Anda di halaman 1dari 12

FILSAFAT ILMU DAN BAHASa

KELOMPOK 5
1.Fitra Apriliana
2.Holy Kumala
3.Rihla Farhati
4.Shiva Widiaty
Latar Belakang
Kemampuan berbahasa merupakan ciri khusus
pada manusia. Manusia sebagai makhluk sosial,
dalam kehidupannya sudah dapat dipastikan akan
berhubungan dengan orang lain atau
bermasyarakat yang memiliki kebutuhan sosial.
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk
menumbuhkan dan mempertahankan hubungan
dengan orang lain dalam berinteraksi.
contohnya: kita ingin bergabung dan
berhubungan dengan orang lain, kita ingin
mengendalikan dan dikendalikan, dan kita ingin
mencintai dan dicintai yang dapat dipenuhi dengan
adanya komunikasi.
Rumusan Masalah

• Apa itu ilmu dan definisi ilmu ?


• Bagaimana asal-usul bahasa ?
• Apa itu bahasa ?
• Bagaimana hubungan antara ilmu dan
bahasa ?
• Bagaimana peran ilmu dan bahasa ?
Pengertian Ilmu
• Dalam Wikidepia Indonesia, ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia
• Selain itu, beberapa tokoh telah menuliskan definisi ilmu antara lain
sebagai berikut :
- menurut Nazir(1988), ilmu adalah pengetahuan yang
bersifat umum dan sistematis, pengetahuan darimana dapat
disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum.
- menurut Shapere(1974), konsepsi ilmu pada dasarnya
mencakup tiga hal yaitu adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi
dan dapat disistematisasi.
• Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu berbeda dengan pengetahuan.
Pengetahuan merupakan kumpulan fakta yang merupakan bahan dari suatu
ilmu, sedangkan ilmu adalah suatu kegiatan penelitian terhadap suatu
gejala ataupun kondisi padasuatu bidang dengan menggunakan berbagai
prosedur, cara, alat dan metode ilmiah lainnya guna menghasilkan suatu
kebenaran ilmiah yang bersifat empiris, sistematis, objektif, analisis, dan
verifikatif.
Asal Mula Bahasa
Apabila kita menelusuri jejak kehidupan nenek
moyang manusia di muka bumi sejak lima ratus ribu yang
silam, kita tidak pernah menemukan bukti-bukti langsung
mengenai bahasa nenek moyang kita tersebut.
Cerita dari Mesir, bahwa sekitar abad ke-17 SM
Raja Mesir Psammetichus mengadakan eksperimen
terhadap bayi yang dibesarkan di hutan belantara dengan
pola pengasuhan yang tanpa bersentuhan dengan
pemakaian bahasa apapun. Setelah berusia dua tahun, bayi
tersebut dilaporkan oleh pengasuh suruhan istana dapat
mengucapkan kata pertamanya “becos” yang berarti “roti”
dalam bahasa Phrygia (bahasa Mesir kuno). Dan cerita ini,
banyak orang Mesir yang mempercayai bahwa bahasa
Mesirlah yang merupakan bahasa yang pertama dikuasai
manusia, sekaligus diklaim sebagai bahasa yang pertama
kali ada di muka bumi.
Dalam versi yang lain lagi, Goropus Becanus,
seorang bangsa Belanda, mengemukakan pendapat bahwa
bahasa yang dipergunakan oleh Adam adalah bahasa
Belanda. Seorang filsuf Jerman, Leibniz mengemukakan
pandangan bahwa semua bahasa di dunia berasal dari
bahasa Proto. Namun baik pendapat Kemke, Goporus,
maupun pendapat Libniz tidak didukung oleh bukti-bukti
yang sahih, sehingga pendapat mereka dianggap sebagai
hasil rekayasa imajinasi belaka.
dengan kata lain, dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa upaya manusia yang pertama kali
dalam menelusuri asal mula bahasa lebih bernuansa
mitos karena tidak berdasar pada fakta dan teori yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Pengertian dan Definisi Bahasa
menurut beberapa Ahli
• Ferdinand De Saussure : Mengemukakan bahasa sebagai ciri
pembeda yang sangat menonjol, karena dengan bahasa setiap
kelompok sosial merasa dirinya sebagai satu kesatuan yang
berbeda dari kelompok yang lainnya.
• Plato : Menjelaskan bahwa bahasa pada hakikatnya ialah
suatu pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan
nama benda atau sesuatu dan ucapan yang merupakan cermin
dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulutnya.
• Carol : Bahasa ialah sistem bunyi atau urutan bunyi vokal
terstruktur yang dipergunakan untuk berkomunikasi
internasional oleh kelompok manusia dalam mengungkapkan
suatu peristiwa, hal dan proses yang terjadi disekitar
manusia.
Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
bahasa adalah alat untuk berkomunikasi/berinteraksi untuk
menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan.
Hubungan Ilmu dan Bahasa
Ilmu bisa berarti proses memperoleh pengetahuan, atau pengetahuan terorganisasi
yang diperoleh lewat proses tersebut. Proses keilmuan adalah cara memperoleh pengetahuan
secara sistematis tentang suatu sistem.
Bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu mampu termuat
dalam lapangan pemahaman manusia. Dan bahasa adalah media manusia berpikir secara abstrak
yang memungkinkan objek-objek ditransformasikan menjadi simbol-simbol abstrak.
Terkait dengan hal di atas, dikatakan sebenarnya manusia dapat berpikir tanpa
menggunakan bahasa, tetapi dengan ilmu menjadikan bahasa memudahkan dalam kemampuan
belajar dan mengingat, memecahkan persoalan dan menarik kesimpulan. Dengan ilmu, bahasa
mampu mengabstraksikan pengalamannya dan mengkomunikasikannya pada orang lain karena
bahasa merupakan sistem lambang yang tidak terbatas yang mampu mengungkapkan segala
pemikiran.
Ilmu dan bahasa berhubungan antara kebutuhan-kebutuhan kita untuk berekspresi
dan berkomunikasi dan benda-benda yang ditawarkan kepada kita melalui bahasa yang kita
pelajari. Manusia hanya akan dapat berkata dan memahami satu dengan lainnya dalam kata-kata
yang terbahasakan. Orientasi inilah yang selanjutnya mempengaruhi bagaimana manusia
berpikir dan berkata.
Contoh dalam perilaku manusia yang tampak dalam hubungan ilmu dan bahasa adalah
perilaku manusia ketika berbicara dan menulis atau ketika dia memproduksi bahasa,
sedangkan prilaku yang tidak tampak adalah perilaku manusia ketika memahami yang disimak
atau dibaca sehingga menjadi sesuatu yang dimilikinya atau memproses sesuatu yang akan
diucapkan atau ditulisnya. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan ruang lingkup ilmu denagan
bahasa yaitu mulai pemakaian bahasa, pemproduksian bahasa, pemrosesan bahasa, hubungan
antara bahasa dan perilaku manusia, dan hubungan antara bahasa dengan ilmu.
Peran Bahasa dalam Ilmu

1. Hubungan Bahasa dan Pikiran


Dengan kemampuan berpikirnya, manusia bisa membahas obyek-obyek dan
peristiwa-peristiwa yang tidak berada atau sedang berlangsung disekitarnya. Kemampuan
berpikir juga kadang-kadang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tanpa mencoba
berbagai alternatif solusi secara langsung (nyata).Peran penting bahasa dalam inovasi
ilmu terungkap jelas dari fungsi bahasa sebagai media berpikir. Melalui kegiatan berpikir,
manusia memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan cara menghimpun dan
memanipulasi ilmu dan pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami,
menilai, menalar, dan membayangkan. Selama melakukan aktivitas berpikir, bahasa
berperan sebagai simbol-simbol (representasi mental) yang dibutuhkan untuk memikirkan
hal-hal yang abstrak dan tidak diperoleh melalui penginderaan.
Bahasa memang tidak selalu identik dengan berpikir. Jika seseorang ditanya apa
yangs edang dipikirkannya, dia akan menggambarkan pikirannya melalui bahasa.meskipun
pikirannya tidak berbentuk simbol-simbol linguistik ketika dia ditanya, dia
pastimengungkapkanpikiran itu dalam bentuk simbol-simbol linguistik agar proses
komunikasidengan penanya berjalan dengan baik. Namun, meskipun bahasa tidak identik
dengan berpikir, berpikir tidak dapat dilakukan tanpa bahasa. Bahkan, karakteristik
bahasa yangdimiliki seseorang akan menentukan objek apa saja yang dapat dipikirkannya.
Hal ini ditegaskan oleh hasil penelitian Ford dan Peat (1988). Penelitian itu
mengungkapkan bahwa pengaruh realitas bahasa seseorang terhadap pikirannya lebih
dominan daripada pengaruh pikirannya terhadap bahasanya. Bahasa tidak hanya berperan
sebagai ‘kendaraan’ yang digunakan untuk menyalurkan informasi tetapi juga sarana untuk
membentuk pikiran.
2. Bahasa Sebagai Media Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu jantung pengembangan ilmu.
Setiap ilmu dapat berkembang jika temuan-temuan dalam ilmu itu
desebarluaskan (dipublikasikan) melaluitindakan berkomunikasi. Temuan-
temuan itu kemudian didiskusikan, diteliti ulang,dikembangkan,
disintetiskan, diterapkan atau diperbaharui oleh ilmuwan lainnya. Hasil-hasil
diskusi, sintetis, penelitianulang, penerapan, dan pengembangan itu
kemudian dipublikasikan lagi untuk ditindaklanjuti oleh ilmuwan lainnya.
Selama dalam proses penelitian, perumusan, dan publikasi temuan-temuan
tersebut, bahasa memainkan peransentral, karena segala aktivitas tersebut
menggunakan bahasa sebagai media.
Dalam penelitian dan komunikasi ilmiah, setiap ilmuwan perlu
mengembangkan dan memahami bahasa (terutama jargon-jargon akademis
dan terminologi khusus) yang digunakan dalam bidang yang ditekuni. Tanpa
bahasa yang mereka pahami bersama, kesalah pahaman akan sulit dihindari
dan mereka tidak dapat bersinergi untuk mengembangkan ilmu.
Kesimpulan
• Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam
alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan
yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
• Upaya manusia untuk mengetahui asal usul bahasa bernuansa mitos
karena tidak berdasar pada fakta dan teori yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah
• Bahasa sebagai alat komunikasi bag manusia memiliki keteraturan.
Keteraturan bahasa ini dapat dipelajari dalam ilmu bahasa atau linguistik.
Karakter bahasa yaitu bahasa bersifat abritrer, produktif, dinamis,
beragam dan manusiawi
• Ilmu dan bahasa merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Bahasa
berperan penting dalam upaya pengembangan dan penyebarluasan ilmu.
Sehingga ilmu tanpa bahasa tidak berkembang dan bahasa tanpa ilmu
tidak beraturan.
Thank You
For Attention

Anda mungkin juga menyukai