Anda di halaman 1dari 5

Manusia Gender

Dan Pembangunan
Oleh :
Anissa Zuhrita (17136127)
Dhanu Sekarjati (17136133)
Pengertian Konsep
Gender
Namun demikian, kebudayaan yang dimotori oleh budaya
patriarki menafsirkan perbedaan biologis ini menjadi
indikator kepantasan dalam berperilaku yang akhirnya
berujung pada pembatasan hak, akses, partisipasi, kontrol
dan menikmati manfaat dari sumberdaya dan informasi.
Akhirnya tuntutan peran, tugas, kedudukan dan kewajiban
yang pantas dilakukan oleh laki-laki atau perempuan dan
yang tidak pantas dilakukan oleh laki-laki atau perempuan
sangat bervariasi dari masyarakat satu ke masyarakat
lainnya. Ada sebagian masyarakat yang sangat kaku
membatasi peran yang pantas dilakukan baik oleh laki-laki
maupun perempuan.
Hubungan Gender dan
Pembangunan
O Otonomi Daerah sejak tahun 2001 menyebabkan perubahan paradigma
pembangunan, berorientasi sentralistik ke arah desentralisasi.
O Perubahan tersebut membawa konsekuensi yaitu pemerintah harus memberikan
kesempatan yang lebih besar kepada masyarakat untuk ikut menentukan berbagai
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan berbagai
permasalahan dan kebutuhan daerah setempat.
O Banyak kalangan yang menilai pembangunan yang berjalan hingga saat ini masih
netral gender, artinya masih banyak ketimpangan atau kesenjangan hubungan
relasi antara berbagai pihak terutama antara perempuan dan laki-laki dalam
memperoleh haknya.
O Hak tersebut dapat ditinjau dari aspek perolehan akses (peluang), partisipasi aktif
dalam pelaksanaan, keikutsertaan untuk menentukan berbagai kebijakan
pembangunan maupun perolehan manfaat dari hasil kegiatan atau aktifitas
pembangunan yang telah dilaksanakan.
Pertanyaan
O Fajri : Bagaimana upaya Pemerintah dalam
mengangkat derajat perempuan di
Indonesia
O Andrian : Bagaimana Laki – Laki yang
mempunyai sifat Perempuan dan
hubungannya dengan LGBT
O Robet : cewek cowok sama saja pekerjaanya
di kantor, apa yang memepengaruhi
kesetaraan gender dan apa dampaknya

Anda mungkin juga menyukai