Disampaikan oleh:
dr. Ririn Megawati
PENYULUHAN PROLANIS
PUSKESMAS BONTANG SELATAN I
Krisis Hipertensi
• Suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak (sistol ≥180
mmHg dan/atau diastole ≥120 mmHg), pada penderita hipertensi, yang
membutuhkan penanggulangan segera
KLASIFIKASI KRISIS
HIPERTENSI
1. Hipertensi emergensi
Kenaikan TD mendadak yang disertai kerusakan organ
target yang progresif. Diperlukan tindakan penurunan TD
yang segera dalam kurun waktu menit/jam
2. Hipertensi urgensi
Kenaikan TD mendadak yg tidak disertai kerusakan organ
target. Penurunan TD harus dilaksanakan dalam kurun
waktu 24-48 jam.
Hipertensi Emergensi
• Kerusakan o rgan target
1. Neurologi:
Sakit kepala,
Hilang/kabur penglihatan
Kejang
Defisit neurologis fokal
Gangguan kesadaran
(somnolen, sopor, coma)
MANIFESTASI KLINIS KRISIS HIPERTENSI
2. Mata
Funduskopi berupa :
o Perdarahan retina
o Eksudat retina
o Edema papil.
MANIFESTASI KLINIS KRISIS HIPERTENSI
3. Kardiovaskular
Nyeri dada
Edema paru
MANIFESTASI KLINIS KRISIS HIPERTENSI
4. Ginjal:
Azotemia,
Proteinuria,
Oligouria.
MANIFESTASI KLINIS KRISIS HIPERTENSI
5. Obstetri
Preklampsia dan eklampsia
dg gejala berupa :
Gangguan penglihatan,
sakit kepala hebat,
kejang, nyeri abdomen
kuadran atas, gagal
jantung kongestif dan
oliguri, gangguan
kesadaran / gangguan
serebrovaskuler.
PENDEKATAN AWAL PADA
KRISIS HIPERTENSI
• ANAMNESIS
1. Riwayat hipertensi (awal hipertensi, jenis
obat antihipertensi, keteraturan konsumsi
obat)
2. Gangguan organ (kardiovaskuler,
serebrovaskular, renovaskular, dan organ
lain)
Keluhan dan Gejala
Kadang tidak menimbulkan gejala
Jika sudah terdapat kerusakan organ,
dapat menimbulkan gejala :
Sakit kepala dan Nyeri dada, yang
penglihatan kabur bertambah berat
Kecemasan yang Sesak napas
berlebihan Mual dan muntah
Kebingungan yang Pembengkakan atau
semakin parah penumpukan cairan di
Penurunan kesadaran jaringan tubuh
Kejang Kelemahan anggota gerak
(lengan dan tungkai)
• Pemeriksaan fisik
1. Sesuai dengan organ target yang terkena
2. Pengukuran TD di kedua lengan
3. Palpasi denyut nadi di keempat ekstremitas
4. Auskultasi untuk mendengar ada/ tidak bruit
pembuluh darah besar, bising jantung dan ronki paru
5. Pemeriksaan neurologis umum
6. Pemeriksaan funduskopi
Pemeriksaan laboratorium awal
dan penunjang
• Pemeriksaan laboratorium awal:
Urinalisis
Hb, Ht, ureum, kreatinin, gula darah dan
elektrolit.
• Pemeriksaan penunjang:
Ekg
Foto toraks
• Pemeriksaan penunjang lain bila memungkinkan:
CT scan kepala
Ekokardiogram
Ultrasonogram
PENETAPAN DIAGNOSTIK
• Walau biasanya pd krisis hipertensi ditemukan TD ≥180/120 mmHg perlu
diperhatikan kecepatan kenaikan TD tersebut dan derajat gangguan organ
target yang terjadi.
PENANGANAN HIPERTENSI
EMERGENSI