Anda di halaman 1dari 17

FENDY DWIMARTYONO

z
Atrial Flutter
z
DEFINITION

 Atrium flutter tipikal adalah istilah yang biasa diterapkan pada


sirkuit makroreentran atrium yang bersirkulasi di sekitar annulus
trikuspid di atrium kanan.

 Nama yang lebih tepat untuk aritmia ini adalah Cavotricuspid


isthmus-dependent atrial flutter atau CTI flutter.

 Biasanya dengan laju nadi 250 hingga 350 denyut / mnt.


z

 yang tidak menggunakan CTI disebut sebagai Atrial flutter


atypical.

 konduksi melalui atrioventricular node (AVN) seringkali dapat


diprediksi secara matematis

 Misalnya, ketika laju flutter adalah 300 denyut / menit, kondisi 2:


1 menghasilkan laju ventrikel 150 denyut / menit

 Konduksi 3: 1 menghasilkan laju ventrikel 100 denyut / menit


dst.
z
EPIDEMIOLOGY&DEMOGRAPHICS
 Takiaritmia atrium paling umum kedua setelah Atrial Fibrilasi, dengan sekitar 200.000
kasus baru setiap tahun di Amerika Serikat.

 Umum pada pasien dengan gagal jantung , PPOK, atau minggu pertama setelah operasi
jantung terbuka.

 terjadi lebih sering dengan usia lanjut (5/10.0000 usia<50 vs 587 / 100.000 usia>80
tahun) dan 2,5 kali lebih sering pada pria daripada pada wanita.

 Pasien yang menggunakan obat antiaritmia AF yang kronis dapat berubah menjadi atrial
flutter.

 Atrial flutter biasanya terlihat pada pasien dengan penyakit jantung struktural yang
mendasari dan jarang terjadi pada anak-anak atau orang dewasa muda.
z


CLASSIFICATION
Type I CTI-dependent atrial flutter  Typical Atrial flutter,
kecepatan irama atrial 240-350 x/menit, terdiri atas :

- Counterclockwise atrial flutter (paling sering)

- Clockwise atrial flutter (jarang)

 Atypical atrial flutter  tidak tergantung CTI

- Biasa pada pasien post op jantung, CHF dan setelah ablasi RF


atau idiopatik
z
z
z
PHYSICAL FINDINGS &
CLINICALPRESENTATION

 Palpitasi

 Pusing, sakit kepala ringan, sinkop,

 Angina

 Gagal jantung kongestif

 Fenomena emboli dari intra kardiak trombus


z
ETIOLOGY
o Penyakit degenerative berkaitan usia

o Penyakit Jantung Rematik

o Penyakit Jantung Kongenital

o CHF

o AMI (jarang)

o Thyrotoxicosis

o Emboli paru

o Operasi jantung

o PPOK

o Obesitas

o Pericarditis

o Hipertensi pulmonal

o Antiarrhythmik utk AF
z
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

 Atrial fibrillation

 Atrial tachycardia

 Supraventricular tachycardia

 Sinus tachycardia
z
WORKUP
 EKG

 Laboratorium

 Assessment of CHA2DS2-VaSc score

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

 FT4 dan TsHS

 Elektrolit

 SGOT dan SGPT, Ureum dan Creatinin (evaluasi terapi Anti aritmik)
z
NONPHARMACOLOGIC THERAPY
 Vagal maneuvers (e.g., the Valsalva maneuveror carotid sinus
massage)

 Direct current cardioversion (25 J – 100 J)

 Radiofrequency ablation

 therapeutically anticoagulated for at least a month or longer


depending on their stroke risk (CHA2DS2-VASc score)
z
z
Interpretasi

 Antikoagulasi tdk direkomendasikan dengan Skor 0

 Harus dipertimbangkan bila Skor > atau sama dengan 2

 Bila Skor 1 dapat diberikan dengan Aspirin dosis rendah atau


antikoagulan oral yang lain seperti warfarin,
dabigatran,rivaroxaban, apixaban atau edoxaban

 Penelitian menunjukkan kejadian Stroke akibat Atrial Flutter


lebih rendah disbanding dengan Atrial Fibrilasi
z
Algoritma Terapi Atrial Flutter
z
Conclusion

 Pemeriksaan EKG penting untuk membedakan Atrial flutter dan


Atrial Fibrilasi
z
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai