Anda di halaman 1dari 24

Penyakit Lepra dalam

Keluarga
Ery Lione N
102014052
Skenario 4
Seorang bapak (45 tahun) membawa anak laki-laki bernama
yang berumur 14 tahun ke Puskesmas untuk berobat. Di
punggung dan lengan anaknya terdapat bercak-bercak
keputihan. Dokter menduga anak ini terkena kusta karena ia
berasal dari suatu wilayah yang endemis kusta. Dokter
melakukan kunjungan rumah untuk memeriksa seluruh anggota
keluarga dan memeriksa kondisi rumahnya. Keluarga bapak
tersebut tinggal di rumah ukuran 4x4 m di pemukiman padat
penduduk. Lantai rumah sebagian masih tanah. Sinar matahari
sulit masuk ke rumah. Keadaan rumah lembab. Di rumah itu di
huni 5 orang yang terdiri dari bapak, ibu dan 3 orang anaknya
yang masing-masing berumur 14 tahun (laki-laki), 9 tahun
(perempuan), dan 6 tahun (laki-laki) . Ternyata ibu dari anak-
anak tersebut pernah diobati kusta 3 tahun lalu tapi tidak selesai.
Kusta (lepra)
• Merupakan penyakit infeksi yang kronik.
• Saraf perifer, kulit, mukosa traktus
respiratorius bagian atas, dapat ke organ
lain kecuali sistem saraf pusat
Etiologi
• Penyebab: Mycobacterium Leprae
• Tahan asam & alcohol
• Batang Gram +
• Siklus replikasi lambat (2-3 minggu)
Diluar tubuh manusia (dalam kondisi tropis) kuman kusta
dapat bertahan sampai 9 hari. Pertumbuhan optimal dari
kuman kusta adalah pada suhu 27-30 C.
Epidemiologi
Negara Jumlah kasus baru yang Jumlah kasus kusta
ditemukan terdaftar (prevelensi
( case detection rate)
bangladesh 3.970 3300
Bhutan 23 29
Korea Utara Data tidak tersedia Data tidak tersedia
India 127.295 83.187
Indonesia 20.032 23.169
Maladewa 14 2
Myanmar 3.082 2.735
Nepal 3.184 2.410
Srilanka 2.178 1.565
Thailand 280 678
Timor leste 83 72
Total 160.132 117.147
Menurut Faktor Manusia
• Etnik & suku
• Faktor sosial ekonomi
• Distribusi menurut umur
• Distribusi menurut jenis kelamin.
Faktor yang Menentukan Terjadinya
Kusta
• Penyebab : mycobcaterium leprae
• Sumber penularan : manusia
• Cara keluar dari penjamu :
mukosa hidung
• Cara penularan: kontak lama
dengan pasien
• Cara masuk kedalam penjamu:
saluran pernapasan bagian atas
& kontak kulit.
• Penjamu: sedikit orang yang
terkena adanya kekebalan tubuh
Faktor Eksternal
• Kepadatan hunian:
1. Bahan bangunan memenuhi syarat
2. Ventilasi cukup
3. Cahaya matahari cukup
4. Luas bangunan rumah cukup
• Perilaku:
1. Perilaku sehat (health behavior)
2. Perilaku sakit (illness behavior)
3. Perilaku peran orang sakit (the sick role behavior)
Transmisi
• Manusia – manusia (kontak dekat).
• Mempunyai riwayat kontak dengan barang-barang
rumah tangga orang yang terkena lepra.
• Sekret hidung
• Bisa ditemukan : darah, ASI
• Lesi kulit
Gejala Klinis Menurut WHO

PB (TT, BT, I) MB (LL, BL, BB)


1. Lesi kulit (macula datar, • 1-5 lesi • >5 lesi
papul yang meninggi, • Hipopigmentasi/eritema • Distribusi lebih simetris
nodul) • Distribusi tidak simetris • Hilangnya sensasi
• Hilangnya sensasi yang kurang jelas.
jelas
2. Kerusakan saraf • Hanya satu cabang saraf • Banyak cabang saraf
(menyebabkan hilangnya
sensasi atau kelemahan
otot yang dipersarafi oleh
saraf yang terkena)
Penunjang diagnosis

• Pemeriksaan bakterioskopik (kerokan jaringan kulit).


• Pemeriksaan histopatologik (serologik)
Tatalaksana Program
• Penemuan pasien (case finding)
• Diagnosis
• Pengobatan
• Pemantauan pengobatan (case holding)
• POD
• Penanganan pasien reaksi
• Perawatan diri
• Rujukan pasien dengan komplikasi
• Pelatihan petugas puskesmas
• Sosialisasi program kusta di rumah sakit
• Supervisi
• Penyuluhan (KIE)
• Pengelolaan obat dan logistik
• Pencatatan & pelaporan
• Perencanaan, monitoring dan evaluasi
• Rujukan rehabilitasi medik
Penemuan Pasien
• Penemuan pasien secara aktif (pemeriksaan kontak,
Rapid Village Survey (RVS), chase survey, pemeriksaan
anak sekolah SD sederajat, Leprosy Elimination
Campaign (LEC).
• Penemuan pasien secara pasif (sukarela)
Pengobatan
• Obat yang sering dipakai:
DDS, klofazimin, dan
rifampisin.
• 1998 WHO menambah AB :
ofloksasin, minoksiklin,
klaritomisin.
• Untuk mencegah resistensi
menggunakan MDT.
Menyusun Kombinasi Obat
• Efek terapeutik obat
• Efek samping obat
• Ketersediaan obat
• Harga obat
• Kemungkinan penerapannya
Mengontrol dan mencegah Lepra
• Deteksi awal dan pengobatan yang
diawasi untuk kasus aktif
• Pengobatan preventif untuk kontak
rumah tangga, terutama anak, pada
kasus yang infektif.
• Imunisasi dengan BCG
Pencegahan & Rehabilitasi
• Pencegahan cacat : dengan
melaksanakan diagnosis dini kusta,
pemberian obat MDT dengan cepat
dan tepat.
• Rehabilitasi: fisioterapi
Dokter Keluarga
• Pelayanan dokter keluarga adalah : pelayanan
kedokteran yang menyeluruh yang
memusatkan pelayanan kepada keluarga
sebagai suatu unit, diamna tanggung jawab
dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak di
batasi.
Pelayanan pada Praktek Keluarga
• Menyelenggarakan pelayanan rawat
jalan
• Menyelenggarakan pelayanan rawat
jalan, kunjungan dan perawatan
pasien di rumah
• Menyelenggarakan pelayanan rawat
jalan, kunjungan dan perawatan
pasien di rumah, serta pelayanan
rawat inap di rumah sakit.
Rumah Sehat
• Fisiologis
• Bangunan
• Ruang
• Komponen
• Ventilasi
• Pencahayaan
• Luas bangunan rumah
• Tata ruang
• Ekologis
• Fasilitas
• Sumur pantek/gali
• Sumur artesis
• PDAM (PAM)
Kesimpulan
Sehat atau bebas dari penyakit merupakan keinginan dari
setiap individu, keluarga, dan masyarakat. Dalam
mewujudkan kondisi sehat tersebut, ada pelayanan
kesehatan yang disediakan, yaitu pelayanan kesehatan
kedokteran. Pelayanan yang diberikan dapat berupa
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Dalam kasus
lepra yang terjadi pada kasus, ada beberapa hal yang
harus dilakukan sebagai seorang dokter keluarga, antara
lain melakukan pendekatan epidemiologi secara
langsung, melakukan pengobatan, dan melakukan
promosi kesehatan mengenai lepra pada keluarga pasien
dan masyarakat yang tinggal di area 100 meter radius dari
rumah pasien.

Anda mungkin juga menyukai