Anda di halaman 1dari 31

BAB 7 SISTEM PERNAFASAN

POKOK BAHASAN
• Sistem Pernafasan Manusia
• Kelainan dan gangguan sistem
pernafasan manusia
• Merokok dan Kesehatan
• Teknologi yang Berkaitan dengan
sistem Pernafasan
• Sistem Pernafasan Hewan
Sistem Pernafasan Manusia
Alat respirasi
• Hidung
• Faring (tekak)
• Laring
• Trakea
• Bronkus
• Bronkiolus
• Alveolus
• Paru-paru
Alat Pernafasan Manusia
• Hidung = udara pernapasan masuk melalui lubang hidung menuju rongga hidung yang
dilengkapi dengan silia dan selaput lendir yang berguna untuk menyaring debu,
meletakan kotoran pada rambut hidung,mengatur suhu udara pernapasan,dan
menyelidiki adanya bau udara.
• Faring = merupakan rongga tekak,rongga pertigaan kearah saluran pencernaan
(esofagus), saluran pernapasan (batang tenggorok), dan saluran ke rongga hidung
• Laring = dalam laring terdapat selaput suara yang ketiganya di atur oleh serabut-
serabut otot sehingga dapat mengatur tinggi rendah nada suara yang diperlukan.
• Trakea = dinding batang tenggorok (trakea) terletak didaerah leher didepan
kerongkongan (esofagus) trakea merupakan pipa yang terdiri dari gelang-gelang tulang
rawan bagian pangkal selalu dalam keadaan terbuka
• Bronkus = bronkus sebelah kanan bercabang tiga, sedangkan bronkus sebelah kiri
bercabang dua.
• bronkiolus = dari bronkus udara masuk ke cabang bronkus yang disebut bronkiolus.
Bronkiolus berakhir sebagai gelembung-gelembung halus yang disebut alveolus.
• Alveolus = alveolus diselubungi oleh pembulu darah kapiler tempat terjadinya difusi O2
dan CO2.
• Paru-paru = paru-paru sebelah kanan terdiri atas tiga kelompok alveolus dan
merupakan tiga belahan belahan (tiga lobus). Paru-paru sebelah kiri terdiri atas dua
kelompok alveolus dan merupakan dua belahan paru-paru (dua lobus).
Glotis dan epiglotis pada alat respirasi
manusia.
Bagian paru-paru
manusia.
Mekanisme Pernapasan

Mekanisme Mekanisme
pernapasan dada. pernapasan perut.
Mekanisme Pernafasan Dada dan Perut
• Mekanisme Pernapasan Dada • Mekanisme Pernapasan perut
pernafasan dada akan terjadi penafasan perut akan terjadi apabila
apabila otot-otot tulang rusuk luar otot-otot diafragma atau sekat rongga
berkontraksi, sehingga dada mendatar dan volume rongga dada
mengakibatkan tulang rusuk naik membesar, sehingga akan mengakibatkan
tekanan udara didalam rongga dada
dan volume rongga dada akan lebih
menjadi lebih kecil dari pada tekanan
kecil dari pada udara luar.
udara luar. Hal ini akan mengakibatkan
Perbedaan tekanan udara ini akan udara masuk ke paru-paru, proses ini
menyebabkan udara luar masuk ke disebut proses inpirasi. Sedangkan apabila
dalam rongga dada sehingga terjadi otot-otot diafragma mengerut atau
proses inspirasi. Sedangkan apabila berkontraksi dan volume rongga dada
otot antar tulang rusuk dalam mengecil, sehingga tekanan udara di
berkontraksi maka akan terjadilah dalam rongga dada menjadi lebih besar
ekspirasi. dari pada tekanan udara luar akan
mengakibatkan udara dari dalam paru-
paru mendorong keluar tubuh, ini disebut
ekspirasi.
Volume dan Kapasitas Paru-paru

• Volume tidal (VT) = volume udara inspirasi atau ekspirasi normal


(sekitar 500 ml)
• Volume cadangan inspirasi (VCI) = volume udara cadangan yang
dapat dihirup setelah volume
tidal (biasanya 3000 ml)
• Volume cadangan ekspirasi (VCE) = volume ekstra yang dapat
dihembuskan setelah ekspirasi
normal (sekitar 1100 ml)
• Volume residu (VR) = volume udara yang tetap berada di dalam
paru-paru setelah ekspirasi kuat (kira-
kira 1200 ml)
• Kapasitas inspirasi (KI = VT + VCI) adalah udara yang
dapat dihirup oleh seseorang mulai inspirasi atau ekspirasi
normal lalu mengembangkan paru-parunya hingga maksimum.

• Kapasitas residu fungsional (KRF = VCE + VR) adalah


jumlah udara yang tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi normal.

• Kapasitas vital (KV = VCI + VT + VCE) kapasitas ini


merupakan jumlah udara maksimum uang dapat dikeluarkan paru-paru
setelah mengisinya secara maksimum hingga mengeluarkannya
sebanyak-banyaknya.

• Kapasitas paru-paru total ekspirasi adalah jumlah udara


maksimum paru-paru yang dapt dihirup maksimum (5800 ml)
Frekuensi Pernapasan
Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh:
 Umur
 Jenis kelamin
 Suhu tubuh
 Posisi tubuh
Mekanisme
Pertukaran
Oksigen dan
Karbon dioksida
Reaksi reversibel antara oksigen
dan hemoglobin.
Kelainan dan Penyakit pada Sistem
Pernapasan Manusia
• Kanker paru-paru = penyakit ini dapat dipicu oleh polusi asap rokok yang mengandung
hidrokarbon termasuk benzopiren.
• Emfisema = penyakit paru-paru degenaratif ini terjadi karena jaringan paru-paru
kehilangan elastisitasnya akibat gangguan jaringan elastis dan
kerusakan dinding di antara alveoli.
•Asma = penyakit ini terjadi akibat penyempitan saluran pernafasan. Asma
ditandai dengan mengi (wheezing), bentuk, dan rasa sesak di dada
secara berkala atau kronis.
•TBC = dapat mengganggu proses difusi oksigen kerena timbulnya bintil-bintil
kecil pada alveolus yang disebabkan bakteri my cobacterium
tuberculosis.
•Pneumonia = infeksi bakteri diplococcus pneumoniae menyebabkan penyakit
pneumonia (radang paru-paru atau radang dinding alveolus).
• Radang = adanya penyumbatan di rongga faring dan laring karena difteri, laringitis,
atau tetanus (kejang otot) sering ditanggulangi dengan melakukan
trkeostomi (melubangi trkea).
• Tonsilitis = peradangan pada tonsil (amandel). Tonsil adalah kelompok jaringan
limfoid yaang terdapat dirongga mulut. Jika terjadi infeksi melalui mulut
atau saluran pernafasan, tonsil akan membengkak (radang).
Merokok dan Kesehatan
Merokok dapat  NIKOTIN
penyebabkan penyakit saluran Nikotin dalam jumlah kecil mempunyai
penafasan kronis dan sering pengaruh menenangkan, tetapi dapat
menyebabkan kematian menyebabkan radang saluran pernafasan.
Dalam jumlah yang besar nikotin sangat
Kandungan rokok berbahaya 20-50 mg nikotin dapat
menyebabkan pernafasan terhenti.
Pada saat rokok dibakar, nikotin
akan keluar bersama asap rokok.  CO
Selain mengandung nikotin, asap rokok Merupakan gas beracun yang tidak berbau,
mengandung senyawa pirimidin, efeknya adalah pembulu darah akan
amonia, karbon diksida, karbon menyempit dan megeras sehingga
monoksida, asam organik, keton, mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah.
aldehid, dan tar.  TAR
Dari sekian banyak kandungan
Tar adalah komponen dalam asap rokok yang
zat berbahaya dalam asap rokok, tiga
tinggal sebagai sisa setelah nikotin dan tetesan-
bahan pokok yang paling berbahaya
tetesan cairannya dialihkan. Tar mempunyai
bagi kesehatan adalah sbb: efek karsigonik (menyebabkan kanker).
Teknologi yang Berkaitan dengan sistem
Pernafasan
• Intubasi endotrakea dan • Radiasi menggunakan
trakeostomi sinar X
cara ini dilakukan terhadap cara ini dilakukan untuk
pasien yang baru saja menjalani mendiagnosis penyakit alat pernafasan,
operasi. Caranya adalah dengan misalnya kanker paru-paru. Cara kerja
memasukkan selang didalam trakea. alat rontgen adalah pesien menarik
Cara lain yang sering dilakukan saat ini nafas dalam-dalam dan berdiri tegak
adalah trakeostomi, yaitu dengan menghadap lapisan film. Mesin rontgen
melubangi trakea. Trakeostomi berada sekitar 2 meter dibelakang
umumnya dilakukan oleh ahli bedah pasien. Sinar x akan menyinari bagian
untuk memasukkan alat untuk tubuh dari belakang, masuk melalui
mengeluarkan sekresi dari cabang tubuh dan keluar dibagian depan.
bronkus atau saluran pernafasan lain
untuk meningkatkan kejra paru-paru.
Sistem Pernafasan Hewan

Sistem Pernapasan
Porifera

Pada Porifera, oksigen


masuk secara difusi
melalui sel-sel permukaan
tubuhnya.
Sistem Pernapasan Porifera
Porifera bernafas dengan cara memasukkan air melalui pori-pori
(ostium) yang terdapat pada seluruh permukaan tubuhnya, masuk
kedalam rongga spongocoel. Proses pernafasan selanjutnya dilakukan
oleh sel leher (koanosit), yaitu sel yang berbatasan langsung dengan
rongga spongocoel.
air yang masuk melalui ostium menuju rongga spongocoel
membawa oksigen sekaligus zat-zat makanan. Mengikat O2 dan
melepaskan CO2 dilakukan oleh sel leher (koanosit) selain melakukan
fungsi pernafasan, sel leher sekaligus melakukan proses pencernaan
dan sirkulasi zat makanan. Selanjutnya air keluar melalui oskulum.
Sistem Pernapasan
Coelenterata

Pada Coelenterata,
oksigen masuk secara
difusi melalui sel-sel
permukaan tubuh dan
melalui alat bantu berupa
sifonoglifa.
Sistem Pernapasan Coelenterata

Coelenterata tersusun dari dua lapisan sel. Yaitu


lapisan luar berasal dari ectoderm dan lapisan dalam
berasal dari endoderm. Lapisan sel yang berasal dari
ectoderm disebut epidermis dan lapisan yang berasal dari
endoderm disebut gastrodermis. Pertukaran gas terjadi
secara difusi pada sel diluar permukaan tubuh yang
bersentuhandengan air. Untuk respirasi coelenterata
mempunyai alat bantu berupa lekukan jaringan yang
terdapat pada gastrodermis yang disebut sifonoglifa.
Sistem Pernapasan Cacing
Pada cacing, pertukaran gas terjadi pada
permukaan tubuhnya (integumen).
Sistem Pernapasan Cacing

O2 berdifusi melalui permukaan tubuhnya yang basa,


tipis dan memiliki pembulu-pembulu darah. Selajutnya,
O2 diedarkan keseluruh tubuh oleh sistem peredaran
darah. CO2 sebagai sisa pernafasan dikeluarkan dari
jaringan oleh pembuluh darah, kemudian keluar memalui
permukaan tubuh secara difusi. Permukaan tubuh cacing
tanah selalu basah. Hal ini berfungsi untuk mempermudah
proses difusi O2 melalui permukaan tubuhnya.
Sistem
Pernapasan
Serangga

Pada serangga, pertukaran


gas dari jaringan dengan
udara dilakukan dengan
menggunakan sistem
pembuluh trakea.

Sistem pembuluh trakea pada serangga.


Sistem Pernapasan Serangga

Corong hawa (trakea) adalah alat pernafasan yang dimiliki oleh


serangga. Pembulu trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di
kerangka luar (eksoskleton) yang disebut spirakel. Spirakel
mempunyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan
menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Oksigen dari luar masuk
lewat spirakel kemudian udara dari spirakel menuju pembulu-
pembulu trakea selajutnya pembulu trakea bercabang lagi menjadi
cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh
jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Pertukaran gas terjadi antara
trakeolus dengan sel-sel tubuh.
Sistem Pernapasan Ikan

Pada ikan,
proses respirasi
dilakukan
dengan
menggunakan
insang.

Struktur insang pada ikan dan aliran air yang masuk ke insang.
Sistem Pernapasan Ikan
Ikan bernafas dengan insang yang terdapat disisi kanan dan kiri
kepala. Selain berfungsi sebagai alat pernafasan, insang juga berfungsi
sebagai alat ekskresi dan alat transportasi garam-garam.
Mekanisme pernafan pada ikan
Mekanisme parnafasan pada ikan diatur oleh mulut dan tutup insang.
Pada waktu ingsang mengembang, membran brankeostega menempel
rapat pada tubuh, sehingga air masuk lewat mulut. Sebaliknya jika
mulut ditutup, tutup insang mengempis, rongga faring menyempit,
dan membran bronkeostega melonggar sehingga air keluar melalui
celah dari tutup insang.
Sistem Pernapasan Katak

Pada katak, proses


respirasi dilakukan
dengan
menggunakan
paru-paru.

Mekanisme respirasi katak.


Sistem
Pernapasan
Reptil

Pada reptil, proses


respirasi dilakukan
dengan menggunakan
paru-paru.
Sistem Pernapasan Burung
Pada burung, proses
respirasi dilakukan
dengan menggunakan
paru-paru.

Fase inspirasi dan


ekspirasi pada respirasi
burung.
Sistem Pernapasan Burung

MEKANISME PERNAFASAN BURUNG


Alat pernafasan burung adalah paru-paru. Pertukatan gas terjadi
pada parabronkus yang banyak mengandung pembuluh darah
Pada waktu burung tidak terbang, pernafasan terjadi pada karena
gerakan tulang dada sehingga tulang-tulang rusuk bergerak kemuka
dan kearah bawah. Akibatnya, rongga menbesar dan paru-paru
mengembang. Mengembangnnya paru-paru menyebabkan udar luar
masuk (inspirasi). Sebaliknya jika rongga dada mengecil, paru-paru
akan mengempis sehingga udar dari kantong udara kembali keparu-
paru. Jadi, udar segar mengalir melalui parabronkus pada waktu
inspirasi dan ekspirasi sehingga fungsi paru-paru burung lebih efisien
dari pada paru-paru mamalia.
Pada waktu terbang, gerakan aktif dari rongga
dada tak dapat berlangsung karena tulang-tulang
dada dan tulang rusuk merupakan pangkal
pelekatan yang kuat untuk otot-otok terbang.
Akibatnya ispirasi dan ekspirasi dilakukan oleh
kantong udara diketiak. Caranya dengan
menggerak-gerakkan sayap keatas dan kebawah.
Gerakan ini dapat menekan dan melonggarkan
kantong udara tersebut sehingga terjadilah
pertukaran udara didalam paru-paru. Semakin
tinggi terbang, burung harus semakin cepat
menggerakkan sayap untuk memperoleh semakin
banyak O2.

Anda mungkin juga menyukai