Farmakokinetik klinik kelompok VI 1. Putri (2016.01.00.02.18) 2. Marnovi Yanti (2017.01.00.02.030) 3. Nadya Selvi (2017.01.00.02.018) 4. Nila Amelina (2017.01.00.02.046) LITIUM
Lithium merupakan logam alkali dalam bentuk kation monovalen (Li + )
Digunakan untuk pengobatan gangguan bipolar. Terdapat dalam bentuk garam karbonat dan sitrat dari lithium yang tersedia. Litium merupakan obat pilihan pertama pada gaganguan bipolar . Sedangkan asam valporat dan lamotrigin, atau karbamazepin dapat juga digunakan untuk pengobatan pada penyakit bipolar. Meskipun obat ini telah digunakan dalam pengobatan psikiatri sejak tahun 1940an, mekanisme kerja lithium sebagian besar tidak diketahui Dosis terapi dan toksik
• Rentang terapeutik umum untuk litium adalah 0,6-1,5
mmol / L Namun, rentang konsentrasi terapeutik yang diberikan berbeda tergantung pada kondisi klinis pasien • akut, konsentrasi lithium minimal 0,8 mmol / L yang biasanya direkomendasikan jika tidak ada respon maka dosis dapat dinaikan 1-1,2 mmol / L Efek samping litium • Efek samping penggunan litium jangka pendek :yang diamati saat memulai lithium atau setelah peningkatan dosis meliputi kelemahan otot, kelesuan, polidipsia, poliuria, nokturia, sakit kepala, gangguan ingatan • Efek samping jangka panjang termasuk insipidus diabetes yang disebabkan obat, , gaguan fungsi ginjal, hipotiroidisme dengan atau tanpa pembentukan gondok, kelainan elektrokardiografi, leukositosis, penambahan berat badan, dan perubahan dermatologis. Lanjutan • Jika dosis konsentrasi serum litium mendekati 1,2-1,5 mmol/L, efek samping lain yang dialami yaitu penurunan daya ingat dan konsentrasi, mengantuk, tremor, gangguan koordinasi, mual, muntah, diare dan kelelahan. • Konsentrasi diatas kisaran terapi 1,5-3 mmol/L mengalami kebingungan, gangguan bicara, lethargy, ataxia, nystagmus, penglihatan kabur, vertigo, hiperreflexsia, hipertonia, tremor. • Konsentrasi diatas kisaran terapi 1,5-3 mmol/L mengalami kebingungan, gangguan bicara, lethargy, ataxia, nystagmus, penglihatan kabur, vertigo, hiperreflexsia, hipertonia, tremor. Monitoring parameter klinis • Tanda dan gejala penyakit bipolar meliputi depresi (depresi, sering merasa sedih,, penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan, insomnia atau hypersomnia, retardasi atau agitasi psikomotor, penurunan energi atau kelelahan, perasaan tidak berharga atau rasa bersalah, sulit mengambil keputusan, sulit konsentrasi Lanjutan…. • mania ditandai dengan (mood yang tidak normal dan terus meningkat,insomnia , tekanan bicara, peningkatan aktivitas atau agitasi, berlebihan dalam kegiatan resiko tingggi
onset untuk litium adalah 1-2 minggu, dan periode
pengobatan 4 sampai 6 minggu diperlukan untuk menilai respon terapeutik lengkap terhadap obat tersebut. LANJUTAN… Sebelum memulai terapi lithium, pasien harus menjalani pemeriksaan fisik lengkap, dan pemeriksaan serum umum (termasuk serum elektrolit dan kreatinin serum), jumlah sel darah lengkap dengan tes fungsi tiroid diferensial Setelah konsentrasi lithium steady state yang diinginkan tercapai, konsentrasi lithium harus diperiksa ulang setiap 1-2 minggu selama kurang lebih 2 bulan atau sampai konsentrasi telah stabil Lanjutan… Karena pasien dengan mania akut dapat meningkatkan pembersihan lithium, konsentrasi lithium harus diukur kembali pada pasien ini setelah episode manik berakhir dan pembersihan kembali normal. Jika tidak, konsentrasi lithium dapat menumpuk ke tingkat toksik karena penurunan clearance lithium. PARAMETER FARMAKOKINETIK KLINIK Lithium dieliminasi hampir seluruhnya (> 95%) tidak berubah dalam urin. Lithium yang dieliminasi melalui air liur, keringat, dan feses sekitar 5 % Lithium diberikan secara oral sebagai garam karbonat atau sitrat. Kapsul karbonat litium (150, 300, 600 mg) dan tablet (pelepasan cepat: 300 mg; pelepasan berkelanjutan: 300, 450 mg) tersediaAda 8.12 mmol (atau 8,12 mEq) lithium dalam 300 mg litium karbonat. Sirup litium sitrat (8 mmol atau mEq / 5 mL) adalah bentuk sediaan oral lainnya Lanjutan… Ketersediaan hayati oral baik untuk semua garam lithium dan bentuk sediaan dan sama dengan 100%
Dosis litium karbonat 900-2400 mg/d pada
pasien dewasa denga fungsi ginjal . Efek dari kondisi penyakit dan Kondisi pada Farmakokinetik serta Dosis Pasien dengan fungsi ginjal normal (kreatinin klirens > 80ml/min), T1/2 24 jam, Vd 0,9L/kg, klirens litium 20ml/menit
Pasien dengan fase mania akut, klirens litium meningkat
sekitar 50%
Pada anak-anak (9-12 th) T1/2 18jam. Vd 0,9 L/.kg.
Klirens litium 40ml/menit
Klirens litium dapat menurun pada manula dan T1/2
mencapai diatas 36%
BAUER, 2008 ; 714
Efek dari kondisi penyakit dan Kondisi pada Farmakokinetik serta Dosis disfungsi ginjal mempengaruhi farmakokinetik litium. Tingkat CL lithium menurun sebanding dengan klirens kreatinin. Pada orang dewasa, rasio clearance clearance / kreatinin lithium adalah 20%, namun selama fase manik meningkat hingga sekitar 30% Karena penurunan CL, rata rata waktu paruh litium 40-50 jam pada pasien gagal ginjal Wanita menyusui Litium tidak digunakan pada masa trimester pertama saat kehamilan karena kemungkinan efek teratogen pd bayi Karena peningkatan filtrasi glomerulus, klirens litium dapat meningkat pd wanita hamil terutama pd saat kehamilan trimester ketiga Litium dpt menembus plasenta & konsentrasi pd air susu sekitar 30-100 %