0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
77 tayangan5 halaman
Mekanisme pengaturan denyut jantung janin dipengaruhi oleh sistem saraf simpatis dan parasimpatis, baroreseptor, kemoreseptor, susunan saraf pusat, dan sistem hormonal. Faktor-faktor ini bekerja sama menjaga denyut jantung janin berada pada rentang normal 120-160 kali per menit.
Mekanisme pengaturan denyut jantung janin dipengaruhi oleh sistem saraf simpatis dan parasimpatis, baroreseptor, kemoreseptor, susunan saraf pusat, dan sistem hormonal. Faktor-faktor ini bekerja sama menjaga denyut jantung janin berada pada rentang normal 120-160 kali per menit.
Mekanisme pengaturan denyut jantung janin dipengaruhi oleh sistem saraf simpatis dan parasimpatis, baroreseptor, kemoreseptor, susunan saraf pusat, dan sistem hormonal. Faktor-faktor ini bekerja sama menjaga denyut jantung janin berada pada rentang normal 120-160 kali per menit.
frekuensi denyut jantung janin rata-rata sekitar 140 denyut pe
rmenit (dpm) dengan variasi normal 20 dpm di atas atau di bawa h nilai rata-rata. Jadi nilai normal denyut jantung janin adalah ant ara 120 - 160 dpm Mekanisme pengaturan DJJ Dipengaruhi oleh beberapa faktor: 1. Sistem saraf simpatis, yang sebagian besar berada di miokardiu m. Rangsangan saraf simpatis (beta-adrenergik) akan meningkatk an frekuensi DJJ, menambah kekuatan kontraksi jantung, mening katkan volume curah jantung. Hambatan pada saraf simpatis mis alnya (propanolol) menurunkan frekuensi dan sedikit mengurangi variabilitas denyut jantung janin. 2. Sistem saraf parasimpatis, terutama terdiri atas serabut n. Vagu s. rangsangan n. vagus (asetil kolin) akan menurunkan frekuensi DJJ, hambatan n. vagus (atropin) akan meningkatkan frekuensi D JJ. 3. Baroreseptor, pada arkus aorta dan sinus karotid. bila tekanan meningkat, reseptor ini akan merangsang n. vagus dan n. glosofa ringeus —> terjadi penekanan aktifitas jantung berupa DJJ 4. Kemoreseptor, berfungsi mengatur perubahan kadar O2 dan C O2 dalam darah serta cairan otak. Terdiri atas 2 bagian: 1. perifer yang terletak didaerah karotid dan korpus aorta, 2. sentral yang t erletak dibatang otak. Kadar O2 menurun & CO2 meningkat —> t erjadi refleks dari reseptor sentral: takikardi, peningkatan TD untu k memperlancar aliran darah, meningkatkan kadar O2, dan menu runkan kadar CO2 5. Susunan saraf pusat. Variabilitas DJJ akan meningkat sesuai de ngan aktifitas otak dan gerakan janin. Pada keadaan janin tidur —> aktifitas otak menurut —> variabilitas DJJ akan menurun. 6. Sistem hormonal juga berperan dalam DJJ. Pada keadaan stres (asfiksia) —> medula adrenal mengeluarkan epinefrin dan norepin efrin —> takikardi, peningkatan kekuatan kontraksi jantung dan T D.