Anda di halaman 1dari 15

Pelatihan

Manajemen Quality Assurance (QA)


Laboratorium Malaria
Surabaya, 20-26 Mei 2019

Pemantapan Mutu Internal (PMI)


Laboratorium Malaria
PEMANTAPAN MUTU LABORATORIUM
MALARIA
Serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
meningkatkan efisiensi, efektifitas biaya dan
akurasi hasil pemeriksaan yang dilakukan secara
berkesinambungan dan sistematis.

Tujuan utama:
• Tenaga kesehatan dan pasien mempunyai
keyakinan penuh terhadap hasil laboratorium
• Hasil diagnostik menguntungkan pasien dan
masyarakat
Tujuan Pemantapan Mutu Internal

• Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan pasien,


pengambilan, pengiriman, penyimpanan dan pengolahan spesimen
sampai dengan pencatatan dan pelaporan dilakukan dengan benar
• Mendeteksi penyimpangan dan mengetahui sumbernya
• Menjamin kualitas bahan, alat dan SDM sesuai dengan standart
• Pelaksanaan PMI meliputi seluruh proses pemeriksaan mikroskopis
malaria sejak pre analitik sampai pasca analitik
• Membantu perbaikan pelayanan kepada pelanggan
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL
Kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh
masing-masing laboratorium secara terus menerus agar tidak
terjadi atau mengurangi kejadian error/penyimpangan sehingga
diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat
Pra Analitik Analitik Pasca Analitik

1. Tersedianya SPO
2. Pelaksanaan pemeriksaan sesuai SPO
3. Penyeliaan berjenjang
4. Dokumentasi pelaksanaan PMI
Pemantapan Mutu Internal

• Memastikan Ketersediaan SPO


• SDM
• Memastikan Pelaksanaan
• SPO kegiatan
• Alat dan Bahan • Memastikan petugas lab
• Uji Kualitas melaksanakan K3
Reagensia
Pra
Analitik
Analitik

Evaluasi • Pencatatan dan


Pasca
dan Tindak pelaporan
Analitik
• Evaluasi Lanjut • Dokumentasi
• Tindak lanjut • SPO pengelolaan limbah
sesuai • Penyeliaan berjenjang
permasalahan
Sumber Daya Manusia

• Setiap laboratorium harus memastikan SDM


yang bekerja adalah SDM yang trampil,
memenuhi kualifikasi sesuai persyaratan jejaring
laboratorium malaria dan secara terus menerus
ditingkatkan kualitasnya. Serta wajib bekerja
sesuai dengan SPO yang ada.
Standar Prosedur Operasi

Tersedianya SPO sesuai standar untuk:


• Pengambilan sampel/ spesimen
• Penerimaan sampel/ spesimen
• Uji kualitas Reagen Giemsa
• Uji kualitas minyak emersi
• Uji kualitas metanol
• Uji pH larutan buffer
• Pemeliharaan dan penyimpanan mikroskop
• Pelaksanaan K3 malaria
Alat dan Bahan

• Memastikan tersedianya alat dan bahan sesuai


dengan standart pemeriksaan malaria, termasuk
atlas malaria/ slide standar. Alat dan bahan yang
dipakai berfungsi dengan baik melalui
pemeliharaan dan kalibrasi, penyimpanan alat
dan bahan.
Uji Kualitas Reagensia (Giemsa)
• Ada dua cara untuk mengetahui apakah giemsa stok masih baik :
• Melakukan pewarnaan pada 1-2 SD, diperiksa di bawah mikroskop. Jika hasil
sesuai dengan kriteria standar pewarnaan, berarti giemsa masih bagus .
Pengujian ini perlu dilakukan setiap kali akan melakukan pewarnaan masal.
• Melakukan test menggunakan kertas Whatman no.2 dan metanol (metil
alkohol) :
• Letakkan kertas saring diatas gelas atau petri disk supaya bagian tengah kertas
tidak menyentuh sesuatu.
• Teteskan 1-2 tetes giemsa stock pada kertas saring. Tunggu sampai menyebar.
• Kemudian teteskan 3-4 tetes metanol absolut di tengah bulatan giemsa
perlahan sampai garis tengah giemsa menjadi 5-7 cm, maka akan terbentuk :
– Lingkaran biru (methilen blue) ditengah
– Lingkaran cincin ungu (methilen azur) diluarnya, serta
– Lingkaran tipis warna merah (eosin) pada bagian tepi. Giemsa sudah rusak
dan tidak boleh dipakai lagi, bila warna ungu atau merah tidak terbentuk.
Uji Kualitas Minyak Emersi

• Uji kekentalan : dapat dilakukan dengan memasukkan


batang pengaduk kedalam wadah berisi minyak emersi.
Angkat batang pengaduk, dan amati. Jika minyak emersi
masih menempel pada batang pengaduk dan menetes
lambat maka kualitas minyak emersi masih baik.
• Uji kekeruhan : Amati ada tidaknya kekeruhan minyak
emersi pada wadah transparan. Bila terlihat keruh maka
kualitas minyak emersi sudah berkurang.
• Perubahan warna : Amati ada tidaknya perubahan minyak
emersi pada wadah transparan. Bila terjadi perubahan
warna (kekuningan) maka kualitas minyak emersi sudah
berkurang.
Uji Kualitas Methanol

• Salah satu cara uji kualitas adalah dengan


mengukur berat jenis metanol dengan
densitometer (BJ=0,792 – 0,793).
• Penyimpanan metanol dilakukan dalam wadah
tertutup pada suhu dibawah titik didih (600C).
Uji pH Larutan Buffer

• Dengan kertas lakmus


• Dengan pH indikator
• Dengan pH meter
• larutan buffer yang digunakan memiliki pH 7,2
Analisis

• Memastikan ketersediaan SPO :


• Pembuatan sediaan malaria
• Pewarnaan sediaan malaria
• Pembacaan sediaan malaria
• Penggunaan Rapid Diagnostic Test
• Uji kualitas Reagensia (Giemsa, Methanol, Minyak Emersi
• Memastikan pelaksanaan kegiatan pembuatan,
pewarnaan, pembacaan sediaan darah mikroskopis
malaria sesuai dengan SPO
• Memastikan petugas laboratorium melaksanakan
prosedur K3
Pasca Analisis

• Memastikan ketersediaan format pencatatan dan


pelaporan (formulir register laboratorium malaria)
• Semua kegiatan mulai dari tahap pra analisis sampai
paska analisis harus terdokumentasi dengan baik
dan tertelusur selama periode waktu tertentu (1-3
tahun) oleh unit yang bersangkutan
• Memastikan ketersediaan SPO pengelolaan limbah
• Penyeliaan berjenjang
Evaluasi dan Tindak Lanjut

• Hasil Kegiatan PMI harus dievaluasi oleh


penanggungjawab laboratorium dan ditindak
lanjuti sesuai permasalahan yang ada, guna
perbaikan laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai