(TPU)
Success Shipping
(sukses dalam berlayar)
1 set penggaris
segi tiga & mistar
jajar
Alat – alat
Menjangka Peta
busur derajat
Alat – alat
Menjangka Peta
Jangka pensil
&
Jangka semat
Alat – alat
Menjangka Peta
pensil
&
penghapus
Alat – alat
Menjangka Peta
calculator
Mengukur jarak dan haluan pada peta Mercator dipakai satuan mil
laut. Perhitungan 1 (satu) mil laut adalah :
= 1 x keliling bumi
Mengukur Jarak 1
dan Haluan = 𝑥 ± 40.000 𝑘𝑚
3600
Kapal
= 1852 𝑚
(materi praktikum) Haluan pada peta Mercator dapat ditentukan dengan mengambil
patokan pada arah garis-garis meridian sebagai Utara Sejati (True
North) atau dengan memakai mawar pedoman.
Garis baringan atau garis haluan yang dilukiskan diatas peta
haruslah dalam arah sejati. Jika membaring suatu benda dengan
Garis Baringan pedoman maka yang didapatkan adalah baringan pedoman.
Untuk memperoleh baringan sejati harus dikoreksi dengan variasi
(di peta) dan variasi (dalam daftar deviasi).
(materi praktikum)
1. Jika terdapat 2 (dua) benda bumiawi atau lebih, maka akan
digunakan model BARINGAN SILANG (FIXED POSITION).
Menentukan Contoh :
Posisi Kapal Baringan suar R = 87°, baringan pulau S = 355°
Posisi kapal (K) adalah perpotongan antara kedua garis
- BARINGAN SILANG- tersebut. Sebagai kontrol dapat juga dibaringkan dengan
(materi praktikum) pulau (P). Jika baringannya baik, ketiga garis baringan
tersebut akan berpotongan pada satu titik atau merupakan
segitiga kecil.
Menentukan
Posisi Kapal
- BARINGAN SILANG-
(materi praktikum)
2. Jika terdapat hanya 1 (satu) benda bumiawi saja, maka akan
digunakan model BARINGAN GESERAN (RUNNING FIX).
Contoh :
Pk. 10.00 wib baringan suar S = 35° (Bs I)
Menentukan Pk. 10.45 wib baringan suar S = 320° (Bs II)
Posisi Kapal Kecepatan kapal = 12 knots. Haluan kapal 85 °
Posisi kapal (K) pada pk. 10.45 adalah pada titik K yangg
- BARINGAN GESERAN- merupakan perpotongan antara garis Bs II degan garis Bs I
(materi praktikum) yang digeserkan sepanjang garis haluan dan sejauh :
45
𝑥 12 = 9 𝑚𝑖𝑙
60
Menentukan
Posisi Kapal
- BARINGAN GESERAN-
(materi praktikum)
1. Pakailah peta dengan skala yang terbesar.
Merencanakan
2. Tariklah haluan-haluan yang akan diikuti pada peta yang akan
Jalannya digunakan.
Pelayaran 3. Tentukan patokan-patokan yang dipakai untuk merubah haluan
(Plannng the Passage) kapal, misalkan : Tanjung, Suar, Bukit dll. Perubahan haluan
sedapat mungkin dengan penuntun atau baringan tegak lurus
untuk mencegah kekeliruan dalam salah baringan, salah
(materi praktikum) gambar atau menggeser posisi sebagai tenggangan waktu.
4. Garis haluan harus sedemikian rupa sehingga bebas dari bahaya-
bahaya navigasi. Kemungkinan hujan atau kabut menutupi bahaya-
bahaya ini harus dipertimbangkan agar kapal tetap aman. Berikut
beberapa pegangan agar kapal dapat berlayar dengan aman :
a. Apabila pantainya terjal, lewatilah pada jarak ± 2 mil
Merencanakan b. Apabila pantainya landai, maka bergantung dari tempat kapal
masing-masing (± 3 mil dari tempat kandas)
Jalannya c. Apabila ada bahaya-bahaya navigasi ditempat pantai,
Pelayaran sedikitnya kapal harus berada 1 mil dari bahaya tersebutdalam
keadaan dimana kedudukan kapal dapat ditentukan setiap
(Plannng the Passage) saat, kalau tidak maka jaraknya harus diperbesar.
d. Pelampung-pelampung harus dilewati pada jarak sedikitnya
0,5 mil.
(materi praktikum)
e. Apabila ada bahaya-bahaya yang tak tampak, maka lewatilah
pada jarak 5-10 mil, bergantung dari pada kemungkinan kapal
didorong arus. Pada malam hari jaraknya agar diperbesar.
f. Sudut haluan sebaiknya mendekati 5º, misalnya 160º, 355º,
010º dll.
Merencanakan
Jalannya 5. Hitunglah pasang surut untuk tempat-tempat yang tertentu.