Anda di halaman 1dari 26

BULIMIA NERVOSA

Dosen Pembimbing:
dr. Meidian Sari, Sp.KJ
Bab I : Pendahuluan

2
GANGGUAN MAKAN

Anoreksia Nervosa Bulimia Nervosa

5- 10 juta orang terutama wanita muda


Bab II : Tinjauan Pustaka
Bulimia merupakan bahasa latin dari sebuah kata Yunani boulimia, yang
artinya “extreme hunger” alias lapar yang amat sangat. Ini sesuai dengan
gambaran para bulimics (orang yang bulimia), mereka cenderung makan
dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat, seperti orang yang
kelaparan. Dan selanjutnya sebagai “kompensasi” dari pola makannya
tersebut, mereka akan melakukan berbagai cara yang intinya supaya berat
badan mereka tidak bertambah meski mereka sudah makan banyak
DSM-IV

Individu tersebut memuntahkan kembali


makanan secara sengaja. Dilakukan dengan
PURGING menusukkan jari ke tenggorokan, atau dengan
menggunakan obat-obatan laksatif, obat
pencahar, maupun obat-obatan lain

,Individu tersebut menggunakan cara lain selain cara


yang digunakan pada tipe purging, seperti berpuasa
NON-PURGING atau berolahraga secara berlebihan. Tujuannya agar
energi yang dihasilkan dari makanan dapat langsung
dibakar dan habis
EPIDEMIOLOGI

• Lebih sering pada wanita muda ( 2-3%)

• laki-laki hanya 1/10 dari wanita


ETIOLOGI
1. Genetik : Penelitian terhadap kembar identik dan kembar
fraternal membuktikan bahwa prilaku gangguan pola
makan pada kembar identik lebih besar kemungkinan
terjadinya dibandingkan kembar fraternal. Hal itu
disebabkan susunan genetik kembar identik sama
dibandingkan kembar fraternal.
ETIOLOGI
2. Biologis : Para peneliti telah menemukan bahwa
neurotransmitter serotonin secara signifikan meningkat
pada pasien yang menderita Bulimia Nervosa . Disamping
menciptakan rasa kepuasan fisik dan emosi,
neurotransmitter serotonin juga menghasilkan efek kurang
nafsu makan. kadar endorphin plasma meningkat pada
pasien Bulimia Nervosa yang muntah.
ETIOLOGI
3. Sosio Kultural :Pasien dengan bulimia nervosa,
cenderung mereka yang memiliki kedudukan tinggi dan
perlu berespon terhadap tekanan sosial untuk menjadi
kurus. Banyak pasien bulimia nervosa adalah pasien
terdepresi dan memiliki depresi familial yang tinggi hal ini
disebabkan oleh orang tua yang mengikutsertakan anaknya
dalam kegiatan yang mengharuskan pengontrolan berat
badan yang ketat seperti balet, senam, modeling dapat
sebagai faktor risiko timbulnya bulimia nervosa.
GEJALA > 20 GANGGUAN MAKAN
KEPARAHAN > 10 PARAH
Kriteria Diagnosis
A. Episode rekuren pesta makan. Episode pesta makan ditandai oleh kedua hal
berikut ini
 Makan, dalam periode waktu tertentu (misalnya dalam 2 jam), jumlah makan
jauh lebih besar daripada yang dimakan kebanyakan orang pada waktu dan
situasi yang serupa.
 Perasaan hilang kendali terhadap makan selama episode tersebut (misalnya
merasa tidak dapat menghentikan makan atau mengendalikan apa atau
berapa banyak yang dimakannya).
B. Perilaku kompensasi yang relevan yang tidak layak untuk mencegah
kenaikan berat badan.
C. Pesta makan dan perilaku kompensasi yang tidak sesuai, keduanya terjadi
dengan rata-rata sekurangnya dua kali dalam seminggu selama 3 bulan.
D. Pemeriksaan diri sendiri terlalu dipengaruhi oleh bentuk dan berat badan.
E. Gangguan tidak terjadi semata mata selama episode anoreksia nervosa
• Makan dalam jumlah yang berlebihan.
• Terobsesi dengan makanan dan kalori.
• Melakukan perangsangan muntah dan
cuci perut.
• Sering menghilang ke kamar mandi bila
selesai makan, untuk mengeluarkan
makanan - makanan yang telah ditelan.
• Merasa kehilangan kontrol.

Gejala
BN 13
Pemeriksaan
Fisik

Pembesaran Kelenjar
Parotis Bilateral, sebagian
besar akibat stimulasi non-
inflamasi kelenjar ludah

14
Pemeriksaan
Fisik

Pada pasien dengan


muntah yang
diinduksi sendiri,
erosi permukaan
lingual gigi,
kehilangan email,
penyakit periodontal,
dan karies gigi yang
luas dapat diamati

15
Pemeriksaan
Fisik

Tanda Russell (salah satu dari


beberapa temuan pemeriksaan
fisik dalam psikiatri)
bermanifestasi sebagai,
jaringan parut, dan lecet pada
buku-buku jari sekunder akibat
muntah yang diinduksi sendiri
berulang-ulang

16
diagnosis banding

• Anoreksia Nervosa

• Sindroma Kluver-Bucy

• Sindroma Kleine-Levin
Penatalaksanan
• Terapi CBT (Cognitive Behavioral Therapy)

 Fase Pertama : pasien diajarkan tentang bulimia nervosa yaitu faktor-faktor

yang menyebabkan penyakit ini diantaranya tindakan pengaturan

frekuensi dan pola makan dengan cara menghindari makanan yang

sebanyak banyaknya atau pengetahuan tentang purging pada sesi terapi ini

 Fase Kedua : pasien diajarkan dalam kebebasan memilih makanan dan

diberitambahanwaktu untuk memperbaiki makanan disfungsional dala

m tubuh dan pola pikirnya.

 Pada fase ketiga, tujuannya ialah maintenance dan mencegah kekambuhan

18
Penatalaksanan

Terapi Farmakologi

 Antidepresan : Obat fluoxetine dengan dosis 60 mg / hari yang mempunyai

efek dapat menurukan respon muntah dan memperbaiki gangguan makan

19
Penatalaksanan

Terapi Nutrisi

Ahli gizi dapat mengatur jadwal makan, memberikan penjelasan mengenai tujuan

terapi nutrisi, pentingnya diet sehat dan akibat buruk dari pola makan yang salah

terhadap kesehatan. Pengaturan diet untuk penderita bulimia nervosa dilakukan

secara bertahap tergantung tingkat keparahan serta ada tidaknya komplikasi

dengan penyakit penyerta.

20
Pencegahan

• Pencegahan Primer
Pencegahan ini langsung ditujukan pada populasi berisiko
tinggi untuk mencegah timbulnya gangguan makan pada mereka
yang asimtomatik

• Pencegahan Sekunder
Pencegahan ini bertujuan untuk deteksi dan intervensi
dini, dengan memberikan pendidikan pada petugas kesehatan di
pusat pelayanan kesehatan primer

21
Komplikasi

• Masalah Dermatologi : Rusells sign


• Masalah Gastrointestinal : Malory Weiss Tears
Syndrome
• Masalah pada Jantung : Palpitasi, Sinus Takikardia
• Masalah Endokrin : Amenore & Oligomenore

22
Bab III : Kesimpulan
kesimpulan

1. Bulimia adalah penyakit yang akan sering kita


jumpai dalam dunia klinis dan bulimia adalah
penyakit yang bisa disembuhkan dengan baik.
Bulimia biasanya ditandai dengan episode berulang
dari pesta makan diikuti dengan 1 atau lebih perilaku
kompensasi untuk menghilangkan kalori (muntah,
obat pencahar, puasa, dll) yang terjadi rata-rata
minimal dua kali seminggu selama 3 bulan atau lebih.
kesimpulan
2. Pada dasarnya penyakit bulimia bisa disembuhkan
dengan baik, apalagi ketika bisa didiagnosa dengan
dini maka dapat diobati dan disembuhkan dengan
baik. Rata – rata secara umum pasien bulimia bisa
diobati dengan fluoxetine dan CBT.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai