dan iklim tropis yang cenderung
ekstrem.
1. Arsitektur Hijau
A. Pengertian Umum
- Arsitektur hijau juga merupakan suatu pendekatan
perencanaan pembangunan yang bertujuan untuk
meminimalisasi kerusakan alam dan lingkungan di tempat
bangunan itu berdiri.
- Dalam istilah arsitektur hijau kemudian berkembang
berbagai istilah penting seperti pembangunan yang
berkelanjutan atau yang dikenal dengan sustainable
development. Istilah ini dipopulerkan pada tahun 1987
sebagai pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan
orang-orang masa kini tanpa harus mengorbankan sumber
daya alam yang harus diwariskan kepada generasi
mendatang. Hal ini diucapkan oleh Perdana Menteri
Norwegia Bruntland.
B. Prinsip Arsitektur Hijau
 Pembangunan yang Berkelanjutan
Mengupayakan untuk penggunaan kembali bangunan yang ada dan dengan
pelestarian lingkungan sekitar.
 Pelestarian air
Dilakukan dengan berbagai cara termasuk diantaranya pembersihan dan daur ulang
air bekas serta pemasangan bangunan penampung air hujan.
 Peningkatan efisiensi energi
Dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya membuat layout dengan orientasi
bangunan yang mampu beradaptasi dengan perubahan musim terutama posisi
matahari.
 Bahan bangunan terbarukan
Material terbaik untuk arsitektur hijau adalah usahakan menggunakan bahan daur
ulang atau bisa juga dengan menggunakan bahan terbarukan sehingga membutuhkan
sedikit energi untuk diproduksi.
 Kualitas lingkungan dan ruangan
Dalam ruangan diperhatikan hal-hal yang mempengaruhi bagaimana pengguna
merasa dalam sebuah ruangan itu. Hal ini seperti penilaian terhadap kenyamanan
dalam sebuah ruang yang meliputi ventilasi, pengendalian suhu, dan penggunaan
bahan yang tidak mengeluarkan gas beracun.
C. Sumber Energi Alternatif
Energi alternatif adalah jenis energi yang digunakan untuk
menggunakan energi yang berasal dari minyak bumi.
Energi alternatif ini berasal dari alam dan memiliki
banyak manfaatnya untuk manusia.

Salah satu sumber energi alternatif adalah angin dan


tenaga surya. Kedua energi ini adalah sumber energi yang
sejatinya sangat melimpah di alam dan cukup mudah
dikonversi menjadi energi.
Gambar 6. Energi Alternatif Matahari
Matahari merupakan sumber energi utama bagi manusia
yang ada di planet bumi, energi yang dihasilkan oleh
matahari berwujud sinar dan juga panas. Panas matahari
itulah yang dibutuhkan oleh manusia, dan selama ribuan
tahun manusia sudah memanfaatkan energi dari sinar
matahari tersebut. karena energi matahari banyak
manfaatnya untuk manusia dan makhluk di bumi.
Gambar 7. Energi Alternatif Angin
Energi angin adalah suatu energi yang berasal dari
hembusan angin. Ada beberapa negara yang kini mulai
melirik pemanfaatan energi angin tersebut, yang akan
digunakan sebagai sumber energi. Salah contohnya kincir
angin di Belanda yang digunakan untuk memompa air
untuk irigasi.
D. Arsitektur Hijau Pada Rumah Tinggal
Penerapan arsitektur hijau yang paling mudah adalah pada
bangunan hunian seperti rumah.Cara yang sederhana adalah
pada desain yang dapat memadukan ruang luar dan ruang
dalam. Misalnya ruang keluarga atau ruang makan yang
dihubungkan dengan taman belakang. Selain dapat
meningkatkan estetika hal ini juga dapat menambah efisiensi
energi serta mengurangi kesan bangunan yang jenuh.

Gambar 8. Hunian Berkonsep Arsitektur Hijau


Arsitektur hijau menekankan bahwa dekorasi dan perabotan
di dalam sebuah rumah tidak perlu berlebihan. Hal ini juga
dimaksudkan hal ini juga dimaksudkan untuk mengurangi
penggunaan bahan-bahan furniture yang tidak diperlukan.
Saniter yang lebih baik, Dapur yang bersih, desain hemat
energi, pengolahan air yang benar, luas dan jumlah ruang
yang sesuai kebutuhan, serta ketersediaan ruang hijau.

Gambar 9. Hunian Berkonsep Arsitektur Hijau

Anda mungkin juga menyukai