Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN CYSTITIS

KELOMPOK 3
1. LISMAWATI
2. LILI SURYANI
3. MARIA REGINA
4. RUSMITA LABUNGANTIA
5. RAHMAT NUR HIDAYAT
6. GALUH
ANATOMI FISIOLOGI
DEFINISI
Chystitis (infeksi saluran kemih ) adalah inflamasi akut pada mukosa kandung
kemih akibat infeksi oleh bakteri. Sistitis merupakan inflamasi kandung
kemih yang disebabkan oleh penyebaran infeksi dari uretra. (Nursalam &
Fransisca, 2011).
Infeksi saluran kemih adalah dimana kuman tumbuh dan berkembang di
dalam saluran kemih dalam jumlah yang bermakna (Marwazi, 2014)
Infeksi saluran kemih adalah infeksi-didapat (infeksi nosokomial) yang paling
terjadi di rumah sakit (Potter & Perry, 2005).
ETIOLOGI
Organisme penyebab infeksi pada saluran kemih yang tersering adalah Escherichia Coli, yang menjadi
penyebab pada lebih dari 80% kasus.E.Coli merupakan penghuni normal pada kolon.Organisme juga
dapat menimbulkan infeksi adalah golongan Proteus, Klebsiella, Enterobacter, dan Pseudomonas.
Faktor predisposisi :
1. Obstruksi aliran urin
2. Jenis kelamin perempuan
3. Umur yang lebih tua
4. Kehamilan
5. Refluks vesikoureter
6. Peralatan kedokteran
7. Penyakit metabolic
MANIFESTASI KLINIS

• Disuria
• Hematuria
• Nokturia
• Oliguria
• Hipertermi
• Nyeri punggung bawah ( supiruris)
PATHWAY
PENATALAKSANAAN
a. Terapi antibiotik untuk membunuh bakteri gram positif maupun gram negatif.
Terapi infeksi saluran kemih dapat dibedakan atas:
• Terapi antibiotika dosis tunggal
• Terapi antibiotika konvensional: 5-14 hari
• Terapi antibiotika jangka panjang: 4-6 minggu
• Terapi dosis rendah untuk supresi
b. Dianjurkan untuk sering minum dan BAK
PENCEGAHAN
• Perbanyak minum air putih (8/10gelas /hari).
• Mengkonsumsi vitamin C secara teratur karena dapat mengurangi jumlah bakteri
dalam urine.
• Hindari konsumsi minuman beralkoho, makanan yang berempah, dan kopi, karena
semua makanan ini dapat mengiritasi kandung kemih.
• Berikan kompres hangat dengan bantal elektrik khusus atau botol berisi air panas
pada bagian abdomen untuk mengurangi rasa tegang pada kandung kemih.
• Segera buang air kecil jika keinginan itu timbul.
KASUS
• Seorang wanita 35thn datang kepoli dengan keluhan nyeri perut bagian
bawah dan sekitar area panggul pada akhir berkemih dengan skala 5. Klien
mengatakan sering berkemih terutama dimalam hari sekitar 20x/hari bahkan
lebih dengan jumlah urine sedikit karena selalu ingin kencing. Klien
mengatakan badan terasa panas. Pada pemeriksaan urine terdapat hematuria
dan E. Coli, pada darah Leukosit: 42000/mm3, Hb: 11gr/dL. Akral teraba
panas dan klien tampak menggigil. TTV, TD: 130/85 mmHg, RR: 26x/m, N:
96x/m, S: 38,4oc. Terapi Quinolones 3x400 mg, ciproflaxin 3x250mg,
Amoxicillyn 3x250mg. IVFD, RL: 20tpm.
ANALISA DATA
N Hari/tgl Data Clinical Etiologi Problem
O pathway
1 03/03/17 Ds: klien mengatakan, sering Bakteri e.coli Infeksi saluaran Gangguan
13.00 berkemih terutama saat malam kemih eliminasi urin
hari sekitar 20x/hari. ureter
Do:
Sering berkemih iritasi ureter
Nokturia
Terpasang kateter oliguria

gangguan
eliminasi urin
2 03/03/17 Ds: klien mengatakan, nyeri Bakteri e.coli Agen cedera Nyeri akut
bagian perut bawah dan biologis
13.00 panggul saat akhir Peradangan
berkemih.
Do: Peningkatan
Gelisah frek/
TTV tidak normal dorongan
TD: 130/85mmHg kontraksi
RR: 24x/m uretral
N: 96x/m
P: karena infeksi bakteri Depresi saraf
Q: seperti ditusuk perifer
R: perut bawah dan
panggul Nyeri
S: skala 5
T: saat akhir berkemih
3 03/03/17 Ds: klien mengatakan badan cystitis Proses perjalanan hipertermi
13.00 terasa panas dan menggigil. penyakit
Do: darah dalam
Suhu tubuh menigkat, 38,4 urin
Kulit teraba panas
Akral teraba panas Inflamasi
Takikardi
Frekuensi napas meningkat, Hipotalamus
26x/m
Menekan
termoreguler

Hipertermi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan eliminasi b.d infeksi saluran kemih
2. Nyeri akut b.d agen cidera biologis
3. Hipertermi b.d proses perjalanan penyakit
Intervensi keperawatan
n Hari / tgl Dx Noc Nic Rasional
o
1 03/03/17 Gangg Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau eliminasi urine 1. Mengetahui adanya
13.00 uan keperawatan selama 3x24 meliputi, frekuensi, tanda-tanda infeksi.
elimina jam diharapkan gangguan konsistensi, bau, 2. Mempermudah
si urine eliminasi urine teratasi volume dan warna. pasien untuk
b.d dengan KH: 2. Pasang kateter berkemih.
infeksi • Eliminasi urine tidak kedalam kandung 3. Mampu
saluran terganggu kemih untuk drainase melaporkan adanya
kemih • Tidak ada nokturia urine sementara. kelebihan volume
• Tidak terpasang kateter 3. Ajarkan pasien dan urine.
keluarga untuk 4. Ketepatan dalam
mencatat haluaran penatalaksanaan
urine. medis.
4. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian
antidiuretik.
2 3/3/201 Nyeri Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji skala nyeri pasien 1. Mengetahui
7 akut keperawatan selama 3x24 dengan skala PQRST. tingkat nyeri
13.00 b.d jam diharapkan nyeri 2. Berikan analgetik. pasien.
agen teratasi dengan KH: 3. Ajarkan teknik relaksasi 2. Membantu
cidera • Klien melaporkan nyeri kepada pasien. menekan rasa
biologi berkurang 4. Kolaborasi dengan nyeri.
s. • Skala nyeri berkurang dokter dalam 3. Untuk mengontrol
menjadi 2. pemberian analgetik. rasa nyeri.
• TTV dalam batas 4. Ketepatan dalam
normal pemberian obat.
3 3/3/201 Hiperter Setelah di lakukan 1. Kaji saat 1. untuk
7 mi b.d tindakan keperawatan timbulnya demam mengidentifikasi pola
13.00 proses selama 3 x 24 jam , di 2. Observasi tanda- demam pasien.
perjalana harapkan hipertermi tanda vital ( 2. Tanda vital
n teratasi dengan KH : suhu,nadi,tensi,pe merupakan acuan
penyakit • Suhu tubuh dalam rnafasan) setiap 3 untuk mengetahui
batas normal ( 36,5- jam keadaan umum pasien.
37,5) 3. Anjurkan pasien 3. Peningkatan suhu
• Frekuensi nafas untuk banyak tubuh mengakibatkan
normal(16-24x/m) minum. penguapan tubuh
• Tidak ada takikardi 4. Berikan kompres meningkat sehingga
hangat perlu diimbangi
5. Kolaborasi dengan asupan cairan
dengan dokter yang banyak.
dalam pemberian 4. Dengan vasodilatasi
analgetik dapat meningkatkan
penguapan yang
mempercepat
IMPLEMENTASI
No Hari/tg Implementasi Respon
dx l
1 3/3/201 • memantau eliminasi urine meliputi, Ds: klien mengatakan, sering buang air
7 frekuensi, konsistensi, bau, volume dan kecil terutama saat malam hari sebanyak
13.00 warna. 20x
Do: urine berwarna merah.
• memasang kateter kedalam kandung Ds: klien mengatakan, sedikit kurang
kemih untuk drainase urine sementara. nyaman dengan terpasang kateter.
Do: kateter terpasang.
• mengajarkan pasien dan keluarga untuk Ds: klien mengatakan, buang air kecil
mencatat haluaran urine. sebanyak 20x lebih dalam sehari.
Do: klien mampu melaporkan haluaran
urine.
• berkolaborasi dengan dokter dalam Ds: klien mengatakan sering buang air
pemberian antidiuretik kecil.
Do: klien melaporkan keluhan
2 3/3/201 • Mengkaji skala nyeri pasien dengan Ds: klien mengatakan nyeri bagian perut dan
7 skala PQRST. punggung bawah.
13.00 Do:
P: karena berkemih
Q: seperti ditusuk
R: perut bawah dan panggul
S: skala 5
T: saat akhir berkemih
• Memberikan analgetik. Ds: klien mengatakan, nyeri saat akhir
berkemih.
Do: injeksi analgetik
• Mengajarkan teknik relaksasi kepada Ds: klien mengatakan, nyeri sedikit berkurang
pasien. Do: klien melakukan tekhnik relaksasi yang
diajarkan.
• Berkolaborasi dengan dokter dalam Ds: -
pemberian analgetik. Do: injeksi analgetik diberikan untuk
mengurangi nyeri.
3 3/3/2017 • Kaji saat timbulnya demam Ds: klien mengatakan badan terasa panas dan
13.00 menggigil
Do: suhu meningkat

• mengobservasi tanda-tanda vital ( Ds: klien mengatakan badan terasa panas


suhu,nadi,tensi,pernafasan) setiap 3 Do: S:38,4 , RR:26x/m , N: 96x/m
jam akral teraba panas

• menganjurkan pasien untuk banyak Ds: klien mengatakan sudah cukup banyak
minum. minum
Do: minum 6 gelas
• memberikan kompres hangat Ds: klien mengatakan badan terasa panas
Do: badan teraba panas

• berkolaborasi dengan dokter dalam Ds:-


pemberian analgetik Do: memberikan paracetamoll secara IV
EVALUASI
No No dx Hari/tgl Evaluasi

1 1 3/3/2017 S: klien mengatakan buang air kecil lebih dari 20x


O: sering berkemih, nokturia, terpasang kateter
A: masalah belum teratasi
Klien sering buang air kecil
Adanya nokturia
P: lanjurkan intervensi
pantau eliminasi urine meliputi, frekuensi, konsistensi, bau, volwarna.
ajarkan pasien dan keluarga untuk mencatat haluaran urine.
2 2 3/3/2017
13.00 S: klien mengatakan nyeri saat akhir berkemih
O:
Gelisah
TTV tidak normal
TD: 130/85mmHg
RR: 24x/m
N: 96x/m
P: karena berkemih
Q: seperti ditusuk
R: perut bawah dan panggul
S: skala 5
T: saat akhir berkemih
A: masalah belum teratasi
Skala nyeri belum berkurang
P: lanjutkan intervensi
kaji skala nyeri pasien dengan skala PQRST
berikan analgetik
3 3 3/3/2017 S: klien mengatakan, badan terasa terasa panas dan menggigil.
O:
Suhu tubuh menigkat, 38,4
Kulit teraba panas
Akral teraba panas
Takikardi
Frekuensi napas meningkat, 26x/m
A: masalah belum teratasi ( TTV diatas batas normal)
P: lanjutkan intervensi
1. mengobservasi tanda-tanda vital (suhu,nadi,tensi,pernafasan) setiap 3 jam
2. manganjurkan pasien untuk banyak minum.
3. memberikan kompres hangat
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai