OLEH
Reza Ridha Ramadhan
PEMBIMBING
DR. Dr. Bakhtiar, Sp.A (K)
Sianosis (-), akral hangat, CRT < simetris, distensi (-), tali pusar
2 detik mengkilap, berbau (-), peristaltik kesan
normal, organomegali (-), nyeri tekan (-),
defans muskular (-), timpani
Terapi
- O2 simple mask 3-4 l/I - Sanbenafil 3x1,5 mg (PO)
- IVFD NS 10cc/jam - Tenace 1x0,35 mg (PO)
- Inj Ceftazidime 150mg/8jam (IV) - Sanmol drop 0,4cc (k/p)
- Inj Amikasin 25mg/12jam (IV) - Nebule NaCl 3% 2,5cc/12 jam
- Inj Furosemide 3 mg/12jam (IV) - Diet susu formula
- Inj Ranitidine 3 mg/8jam (IV)
- Spironolakton 1x6,25 mg (PO)
Prognosis
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
Follow Up Harian
Tanggal/ Hari Rawatan Catatan Instruksi
Telah dilakukan pemeriksaan pada seorang anak perempuan berusia 15 hari yang
dirawat di ruang rawat anak RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh pada tanggal 25
April 2019 dengan diagnosa Neonatal Pneumonia + PDA + VSD + PH + PFO + Gizi
Kurang. Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik serta
pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan.
Dari hasil anamnesis terhadap ibu pasien, pasien datang dengan
keluhan sesak yang dirasakan sejak lahir. Pasien mulai batuk
berdahak dan masih merasakan sesak saat di RSUDZA. Kemudian,
gejala lain yang didapatkan adalah refleks menghisap pasien lemah,
menangis lemah, dan gerakan aktif. Saat ini, kondisi pasien dalam
keadaan sakit sedang, refleks menghisap sudah mulai kuat,
menangis kuat, dan gerakan aktif.
Dari pedoman klasifikasi diatas, pasien ini dapat dikelompokkan pada kelompok
bayi yang berusia kurang dari 2 bulan dengan pneumonia berat. Hal ini juga
didasarkan dari gejala yang didapatkan dari pasien yaitu adanya sesak napas,
retraksi dinding dada, dan refleks menghisap yang lemah.
Lyons JJ, Milner JD, Stone KD. Atopic Dermatitis in Children : Clinical features, Pathophysiology and Treatment. Immunol Allergy Clin North Am. February 2015; 35(1): 161-83.
Pasien kemudian diterapi dengan O2 simple mask 3-4 l/I, IVFD NS 10cc/jam. Saat
di NICU, pasien ini pernah mendapatkan ventilasi berupa CPAP. Pemberian sanmol
drop 0,4cc (k/p), nebule NaCl 3% 2,5cc/12 jam, dan diet susu formula pada pasien
ini ditujukan sebagai perawatan supportif.
Prioritas awal pada anak dengan pneumonia meliputi identifikasi dan pengobatan
gangguan pernapasan, hipoksemia, dan hiperkarbia. Mendengus, takipnea parah,
dan retraksi harus meminta dukungan pernapasan langsung. Anak-anak yang
berada dalam kesulitan pernapasan yang parah harus menjalani intubasi trakea
jika mereka tidak mampu untuk mempertahankan oksigenasi atau mengalami
penurunan tingkat kesadaran.(9) Prinsip-prinsip umum pengobatan, yaitu hidrasi,
anti piretik dan ventilasi dukungan jika diperlukan. (10)
Lyons JJ, Milner JD, Stone KD. Atopic Dermatitis in Children : Clinical features, Pathophysiology and Treatment. Immunol Allergy Clin North Am. February 2015; 35(1): 161-83.
Antibiotik yang diberikan pada pasien ini adalah ceftazidime 150mg/8jam (IV),
dan amikasin 25mg/12jam (IV).
Lyons JJ, Milner JD, Stone KD. Atopic Dermatitis in Children : Clinical features, Pathophysiology and Treatment. Immunol Allergy Clin North Am. February 2015; 35(1): 161-83.
Pada pasien ini ditemukan beberapa gejala dari PJB,
yaitu pasien mengeluhkan sesak napas berulang, sulit
makan dan minum dan infeksi saluran napas.
Bakhtiar. Faktor Risiko, Diagnosis, dan Tatalaksana Dermatitis Atopi pada Bayi dan Anak. J Kes Masya. Februari 2010; 9(2): 188-98.
Ventricular Septal Defect (VSD) adalah lesi
kongenital pada jantung berupa lubang pada
septum yang memisahkan ventrikel sehingga
terdapat hubungan antara rongga ventrikel.
Hipertensi pulmonal seringkali tidak
Pasien dengan defek ventrikular cacat mungkin menunjukkan gejala yang spesifik. Gejala-
tidak ada simptom. Namun, jika lubang besar, gejala tersebut biasanya sulit dibedakan dengan
bayi sering memiliki gejala yang berhubungan gejala-gejala pada penyakit paru atau jantung
dengan gagal jantung. yang lain. Apalagi pada anak-anak. (13)
Gejala yang paling umum meliputi disapnea, Bayi menunjukkan gejala akibat penurunan CO
takipnea, pucat, takikardi, berkeringat, dan (cardiac output), seperti nafsu makan menurun,
infeksi saluran napas. (12) gagal tumbuh, letargi, takipnea, takikardi,
mual muntah dan iritabel.
Kurang gizi banyak menimpa anak khususnya anak balita yang berusia di
bawah lima tahun karena merupakan golongan yang rentan serta pada fase
ini kebutuhan tubuh akan zat gizi meningkat karena selain untuk tubuh juga
untuk perkembangan sehingga apabila anak kurang gizi dapat menimbulkan
berbagai penyakit. (3)
Ada beberapa faktor lain yang biasanya memegang peranan penting dalam
menyebabkan timbulnya gizi kurang adalah diare dan penyakit infeksi.
Keadaan ini menjadikan anak tidak mau makan sehingga kebutuhan zat
gizinya tidak terpenuhi. (3)
Pasien ini selain menderita gizi kurang, juga menderita PJB (Penyakit Jantung
Bawaan) dan infeksi paru yaitu pneumonia. Ada beberapa ketentuan
pemberian makanan pada anak dengan PJB. Cara pemberian makanan pada
anak dengan PJB dan malnutrisi tergantung dari derajat dan derajat usia
penderita.
Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering, berikan makanan padat
gizi. Kriteria sembuh pada malnutirsi adalah jika BB/TB > -2 SD. (3, 8)
KESIMPULAN
Diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang teliti
pada setiap neonatus dengan gejala sesak napas, untuk mencegah terjadinya
komplikasi pneumonia yang dapat mengakibatkan kematian akibat gagal napas.
Sebagian besar kasus neonatal pneumonia disebabkan oleh bakteri, oleh karena itu
pemberian antibiotik merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan.
Perawatan suportif berupa pemberian oksigen, dan pemberian obat penurun panas
merupakan hal sepal yang sangat penting untuk dilakukan.
Penyakit jantung bawaan yang diderita oleh pasien merupakan faktor resiko utama
yang menyebabkan infeksi saluran napas berupa pneumonia pada pasien.
Kondisi penyakit jantung bawaan serta pneumonia yang diderita oleh pasien menjadi
salah satu penyebab terjadinya gizi kurang pada pasien.
TERIMA KASIH