Anda di halaman 1dari 64

Case Report

Diare Akut dengan Dehidrasi Ringan Sedang


Nama : An. A
Tanggal lahir : 15/10/2014
Umur : 4 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Pujon Ngroto Malang
Tanggal MRS : 18/07/2018

Identitas
Laki – Laki 4th - BB 12,5 kg - tanggal 18/07/2018
Keluhan utama :
BAB cair
Riwayat Penyakit Sekarang:
BAB cair lebih dari lima kali disertai lendir (+), ampas (-), darah (-)
BAB cair sejak 10 jam SMRS disertai mual dan muntah tiap kali makan
Pasien sebelumnya demam, batuk dan pilek sejak satu minggu yang lalu
Sudah di bawa ke bidan dan keluhan tidak membaik
Riwayat alergi (-), kejang (-), MRS (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat kejang disangkal
• Riwayat alergi disangkal
• Riwayat MRS disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat alergi disangkal
• Riwayat penyakit yang sama disangkal
Riwayat Persalinan
• Spt-B/aterm/lahir di bidan/ 3100 gr/langsung menangis
Riwayat Kehamilan
• Selama kehamilan tidak ada keluhan
Riwayat Imunisasi Dasar
• Lengkap sesuai usia
Riwayat Nutrisi
• Minum ASI hingga usia 2 tahun lebih, tidak ditambahkan susu formula
hingga usia 2 tahun
• MPASI sejak usia 6 bulan
• Saat ini makan seperti dewasa
Riwayat Tumbuh Kembang
• Sesuai usia (berjalan di usia 10 bulan, berbicara di usia 10-12 bulan)
Riwayat Trauma
• Riwayat trauma disangkal
Pemeriksaan Fisik – Poli 18/07/18
Keadaan umum tampak sakit sedang, lemah, mata cowong (+), turgor
kembali lambat
Kesadaran Compos mentis
Vital sign
• Nadi 105 x/menit
• RR 24 x/menit
• Temp 38,1 C
• BB 12,5 kg
• TB 101 cm
Pemeriksaan kepala dan leher
• Konjungtiva anemis -/-, mata cowong (+), sianosis -, sesak -,
pembesaran KGB (-)
Pemeriksaan thorax
• Simetris
• P : ves/ves, rh -/-, wh -/-
• C : S1S2 tunggal, murmur -, gallop -
Pemeriksaan abdomen
• Flat, bising usus + N, Soefl, turgor >2 detik, nyeri tekan (+)
Pemeriksaan extremitas
• Cyanotic -, clubbing finger -, tonus meningkat (-), edema (-),
akral hangat, CRT <2 detik
Diagnosis Kerja Diare Akut
dengan Dehidrasi
Ringan- Sedang
Darah
lengka
p

Planning Ig G
dan IG
M anti

diagnosis
salmo
nela
Hasil Laboratorium (Karsa Husada)
Senin, 18 Juli 2018
Tes Hasil Unit Nilai Normal
Hemoglobin 11,6 g/dL 12,3 – 5,3
Leukosit 9370 /mm 4.400 – 13.000
Hematokrit 37.4 % 34 – 47
Trombosit 417 10^3/mm 150.000 – 450.000
LED 16 mm/jam 0-20
Eosinofil 0,4 % 2–4
Basofil 0,2 % 0–1
Neutrofil 71,7 % 50 – 70
Limfosit 20.9 % 25 – 40
Monosit 5,4 % 2–8
Ig M Salmonella (-) (-)
IVFD Asering 125 cc/30
menit

Tata IVFD C 1:2 :1000 cc/24

Laksana
jam

IVFD eterfix 175 mg/6


jam

Ondansentron 3x1 mg
Follow up – 18/07/2018 jam 13.00
S Bab cair (+) lendir (+) darah (-), demam (+) batuk (+) mual (+) muntah (+)
O KU : lemah
Kesadaran : Compos mentis , GCS 456
Mata cowong (+), turgor kembali lambat
Nadi 105 x/menit
RR 24 x/menit
Temp 38,1 C
RR 24x/menit

A Diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang


Follow up – 18/07/2018 jam 13.00
P Planning pemeriksaan lab Ig G Ig M salmonella dan darah lengkap
Infus asering 125 cc/30 menit
Infus C 1:2 :1000 cc/24 jam
Infus Eterfix 175 mg/6 jam
Inj. Ondansentron 3x1 mg
Follow up – 19/07/2018
S Bab cair 1 kali ampas (+) demam (-) batuk (+) mual (-) muntah (-)
O KU : Baik
Kesadaran : Compos mentis , GCS 456
Mata cowong (-), turgor kembali lambat (-)
Nadi 96 x/menit
RR 22 x/menit
Temp 36, 4C

A Diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang


Follow up – 19/07/2018
P Pemeriksaan feses lengkap
Infus Eterfik stop
Inf. RD5 1000cc/24 jam
Ondansentron 3x1 prn
Epexol 3x1 prn PO
Sanvita 1x1 Cth PO
Follow up – 20/07/2018
S BAB 1x (+) demam (-) batuk (+) pilek (-) mual (-) muntah (-)

O KU : Baik
Kesadaran : Compos mentis, GCS 456
Mata cowong (-) turgor kembali lambat (-)
N 90 x/m
RR 24x/m
Temp 36.8 C

A Diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang


Follow up – 20/04/2018
P Ondansentron 3x1 mg k/p
Epexol 3x1 Cth PO
Sanvita 1x1 Cth PO
KRS
Tinjauan
Pustaka
Definisi

• Diare adalah Defekasi encer > 3 x sehari dengan/ tanpa darah dan/
atau lendir dalam tinja
• Diare akut  diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung < 7
hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat.
Epidemiologi
Epidemiologi
Etiologi
Etiologi
1.Infeksi
a.Infeksi Enteral
(penyebab utama diare pada anak) Meliputi :
-infeksi bakteri: Vibrio, E. Coli, Salmonella, Shigella, Bacillus
cereus,Clostridium perfringens
--infeksi virus: Enterovirus (virus Echo,Coxsackie), Adenovirus, Rotavirus
Etiologi
- investasi parasit: cacing (Ascaris,Trichiuris,Oxyuris), ProtozoaOxyuris),
Protozoa(Entamoeba histolytica, jamur (candida albicans)
b. Infeksi Parenteral
Infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan (OMA,
tonsilofaringitis,bronchopneumonia, enchepalitis)
terutama terdapat pada bayi dan anak< 2 tahun
Etiologi
2. Malabsorbsi
a.Malabsorbsi karbohidrat
Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi
laktosa
b.Malabsorbsi lemak
c.Malabsorbsi Protein
3.Makanan (basi, beracun, alergi terhadap makanan)
4.Immunodefisiensi
5.Psikologis : Rasa takut dan cemas
Patogenesis
1.Gangguan osmotik
Makanan/zat tidak dapat diserap tekanan osmotikdalam rongga
usus meningkat  pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus
Isi rongga usus yang berlebihan  merangsang usus untuk
mengeluarkannya  diare osmotik
2. Gangguan sekresi
Rangsangan tertentu ( toksin ) pada dinding usus  peningkatan
sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus  diare sekretorik
timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik  berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap
makanan  diare.
Bila peristaltik usus menurun  bakteri tumbuh berlebihan  diare
Patogenesis Virus
Patogenesis Bakteri
Patogenesis Parasit
Faktor Resiko
Faktor Resiko
• Kuman penyebab diare
• Keadaan gizi
Malnutrisi  korelasi positif dengan lama dan beratnya diare,
menurunnya aktifitas enzim usus & hilangnya integrasi usus
• Higiene dan sanitasi
• Sosial budaya
Pemberian makanan tambahan yang terlalu dini dan tidak tepat ( faktor
penting ) . diare
• Kepadatan penduduk
• Sosial ekonomi
Faktor Resiko
1. Host (child) factors
• < 12 months of age
• Low birth weight (<2500 gram)
• Malnourished children/infants
• Impaired cell-mediated immunity
• In association with respiratory tract infection

2. Maternal factors
• Young age and limited mothering experience
• Maternal educational status, knowledge, attitude & behaviour about hygiene, health,
and nutrition
Faktor Resiko
3. Feeding practices
• Recent introduction of animal milks
• Use of feeding bottles and teats or dummies (pacifiers)

4. Microbial isolates during episodes


• Enteroadherent Escherichia coli (EAEC), Enteroaggregative E. coli (EaggEC),
Enteropathogenic E. coli (EPEC)
• Shigella
• Cryptosporidium
• Multiple enteric pathogens
Faktor Resiko
5. Previous episodes of infections
• Recent episode(s) of acute diarrhea
• Previous episode(s) of persistent diarrhea

6. Use of drugs at previous time


• Antimotility  reduce motility of gastrointestinal
• Antimicrobial
Penegakan Diagnosis
Diare Akut dengan Dehidrasi Ringan Sedang
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
Anamnesis
• Lama diare
• Frekuensi volume konsistensi tinja
• Warna, bau ada tidak lendir dan darah
• Muntah (volume dan frekuensi)
• BAK (biasa, berkurang atau tidak BAK dalam 6-8 jam terakhir)
• Demam atau penyakit penyerta
• Riwayat imunisasi
Manifestasi Klinis
• Cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat
• Nafsu makan biasanya tidak ada  timbul diare
• Tinja cair mungkin disertai lendir dan atau darah
• Anus dan daerah sekitarnya lecet ( sering defekasi)
Manifestasi Klinis
• Muntah (sebelum/ sesudah diare)  lambung meradang atau
ketidakseimbangan asam basa dan elektrolit
• Kehilangan banyak cairan dan elektrolit  dehidrasi ( BB turun, turgor
kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar cekung, selaput lendir
bibir dan mulut serta kulit tampak kering)
Pemeriksaan Fisik
Tanda vital:
• frekuensi nafas : (asidosis metabolik)
• suhu tubuh: (infeksi)
• tekanan darah: (hipovolemik)
• denyut nadi: (bradikardi: hipokalemi)
Tugor kulit
• ringan-sedang (1-2 saat)
• berat (>2 saat)
Tanda dehidrasi : mata, ubun-ubun cekung
• status gizi
• berat dan pertumbuhan linier anak
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
• Darah : Tes darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa
darah, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotika
• Urin : Tes Urin lengkap, kultur dan tes kepekaannya terhadap
antibiotika
• Tinja: Pemeriksaan makroskopik dan pemeriksaan mikroskopik
Tata
laksana
RENCANA TERAPI A (DEHIDRASI RINGAN)
1. Beri cairan lebih banyak dari biasanya
 Teruskan ASI lebih sering dan lebih lama
 Anak yang mendapat ASI ekslusif, beri ORALIT atau air matang sebagai tambahan
 Anak yang tidak mendapat ASI ekslusif, beri susu yang biasa diminum dan ORALIT atau
cairan rumah tangga sebagai tambahan (kuah sayur, air tajin, air matang dsb)
 Beri ORALIT sampai diare berhenti. Bila muntah tunggu 30 menit dan lanjutkan sedikit demi
sedikit
● Umur <1 tahun diberi 50-100 ml setiap kali berak

● Umur >1 tahun diberi 100-200 ml setiap kali berak

 Anak harus diberi 6 bungkus ORALIT (200ml) di rumah bila:


- Telah diobati dengan rencana terapi B atau C
-Tidak dapat kembali kepada petugas kesehatan jika diarenya memburuk
 Ajari ibu cara mencampur dan memberikan ORALIT
Cara pemberian Oralit
2. BERI OBAT ZINC

Beri ZINC 10 hari berturut-turut walaupun diare sudah


berhenti. Dapat diberikan dengan cara dikunyah atau
dilarutkan dalam satu sendok air matang atau ASI
a. Umur < 6bulan diberi 10mg (1/2 tablet) perhari
b Umur > 6bulan diberi 20 mg (1tablet) perhari
3. Beri antibiotic selektif
Antibiotik hanya diberikan pada diare berdarah dan kolera
• 5 NASIHAT IBU/PENGASUH Untuk membewa anak kembali ke petugas
kesehatan bila:
 Berak cair lebih sering
 Muntah berulang
 Sangat haus
 Makan dan minum sangat sedikit
 Timbul demam
 Berak berdarah
 Tidak membaik dalam 3 hari
RENCANA TERAPI B
(DEHIDRASI RINGAN –SEDANG)
JUMLAH ORALIT YANG DIBERIKAN DALAM 3 JAM PERTAMA DI
SARANA KESEHATAN

ORALIT yang diberikan = 75 ml x BERAT BADAN anak

Bila BB tidak diketahui berikan ORALIT sesuai tabel di bawah ini

Umur sampai <4 bulan 4-12 bulan 12-24 bulan 2-5 tahun
Berat Badan <5 kg 5-10 kg 10-12 kg 12-19 kg
Jumlah cairan 200-400 400-700 700-900 900-1400
• Bila anak menginginkan lebih banyak ORALIT, berikanlah
• Bujuk ibu untuk meneruskan ASI
• Untuk bayi < 6 bulan, tunda pemberian makan selama 3 jam kecuali
ASI dan ORALIT
• Beri obat ZINC selama 10 hari berturut-turut
SETELAH 3-4 JAM, NILAI KEMBALI ANAK MENGGUNAKAN BAGAN
PENILAIAN, KEMUDIAN PILIH RENCANA TERAPI A, B ATAU C UNTUK
MELANJUTKAN TERAPI
• Bila tidak ada dehidrasi, ganti ke Rencana Terapi A. Bila dehidrasi telah
hilang, anak biasanya kencing kemudian mengantuk dan tidur
• Bila tanda menunjukkan dehidrasi ringan/sedang, ulangi Rencana Terapi B
• Anak mulai diberi makanan, susu dan sari buah
• Bila tanda menunjukkan dehidrasi berat, ganti dengan Rencana Terapi C

BILA IBU HARUS PULANG SEBELUM SELESAI RENCANA TERAPI B

• Tunjukkan jumlah ORALIT yang harus dihabiskan dalam Terapi 3 jam di


rumah
• Berikan ORALIT 6 bungkus untuk persediaan di rumah
• Jelaskan 5 langkah Rencana Terapi A untuk mengobati anak di rumah
Rencana Terapi C
( Dehidrasi Berat)
Antibiotik Selektif
Antibiotik tidak diberikan pada kasus diare cair akut kecuali dengan
indikasi yaitu pada diare berdarah dengan kolera. Pemberian antibiotic
yang tidak rasional, akan memperpanjang lamanya diare karena akan
menggganggu keseimbangan flora usus
Antibiotik Selektif
• Dehidrasi
• Renjatan hipofolemik
• Hipokalemi dengan gejala meteorismus hipotoni otot lemah bradikadi
perubahan pada elektrokardiogram
• Hipoglikemi
• Intoleransi lactase sekunder sebagai akibat defisiensi enzim lactase
karena kerusakan fili mukosa usus halus
• Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik
• Malnutrisi energi protein

Komplikasi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai