Anda di halaman 1dari 76

METODE PELAKSANAAN

KONSTRUKSI BANGUNAN
GEDUNG
DISUSUN OLEH :
DIOGO DE JESUS

DOSEN PEMBIMBING : DAFID IRAWAN, ST, MT.


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYA GAMA MALANG
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan proyek. Meliputi
1. Pekerjaan Mobilisasi

bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan


peralatan, personil, dan perlengkapan untuk
melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan.
Peralatan seperti : Excavator 80 – 140 Hp,
Generator set, Water Tanker, Dump truck 3 -4 m,
Water tanker, Concrete Mixer, Stamper dan
peralatan lainnya apabila dibutuhkan.
Excavator Dump truck Generator set

Concrete Mixer Water Tanker


Stamper
2. Demobilisasi

Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian


dan pemindahan peralatan yang telah
dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi
lapangan yang telah digunakan sebagai tempat
penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain
sebaginya kembali ke kondisi awal.
3. Pekerjaan Pengukuran dan
Pembersihan Lapangan
Sebelum pekerjaan dimulai,
terlebih dahulu dilakukan
pembersihan lokasi dari sampah,
rumput, dan berbagai hal lain yang
dapat menggangu pelaksanaan
pekerjaan. Pembersihan dilakukan
dengan menggunakan bantuan
alat berat excavator. Pembersihan Lokasi Proyek dengan
Excavator
Setelah pekerjaan pembersihan
lapangan selesai dilakukan,
barulah dilakukan pengukuran
lokasi. Hal ini bertujuan untuk
menentukan letak bangunan,
elevasi dan titik ikat (Bench
Mark). Dalam pengukuran
digunakan alat Theodolit dan
rambu ukur. Pengukuran ini
dilakukan oleh seorang surveyor. Pengukuran Lokasi
dengan alat Theodolit
Titik-titik yang menjadi acuan
ditandai dengan menggunakan
patok.
4. Pekerjaan Pemasangan
Bouplank
Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya
dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang
tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan
ketinggian papan bouwplank secara rata bagian atasnya
dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan
siku), sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As
antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik
pengukuran ditandai DAN ditulis ukuran pada papan
bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan
papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 - 2 m dari
As sekeliling bangunan.
Gambar Contoh Pekerjaan Bowplank
5. Pembuatan Direksi Keet
Dalam pelaksanaan proyek
pembangunan Gedung
Direksi Keet yang dibuat
terdiri dari Kantor, Ruang
rapat, gudang, barak pekerja,
rumah genset, serta Toilet.
Ruang ini digunakan sebagai
kantor sementara kontraktor
dan dipakai sewaktu-waktu
perlu dilakukannya rapat
kerja. Barak kerja dibuat
untuk tempat tinggal
sementara tenaga kerja
selama proyek berlansung.
6. Pembuatan Jalan Kerja Proyek.

Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah


aksesibiltas kendaraan yang masuk ke dalam lokasi
proyek, sehingga pengangkutan material dapat
berjalan lancar. Jalan tersebut terbuat dari material
timbunan tanah yang dipadatkan. Jika cuaca panas dan
permukaan jalan kering maka dapat dilakukan
penyiraman. Selain itu, dipinggir jalan dan pintu masuk
menuju lokasi proyek dipasang spanduk yaitu
memberikan aturan bahwa setiap orang yang berada
di dalam lokasi proyek harus selalu memakai alat
pelindung diri dan Senantiasi mematuhi peraturan K3
yang ada di lokasi.
B. PEKERJAAN STUKTUR
1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
Setelah pekerjaan Pendahuluan dan pekerjaan pemancangan
selesai dilakukan, hal yang dilakukan selanjutnya yaitu pekerjaan
galian tanah pondasi. Galian tanah pondasi diperlukan untuk
perletakan pondasi plat. Pengalian dilakukan sesuai dengan
gambar rencana pondasi dan telah mendapat persetujuan dari
pengawas. Bidang horizontal galian tanah harus mempunyai
jarak yang lebih besar dari lebar pondasi, hal ini berfungi untuk
memungkinkan pemasangannya, penopangan dan lain-lain.
Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar rencana.
Flow chart
pekerjaan
galian tanah
pondasi
2. Pekerjaan Lantai Kerja

Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir,


selanjutnya dibuat lantai kerja dengan campuran
beton 1Pc:3Ps:5Kr. Sebelum campuran beton
diletakkan, dasar tanah diratakan terlebih dahulu.
Tebal dari lantai kerja ini sekitar 5 cm, setelah
lantai kerja mengeras barulah diatasnya diletakkan
pondasi Plat Setempat.
3. Pekerjaan Urugan Pasir

Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya


diberikan pasir urug, kemudian dipadatkan
dengan menggunakan alat stamper. Urugan pasir
ini berfungsi untuk menstabilkan permukaan
tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan Pasir
dipadatkan perlapis hingga mencapai ketebalan
Urugan Pasir yang sesuai dengan gambar kerja
dan spesifikasi teknis yang ada yaitu sekitar 7 cm.
Flow chart
pekerjaan Lantai
kerja
4. Pekerjaan Urugan Tanah

Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi


selesai dan telah mengeras. Tanah hasil galian
dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun
pondasi. Tanah tersebut dipadatkan lapis demi lapis
dengan menggunakan alat stamper. Selain itu urugan
tanah juga dilakukan pada permukaan lantai. Bagian
lantai yang perlu ditinggikan di urug dengan tanah
urug. Tanah urug yang dipakai dapat berasal dari hasil
galian ataupun tanah urug yang didatangkan. Tanah
dihamparkan kemudian dipadatkan lapis demi lapis
hingga didapatkan kepadatan.
Flow
chart
pekerjaan
galian
dan
urugan
kembali
5. PEKERJAAN PONDASI
a. Pelaksanaan Pondasi Bor Strauss
Strauss yang digunakan yaitu Strauss Beton Bertulang
dengan ukuran 60x60 cm dan panjang sekitar 20 m.
Pelaksanaan Pondasi Bor Strauss yaitu sebagai berikut :
- Melakukan pengukuran kembali dengan theodolit untuk
mendapatkan titik-titik yang akan dibor dan sesuai dengan
gambar kerja.
- Setelah didapatkan titik-titik yang akan dibor, selanjutnya
atur posisi atau kedudukan dan penyetelan dari alat Bor.
- Pemasukan cassing Bor Strauss
- Pembersihan bor Strous dengan bucket
- Memaksukkan besi Tulangan Strauss yang sudah dirangkai
atau dipabrikasi sebelumnya
- Pemasukan pipa tremi dan dilakukan pengecoran
- Pelepasan cassing Bor Strauss
Gambar Pelaksanaan Pondasi Bor Strauss
Flow
chart
pekerjaan
Pondasi
Bor
Strauss
b. Pondasi Plat Setempat (pile cap)
Pondasi Plat Setempat terbuat dengan mutu sesuai
dengan Spesifikasi Teknis. Pelaksanaan pondasi Plat
Stempat yaitu sbb :
- merakit tulangan dan bekisting pondasi sesuai
dengan gambar kerja. Perakitan dan pembuatan mal
ini dapat dilakukan bersamaan dengan pengalian
tanah pondasi.
- Setelah itu bekisting diletakkan diatas lantai kerja
dan besi tulangan dimasukkan ke dalam bekisting.
Sebelum besi tulangan diletakkan di dalam bekisting,
diatas lantai kerja di berikan beton tahu (decking)
kira-kira berukuran 2x2x2 cm dengan mutu beton
yang sama.
 Selanjutnya
Pengecoran
Pondasi.
Ketinggian
curahan harus
diperhatikan
agar seluruh
rongga dapat
tertutupi oleh
material. Bahan-
bahan yang
digunakan Gambar pekerjaan Pondasi plat Setempat

dalam campuran
(Pile Cap)

beton harus
sesuai dengan
job mix design
yang ada.
6. PEKERJAAN COR BALOK SLOOF
Pengecoran balok sloof dilakukan
setelah pondasi plat setempat dan
pile cap selesai dilakukan. Pada
dasarnya pelaksanaan balok sloof
sama dengan pelaksanaan Pondasi
Plat Setempat. Bekisting dan
tulangan besi dirakit terlebih dahulu
sesuai dengan shop drawing. Setelah
itu barulah campuran beton
dituangkan, campuran beton yang
digunakan sama dengan campuran Gambar pekerjaan Sloof
beton Pondasi yaitu mutu beton
sesuai dengan Spesifikasi Teknis.
Campuran beton tersebut terlebih
dahulu telah dilakukan job mix
design dan nilai slump tesnya sesuai
dengan spesifikasi teknis. Dalam
pelaksanaan pekerjaan ini perlu
adanya persetujuan dari pengawas.
7. PEKERJAAN COR BETON
KOLOM
Proses pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut :
-Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan
ditempat fabrikasi. Besi yang sesuai dengan spesifikasi
teknis sebagai tulangan atau pun sengkang (begel).
Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop
drawing.
-Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari
multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu
usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar
tidak mudah roboh.
-Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol
kualitas yang dilakukan. Kontrol kualitas pertama
yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan
pengecoran meliputi kontrol kualitas terhadap
posisi dan kondisi bekisting, posisi dan
penempatan pembesian, jarak antar tulangan,
panjang penjangkaran, ketebalan beton decking
(Beton tahu), ukuran baja tulangan yang
digunakan, posisi penempatan water stop.
- Kualitas saat pengecoran.
Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari
Concrete mixer Truck diambil sampelnya. Sampel diambil
menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.
Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-
sama dengan konsultan pengawas untuk selanjutnya
dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas.
-Kegiatan pengecoran. Pengecoran dilakukan
secara langsung dan menyeluruh
-Kegiatan Curing (perawatan) dilakukan sehari (24
jam) setelah pengecoran selesai dilakukan dengan
dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap
dalam keadaan basah
Gambar pekerjaan Kolom
8. PEKERJAAN COR BETON
BALOK & RING BALOK
Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan
pekerjaan kolom, hanya saja dalam pengerjaan
bekisting perlu adanya tambahan kayu dolken/ubar.
Kayu ini berfungsi sebagai steger/penopang dari
bekisting agar bekisting tetap pada tempatnya (tidak
terjadi lendutan). Kayu steger tersebut ditegakkan
dengan jarak sekitar 40 cm. Pelaksanaan pengecoran
balok atau ring balok, biasanya seiringan dengan
pelaksanaan Pelat lantai. Dalam proyek ini tulangan
yang digunakan yaitu besi Ø16 & Ø13 sebagai tulangan
utama dan besi Ø8 sebagai sengkang (begel)
Gambar pekerjaan Balok

Gambar pekerjaan Balok


9. PEKERJAAN COR BETON PLAT
LANTAI
Proses pelaksanaan pekerjaan ini yaitu :
-Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting Pemasangan
bekisting pelat lantai didahului dengan
pengukuran posisi balok. Pengukuran dilakukan
dengan cara memberi tanda as bangunan pada
kolom lantai bawah yang tadinya ada pada lantai
bawah. Pengukuran ini ditujukan untuk
mengantisipasi kesalahan pada posisi balok.
-Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting
balok dan pelat dapat difabrikasi pada posisi yang
benar diatas perancah yang telah disiapkan.
Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan
dengan mengatur ketinggian perancah (Scafolding).
Proses pemasangan bekisting ini dibantu oleh
surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.
- Pekerjaan Pembesian
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi,
setelah bekisting siap, besi tulangan yang telah siap
dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok
dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan
pembesian pelat lantai. Panjang penjangkaran dipasang
30xD Tulangan Utama.
• Leveling Pengecoran pelat lantai Agar pengecoran
pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak
terjadi perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu
dibuat alat bantu leveling pengecoran. Leveling
pengecoran dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang
ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi
beton ini ditancapkan hingga posisi besi siku tidak
lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan
waterpass dan diukur pada level sesuai gambar
desain.
- Pekerjaan Kontrol Kualitas Kontrol kualitas
yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas
yang dilakukan pada pekerjaan kolom.
- Pengecoran beton Pengecoran dilakukan
dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan
penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini
pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan
pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses
pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran
dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan dan
memadatkan campuran. Selanjutnya finishing
lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar
karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan lantai.
- Pekerjaan curing Sama hal nya dengan
pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan
sehari setelah dilakukan pengecoran
Gambar
pekerjaan
Pembesian

Gambar
pekerjaan
Pengecoran

Gambar
vbrator

Flow Chart
Pekerjaan
Pengecoran
Beton
Flow Chart
pekerjaan
Pembesian
C. PEKERJAAN ARSITEKTUR
1. 1. PEKERJAAN DINDING
Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka
pekerjaan dinding dapat segera dimulai. Sebelum dinding
dipasang, batu bata yang digunakan terlebih dahulu di
rendam di dalam air sebentar. Proses Pengerjaan dinding bata
yaitu :
- Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan
campuran yang terdapat pada gambar kerja dan spesifikasi
teknis.
- Dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi
bata.
- Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian
ditarik benang
- Bata yang akan dipasang , harus siku dan ditegak luruskan
oleh surveyor.
- Sebelum dipasang batu bata dibasahi
terlebih dahulu kemudian baru dipasang.
- Batu bata disatukan dengan menggunakan
spesi yang sudah disiapkan.
- Terakhir dilakukan pengukuran dengan
menggunakan waterpass. Hal ini bertujuan
untuk melihat apakah batu bata yang dipasang
telah lurus.
Adapun peralatan yang digunakan yaitu
waterpass, skrop, ember, benang, sipatan,
pacul, dan cetok.
Gambar
pekerjaan
Dinding
Batu Bata

Flow
Chart
pekerjaan
Dinding
Batu Bata
2. PEKERJAAN PLESTERAN

Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan


dinding dilakukan atau dapat juga dilakukan
sehari setelah dinding dipasang.
Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran
yaitu :

-Pasir pasang yang akan digunakan terlebih


dahulu diayak. Hal ini untuk menghilangkan
sampah-sampah yang ada pada pasir.
-Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan
spesi yang diperlukan.
-Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
-Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
-Permukaan dinding diplester kemudian diratakan
dengan sipatan
- Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru
lah dap dilakukan proses pengacian dengan
menggunakan campuran semen dan air.
- Apabila sudah kering digosok menggunakan
kertas bekas sak semen hingga halus. Peralatan
yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan
peralatan yang digunakan pada pekerjaan
dinding.
Gambar
pekerjaan
Plesteran

Flow
Chart
pekerjaan
Plesteran
3. PEKERJAAN LANTAI

Pekerjaan lantai yang dilakukan meliputi pekerjaan


cor lantai, pekerjaan Plint Keramik, Pekerjaan
Pemasangan keramik lantai, dan pekerjaan
pemasangan keramik dinding kamar mandi
Proses pelaksanaan Pekerjaan
Lantai yaitu :
- Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga
jenuh.
- Kemudian campuran beton lantai diletakkan
diatas permukaan tanah. Campuran beton yang
digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang
ada.
- Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersma
dengan konsultan pengawas. Setelah beton
mengeras barulah dapat dipasang keramik.
- Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang
keramik.
- Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di
dalam air terlebih dahulu.
- Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran
dan sampah organiik lainnya.
- Kemudian spesi diaduk sesuai dengan
kebutuhan.
- Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya,
sebagai acuan tinggi dari keramik.
- Letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton,
kemudian ratakan.
- Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan
dipadatkan dengan cara sedikit memukul keramik
agar tepat menempel.
Gambar pekerjaan Keramik Lantai
4. PEKERJAAN KUSEN PINTU
DAN JENDELA
Pemasangan kusen pintu dapat dilakukan bersamaan
dengan pemasangan bata, atau untuk kusen
aluminium dilakukan setelah balok gantung dan
dinding terpasang. Sedangkan untuk pemasangan
pintu dan jendela dapat dilakukan kemudian, atau
ketika pekerjaan lantai selesai dilakukan namun tetap
memperhatikan gambar detail yang ada pada shop
drawingBersamaan dengan pemasangan pintu dan
jendela, dipasang juga aksesoris dari pintu dan jendela
seperti, kunci tanam, handle jendela, handle pintu, dan
lain sebagainya.
5. PEKERJAAN PLAFOND

Dalam proyek ini plafond yang digunakan ada dua


jenis yaitu plafond gypsum dan plafond beton
ekspose. Plafond gypsum digunakan pada
bangunan Pos jaga, Gedung kantor, dan storage.
Dimana rangka plafond menggunakan rangka
besi hollow. Sedangkan untuk plafond beton
ekspose digunakan pada bangunan Mekanikal &
Elektrikal.
Adapun cara pelaksanaan Plafond Gypsum yaitu :
- Rangka hollow dipasang terlebih dahulu sesuai
dengan gambar kerja (Shop Drawing). Biasanya
pemasangan rangka plafond ini beriringan dengan
pemasangan rangka atap baja ringan.
- Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang
yang siku terlebih dahulu.
- Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding
yang digunakan memiliki roda supaya tidak merusak
keramik.
- Kemudian pasang papan gypsum sesuai dengan
gambar kerja.
- Pemasangan diatur pertemuan antar papan
pertigaan. Sedangkan untuk plafond beton ekspose,
dilakukan oleh orang yang mengerti akan pekerjaan
tersebut. Pekerjaan ini bertujuan mempercantik
tampilan dari beton , dengan menggunakan bahan
semen portlang dan pasir pasang.
Gambar pekerjaan Plafond
6. PEKERJAAN PENGECATAN

Pada permukaan dinding luar dan dalam, gypsum


dilakukan pekerjaan pengecatan dengan cat air
dengan terlebih dahulu membersihkan
permukaan dari kotoran-kotoran, dinding-dinding
diratakan/dihaluskan dengan plamir, sebelum
dicat dengan cat air dilakukan pengecatan dengan
cat dasar.
Untuk bahan-bahan dari kayu seperti : piri-piri,
lisplank, Kozen kayu dan Pintu panel dilakukan
pengecatan dengan cat minyak, sebelum dicat
permukaan bahan -bahan tersebut dibersihkan
terlebih dahulu lalu diberi alkali kemudian dicat
dengan cat dasar untuk kemudian baru di cat
dengan cat minyak.
Untuk bahan-bahan dari Besi seperti : railing
tangga, penutup besi, pagar, dan lain sebagainy.
sebelum dicat permukaan bahan-bahan tersebut
dibersihkan terlebih dahulu lalu diberi minayk cat
kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian
baru di cat dengan cat minyak. Jenis, mutu dan
bahan cat serta pengerjaan pengecatan
disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar-
gambar rencana.
Gambar pekerjaan Pengecatan
7. PEKERJAAN SANITAIR

Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi


pekerjaan pemasangan pipa air bersih dan air
kotor, pipa buangan air hujan, pemasangan kran
air, Floor Drain,Kloset, dan lain sebagainya.
Pemasangan ini berdasarkan persetujuan pemilik
dan dilihat oleh konsultan pengawas.
D. PEKERJAAN MEKANIKAL
ELEKTRIKAL
- Sebelum pekerjaan elektrikal dilaksanakan, perlu
ditunjukkan contoh-contoh material, tipe dan juga
merek yang akan digunakan untuk mendapatkan
persetujuan.
- Pengadaan material untuk pekerjaan elektrikal
disimpan di sekitar lokasi terdekat dengan area
pekerjaan dan melindungi diri dari kemungkinan
kerusakan material menyebabkan benturan perangkat
keras, sedangkan material lain disimpan di gudang
tertutup.
- Teknis pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan
gambar desain, RKS dan spesifikasi teknis pekerjaan
elektrikal dan mekanikal.
- Pelaksanaan pekerjaan elektrikal dan mekanikal
sesuai dengan perencanaan dan membutuhkan
kontrol yang lebih lanjut, sehingga dikerjakan oleh
orang yang berkompeten di bidangnya.
- Untuk pekerjaan instalasi listrik, telepon, ducting, dan
fire alarm dilakukan sebelum plesteran dan dinding dan
pemasangan plafond.
- Instalasi Stop Kontak dan Saklar-Saklar dipasang pada
dinding dengan rapi sesuai penempatannya pada
gambar-gambar rencana, setelah semua instalasi titik
api dan instalasi stop kontak dan saklar terpasang
barulah diberi lampu-lampu sesuai dengan spesifikasi
teknis dan gambar-gambar rencana.
CONTOH Gambar pekerjaan ME
E. PEKERJAAN ATAP

Dalam proyek ini ada Bangunan Gedung Kantor


dan Gudang memakai rangka atap yang terdiri
dari baja Ringan yang dikerjakan setelah pekerjaan
cor balok dan kolom–kolom selesai dikerjakan,
rangka atap dipasang sedemikian rupa sehingga
kokoh dan rapi, agar atap penutupnya dapat
dipasang dengan baik dan sempurna, dimensi
rangka baja dan penempatannya disesuaikan
dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana.
Atap penutup terdiri dari atap genteng metal zincalume
tebal 0,35 mm dan atap spandek, setelah itu dipasang
juga nok atas genteng dengan bahan yang sama
dengan atap penutup, kemudian talang jurai dari
genteng metal juga dipasang, ukuran dimensi
disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar
rencana. Pada proyek ini juga digunakan canopy atap
grill aluminium dan canopy kaca mika, dimana
pemasangan material tersebut dilakukan oleh orang
yang berpengalaman dalam mengerjakannya.
Gambar pekerjaan Atap
F. PEKERJAAN SARANA LUAR BANGUNAN

Pekerjaan sarana luar yang dilakukan meliputi


pekerjaan taman, pembuatan jalan lingkungan,
pembuatan saluran drainase lingkungan kantor,
serta pembuatan pagar keliling. Pekerjaan ini dibagi
ke beberapa kelompok dalam pengerjaannya
sehingga di dapat hasil yang baik.
Pekerjaan Saluran Drainase Saluran drainase
terbuat dari beton berbentuk U.
Pada awalnya tanah digali dengan kedalam yang
sesuai spesifikasi. Kemudian diberikan urugan pasir
dan dipadatkan setiap lapisnya. Lantai kerja diletakkan
diatas urugan pasir dengan mutu beton K-175. Saluran
beton U ditch diletakkan diatas lantai kerja, jika
panjang saluran tidak cukup maka disambung dengan
mengunakan campuran semen dan pasir. Bagian atas
saluran diberikan Grill penutup dari besi untuk
mengurangi resiko orang atau sesuatu jatuh
kedalamnya.
Pembuatan Jalan Lingkungan

Ada tiga jenis perkerasan yang digunakan untuk


pembuatan jalan disekitar lingkungan kantor yaitu
Perkerasan jalan lentur, perkerasan beton, dan
perkerasan dengan menggunakan conblok. Dalam
pelaksanaannya pada mulanya tanah diratakan dan
dipadatkan. Jika belum didapatkan kepadatan tanah
yang diinginkan maka tanah urug didatangkan dari
luar dan kembali diratakan, dipadatkan dan mulai
dibentuk permukaan badan jalan.
Untuk perkerasan lentur setelah tanah dipadatkan,
material base lalu dihamparkan dan dipadatkan sampai
didapatkan kepadatan dan ketebalan yang sesuai
spesifikasi. Pasir urug didatangkan dan dipadatkan
diatas lapisan permukaan base. Setelah padat
permukaan lapisan tersebut disiram dengan campuran
aspal dan kerosin dengan perbandingan 70:30 (Tack
Coat). Campuran hotmix pun dapat langsung
dihamparkan diatas permukaan badan jalan yang
sudah diberi lapisan tack Coat kemudian dipadatkan.
Pembuatan Pagar Keliling

Pagar keliling menggunakan pondasi strauss pile


dan plat setempat. Proses pelaksanaan pekerjaan
ini sama dengan pelaksanaan bangunan struktur
lainnya. Dimulai dari pembuatan pondasi,
dilanjutkan dengan pembuatan balok sloof dan
kolom serta balok. Setelah struktur selesai, maka
pekerjaan dinding pagar dapat dilakukan .
Pembuatan Taman (Land Scape)

Landscape dalam proyek ini meliputi pembuatan


landscape pada median jalan dan taman di sekitar
lingkungan gedung kantor. Penanaman pohon
dilakukan pada titik yang telah ditentukan dengan jenis
yang sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Pada
bagian tengah jalan dipasang kansten dan dibuat
penghijauan untuk mengisinya. Dihiasi dengan
tanaman-tanaman kecil dan beberapa pohon. Disekitar
area gedung juga diletakkan beberapa jenis tanaman
dalam pot sehingga memberikan efek sejuk pada
setiap orang.
Contoh Gambar pekerjaan
Lansekape sarana luar
gedung
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai