Anda di halaman 1dari 33

PENCEGAHAN DAN

PENGAWASAN
KAMPANYE PEMILU
2019
PEMILIHAN UMUM

Pemilu merupakan proses


pergantian kekuasaan secara
damai yang dilakukan secara
berkala sesuai dengan amanat
Konstitusi.

Penyelenggara pemilu berkewajiban untuk menjaga dan


melindungi hak-hak politik dan kedaulatan rakyat untuk
menyalurkan hak pilihnya dengan harapan agar Pemilu
dapat dilaksanakan secara bebas dan setara (free and
fair).
Sayangnya, Pemilu di Indonesia masih diwarnai
pelanggaran yang dapat memunculkan potensi
kerawanan sehingga menjadi tantangan besar
dalam proses demokrasi
Lembaga Pengawas Pemilu

1. Badan Pengawas Pemilu RI (Bawaslu)


2. Badan Pengawas Pemilu Provinsi (Bawaslu Provinsi)
3. Badan Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota (Bawaslu Kab/ Kota)
4. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwaslu Kecamatan), bersifat
ad hoc(sementara)
5. Panitia Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa (Panwaslu Kelurahan/ Desa),
bersifat ad hoc.
6. Panitia Pengawas Pemilu Luar Negeri (Panwaslu LN), bersifat ad hoc.
7. Pengawas Tempat Pemungutan Suara (Pengawas TPS) bersifat ad hoc
TUJUAN
PENGAWASAN

 Menegakkan  Memastikan
integritas terselenggaranya Pemilu
penyelenggara, secara langsung, umum,
penyelenggaraan dan bebas, rahasia, jujur,
hasil pemilu melalui adil, dan berkualitas,
pengawasan Pemilu serta dilaksanakannya
berintegritas dan peraturan perundang-
berkredibilitas untuk undangan mengenai
mewujudkan Pemilu Pemilu secara
yang demokratis; dan menyeluruh
PERAN BAWASLU
• Katalisator konflik • Mengawal
kekerasan (from election terciptanya
to violance) BAWASLU
proses transisi
• Mencegah pudarnya kekuasaan secara
kepercayaan rakyat
fair, demokratis
• Mencegah terjadi arus
dan legitimate
balik : dari demokrasi
menuju tirani baru • Mendorong
• Mencegah apatisme
tumbuh dan
terhadap demokrasi (ada menguatnya
kecenderungan melihat THE kepercayaan
masa lalu, meskipun GUARDIAN rakyat terhadap
otoritaian, lebih baik) OF ELECTION prosedur
• Legitimasi politiknya demokrasi dalam
dipertanyakan
AND
• Melemahnya orientasi DEMOCRACY menjembatani
pemimpin pada proses transisi
pembangunan negara kekuasaan
hukum yg demokratis
TUGAS BAWASLU
FUNGSI PENGAWASAN PEMILU

PENCEGAHAN

• Potensi pelanggaran dengan melakukan tindakan, langkah-


langkah & upaya optimal mencegah secara dini terhadap potensi
pelanggaran.

PENINDAKAN

• Dugaan pelanggaran dengan melakukan tindakan penanganan


secara cepat & tepat terhadap temuan dan/ atau laporan dugaan
pelanggaran Pemilu.
POTENSI PELANGGARAN DALAM
PEMILU
Konflik
Horizontal
Politik Uang

Kampanye
Hitam
Pemalsuan
Dokumen

TPS Rawan Penggunaan


Fasilitas
Negara

Kekerasan & Kampanye


Intimidasi Diluar
Jadwal
KAMPANYE

KEGIATAN PESERTA PEMILUATAU


PIHAK LAIN YANG DITUNJUK OLEH
PESERTA PEMILU UNTUK
MEYAKINKAN PEMILIH DENGAN
MENAWARKAN VISI, MISI
PROGRAM DAN ATAU CITRA DIRI
PESERTA PEMILU.
TUJUAN
KAMPANYE

• PENDIDIKAN POLITIK MASYARAKAT


DAN DILAKUKAN SECARA
BERTANGGUNG JAWAB.
• Pendidikan politik sebagaimana
dimaksud untuk meningkatkan
partisipasi pemilih dalam pemilihan.
PRINSIP PENGAWASAN KAMPANYE

• Pasangan calon mempunyai hak,


kesempatan, dan perlakuan yang adil
dan setara dalam kampanye
• Penegakkan keadilan pemilu terhadap
pelanggaran dalam kampanye
FENOMENA SAAT INI

Larangan
dalam
PASAL 280 MEMPERSOALKAN MENGHINA SUKU, MENGHINA, MENGUNAKAN
PANCASILA AGAMA, RAS, DAN MENGHASUT, ANCAMAN
& GOLONGAN (SARA) MEMFITNAH, KEKERASAN
UUD 1945 PASANGAN CALON ATAU MENGADU ATAU
UU PEMILU DOMBA MENGANJURKAN
PENGGUNAAN
KEKERASAN
SANKSI MELAKUKAN KAMPANYE YANG DILARA

• UU 7 2017/Pasal 521: Setiap pelaksana, peserta,


dan/atau tim Kampanye Pemilu yang dengan
sengaja melanggar Larangan pelaksanaan
kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 280 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, huruf i, atau huruf j
dipidana dengan pidana penjara paling lama 2
(dua) tahun dan denda paling banyak
Rp24.OOO.OOO,0O (dua puluh empat juta rupiah).
SANKSI MELAKUKAN KAMPANYE YANG DILARANG

• UU 7 2017/Pasal 493: Setiap pelaksana


dan/atau tim Kampanye Pemilu yang
melanggar larangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 280 ayat (2) dipidana dengan
pidana kurungan paling lama I (satu) tahun
dan denda paling banyak Rp12.000.000,00
(dua belas juta rupiah).
PENCEGAHA
N
“ Bawaslu akan utamakan langkah
pencegahan. Jika langkah
pencegahan sudah dilakukan tapi
pelanggaran tetap muncul, maka
Bawaslu akan lakukan langkah
penindakan
KESEPAKATAN BERSAMA

Penetapan Kampanye
Parpol 17 Pemilu 23
Feb 2018 Sept 2018

Jeda
Waktu
PENGAWASAN MEDIA SOSIAL

MENGAWASI MENGAWASI
AKUN MEDIA PERBAWASLU AKUN MEDIA
SOSIAL SELAIN NO. 12 TAHUN SOSIAL YANG
2017
YANG DI DAFTARKAN
DIDAFTARKAN KE KPU
KE KPU
PENANGANAN KONTEN NEGATIF DALAM
PEMILU

AsosiasiPenyelenggara
JasaInternetIndonesia

NOTAKESEPAKATANAKSI

PlatformSosialMedia
1. Facebook/Instagram/WA
2. Google
3. Twitter
4. Telegram
5. BBM
6. LINE
7. BIGOLIVE
8. LIVEME
9. METUBE
STRATEGI PENGAWASAN PEMILU (1)

De
Pemetaan Kera
Kerawana
n Pemilu

Strategi
Pencegah
an
a berpotensi
menghambat
Pusat proses pemilu yang demokratis
Pengawasan
Partisipatif
STRATEGI PENGAWASAN PEMILU (2)

• Bawaslu mendorong pengawasan oleh masyarakat dalam


pelaksanaan Pemilu yang disebut dengan Pengawasan
Partisipatif.

• Bawaslu memandu ragam aktivitas kelompok masyarakat untuk


ikut mengawasi Pemilu dalam sebuah arena kegiatan
pengawasan bersama yang disebut Pusat Partisipasi
Masyarakat.
TUJUAN Menjadikan
pemilu
berintegritas
PENGAWAS
AN Membentuk
PARTISIPAT karakter dan
kesadaran
Mencegah
terjadinya
politik konflik
IF masyarakat
Pengawasan
Partisipatif

Meningkatkan Mendorong
kualitas tingginya
demokrasi partisipasi
publik
PUSAT
PENGAWAS
AN
PARTISIPATI
F
PENINDAKAN
“ Penindakan pelanggaran pemilu
merupakan opsi terakhir yang harus
ditempuh Bawaslu dalam penyelesaian
pelanggaran pemilu, setelah upaya
pencegahan dilakukan namun
pelanggaran tetap terjadi.
LAPORAN PELANGGARAN DI MEDIA
SOSIAL
PENANGANAN PELANGGARAN DI
MEDIA SOSIAL

PADA PEMILIHAN 2018


DAN PEMILU 2019, BERDASARKAN PP NO 5
BAWASLU MERANGKUL TAHUN 2017, KEMAMPUAN
DIREKTORAT TINDAK
DIREKTORAT TINDAK
PIDANA SIBER SAAT INI:
PIDANA SIBER 1. Penyelidikan dan
Penyidikan TP Siber;
2. Bantuan
analisa komunikasi dan
alsus Direction Finder;
3. Analisa Media Sosial;
4. Pemeriksaan BB Digital
DALAM RANGKA dengan akreditasi Sni
PENANGANAN ISO 17025:2008;
PELANGGARAN 5. Asistensi pelatihan lidik
KAMPANYE DI sidik dan penggunaan
MEDIA ELEKTRONIK Alsus
BAGAN PENANGANAN PELANGGARAN
PEMILU 2019

NO KETERANGAN UU NO 7 TAHUN 2017


PEMILU

1 BATAS WAKTU PELAPORAN 7 Hari kerja Sejak Diketahui dan/atau ditemukannya

2 PELAPOR  WNI yang memiliki Hak Pilih


 Peserta Pemilu; atau
 Pemantau Pemilihan

3 BATAS WAKTU PENANGANAN PELANGGARAN 7 + 7 HARI KERJA


DI PENGAWAS PEMILU

4 BATAS WAKTU PENYIDIKAN 14 HARI

5 BERKAS BELUM LENGKAP DAN 3 + 3 HARI KERJA


PENGEMBALIAN BERKAS

6 BATAS WAKTU PENUNTUTAN 5 HARI KERJA

7 BATAS WAKTU DI PENGADILAN 7 HARI


PENANGANAN DUGAAN PELANGGARAN
ADMINISTRATIF TSM

Isi Putusan
Penerimaan SIDANG Putusan Bawaslu
Laporan PEMERIKSAAN Provinsi 1. Laporan terbukti
2. Laporan Tdk Terbukti

Pembacaan
Pembacaan materi
tanggapan/jawaban
laporan oleh Pembuktian
terlapor dan/atau
pelapor pihak terkait

Putusan:
Waktu 1. Menyatakan terlapor terbukti secara sah &
meyakinkan
Penanganan melakukan perbuatan menjanjikan; Penyampaian
14 Hari 2. Membatalkan terlapro sebagai pasangan calon; kesimpulan pihak
Kerja Sejak 3. Memerintahkan KPU untuk membetulkan Keputusan Pelapor, Terlapor,
KPU terkait penetapan terlapor sebagai pasangan Pihak Terkait
Diregistrasi calon;
4. Menyatakan terlapor tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan melakukan perbuatan menjanjikan
MEKANISME PENANGANAN TINDAK
PIDANA PEMILU

Dihentikan
 Klarifikasi  Pleno
PELAPOR/ Diteruskan
 Kajian  Rekomendasi
PENEMU

Penerusan/
PENYERAHAN Pembuatan LP
1 X 24 Jam BERKAS KE PN TAHAP II
Koordinasi SG
SIDANG BERKAS LENGKAP TAHAP I

PUTUSAN PN TAHAP I KE 2

PRA PENUNTUTAN
PENGATURAN BARU DALAM
PENANGANAN TINDAK PIDANA PEMILU

Batas Waktu Penanganan di Pengawas Pemilu menjadi 14


Hari Kerja;

Kewenangan penyidik kepolisian menyampaikan hasil


penyidikannya disertai berkas perkara kepada penuntut
umum yang dapat dilakukan tanpa kehadiran tersangka;

Pengadilan negeri dapat memeriksa, mengadili dan


memutus perkara tindak pidana pemilu dengan tanpa
kehadiran terdakwa
TERIMA KASIH!
Bersama Rakyat Awasi Pemilu
Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu

Anda mungkin juga menyukai