Anda di halaman 1dari 34

TEXTUS OSSEUS

(JARINGAN TULANG)

dr. Nika Sterina Skripsiana


Departemen Histologi Divisi Histologi
FK ULM 2018
SUSUNAN
HISTOLOGIS
TULANG
 Sel-sel:
 osteoprogenitor
 osteoblastocytys
 osteocytus
 osteoclastocytus

 Bahan antar
sel/matriks
 Osteoid
Osteoprogenitor/ Sel Tulang
stem sel tulang

 sel yang belum


berdiferensiasi, sifat 
menetap setelah lahir
 derived from mesenchym
 undergo mitosis and
develop into osteoblasts
 Inti lonjong, pucat &
sitoplasma berwarna
pucat tidak beraturan
 Terdiri atas preosteoblas
 osteoblas, dan
preosteoklas  osteoklas
Osteoblastocytus
 bone forming cells
 collagen secretors
 Sel tersusun berderet = epitel
 Inti besar, letak eksentris, nukleolus 1, sitoplasma basofilik
 Letak pada permukaan bebas jaringan tulang muda (jaringan
tulang hasil dari osifikasi)

osteocytus

osteoblastocytus
Osteocytus
 Inti lonjong, kromatin (+++), warna gelap
 Nukleulos 1 – 2, sitoplasma basofilik
 Sel terletak dalam lakuna Howsip
 mature bone cells, derived form osteoblasts
 no ability to mitotically divide
 do not secrete matrix material

osteocytus

osteoblastocytus
 Osteoclastocytus
 Sel raksasa / giant Cell
 Inti banyak, kromatin (+),
 Nukleolus (+ ),
 Sitoplasma pucat
 Pada permukaan jar.tulang dan berada dlm Lakuna
HOWSHIP
 Fungsi : berperan dlm resorpsi dan remodelling tulang
steoclastocytus

steoclastocytus
osteoid
teoblastocytus
SUBSTANSI DASAR/
MATRIX OSSEA
 SENYAWA ORGANIK 
KOLAGEN
 = BONE COLLAGEN
=osteocollageneous fibers
atau OSSEIN
 Mengandung
glikosaminoglikan 
chondroitin sulfat & keratin
sulfat

 GARAM-GARAM ANORGANIK
 Hydroxyapatite:
Ca10(PO4)6(OH)2  85 %
 Calcium Carbonate:
CaCO3
 Magnesium Hydroxide:
Mg(OH)2
 Fluoride and Sulfate
JENIS-JENIS
JARINGAN TULANG

Jaringan tulang muda


(immature bone)
• jaringan tulang berserabut
kasar = jaringan tulang
teranyam (woven bone)

Jaringan tulang dewasa


(mature bone)
• jaringan tulang berserabut
halus = jaringan tulang lameler
(lamellated bones).
• tulang kompakta (compact
bone) dan tulang spongiosa
(spongiosa bone)
JARINGAN TULANG MUDA
 Awal dibentuk masa embyronal
atau pada jaringan tulang yang
pertama kali terbentuk dari proses
osifikasi atau terbentuk karena
patah tulang.
 >> sel-sel & serabut-serabut
kolagen.
 Osteoblast  bagian permukaan
dari berkas-berkas jaringan ini dan
tersusun berderet-deret seperti
epithelial. Osteoklas  lekukan dari
Howship
 Jaringan tulang muda pada masa
dewasa  cement dari akar gigi,
sutura dari tulang tengkorak, tulang
labyrinth pada telinga dan dekat
origo insertio tendon atau ligamen
pada tulang
JARINGAN TULANG DEWASA

 hasil perombakan
jaringan tulang muda
 << sel-sel, serabut
kolagen lebih halus dan
tersusun secara teratur,
sejajar & membentuk
lamel-lamel  sistem dari
Havers.
 tulang kompakta
(compact bone) dan
tulang spongiosa
(spongiosa bone)
TULANG SPONGIOSA

 Trabekula 
membentuk celah diisi
bone marrow ruang
sumsum tulang (bone
marrow cavity).
 Tidak teratur ;
bercabang dan saling
berhubungan
 Epifisis  terdiri atas
tulang spongiosa
dengan tulang
kompakta yang tipis
sebagai korteksnya.
TULANG KOMPAKTA
 Jaringan
pembungkus:
- Bagian luar
: Periosteum
- Bagian dalam :
Endosteum

 Struktur yang
padat, keras dan
terdiri atas
lamela-lamela
4 jenis Lamela :
1. Lamela Osteoni  TULANG KOMPAKTA
mengelilingi canalis
centralis (Haver’s)
2. Lamela interstitial 
menghubungkan antar
osteonum
3. Lamela circumferensia
eksterna→ dekat
periosteum
4. Lamela circumferensia
interna→ dekat endosteum

Antar kanal Havers


dihubungkan dgn kanal
Volkmann (canalis
perforans)
TULANG
KOMPAKTA
 Masing2 lamela
osteoni memiliki
deretan lacuna
ossea 
ditempati
osteocytus 
 Tiap lacuna
memiliki
lanjutan2 
canaliculi ossea
Lamella circumferentia eksterna

Canalis perforans- Volkmann

Canalis centralis/canal Havers

B-3a (10x10) Penampang melintang tulang


TULANG
KOMPAKTA

 OSTEONUM:
1) lamella osteoni
2) canalis centralis
3) system
ostocytus yang
concentric
Osteonum/Sistem Havers

Osteocytus
(dalam lacuna ossei) Canalis centralis

Lamella osteoni

B-3a (40x10) Penampang melintang tulang


OSTEOGENESIS/OSSIFIKASI
 Pembentukan,
pertumbuhan dan
perkembangan jaringan
tulang muda
• Osteogenesis primer 
langsung dari jaringan ikat 
osteogenesis
membranacea/desmal
• Osteogenesis sekunder 
secara tidak langsung 
jaringan tulang rawan hyaline
sebagai model  osteogenesis
cartilaginea  osteogenesis
perichondralis & osteogenesis
endochondralis.
OSTEOGENESIS MEMBRANACEA
 Langsung dibentuk dari
jaringan ikat mesencymal
 fibroblastocytus Os membranaceum
(pulau-pulau merah)
mesencymalis
osteoblastocytus
osteocollagenus
ditimbuni garam-garam
dari aliran darah
 Matriks makin mengeras 
pulau-pulau
os membranaceum
 Contoh : tulang atap
kepala
osteoblastocytus Osteoid (matriks berwarna merah)

osteocytus

B-1 (40x10) Osteogenesis Desmalis


osteocytus
Osteoklas

Osteoid Osteoblast
OSTEOGENESIS KARTILAGINEA-OSTEOGENESIS
PERICHONDRALIS
 Terjadi pada model cartilago hyalina yang akan menjadi tulang.
 Diawali pada daerah perichondrium yang melingkari bagian tengah
diafisis
 Perichondrium bertambah pembuluh darah & berfungsi osteogenik 
sel2 yg berbatasan dengan tulang rawan membesar, menjadi osteoblas
 terbentuk cincin tulang periosteal  perichondrium menjadi
periosteal
 Chondrocytus hipertropi  lakuna yang meluas, saling terpisah oleh
sekat-sekat matrik yang mengapur.
OSTEOGENESIS PERICHONDRALIS
 Lakuna dimasuki kapiler darah, berasal dari perichondrium, membawa
sel osteogeni  osteoblastocytus  matriks baru pada matriks
cartilaginea yang mengapur centrum ossificationis primarius atau
pusat penulangan primer (terjadi pada diafisis tulang sehingga disebut
juga centrum ossificationis primarium diaphysiale).
 Osteoclastocytus di pusat diafisis membentuk rongga sumsum
sementara  cavitas medullaris primarium
 di pusat epifisis terjadi juga pusat penulangan  centrum ossificationis
secundarium epipysiale.
OSTEOGENESIS PERICHONDRALIS
 Proses penulangan
ini meninggalkan sisa
jaringan cartilago di
dua tempat:
 Fascia articularis
pada ujung sendi
 Perbatasan epifisis
dan diafisis 
cartilago
epiphysialis 
akan terjadi
osteogenesis
endochondralis
OSTEOGENESIS KARTILAGINEA-
OSTEOGENESIS ENDOCHONDRALIS
 Proses penulangan ini akan menggantikan
kartilago epifisis menjadi jaringan tulang.
 Pada kartilago epifisis tampak beberapa
daerah seperti tiang-tiang, berurutan dari
arah epifisis ke diafisis:
 Zona reservata
 Zona proliverata
 Zona hipertropica
 Zona resorbens
 Zona ossificata
Zona resorbens
Zona calcificata

Osteogenesis cartilaginea

Zona reservata
Zona hipertrophica
Zona proliverata

B-2 (10x10) Osteogenesis Cartilaginea


Zona proliferata

zona kalsifikasi

Zona hipertrofica

Zona reservata
Zona ossifikasi

Osteogenesis Cartilaginea
OSTEOGENESIS ENDOCHONDRALIS
 Zona reservata
 daerah cadangan sel
kartilago
 Zona proliverativa Zona proliferata
 sel kartilago mengalami
proliferasi (mitosis), teratur
bertumpuk membentuk Zona hipertrofica
tiang berjajar: columella Zona reservata
chondrocyti.
 Zona hipertropica
 terisi chondrocytus
hipertropi yang membentuk
fosfatase alkalis.
Zona reservata zona proliverata

B-2 (40x10) Osteogenesis Cartilaginea


OSTEOGENESIS ENDOCHONDRALIS
 Zona resorbens
 Matrix yang telah
mengapur mengalami
resorbsi
Zona
resorbens
 Zona ossificata/ Zona calcificata

daerah penulangan
 Sel membentuk matriks.
 Penulangan diikuti oleh
resorbsi oleh
osteoclastocytus
 Aliran darah juga
membawa garam-
garam  pengapuran
Zona
resorbens

Zona calcificata

Zona
hipertrophica

B-2 (40x10) Osteogenesis Cartilaginea


FUNGSI JARINGAN TULANG
 Pada sistem gerak
 Sebagai tempat perlekatan otot dan tendo serta sebagai
komponen sistem persendian.
 Pada sistem pelindung
 Melindungi alat-alat penting tanpa mengganggu pekerjaan alat-
alat yang bersangkutan,memberi bentuk pada tubuh atau bagian
tubuh, membantu menentukan sikap tubuh.
 Deposit mineral
 Sebagai tempat pengendapan bahan-bahan mineral terutama
bahan kapur dapat mempengaruhi metabolisme kalsium dalam
tubuh.

Anda mungkin juga menyukai